BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Citra Diri

edited May 2009 in BoyzRoom
Dari pengalaman gue bergaul, gue nemuin berbagai cara orang-orang membentuk citra diri dan membangun citra diri.

  1. menunjukkan hal-hal positif yang ada dalam diri mereka, pada saat yang sama menyembunyikan hal negatif. Jaim habis-habisan, panik kalo kelemahan mereka terbeberkan. Sebisa mungkin melakukan pemadaman kebakaran kalo citra mereka tercoreng.

    Moto mereka: Saya merasa hebat sejauh orang lain menganggap saya hebat.

    Ironisnya, dalam kasus ekstrim, type ini sering mengidap penyakit gede rasa. Mengira dirinya hebat di mata orang lain, padahal sebaliknya yang terjadi.
  2. meninggikan diri dengan cara merendahkan orang lain. Mereka hanya merasa positif, kalau sekitarnya lebih negatif dari diri mereka. menyambut dengan sukacita kalo ada berita yang membeberkan sisi negatif orang lain.

    Moto mereka: Saya merasa hebat, sejauh orang lain kalah hebat dari saya.
  3. nggak merasa perlu pamer, gak ada impuls merendahkan orang lain. label nggak begitu penting bagi mereka. instead of ngejudge mereka cenderung understanding.

    Moto mereka: Saya adalah saya, gak tergantung apa pandangan orang tentang saya. Lah wong yang paling mengenal diri saya ya saya sendiri.[/list:o]
    ***

    Setelah gue pikir-pikir, gimana orang ngebentuk citra diri itu tergantung sejarah hidupnya dan gimana dia terbentuk. (ini topik lain yang bisa panjang bahasannya). Juga tergantung pada "MODAL" yang mereka miliki,
    • Type 1: "Modal" mereka ok ... pantes koq mereka bangga ama prestasinya, kalo dalam bahasa inggris they deserve the credits kalo bahasa jawa: sembada. Paling kalo udah berlebihan dan caranya kasar orang-orang cuma menggerutu: "halah ... gasah dipamerin kita juga dah pada tau koq"
    • Type 2: "Modal" mereka terbatas … sebetulnya mereka sadar sedikit hal positif yang bisa ditonjolkan dalam diri mereka, yang positif itupun biasa-biasa saja. satu-satunya cara untuk membuat hal biasa itu jadi menonjol ya dengan cara mengontraskan hal biasa tersebut dengan keburukan orang lain. Kadang kalo sulit menemukan keburukan orang lain, mereka make strategi "labeling" label yang netral direkayasa menjadi label negatif (stereotyping), ato memanfaatkan prasangka masyarakat terhadap label tertentu.[/list:u]
      Di marketing dan politik, strategi ini bisa sukses juga. dalam politik kita kenal istilah black campaign, misalnya McCain lebih banyak menunjukkan keburukan Obama, ketimbang mengkampanyekan programnya sendiri. tapi kalo dalam personal relationship ... hmmmmmm

      ***

      Q: Tapi ada juga tipe yang menunjukkan kesan negatif pada dirinya dan melihat orang lain jauh lebih hebat dari dia, sehingga menimbulkan efek "kasihan" sama orang tipe ini. Adanya cerita sedih mulu, selalu ngeliat dari sisi negatif. Gw lumayan banyak ketemu tipe orang seperti ini, ujung2nya mereka sering rugi2 sendiri deh

      A: Memang dalam rangka mendapat acceptance/simpati/empati, bisa juga pake strategi mengiba-iba meminta belas kasihan.

      Tetapi, type "menunjukkan kesan negatif pada dirinya" ini masih bisa dibagi dua:
      • menunjukkan kesan negatif dengan cara mengiba-iba, biar dapet simpati dari orang lain.

        Moto mereka: saya merasa berarti ketika saya dikasihani orang lain
      • menunjukkan kesan negatif supaya gak take life too seriously after all we are human ... apalagi kalo dalam situasi guyub mentertawakan kebodohan-kebodohan diri sendiri ...bisa seru dan kocak banget loh.

        Moto mereka: gue kadang-kadang stupid, so what?[/list:u]
        ***

        Q: Ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan?

        A: Merendahkan diri kan ngarepin dibantah ... biar dapet pujian berkali-kali. Merendahkan diri bisa juga jadi cara untuk menunjukkan bahwa standard yang dipuji lebih tinggi dari yang memuji: “prestasi lu hebat yak” ... dijawab: “ah biasa aja koq” ... ini bisa dianggap ekspresi kesombongan ... standard prestasi loe rendah banget sih ... biasa aja koq dibilang hebat.
        Moto mereka: biar ditinggikan orang, kalau perlu pake cara merendahkan diri, pujian sekali gak cukup, mesti ditegesin, saya merasa hebat sejauh orang lain mengira saya rendah hati (kontradiksi bukan?)[/list:u]
        Contoh mendapat pujian berkali-kali dengan cara merendahkan diri
        gue: kamu cute (pujian pertama)
        dia: ah nggak koq, cakepan juga si X noh
        gue: iiiiih nggak banget ... cakepan kamu tauk (pujian kedua)
        dia: masa siiiiiiiih ...
        gue: bener koq ... sueerrr ... cakepan kamu (pujian ketiga)
        [/list:u]
        Gampang kan caranya supaya dipuji berkali-kali? Tapi kalau lawan bicaranya jail, strategi untuk mendapatkan pujian berkali-kali bisa gagal. Contohnya seperti ini:
        gue: kamu cakep (dalam hati ... preeetttttt)
        dia: ah nggak koq, cakepan juga si X noh
        gue: uuuuummmmmmm ... iya juga ya ... sorry gue gak pake kacamata
        dia: (sewot) koq setuju siiiiiiiiiiiiih????????
        [/list:u]
        jadi ntar kalau di BoyzForum ada yang sok merendahkan diri disetujui aja :)
«1345678

Comments

  • de Hati wrote:
    Dari pengalaman gue bergaul, gue nemuin berbagai cara orang-orang membentuk citra diri dan membangun citra diri.

    1. menunjukkan hal-hal positif yang ada dalam diri mereka, pada saat yang sama menyembunyikan hal negatif. Jaim habis-habisan, panik kalo kelemahan mereka terbeberkan. Sebisa mungkin melakukan pemadaman kebakaran kalo citra mereka tercoreng.

      Moto mereka: Saya merasa hebat sejauh orang lain menganggap saya hebat.

      Ironisnya, dalam kasus ekstrim, type ini sering mengidap penyakit gede rasa. Mengira dirinya hebat di mata orang lain, padahal sebaliknya yang terjadi.
    2. meninggikan diri dengan cara merendahkan orang lain. Mereka hanya merasa positif, kalau sekitarnya lebih negatif dari diri mereka. menyambut dengan sukacita kalo ada berita yang membeberkan sisi negatif orang lain.

      Moto mereka: Saya merasa hebat, sejauh orang lain kalah hebat dari saya.
    3. nggak merasa perlu pamer, gak ada impuls merendahkan orang lain. label nggak begitu penting bagi mereka. instead of ngejudge mereka cenderung understanding.

      Moto mereka: Saya adalah saya, gak tergantung apa pandangan orang tentang saya. Lah wong yang paling mengenal diri saya ya saya sendiri.[/list:o]
      ***

      Setelah gue pikir-pikir, gimana orang ngebentuk citra diri itu tergantung sejarah hidupnya dan gimana dia terbentuk. (ini topik lain yang bisa panjang bahasannya). Juga tergantung pada "MODAL" yang mereka miliki,
      • Type 1: "Modal" mereka ok ... pantes koq mereka bangga ama prestasinya, kalo dalam bahasa inggris they deserve the credits kalo bahasa jawa: sembada. Paling kalo udah berlebihan dan caranya kasar orang-orang cuma menggerutu: "halah ... gasah dipamerin kita juga dah pada tau koq"
      • Type 2: "Modal" mereka terbatas … sebetulnya mereka sadar sedikit hal positif yang bisa ditonjolkan dalam diri mereka, yang positif itupun biasa-biasa saja. satu-satunya cara untuk membuat hal biasa itu jadi menonjol ya dengan cara mengontraskan hal biasa tersebut dengan keburukan orang lain. Kadang kalo sulit menemukan keburukan orang lain, mereka make strategi "labeling" label yang netral direkayasa menjadi label negatif (stereotyping), ato memanfaatkan prasangka masyarakat terhadap label tertentu.[/list:u]
        Di marketing dan politik, strategi ini bisa sukses juga. dalam politik kita kenal istilah black campaign, misalnya McCain lebih banyak menunjukkan keburukan Obama, ketimbang mengkampanyekan programnya sendiri. tapi kalo dalam personal relationship ... hmmmmmm

        ***

        Q: Tapi ada juga tipe yang menunjukkan kesan negatif pada dirinya dan melihat orang lain jauh lebih hebat dari dia, sehingga menimbulkan efek "kasihan" sama orang tipe ini. Adanya cerita sedih mulu, selalu ngeliat dari sisi negatif. Gw lumayan banyak ketemu tipe orang seperti ini, ujung2nya mereka sering rugi2 sendiri deh

        A: Memang dalam rangka mendapat acceptance/simpati/empati, bisa juga pake strategi mengiba-iba meminta belas kasihan.

        Tetapi, type "menunjukkan kesan negatif pada dirinya" ini masih bisa dibagi dua:
        • menunjukkan kesan negatif dengan cara mengiba-iba, biar dapet simpati dari orang lain.

          Moto mereka: saya merasa berarti ketika saya dikasihani orang lain
        • menunjukkan kesan negatif supaya gak take life too seriously after all we are human ... apalagi kalo dalam situasi guyub mentertawakan kebodohan-kebodohan diri sendiri ...bisa seru dan kocak banget loh.

          Moto mereka: gue kadang-kadang stupid, so what?[/list:u]
          ***

          Q: Ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan?

          A: Merendahkan diri kan ngarepin dibantah ... biar dapet pujian berkali-kali. Merendahkan diri bisa juga jadi cara untuk menunjukkan bahwa standard yang dipuji lebih tinggi dari yang memuji: “prestasi lu hebat yak” ... dijawab: “ah biasa aja koq” ... ini bisa dianggap ekspresi kesombongan ... standard prestasi loe rendah banget sih ... biasa aja koq dibilang hebat.
          Moto mereka: biar ditinggikan orang, kalau perlu pake cara merendahkan diri, pujian sekali gak cukup, mesti ditegesin, saya merasa hebat sejauh orang lain mengira saya rendah hati (kontradiksi bukan?)[/list:u]
          Contoh mendapat pujian berkali-kali dengan cara merendahkan diri
          gue: kamu cute (pujian pertama)
          dia: ah nggak koq, cakepan juga si X noh
          gue: iiiiih nggak banget ... cakepan kamu tauk (pujian kedua)
          dia: masa siiiiiiiih ...
          gue: bener koq ... sueerrr ... cakepan kamu (pujian ketiga)
          [/list:u]
          Gampang kan caranya supaya dipuji berkali-kali? Tapi kalau lawan bicaranya jail, strategi untuk mendapatkan pujian berkali-kali bisa gagal. Contohnya seperti ini:
          gue: kamu cakep (dalam hati ... preeetttttt)
          dia: ah nggak koq, cakepan juga si X noh
          gue: uuuuummmmmmm ... iya juga ya ... sorry gue gak pake kacamata
          dia: (sewot) koq setuju siiiiiiiiiiiiih????????
          [/list:u]
          jadi ntar kalau di BoyzForum ada yang sok merendahkan diri disetujui aja :)

    wedew....
    panjangnya

    tapi......
    kayaknay dulu perna di muat yak di BF?
  • wedew....
    panjangnya

    tapi......
    kayaknay dulu perna di muat yak di BF?
    yup pernah dimuat di BF ... jadi panjang soalnya response2 dari member gue gabung di situ
  • kirain..
    citra biru... citra khayalku...
    ga taunya panjang banget!
  • de Hati wrote:
    wedew....
    panjangnya

    tapi......
    kayaknay dulu perna di muat yak di BF?
    yup pernah dimuat di BF ... jadi panjang soalnya response2 dari member gue gabung di situ

    oalah
    jadi ceritanay ini edisi revisi tho?
  • Panjang tapi bagus lho... gw senyum2 sendiri bacanya. Gw ga yakin, tapi kayaknya masih ada beberapa type atau sub-type yang lain... kayaknya pernah melihat/mengamati tapi ga yakin gimana mendeskripsikan-nya.
    de Hati wrote:
    wedew....
    panjangnya

    tapi......
    kayaknay dulu perna di muat yak di BF?
    yup pernah dimuat di BF ... jadi panjang soalnya response2 dari member gue gabung di situ
  • kalo eike yang no berapa yaa??...bingung :shock: akhh terserah orang lain yang menilai eike akh 8)
  • kalo eike yang no berapa yaa??...bingung :shock: akhh terserah orang lain yang menilai eike akh 8)
  • de Hati wrote:
    Dari pengalaman gue bergaul, gue nemuin berbagai cara orang-orang membentuk citra diri dan membangun citra diri.
    tidak akan habis2nya membangun citra diri
    seiring dng pergeseran nilai citra itu terjadi
    juga aliran waktu dan status sosial disekitar

    :wink: :wink: :wink:
  • de Hati wrote:

    jadi ntar kalau di BoyzForum ada yang sok merendahkan diri disetujui aja :)

    iya ada om, tapi om hati gak pernah praktikin tuh....

    soal yang sok merendahkan diri... dimaklumi ajah deh... dah tua sih... takut kualat... lol
  • de Hati wrote:

    jadi ntar kalau di BoyzForum ada yang sok merendahkan diri disetujui aja :)

    iya ada om, tapi om hati gak pernah praktikin tuh....
    kadang karena nggak punya cukup keberanian, kadang karena nggak tega, kadang seperti yang lost bilang ... memahami :)
    soal yang sok merendahkan diri... dimaklumi ajah deh... dah tua sih... takut kualat... lol
    LP pernah pakai cara ini:

    kalo orangnya nyombongin diri dijawab gini:
    iya deh ... biar cepet

    kalau orangnya merendahkan diri dijawab gini:
    nggak koq ... biar cepet

    efeknya sama :)
  • JAYUZ MODE ON
    Kalau aku tidak pernah menyarankan orang untuk merendahkan diri lantaran sebab karena nanti jadi lebih pendek! :roll: Aku juga tidak menganjurkan orang untuk meninggikan diri dengan mengenakan sepatu yang hak tinggi (high heel) dengan argumentasi "kalau haknya tinggi maka kewajibannya menjadi tinggi pula"! :P Tapi kalau "Citra" biasanya aku beli yang rasa bengkuang untuk menghaluskan kulit. Jadi kalau dipake sebagai pelicin ketika coliin brontjes, "perabot"nya makin halus. Demikian IMHO tentang Citra! :wink:
  • de Hati wrote:
    soal yang sok merendahkan diri... dimaklumi ajah deh... dah tua sih... takut kualat... lol
    LP pernah pakai cara ini:

    kalo orangnya nyombongin diri dijawab gini:
    iya deh ... biar cepet

    kalau orangnya merendahkan diri dijawab gini:
    nggak koq ... biar cepet

    efeknya sama :)

    wedew
    gw malah lupa perna pake cara itu. LOL

    klo ngomong iya deh, biar cepet
    ato nggak kokk, biar cepet.

    kayaknya gw perna make bebrapa kali.
  • sukadit wrote:
    JAYUZ MODE ON
    Kalau aku tidak pernah menyarankan orang untuk merendahkan diri lantaran sebab karena nanti jadi lebih pendek! :roll: Aku juga tidak menganjurkan orang untuk meninggikan diri dengan mengenakan sepatu yang hak tinggi (high heel) dengan argumentasi "kalau haknya tinggi maka kewajibannya menjadi tinggi pula"! :P Tapi kalau "Citra" biasanya aku beli yang rasa bengkuang untuk menghaluskan kulit. Jadi kalau dipake sebagai pelicin ketika coliin brontjes, "perabot"nya makin halus. Demikian IMHO tentang Citra! :wink:
    wedeww...
    nih orang ngga pernah jauh dari yang namanya kenthy ya :lol:
  • afkaristan wrote:
    wedeww...
    nih orang ngga pernah jauh dari yang namanya kenthy ya :lol:
    SAY WHAT MODE ON
    Kalau gw gak jauh dari meqi gw gak akan gabung di Forum ini! :evil: Sekedar informasi: Forum ni adalah untuk kaum OKK. Setahu aku, sejak jaman nabi Luth, yang namanya OKK adalah penyuka kenthy! Kalau sampeyan bukan OKK yang penyuka kenthy, ngapain juga gabung di Forum ini? :roll:
  • sukadit wrote:
    afkaristan wrote:
    wedeww...
    nih orang ngga pernah jauh dari yang namanya kenthy ya :lol:
    SAY WHAT MODE ON
    Kalau gw gak jauh dari meqi gw gak akan gabung di Forum ini! :evil: Sekedar informasi: Forum ni adalah untuk kaum OKK. Setahu aku, sejak jaman nabi Luth, yang namanya OKK adalah penyuka kenthy! Kalau sampeyan bukan OKK yang penyuka kenthy, ngapain juga gabung di Forum ini? :roll:
    jaah...
    marah dia
    orang cuma becanda pun

    cuappe deh... :roll:
Sign In or Register to comment.