It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Linguini.remy wrote:Perubahan lain adalah Iqbal sekarang membiarkan dagunya berantakan ditumbuhi janggut selain kumis tipis yang dulunya selalu dia pangkas habis hingga licin.
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
2-Li-Pi : Gimana mau gw apus kalo ente quote segede gaban????? wkwkwk
2-Oom Abe: silakaaaaaaaaaaaaaaan...
Masih ada kok beib.. lagi semedi aja sejenak... hehehe
2-Ares n Vinderto : Ehm... tiba-tiba aja muncul... :-)
Masih lanjutan dari postingan gue sebelumnya. Setelah pertanyaan itu mengendap beberapa lama, akhirnya kita memutuskan bahwa sebenarnya masing-masing dari kita belum siap untuk membuat suatu komitmen. Terlebih lagi, setelah gue baca postingan dia soal kebimbangannya yang sangat takut untuk merasakan sakitnya lagi dari efek berakhirnya sebuah hubungan percintaan. Huih.. padahal sih, kalo yang namanya komitmen, seumur hidup gue gak bakalan pernah siap kayaknya sih. Soalnya gue selalu menganggap sebuah komitmen itu adalah tantangan. Ya dari mulai tantangan menjadi pacar yang baik, bagaimana jadi pacar pengertian, jadi pacar perhatian, dan menahan diri dari godaan untuk selingkuh! nah! itu yang berat buat gue.
Pada dasarnya gue orang yang malas menerima tantangan. Tapi kalau sudah mengiyakan, naluri berkompetisi gue pasti muncul dan berusaha jadi yang terbaik. Itu sebabnya, saat gue terdesak ketika ibu-ibu tetangga memaksa gue ikut perlombaan membuat nasi goreng untuk acara 17 Agustusan, semangat kompetitif gue muncul. Gue yang sama-sekali gak bisa bikin nasi goreng, mulai rajin bertanya sana-sini, termasuk gugling-gugling resep dan minta diajarkan praktek langsung sama nyokap.
Makanya, persamaan antara berkomitmen dan mengikuti lomba nasi goreng kayaknya tepat utuk menggambarkan kondisi gue saat ini. Hey! maksud gue begini: saat gue bertanya pada seseorang mau enggak jadi boyfriend gue, terlepas dari ketika saat bertanya apakah itu dalam suasana super romantis ataukah sedang melakukan aktifitas ranjang, saat itulah gue berani menantang diri sendiri. Maksud gue lagi, Hey!! I CAN BE A GOOD BOYFRIEND, DAMN IT!! gue bakalan ngelakuin apapun supaya menjadi pacar yang baik termasuk mematuhi semua kriteria-kriteria yang ada dalam buku HOW TO BE A GOOD BOYFRIEND kalau buku seperti itu memanglah ada!
Terus terang gue agak kecewa waktu akhirnya kita berada pada kondisi: 'dekat, namun tidak mengarah ke sebuah komitmen apapun' sepertinya kesempatan untuk membuktikan dan menantang diri sendiri sudah lenyap dan entah sampai berapa lama keberanian seperti itu bakal muncul kembali. Meskipun demikian, gue juga enggak mau memaksakan kehendak. Kalaupun kita berdua sepakat mengikat diri dalam sebuah hubungan berstatus, I really wanna do this because we want to.. not because we have to....
-tikus biru-
Keknya belom tentu deh... lagian susah komunikasi.. jam tidurnya berbanding terbalik ma gw.. hahahahah
Nasi gorengnya ntar aku yg nyicip ya
K, bukan P.
ngintil aja ..................... :shock: :shock: :shock: :shock:
Kpn traktiran nya? Hehe
http://www.nulisbuku.com/books/view/heart-station
dan cara membelinya:
http://nulisbuku.com/cara-belanja
Terima kasih.. salam..
Linguini.remy
Bagi anda yg ga pengen menyesal seumur hidup... beli buku ini..