It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Beberapa bulan yl nganterin temen ke acara fashion di kelapa gading...gila gw gak tahu itu fashion show ato parade ondel2..semua baju2 yg diperagain luar biasa jeleknya!
Kalau nonton fashion show designer dunia kayaknya banyak banget yang mau dibeli, sedangkan kalo nonton fashion show lokal cuma ada satu pertanyaan : siapa ya org bodoh yang mau pake baju kayak gini???
you aja yg pengetahuannya NOL soal designer di Indonesia haha, jaman skg udh pada beda bro. mereka udh lbh berkembang, apalagi desainer2 bru Indo.
Macam Tex Saverio, bajunya dipake Lady Gaga, bukan barang kecil tuh. dan masih banyak desainer2 Indonesia yg keren lainnya.
kebetulan aja elo nontonnya yang begituan. xixixi
sering2 ke PP lah ..
Kalo brand luar kayak marc, emporio armani, ck semuanya desain sendiri, gak ada tuh yg tinggal beli mentah2 trus dijual.
kalau soal XSML, I never actually ever heard about that. Boleh minta credible link? soalnya kalau nggak ada It's basically trolling. Dan kalaupun iya, come on man, itu second line dari satu satunya designer Indonesia yang punya toko di lantai dasarnya Pacific Place, I think it justifies what you said they did.
And ya mungkin ada banyak yang masih home industry, cuman what do you expect? fashion di indonesia baru "naik daun" tahun 80an 90an, sedangkan most established fashion houses udah ada yang sampai 100++ tahun eksistensinya (beberapa yang paling tua adlh Lanvin & Chanel sejak 1909) Dan lagi seperti yg aku bilang di post post sebelumnya, masih susah, support dari pemerintah dan buyer masih kurang dan di negara kita, fashion is still a privilege, just like art, apresiasinya masih kurang.
@kurogami : about Tex Saverio a friend of mine, fotografer indo yang based di amsterdam, sebenernya yang ngenalin dia sama asistennya Lady Gaga which happens to be my friend's friend, ditambah juga Rio pernah di feature di Coco Perez and he IS talented, susah loh laser cut itu kalau habis di potong nggak ati ati, temen sekelasku pernah buat dan karena salah handle sedikit aja fabricnya langsung fall apart, and for Rio to handle it so delicately sampe jadi baju kayak gitu sih... .___. aku berasa nggak ada apa apanya hahaha
btw makasih bro infonya
yang tidak mendukung dari dunia fashion Indonesia adalah:
1. pemerintah ... hmm ... utk yg ini, gak perlu dielaborate deh ... udah tau sendiri, kan???
2. pasar ... selera kebanyakan orang Indonesia masih "ajaib" dan sangat tergantung dana yg ngebuat desainer mesti berpikir seribu kali lipat utk bisa memuaskan pasar
3. profesi pendukung ... tapi bukan untuk urusan tenaga kerja pendukung langsung seperti penjahit, pembuat bordir dsb krn mnrt gua, di situlah kekuatan dunia fashion Indonesia. sangat berlimpah tenaga seperti ini dan utk Indonesia masih relatif murah ... yg gua maksud dengan profesi pendukung yang tidak mendukung dunia fashion di sini adalah investor (yg mau komitmen mengeluarkan uang untuk seni fashion), tenaga pemasaran (marketer fashion Indonesia seperti kebingungan menghubungkan fashion designer dan pembeli/pasarnya), model (banyak model Indonesia yg gak profesional, gak ngerawat "aset" mrk, sering telat dan mengecewakan pada saat harus perform), stylist (banyak yg seleranya ajaib dan lebih suka pake brand luar negeri), fashion analyst/editor (sebenarnya mrk berperan, tapi impactnya ke masyarakat masih sedikit), dll.
4. infrastruktur ... banyak bahan fashion msh harus import dari luar, blm bisa diproduksi di Indonesia, ada kesenjangan antara apa yg diproduksi industri tekstil dan apa yang dibutuhkan dunia fashion, dll.
5. atmosfer secara keseluruhan ... ada anggapan dunia fashion sekedar glamor dengan segala "maksiat"nya yang menyebabkan dunia ini dengan mudah diserang oleh kaum "moralis" ... orang jadi takut untuk berekspresi dengan bebas, baik fashion designernya maupun pemakainya ...
Mungkin kurang lebih itu yang bisa gua bilang tentang fashion Indonesia. Pesimis? Jelas gak, karena gua tau potensinya sangat besar. Walaupun tidak didukung orang lain, hendaknya sesama insan dunia fashion saling mendukung, gak perlu saling menjatuhkan ...
.Desainer lokal mah kalau gak ada payet bling-bling, gak ada sifon melambai-lambai udah kelar deh..mati semuaaa..wakakakaka...
Menurut gue mah staement itu ada benernya kok. Gue tahun kemarin dipaksa2 ama temen gue ikutan nonton acara fashion2an gitu, kalo gak salah sih fashion week, tempatnya di Pacific Place..emang ancur2an banget sih baju2nya menurut gue.
Pertanyaan yang nongol di otak gue sama banget tuh sama pertanyaan lu.
And it's true..model2 catwalknya pendek2 amat!! ( sumpah gue gak bo'ong..malah ada yg kayaknya gak nyampe 170an cm!! ).
Even model2 bule yg dipake juga 'miniature size' dari model2 bule yg di eropa & amrik. Udah baju2nya gak asik ditambah model2nya gak keren...kelar dah!
BTW, temen gue itu fashion editor di sebuah majalah top lah di jakarta, tp gue shock berat begitu tau gajinya DIBAWAH 10 juta!! ( ga sengaja liat slip gaji di dalem tasnya..hehehehe...).
Buseett...gaji segitu mah mau beli branded items apaan yak? Kebayang kan idup di jakarta dengan gaji segitu minimnya?
Padahal fash editor kan dituntut tampil fashionable with all the branded stuff? Gue punya temen fash editor majalah di s'pore dan aust..anjrit penampilannya keren gila dgn branded2 items, dan gaji mereka emang memungkinkan sih untuk tampil kayak gitu. Just wondering aja sih.
iya kan kayak yang aku bilang, working in fashion is ANYTHING but glamorous, dan di Indonesia masih kurang di apresiasi, kalau mau buka bukaan, stylist bahkan yang se-kelas james thornades dkk aja cuman 4 juta 5 juta fee-nya, cuman balik lagi ke yang aku bilang, our plus point juga karena we work for what we love and it's more than enough I think, dan iya sih, banyak fashion stylist atau editor editor yang sekarang udah established datangnya dulu dari kalangan atas (soalnya dulu kan sekolah fashion masih sedikit & kurangnya exposure fashion disini) jadi mereka emang bisa afford all those stuff, cuman isn't that the point of styling? mixing and matching items mau dari zara, lanvin, tsumori chisato sampe barang barang beli dari ITC atau H&M aja harus bisa bagus malah it seems nouveau riche banget kalau branded head to toe
kan ada kan orang sekolah fashion mau jadi stylist yang keliatan paling gampang, cuman nggak begitu ngerti cara kerjanya terus liat gaji-nya segitu dia langsung berhenti terus ambil sekolah kedokteran... (true story, happened at my school =_=) so.. yeah fashion IS glamorous, working in it? not so much :P kalau mau afford all those stuff ya cari kerja lain aja, it pays more handsomely.
Gw juga kerja dibidang yg gw suka dan untungnya bayarannya sangat memadai. Untuk gw sih kalau sekedar kerja dibidang yg kita suka tapi bayarannya minim ya gak lah.
Apalagi kalau hidup di Jakarta..doh sakit ati bgt pasti. Tapi yah tiap org kan beda2 lah. Ada yg tahan puasa ada yang enggak,,hehehe,,,,