It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
keep it up bro
"Sama! Lo sih ga balik Indo. Seru abis!" balasku.
"Gmana jakarta? Lo kemana aja sih gw BB susah bgt balesnya?" tuntut Anty yang sambil memakan kentang goreng.
"Aduh, Lo kalau BB gwe tuh pas gwe tidur terus, gw bales kan elo juga udh molor di sini."
San Francisco dan Jakarta mempunyai perbedaan waktu yang cukup banyak, yaitu 15 jam. Jadi saat jakarta pagi, San Francisco sudah malam dan juga sebaliknya. Itu juga yang membuat aku dan Mama jarang sekali ber BB ria atau ber Skype ria.
"Ada anak baru tuh. Gw curiga Gay deh. Coba lo liatin." Kata Anty
"Siapa namanya? Anak mana?" tanyaku antusias
yes, I'm single and ready to mingle. Seumur hidup baru pacaran sekali sama cewek, itu juga waktu masih SMP (ga diitung sih).
Waktu awal awal ngaku ke teman teman tentang seksual orientasiku, Aku memang sedang berusaha mengejar seorang cowok yang mahasiswa indonesia juga yang bersekolah di salah satu college di San Francisco.
Dulu badanku tambun dan mukaku penuh dengan jerawat. Lalu dengan tekat dan semangat 45 untuk mendapatkan si laki laki pujaan tersebut, aku berhasil membuang semua lemak lemak berlebihkan di badanku dan alhasil jerawat2 dimuka juga ikutan hilang. (jadi ternyata jerawat itu gara gara aku kebanyakan lemak).
"Coba deh ntar lo buka Facebooknya dia, namanya Arya Sastra." balas Anty
Walaupun San Francisco terkenal dengan daerah Castro yang merupakan area yang ditinggali oleh orang orang gay, lesbian, transgender namun Aku kurang tertarik kalau harus pacaran dengan non indonesian, maklumlah bahasa dan kultur kita berbeda jadi nanti susah.
Memang keren sih seperti di TV2 gitu kalau berantem atau lagi sayang sayangan pakai bahasa inggris, tapi ya aku lebih memilih orang Indonesia. Tapi jarang hampir tidak ada anak indonesia yang gay di sini. Ada sih tapi hmmm. Let's not go there, shall we.
Sekembalinya ke apartemen tempat aku tinggal, aku membuka laptop dan mulai mencari nama Arya Sastra di facebook. Seperti kebanyakan orang orang profile facebook Arya di private. Akan tetapi thanks to Anty yang memang sudah berteman dengan dia, aku bisa melihat full profile si Arya ini dengan menggunakan facebook Anty.
"Halo, Ty, hmmmm. Ini anak either Gay atau Alay." kataku sambil ketawa menggelegar.
"Nah itu dia Ram, Gw juga mikir gitu, abisan lo liat deh masa doi pake contacts warna. Dan lo mesti ke blakang blakang. Rambutnya dulu cokelat!" balas Anty yang sambil ketawa ketawa juga.
Anty dan aku bersekolah di Universitas yang berbeda. Anty mengambil jurusan accounting atau kalau di Indonesia dikenal dengan akutansi. Arya ini menurut profile Facebooknya dia sedang bersekolah di universitas tempat Anty bersekolah, mengambil jurusan Bio technology dan berumur xx. Hahahaha.
The magic of facebook. Kita bisa melakukan background check terhadap seseorang.
"Gwe weekend nginep rumah lo deh Ty, Lo sok2 ajakin Arya hangout donk! Trus kenalin Gw. Ganteng sih mukanya." Kataku
"Ya udah jumat deh gw ajakin dia jalan." janji Anty
"Bentar, Gw lagi nungguin si Rendy dia baru jalan ke rumah abis kelas." bales Anty.
"Langsung jalan donk! Laper nih Gw. Lagian males nunggu d Bart Station sendirian. Bilang laki Lo suruh jalan langsung." kataku yang kemudian hanya mendapat jawaban iya dar Anty.
BART yang merupakan singkatan dari Bay Area Rapid Transit adalah salah satu sarana transportasi umum yang banyak digunakan oleh orang orang yang tinggal di San Francisco dan Sekitarnya untuk berpergian. Walaupun banyak yang punya mobil namun penggunaan sarana transportasi umum seperti BART atau CalTrain lebih dipilih orang orang karena tidak kena macet.
Aku sendiri memang tidak punya mobil jadi yah mau tidak mau harus menggunakan transportasi umum. Memang awalnya berat. 4 bulan pertama saat baru tiba di San Francisco aku tidak berani kemana mana. Hanya sebatas tempat tempat yang bisa ditempuh dengan jalan kaki saja.
Selama hidupku baru 2 kali naik transportasi umum di Jakarta. Angkot dan Busway. Itu juga karena rasa keingin tahuanku untuk merasakan naik kendaraan umum. Dan tentunya setelah nyokab tahu tentang itu, Aku dimarahinnya abis abisan. Yah namanya juga orang tua khawatir anaknya kenapa kenapa.
Kemudian karena kepepet tidak ada mobil, dengan rasa yang amat sangat deg degkan Aku akhirnya berani untuk naik Bus dan kendaraan umum lainnya.
Anty bersekolah di kampus yang berbeda kota denganku. Dibutuhkan waktu kurang lebih 45 menit menggunakan BART untuk sampai ke kota tempat dimana Anty tinggal dan bersekolah. Apartement Anty hanya berjarak 10 menit dari kampusnya. Di kompleks apartement Anty banyak sekali anak Indonesia yang tinggal disana dan semuanya kuliah di kampus yang sama dengan Anty.
"Mau makan dimana?" tanya Anty saat aku masuk kedalam mobil pacarnya
"Halo Ren. Abis kelas?" sapa ku kepada Rendy.
"Eh halo Ram. Iya nih. Mau makan apa?" balas rendy sambil mengemudikan mobilnya meninggalkan area jemput di BART station.
"Makan jepang aja yuk. Gw ngidam spicy chicken teriyaki nih." seruku.
Kebetulan Anty juga kepingin makan itu jadi sepakatlah kita untuk pergi ke restaurant Jepang yang lumayan populer untuk anak anak Indonesia yang tinggal di wilayah itu.
"Trus trus trus. Ada gosip apa?" tanya Anty sambil menaruh tasnya di kursi kosong disampingku.
"Ga ada Gw." jawabku sambil meneguk air putih yang diberikan oleh pelayannya.
"Eh pesen dulu. Katanya udah laper tadi." sela Randy.
Setelah kita memesan makanan masing masing. Aku dan Anty melanjutkan obrolan ringan (tidak penting) kita. Disaat seperti ini Randy biasanya hanya mendengarkan dan sesekali ikut menimpal. Maklum cowok suka sok cuek. Sebenarnya cowok cowok tuh juga suka nge gossip dan topiknya bisa dibilang mirip. Kalau cowok suka gossip tentang cewek cakep. Sedangkan cewek suka ngebahas tentang cowok cakep. Miripkan?
"Eh eh gw udah research nih ya Bok. Si ehm. Boleh sebut merk ga?" tanya Anty yang takut aku kurang setuju kalau Randy tahu.
"Ah udahlah Ram sama Gw ini." celetuk Randy ingin tahu.
"Gak! Malu Gw. Ntar Lo tau pas gwe kenalan atau jalan bareng Lo ceng cengin lagi. Males ah" protesku
"Kagak lah. Santai aja ama Gw. Siapa Say?" tanya Randy ke Anty
"Kasih tau ga Ram?" tanya Anty lagi.
"Udah Lo dengerin aja Ren ntar juga tau. Trus trus? Lo mau ngomong apaan tadi?" tanyaku ke Anty
"Iya si itu kan sekelas ama Gw tadi di English-"
"Oh Gw tau! Si Ronald ya!" potong Randy
"Say! kamu nih udah sotoy salah. Tunggu dulu aku lag cerita nih." gerutu Anty yang kesal dipotong.
"Mampus Lo Kepo! Trus trus." Lanjut Gw
"Nah kan senin ada PR kan. Gw bilang sama dia mau minta bantuan. Terus ntar malem dia mau kerumah Gw." cerita Anty
"Oh gwe kirain." jawabku sambil melahap pesananku yang baru datang.
"Kamu ngapain ngerjain tugas pas weekend say?" tanya Randy polos.
Anty hanya menegok ke arah Randy sebentar sambil menggeleng geleng kepala dan kemudian melanjutkan kata katanya lagi.
"Kok lo ga excited sih?" protes Anty kepadaku
"Lah kenal juga belom masa Gw suruh jingkrak jingkrak." balasku asal
"Nah pokoknya ntar kita ajakin dia nonton aja kaya double date gitu deh." seru Anty.
"Hah? Emang dia mau?" tanyaku ragu.
"Ya coba aja dulu." balas Anty
"Halo,Rama." kataku sambil mengulurkan tangan.
"Halo, Gw Arya." balas Arya sambil mengulurkan tangan juga.
"Di sini aja yah ngerjainnya."kata Anty kepada Arya.
"Kalau mau minum ambil aja yah dikulkas. Ada Coke sama Orange juice tuh." lanjut Anty sambil masuk ke kamarnya untuk mengambil tas sekolahnya.
"thank you thank you." jawab Arya sambil mengeluarkan buku buku dari tasnya.
Aku yang sedang menonton TV sesekali memperhatikan gerak gerik Arya.
"Psst! Mata mas, di jaga yah." ledek Anty sambil berbisik.
"Ty Gw ngerokok yah." ijinku kepada Anty
"Asbak di kamar Gw." balas Anty
Ku langkahkan kakiku dari sofa ruang tamu Anty ke kamar tidurnya untuk mengambil asbak. Anty adalah orang yang cukup rapih. Rata rata mahasiswa yang bersekolah di sini tidak laki ataupun perempuan pasti kamarnya berantakan tapi tidak dengan Anty. Kamarnya wangi bau wewangian elektronik. Selimutnya terlipat diujung kasurnya beserta dua boneka kesayangannya yang duduk manis di atas selimut terlipat tersebut.
Isengku pun kumat. Dua boneka Anty aku taru diposisi sedang melakukan hubungan intim dengan gaya Doggy Style. Aku pun keluar membawa asbak dengan polos.
"Halo halo halo!" tiba tiba pintu rumah Anty terbuka.
"Ya ampun Bim! Bikin kaget gw aja." seru gw yang kaget akan suara melengking Bima teman sekamar Anty yang juga salah satu teman dekatku.
"Sis lo nginep?" tanya Bima yang baru saja duduk di sofa yang aku duduki.
"Iya donk." jawabku
"Eh Ty gossip. Lo mesti tau yah tadi di kelas Gw ada cowok ganteng banget. Orang madur gitu." seru Bima dengan nada khasnya.
"Eh sister lo lagi ngapain sih by the way?" lanjut Bima yang baru sadar kalau Anty sedang sibuk menulis nulis.
"Gw lg ngerjain paper english Bim."balas Anty
"Kan masih senin atuh say duenya." balas Bima yang menghampiri meja tempat Anty dan Arya duduk.
"Halo Bim." sapa Arya
"Eh ini, tumben amat ke sindang. Ya ntar Gw liat paper Lo ya kalau udah selesai." balas Bima
Arya hanya menganggukan kepala kemudian melanjutkan mengerjakan paper englishnya.
"Abis ini mau ngapain cyins?" tanya Bima
"Eh nonton yuk" seru Anty
"Yuk yuk. Nonton apa say? Gw pengen nonton twilight deh. Yuk!" kata Bima
"Ya. Ikut nonton yuk?" tanya Anty
"Hah? mmm." balas Arya yang keliatan ragu
"Udah ikut aja yuk. Emang lo mau ngapain sih?"tanya Bima kepada Arya
"Gw udah janji ama Melissa. Dia mau masak soalnya. Next time deh ya. Sorry banget udah terlanjur janji masalahnya." kata Arya
"ah ga seru nih." balas Anty
"Iya nih ga seru ah Lo Ya" timpal Bima
"Aduh. Yah gmana donk. Gw ga enak ama Melissa. Besok deh." jawab Arya "Ya udahlah gpp." jawab Anty dengan nada kecewa.
"Jadi Fix nih ya kita nonton twilight?" tanya Bima memastikan
"Ntar dulu Gw nanya si Randy mau nggk nonton twilight." balas Anty
"Aduh udah Cyin maulah doi. Gw mandi dulu yah. Ram check filmnya jam brapa." seru Bima yang sambil berjalan ke kamarnya untuk mandi.
Jam menunjukan pukul 9 malam. 15 menit yang lalu Rendy dan Anty mengantarku ke Bart station. "10 Car train to San Francisco International Airport is now boarding" begitulah penguguman yang berkumandang melalui speaker yang terdapat di langit langit Bart station. Seperti yang sudah aku katakan BART merupakan alat transportasi yang menghubungkan antara kota kota di sekitar San Francisco dan Bay Area. Kereta yang aku naiki ini bertujuan akhir di San Francisco International Airport. Tentunya aku tidak akan naik kereta ini hingga tujuan akhirnya. Nama station dekat aku tinggal adalah Montgomery Station. Terletak di jantung kota San Francisco.
Lantunan lagu Beyonce pun mengiringi perjalananku pulang ke tempat aku tinggal di San Francisco.
Kebetulan hari itu sedang ada lektur dari dosenku dan seisi kelas dalam keadaan hening mendengarkan ajaran yang diberikan dosen tersebut. Tak berselang beberapa menit ponselku kembali mengumandangkan Lose My Breath dengan lantangnya.
"Would you like to take that call Rama?" tanya si dosen yang kelihatannya sudah mulai terganggu akan dering ponselku.
Biasanya aku selalu ingat untuk menaruh ponselku dalam mode getar saat di kelas. Tapi kebetulan tidak untuk saat ini.
"No. It's fine. I'm sorry about that." jawabku canggung
'Can you keep up baby girl make me-' matilah gw. Seruku dalam hati.
"I'm so sory Dave." seruku kepada sang dosen yang langsung melihatku dengan muka yang... Yah bisa dibayangkan sendirilah. Dengan sigap aku langsung keluar dari kelas.
Di Amerika sebuah hal yang biasa bagi para mahasiswa untuk memanggil dosen langsung menggunakan nama depan. Waktu awal Aku agak merasa canggung. Karena di adat indonesia kita harus memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan Bapak, Ibu atau Mister dan Maam. Ya tapi sekarang aku tinggal di Amerika, Aku harus mengikuti kebiasaan di sini.
"Halo! Gw lagi kelas. Kenapa?" jawabku setelah aku mendapati Anty lah orang yang membuat ponselku bergetar
"Oh, Sorry sorry. Nggak penting sih. Gw cuman mau nanya lo dateng ke Halloween party ga?" tanya Anty
"Masya ampun ty! Halloween masih 2 bulan lagi woy!" jawabku gusar.
"Iya gw udah mulai cari cari kostum nih rencananya-"
"Ty buset deh lo. Gw lagi kelas. Ntar aja ngomonginnya yah. Payah deh Lo." potongku dengan nada kesal.
Ku tutup telepon genggamku dan segera kembali ke kelas.
Sebelum aku meraih gagang pintu kelas tak lupa kutaruh ponselku dalam mode getar. Aku takut ada kejadian kejadian mengejutkan yang dibuat oleh teriakan ponselku. Dan betul saja belum beberapa detik ponselku bergetar. Kali ini SMS dari Anty.
'Say, Sorry. Hahahaha' begitu kata kata yang dikirim Anty lewat SMSnya.
Aku cuman menggelengkan kepala dan kemudian masuk kedalam kelas.
"In two months kita bakalan ada EXADANI. So the reason why Gw minta kalian untuk datang di mandatory meeting kali ini adalah untuk melaporkan task yang udah Gw kasih ke kalian sebelum summer break kemarin." kataku
"Ram, tempat katanya mereka butuh insurance by next week. Gw udah cari dan dapet yang harganya Ok. Mau langsung di book apa mau cari perbandingan dulu?" tanya Rani yang mengurusi masalah administrasi dan perijinan.
"Masih masuk budget? kalau masih ya nggak usah cari lain, udah itu aja. Kalau udh di purchase Lo emailin ke Robert. Dia operating managernya. Pake email PERMIAS.
"Ram itu vendor makanan pada protes katanya harga boothnya kemahalan." kata Fikri yang mengurusi masalah vendor.
"Mereka minta berapa? Lo rayulah jangan go any lower dari harga yang udah kita post. Soalnya udah ada beberapa vendor yang bayar kan. Besides kita incomenya berkurang donk kalau harganya dikurangin. Git coba tolong bantuin masalah vendor." Kataku kepada Gita yang menjabat sebagai wakil ketua bidang eksternal.
"Acara gimana?" tanya ku lebih lanjut.
"mmm bukannya elo yang ngurusin yah?" tanya Adinda si wakil ketua masalah internal.
"Oh iya. Aduh. Ok2 I'll get back on that ntar." jawabku
Rapat berlangsung sekitar kurang lebih 3 jam. Diselingi dengan makan dan ketawa ketiwi serta smoking break. Dalam rapat PERMIAS memang dinamikanya sangat terasa. Ada waktu dimana kita berasa sedang rapat paripurna MPR DPR kadang ada kalanya kita berasa sedang kumpul kumpul. Semua tergantung topik yang kita bicarakan pada saat itu.
EXADANI yang merupakan singkatan dari Expresi Aksi Dalam Seni adalah acara tahunan yang memperingati ulangtahun PERMIAS di bulan November. Setiap tahun acara ini mengangkat tema yang berbeda. Belakangan ini acara EXADANI berubah fungsinya menjadi konser amal karena kebetulan sudah beberapa tahun belakangan ini Indonesia dilanda bencana alam yang memakan banyak korban termasuk juga untuk tahun ini.
Dalam acara ini PERMIAS berkolaborasi dengan Indonesian Student Organization di masing masing kampus yang berada San Francisco dan sekitarnya untuk menggalang dana yang kemudian akan disumbangkan ke Indonesia.