It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hehehe... ternyata lebih tua ente ya gan... kebetulan gitu Gan.
Thanks atas penilaiannya. Seberang kampus nya Gan.
Sengaja Gan ane tampil Vulgar... terkadang kalo ditolak tulisan itu mandek... keluar dengan sendiri nya kata2 ane... but, thanks atas sarannya... akan dipertimbangkan.
Tahun 2006
Pertemuan Gw dengan temen yang satu ini membuat hari-hari jadi makin berwarna. Sebut saja nama nya Rendy. Dia seorang HairStylist, ex salah satu Salon ternama di Indonesia. Walaupun dia HairStylist, dia bisa menyesuaikan diri ( Ngondek pada tempat nya ). Suatu anugerah gw bisa bertemu dengan Rendy. Semenjak pertemuan itu, gw menemukan tempat yang nyaman untuk berbagi, bercerita dan tertawa bersama-sama tanpa harus merisaukan ada yang mendengarkan obrolan gay karena semua penghuni kosan adalah Gay.
Awal pertemuan gw dengan Rendy yang seperti kita tahu, media "Chatting MiRc".
"Hai, salam kenal. Ian 20 166 55 ( dulu ideal bangetz... hehehehe )"
"Rendy, 23 160 40."
"Tinggal dmana Ren?"
"Di Cempaka Baru."
"Dmana tuh?"
"Sumur batu, masih lurus aja. Habis tanjakan lurus trus belok kiri"
"Hm... Ok." kebetulan pernah lewat sana karena satu jalur dengan rumah teman satu store.
"Tau?"
"Ya... Waktu itu gw pernah lewat situ"
"Ok. Nanti disambung lagi ya. Gw mau sign out nih"
"Nih no gw 02191579xxx" no gw nih...
"Ok." 02192228xxx no nya dia.
Sesudah saling bertukar no telp, kita membuat janji untuk bertemu. Pasti nya ketika gw libur dan dia sedang tidak ada kesibukan. Hari yang di nanti tiba. Gw libur dan dia baru pulang kerja ( tempat kerja nya di daerah Kelapa Gading ). Sms pun terjadi diantara kita.
Jam 5.30
"Ren, jadi ketemu gak?"
"Jadi. Mau ketemu dmana?"
"Di jembatan dempet aja. Indomaret nya."
"Jam brapa?"
"Sekitar jam 7, gw baru sampe Dempet."
"Ok."
Berakhir sudah dialog gw dengan dia dengan kesepakatan, jam 7 di Indomaret Dempet. Wew... sebuah pertemuan yang mungkin bisa gw prediksi... Pasti tau dong... hehehehe... Ya begitulah. Sehabis terima sms terakhir, gw pun bergegas untuk merapikan diri demi sebuah kesan yang tak terlupakan pada pandangan pertama. Gw seseorang yang setuju dengan kesan pada pandangan pertama ( bukan cinta pada pandangan pertama ya ).
Waktu bertemu segera tiba... dan gw udah siap dengan motor pinjeman ( motor patungan sih, sama abang gw )
Jam 6.45
"Ren, udah dimana?"
"Udah di M37. Di AHM"
"Ok. Lw pake baju apa?"
"Gw pake Kupluk, Kets, Jeans, Tas gede"
"Ok. Gw bawa motor Yamaha Vega R"
"Sip. Jemput gw ya."
"Baiklah."
Akhirnya... gw bisa ketemu juga sama nih orang. Seperti apa ya dia? Pertanyaan yang selalu sama ketika berjumpa dengan seseorang lewat jejaring sosial ataupun chatting online via internet. Banyak orang beranggapan, baik wajah baik pula prilaku dan tabiat nya... Eits, terkadang banyak yang tampan, tak baik sifat nya. BUruk perangai nya. Hanya menilai dengan sebelah mata. Tidak sesuai dengan harapan saat sebelum bertemu,langsung menghindar dan mencari beribu alasaan hanya untuk meninggalkan diri nya. Gw orang nya tidak seperti itu. Setelah bertemu terserah mau dibawa kemana hubungan kita... ( Armada banget ).
Celingak celinguk... Mana nih anak. Gw tunggu kok belom datang juga ya. Gw perhatiin M37 yang udah lewat di depan mata kepala, gak ada satu pun pertanda dari dia. Mobil berikut nya. Turun lah seorang lelaki, sesuai dengan DressCode yang telah diberikan oleh Rendy. Gw gak langsung nyamperin dia, memastikan dengan menelpon nya apakah benar dia lah Rendy yang sedang ditunggu. Ini memang suatu keharusan untuk cross check. Biar gak salah orang, kalo salah mampus dah.
"Udah turun nih dari M37, lw di mana?"
"Gw udah lihat lw. Bentar gw ke sana.'
Dengan semangat 45 gw menghampiri si Rendy.
"Rendy?" dia menganggukan kepala nya.
"Ian?" yes ini gw.
"Kosan lw dmana? udah naik buru gw anter."
"Ok."
Rendy gw bonceng. Tak banyak perbincangan dengan Rendy. Maklum lah baru kenal. Kalau udah kenal, gw biasa langsung membaur begitu aja. Laju motor gw gak terlalu cepat, sampai juga di kosan Rendy.
Dia membuka pintu gerbang kosan. Motor sudah masuk, selanjutnya kami berdua pun masuk ke dalam kosan yang banyak sekali petak nya ( 8 kamar dalam satu lorong, isi nya Gay semua ). Keadaan sepi banget, yang terlihat hanya sepatu dan sandal yang terjejer rapi di depan pintu kosan masing-masing. Ada yang lampunya hidup dan ada yang mati juga. Tak banyak aktifitas yang terdengar oleh kuping gw. Kamar Rendy paling ujung di dalam lorong kosan tersebut. Dibuka lah pintu kosan yang lumayan luas untuk ukuran pribadi. Waw... Isi nya sudah lengkap. Lemari Es, Tv, DVD, Kipas Angin... mungkin jika diperbolehkan oleh tuan rumah, Rendy akan pasang AC di sana. Gak heran sih lihat isi kamar Rendy. Pekerjaan HairStylist di salah satu salon terkemuka di Indonesia, pasti bergaji tinggi. Jadi minder nih, gw yang cuma jualan ayam di KFC, gak ada apa-apanya dibanding dia. Tapi aneh dengan sikap dia, SEDERHANA banget. Gak menonjolkan sisi Glamor nya yang nota bene nya bergaji tinggi.
"Bentar ya, gw mau mandi dulu lengket. Btw Udah makan, Ian?"
"Udah. Tadi makan dulu sebelum ketemu dengan lw."
"Oh. Tuh ada makanan ringan di dalam kulkas kalo mau."
"Ya, nanti gw coba ambil deh."
Lama juga Rendy mandi nya. Mungkin melakukan ritual khusus. Cukup 30 menit saja Rendy membersihkan peluh keringat setelah seharian bekerja. Obrolan ringan pun terjadi antara kami berdua. Gw memeluk dia dari belakang sambil tiduran.
"Ren, cape ya?"
"Ya lumayan lah. Cukup ramai , pegang 20 kepala hari ini."
"Wah lumayan banyak juga ya."
"Ya gitu deh."
"Lw lagi cari apa sih Ren?"
"Gw sih cari teman, kalo cocok ya jadi pacar."
"Oh gitu."
"Bentar ya." Dia beranjak dari pelukan gw dan memutar DVD Bokep GAY.
"Film apaan tuh Ren?"
"Udah lihat aja."
Sumpah, seumur hidup gw belom pernah nonton BOKEP Gay secara leluasa. Di kosan Rendy lah gw bisa menontonnya. Gak nyangka juga sih. Ada juga ya film gay. Maklum lah gw gay yang baru keluar dari dunia normal, hehehe... Buset, nih adegan bikin gw turun naik aja. "Pedang" gw juga udah On. Rendy juga udah On. Hahhhh sial, gw harus ngapain nih. Rendy membimbing gw. Dia mulai yang pertama, habis semua lekuk tubuh gw dijelajahi, setelah selesai dia memberi aba-aba sekarang giliran gw melakukan sebalik nya. Dengan naluri sex yang udah di ubun-ubun, tertuangkan lah dalam penjelajahan tubuh si Rendy. Gw lihat sebuah kesenangan dari raut wajah nya. Hm... seneng juga lihat wajah seseorang ketika sedang On. Gw dan Rendy belom siap untuk aksi berikut nya, yang terjadi hanya saling peluk dan menggesekan tubuh. Kami pun klimaks dan segera menyudahi nya. Tanpa perlu dikomando, kami langsung membersihkan bekas perjuangan kami. Setelah nya, kami langsung kembali tidur-tiduran. Rendy sangat puas sekali dengan pelayanan gw. Terlihat dari raut wajah nya yang berseri-seri kala itu. Gw pijit jari-jari kaki nya, wah... ternyata itu titik di tubuh nya yang paling cepat membuat tertidur. Gak lama gw pijit jari-jari kaki nya langsung tertidur pulas.
Pertemuan Gw dengan Rendy menjadi sebuah ikatan persahabatan. Mulai dari awal berjumpa, gw sering main ke kosan nya dia. Gak lupa bawa paket nasi plus ayam KFC sebagai bingkisan buat dia. Gw merasa nyaman menemukan lingkungan yang pas. Gak hanya itu, terkadang gw minta Rendy untuk make over nih rambut. Perfect, itu kata yang pertama keluar dari mulut gw. Selama ini gak ada yang bisa pegang rambut gw sebagus dia ( ya iya, orang HairSylist yang make over ). Dari situ gw percayakan rambut gw sama dia. Gw bawa Ayam KFC sebagai pengganti jasa nya. Sungkan rasanya jika tak membawa apa-apa ke Rendy. Akrab,akrab dan semakin Akrab.
Tukar cerita kehidupan sehari-hari. Mulai dari pacar, kerjaan, teman, everything lah. Semua cerita mengalir begitu saja kalau sudah bertemu dengan Rendy. Wew, si Rendy udah mulai terbiasa dengan kehadiran gw. Muncul lah sikap Ngondek nya di depan gw. Ya, seperti yang udah gw bilang, dia ngondek pada tempat nya. Canda dan tawa yang menghiasi pertemanan kita.
Rendy mulai memperkenalkan semua teman-temannya. Mulai dari anak-anak kosan sampai sahabat nya yang nama nya Yakub. Sahabat nya merupakan teman dari kecil dan menjadi gay juga bareng-bareng ( aneh ya, jadi gay kok kompak ). Rendy cerita, bahwa Yakub ini telah menjamah dia dan jatuh hati. Namun karena ikatan saudara lah, Rendy tidak bisa menerima hati nya. Yakub itu ngondek banget, tapi dia TOP.( Aneh, itu yang keluar dalam pikiran gw ). Tambah lah Yakub dalam List teman gay gw. Baik juga orang nya. Dari cerita nya Rendy, setiap ada cowok yang dekat dengan Rendy, Yakub selalu memonitor nya. Tak heran juga, karena si Rendy orangnya rentan penyakit. Setiap ada masalah berdampak langsung terhadap tubuh nya. Yakub selalu perhatian dengan Rendy. Setelah mengenal Yakub, pertemanan ini makin komplex. Banyak kisah yang bisa diambil pelajaran dari kisah hidup mereka berdua.
Gw masih mencari jati diri dalam dunia pekerjaan. Gw orang nya bosenan dengan dunia kerja yang monoton. Setelah di Perusahaan yang kedua, Gw mulai kehilangan kontak dengan Rendy. Dia pindah ke Surabaya. Terakhir gw terima kabar, dia sudah sukses di sana. Tapi satu hal yang gw sesali, gak bisa menghubungi dia lagi. Setiap kali SMS ataupun telp gak pernah digubris. Gw berpikir positif aja, mungkin dia sibuk. Sampai sekarang masih seperti itu. Semoga teman ku -Rendy- baik-baik saja di sana. Gw berharap bisa kumpul lagi sama dia untuk bertukar cerita lagi, bercanda lagi,tertawa riang lagi...
=============================================================================================
ane mane tau muda apa gak, ente gak pasang futu ... gmane mau nilai,... hehehhe... :P
masih mau review semua yang udah ane temuin, mungkin dari sana banyak yang sama kisah hidup nya sama ane... hehehehe... ditunggu aje ye...
di tnggu cerita yg ke3..
thanks ya udah komen. alur nya lagi flash back ... hehhehe... ditunggu.