It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
gusur @zalanonymouz @Liliant_Jess @touch @Adam08 @aries77 @zea.mays @Henry_13
Si @fansnyaAdele kmana ya? Hehe
Selamat baca. Smoga tidak mengecewakan. Amin
Selesai baca mohon kritik dan saran ya !!
hah?? Ni anak ngapain disini? Kapan dia kesininya? Lalu aku meneruskan berjalan ke ruang tamu.
Dia melihatku datang dan dengan cepat dia berdiri tegak menghampiri ku. "hey chan chaaan, udah siap chan?? Ini barang-barang yang mau di bawa? ada lagi? " tanyanya sambil merebut koper dari ku lalu nyengir kuda 'oehehehehe'.
" " ekspresiku.
"kenapa chan?" tanyanya
"kakak Ngapain disini?" tanyaku jutek.
"meni jutek lah, ya mau jemput adikku yang cakep lah. Hoooeeek.." katanya sambil pura-pura muntah setelah ngatain aku cakep.
'pletakkk' aku jitak kepalanya sekeras mungkin.
"anj*ng nyeri (sakit)" katanya refleks.
"ehh apaan barusan? Ngomong apa??" tanyaku memastikan kata kasarnya barusan.
"heeh.. udah udah ah ribut wae (mulu) sih. Berisik tau !!" tiba tiba suara kak radit yang nongol di pintu. Pantesan 'batang' idungnya gak keliatan di ruang tamu. Hehe
"eh ia nih kak, si jenglotnya duluan" kataku.
"apaan lah? Tadi kamu yang jitak kakak, sakk... !" ucapnya terputus
"STOP STOP !! berisik !! Kamu lagi nico, udah banggotan masih aja kaya bocah. Dimana mana ribut mulu ni kalian berdua !" omel kak radit memotong omongan kak nico. Kemudian aku dan kak jenglot meminta maaf.
"ok. Barang barangnya udah beres dek? Kalo udah langsung berangkat sekarang aja. Takut keburu maghrib entar." tanyanya sambil bersandar di pintu.
"udah kak, tuh di koper !" jawabku dan menunjuk koper yang di pegang kak nico.
"ehh tapi chan chan sama aku, kopernya titipin ke mobil kak radit aja !"usul kak nico.
Mendengar usulannya barusan, aku langsung bereaksi. "aPAA?? KAGAAK mau !!" tolakku tegas atas ajakanya.
"pokoknya kamu sama aku. TITIT. Ehh TETE. Ehh TITIK. hehe " candanya.
'BUUUGGG' bogeman kak radit pun mendarat di keningnya.
"adouuww sakit kak ih, bercanda juga aku mah !" katanya sambil meringis kesakitan dan memegangi keningnya.
"HAHAHAHAHAHA rasain lu !" ledekku.
"salah sorangan (sendiri). Awas nico ngomong gitu lagi, kakak hajar lu heh !!" peringatannya untuk kak nico.
"ia ia kakak ku sayang uhu uhuu.." jawab kak nico
"chan !!" panggil kak nico
"apAA?" tanyaku
"cakiiiittt.." katanya dengan manja
"preeeeeeettt"
"hadeuuh.. Sok kamu mau ikut siapa dek?" lanjut kak radit.
"aku sama kak radit aja ah.." jawabku.
"GAK, pokoknya kamu sama aku. Kakak duluan aja kak, biar chan chan sama aku pake motor !" tegasnya lagi.
"aiih gak mau sama kamu aku mah, sengklek orangnya." tolakku.
"enak ae sengklek !!kenapa gak mau atuh? Biasanya juga sama aku chan. Masih ngambek nya?" tanyanya.
"tau ahh.." jawabku ketus.
"atulaah dek maafin kakak ya? Ya ya ya? Jgn ngambek atuh? Ya? Pliiiiisss !! " usahanya dengan muka memelas. Sumpah deh aku luluh liat wajahnya yang ganteng banget waktu memelas. Aiiihh pengen peluk lah . Eiittss.. Tidak !!
"GAK !! pokoknya gak mau. Aku mau sama kak radit. Ya kaak??". Kataku keukeuh dan meyakinkan kak radit. Hampir aja aku kena peletnya.
"emmmhh ya udah dek, kamu sama kak nico aja. Kasian tuh mukanya udah kaya musafir gitu. Udah sama dia aja ya?? Sini kopernya !". Saran kak radit supaya aku mengasihani kak nico wkwkwk dan ia mengambil kopernya dari kak nico.
"azzzzz masa ia kaya musafir sih ?? " tanya kak nico menanggapi argumen kak radit
"iissshh ya udah lah terserah !!" ucapku jengkel dan meminta kak nico untuk cepat cepat berangkat. "ayo cepetan, jenglot !!"
"ahh jadi mau ini teh??" Tanyanya lagi memastikan.
"ia ia cepet laah. Sebelum aku berubah wujud, hehe berubah pikiran kamsudnya !!" candaku.
"yeah we did it, we did it !!" katanya sambil joget 'we did it' nya dora the explorer hadeeuuh
"ya hayo ade ku cakep, ade ku yang imut imut. Uhuhuuhuu.. " lanjutnya dengan ekspresi muka sok imut.
"najisss.." komen ku.
"ahahaha.." tawanya
"ya udah kakak berangkat sekarang ya. Awas nico hati hati, jangan ugal ugalan. Kalo sampe kenapa kenapa, kamu urusan sama kakak?!" peringatan kak radit.
"ia ia kak, siap !!" jawab kak nico dengan menghormat.
"kalo kenapa napa, kamu telpon kakak ya dek. Sms kakak kalo si nico kebut kebutan. Ya?"
"ok, siap capadok !"
"apaan tuh capadok?" tanya kak radit.
"calon bapak dokter. Hehe.. " jawabku.
"heuh ada ada aja kamu nih !"
Pokoknya kalo ni orang macem macem. Aku bawa gunting rumput kok hehe kidding." candaku.
"ahh apa? Mau diapain kakak chan? Serem amir.." tanyanya.
"sunaaat !!" jawabku singkat
"udah ah yok, kakak duluan. Awas ya hati hati kalian !!" peringatannya lagi sambil berjalan dan masuk ke dalam mobilnya.
"ia kak, siiip.." kataku.
"siap kak !!" tambah kak nico.
"Yuk chan berangkat !!" ajak kak nico.
"ehh lupa, bentar aku mau telpon si mama dulu !"
Lalu aku mengambil hp di kantong celana ku. Ku cari nomer mama ku, dan menekan tombol dial.
Terdengar bunyi telpon tersambung 'tuuuut.. tuuuut.. tuuuut.. Ckrkk '
Putra : hallo.. Assalamualaikum ma.
Mama : waalaikumsalam dek. Kenapa dek?
Putra : ini ma, aku mau nginep di rumahnya kak nico. Gapapa agak lama ya ma??
Mama : oh gitu, emang berapa hari ?
Putra : mmm semingguan lah, lagian belum pernah nginep di rumah kak nico kan?
Mama : hmm lama amat dek, mama sih gapapa. Cuma om sama tantenya gapapa itu teh? Entar ngerepotin lagi
Putra : gak atuh ma, malahan mah mereka seneng aku nginep disana. Ya ma??
Mama : oh.. Ya udah kalo gitu sok aja. Sekarang kamu dimana?
Putra : di rumah, abis packing barang yang mau di bawa. Sama kak nico nih.
Mama : oh ada a nico, mana sini mama mau ngomong.
Aku kasih hp ku ke kak nico. "apa nih??" tanyanya heran.
"Itu mama mau ngomong !" jawabku.
Nico : hallo assalamualaikum bu
Mama : waalaikumsalam. A nico, katanya putra mau nginep di rumah a nico ya?
Nico : ia bu, cuma seminggu kok.
Mama : gapapa emang a?
Nico : ah ya gapapa atuh bu !!
Mama : ia kalo gitu punten ya ngerepotin. Suruh pulang aja kalo ngerepotin mah ya.
Nico : gakpapa atuh bu, malahan mah seneng nico mah. Ada temen ngobrol hehe . Siiip bu, kalo ngerepotin mah nanti nico hajar !!
denger dia ngomong gitu langsung aku tendang kakinya 'kyyaaAAAA' ~ 'deZIGGGG'. ;>
"aaaaaaww aaaaaww" erangnya kesakitan.
Mama : aduhh heu, a nico mah ada ada aja. Kenapa itu a?
Nico : oh euh ah gak, gak kenapa napah bu.
Mama : oh ya udah kalo gitu, ibu tutup ya a nico. Ini ibu lagi bantu bantu uwaknya putra mau ada pengajian. Titip putra ya a ?! Yuk a nico assalamualaikum.
Nico : ia ia bu waalaikum salam.
'ckrk tuuuuuuuuuuuuuut' suara sambungan telpon terputus.
"adaaaww sakiiit chan, tega kamu mah ke kakak teh lah." protesnya.
"rasain, salah sendiri tadi ngomongnya gitu, pake hajar hajar segala. Emang aku apaan??" jelasku pada kak nico
"azzzz bercanda atu itu mah dek"
"Aku lupa lagi mau minta uang jajan aiiihh.." keluhku.
"ah itu mah bisa di atur chan" katanya sambil mengelus elus kaki yang tadi aku tendang.
"bukan gitu, uang mah ada, cuman di ATM. Sayang kan kalo di pake."
"ia gampang itu mah, asalkan entar malem chan chan mauu.." ucapnya terhenti
"mau? Mau apa?" tanyaku heran
"mau melayani kakak. ekhm ekhm.. " katanya sambil mengedipkan mata dan berdehem.
'PLAAAAAKKKKKK'
Aku dan kak nico sudah berada di atas si satria F, dan siap tancap gas.
"pegangan ya chan !!" suruh kak nico.
"iaa.."
"udah siap chaan?" tanyanya
"siAAAP jenglot !!" jawabku penuh semangat.
"yipiiiii... Tarik mAAAANG" teriaknya gak kalah semangat.
Motor pun melaju dengan santai. Selama di perjalanan aku cuma memandangi tepi jalan yang gak asing di mataku.
Di hampir pertengahan jalan, kak nico nyanyi nyanyi gak jelas sambil menggoyang goyangkan kepalanya. Kayanya dia lagi happy nih. Aku cuma tersenyum menyaksikan tingkahnya itu. Kak nico yang selalu tersenyum, ceria, lucu, heboh, dan penyayang. Sosok yang gak aku dapatkan dari kakak cowokku, apalagi papaku . Ini yang selalu aku hayalkan. Semoga ini bukan hayalan. Amin
Tanpa sengaja aku eratkan pelukanku sampai perutnya, erat sekali. Dan tanpa di duga, kak nico memegang tanganku lalu di genggamnya erat. Sekali kali dia mengelusnya. Aku merasa ganjil dengan ini, tapii... Ini nyaman.
"CHAN, KITA GASPOL YAA?" tanyanya dengan nada berteriak
"AHH APAA KAK?" tanyaku karna gak mendengar jelas suaranya tadi
"DI GASPOL YAA?" ulangnya lagi.
Aku tau artinya apa itu, dia pasti mau ngebut. Aku mau larang, tapi aku gak tega. Aku lagi pengen liat dia senang. "IAA KAK TERSERAAH" kataku memutuskan untuk mengiyakannya.
"OKEE, TARIIIK" teriaknya lantang.
Aku mengeratkan pelukanku dan sedikit menyipitkan mataku. Semoga selamat deh..
Cuma suara angin yang aku dengar, keras sekali. Untung jalanan gak terlalu ramai jadi kita bisa lebih leluasa untuk belok sana belok sini, salip ini salip itu.
Sampai di suatu jalan dengan kira kira kecepatan 80-90 km/jam. 'TIIIIIIIIIIIIIIIIDDD' kak nico membunyikan klaksonnya cukup lama dan itu buatku kaget juga cemas.
'BRAAKKKKKKKK'
:-D
tmbh gemes ama si chanchan,,!! moga dia ga napa2...
@fabolous16 thanks for reading.
Aku juga bingung dalam pemilihan katanya. Formal atau informal?
Jadinya juga campur gitu deh.
Gpp kok, malahan kritik mu membangun. Aku jg seneng km baca ceritaku.
Aku update ya bentar lagi postingan selanjutnya.
Yg pasti aku janji bakal lanjut sampe ending. Aku gak mau kecawain kalian yg udah komen dan baca story ku. Dan terima kasih yg udah motivate aku untuk lanjutin ceritanya. I promise.
Duh kasian bgt satria f nya, ringsek dh. Hiks2
#plak...
@Henry_13 makasih banyak. Emang watak mereka kaya gitu. Ade kakak kan gitu
satria f nya kok di hawatirin? Bukan orangnya?
Next posting aku update setelah ini ya.
Aku dan kak nico tersungkur dari motor setelah motor yang kami naiki menabrak motor pengendara lainnya. Sebelum accident, ada satu motor yang searah di depan kami. Sebelumnya ia berada di sebelah kanan, namun dengan tiba tiba motor itu terlihat akan menepi ke samping kiri. Dan setelah klakson di bunyikan, kak nico refleks banting kanan. Ternyata ada motor dengan kecepatan yang lambat di depan. Then ya.. You know it !!
Aku tergeletak di tengah jalan. Situation has changed so damn shocking and horrible. Aku masih sadar dan coba bangun. And thank god I don't feel the pain or anything. Aku hanya takut. I'm shocked and shaking.
Lalu aku berdiri untuk melihat keadaan sekitar dan cepat cepat berjalan menuju tepi jalan.
Gak lama setelah itu, motor kak nico dan motor yang tertabrak sudah di pindahkan ke pinggir jalan oleh warga setempat. Kemudian aku membuka helm ku yang masih terpasang.
"dek, kamu gapapa kan??" tanya kak nico yang tiba tiba muncul dari samping kiriku.
"ah euh gak, gapapa kak. Heu . Kakak sendiri gapapa?" tanyaku balik.
"beneran gapapa dek? ia gapapa, cuma dikit nih lecet di tangan." jawabnya.
"ia gapapa kak " jawabku lagi
"sial, bangs*t !! Kena masalah lagi deh nih." ujarnya marah marah.
"sabar kak.. Istighfar !!" ucapku menenangkannya.
"aAAARRGGG.." geramnya.
Setelah itu, kak nico menelpon kak radit untuk membantu menyelesaikan kasusnya ini di kantor polisi.
Selama di kantor polisi aku merasa telapak tangan kananku sakit dan perih. Ternyata waktu aku lihat, telapak tanganku berdarah dan ada sobekan disana, darahnya lumayan banyak. Aku raba seluruh tubuhku untuk memastikan apakah ada luka lainnya. Dan sakit terasa saat aku meraba sikut sebelah kananku yang tertutupi sweater, karnanya sweaterku sedikit robek. Rasanya sangat perih saat aku sentuh.
Aneh, padahal tadi aku tidak merasa apa apa kok.
"Ayo dek, kita masuk mobil dulu !!" ajak kak nico pada ku yang sedang duduk di bangku.
"ah ia kak ! Kak radit kemana?" tanyaku.
"lagi ngurusin administrasi dek, bentar lagi kok" jawabnya.
"oh" aku meng'oh'kan jawabannya
Saat berjalan menuju mobil, aku merasa sakit di tanganku ini semakin menjadi. Aku gak berani lihat lukanya.
"maaf ya dek !! Gara gara kakak jadi kaya gini." ujarnya lemas.
"ah gapapa kok kak " kataku.
"beneran nih gapapa? "
"ia gapapa kok"
"maaf ya dek.." ucapnya lagi
"ia ia kak "
Lalu kak nico merangkulku dari samping kiri. Tanpa sengaja tangannya menyentuh sikut ku.
"Ahhwwwww" rintihku karna perih
"hah kenapa dek??" tanyanya dan melepas rangkulannya.
"eh oh gapapa kok heu " jawabku bohong
Aku tipikal orang yang tidak mau membuat orang khawatir dengan keadaanku. Aku lebih suka menutupinya dan mengatasinya sendiri daripada mengeluh di depan orang lain.
"ahh bohong.." katanya tidak percaya. Kemudian dia meraba raba tanganku.
"ehh ehh ngapain?? Ahhhwwwwww.." rintihku lagi saat tanganya mengenai sikut ku.
"tuh kan bohong. Sikut kamu luka ya? Tuh ampe sobek sweaternya !" tanyanya lagi
"eh eeeuuh gak kok" jawabku tetap bohong
"euh sok buka sweaternya !!" perintahnya
"ah kenapa? Gapapa kok beneran !!"
"buka cepetan !" ulangnya lagi
"gapapa beneraan ih"
"BUKAA !!" bentaknya
"ia " ucapku lemas
Aku buka resletingnya, dan menarik lengan sweaterku. Aku menahan sakit saat telapak tanganku menarik sweater dengan sangat perlahan.
"ahww" rintihku, ternyata kak nico menyadarinya
"kenapa lagi? Coba liat !" ucapnya lalu menarik lenganku dan melihat telapak tanganku berdarah.
"tuh dek, ini apa hah??" bentaknya
"masuk mobil dulu yuk !!" ajaknya
Setelah berada di mobil.
"sini kakak bantu buka !" katanya. Kemudian dengan hati hati dia melepas sweaterku. Aku mengaduh saat itu sampai akhirnya sweater terlepas dari badanku.
"tuh liat, sikutnya berdarah gini kamu bilang gapapa?! Telapak tangan kamu juga !! Kamu bilang juga gapapa hah?!" bentaknya marah. Aku tidak mau bicara apapun sekarang. Ataupun menjawab.
"kenapa kamu bohong sih?? Coba jujur aja napa? Kan harusnya daritadi di obatinnya. Gimana kalo tambah parah? Bla bla bla bla bla" lanjut ocehnya
Kemudian kak radit masuk mobil dan mendengar ocehan kak nico. Hadeeuhh panjang deh urusannya nih.
"kenapa lagi hah??" tanyanya dengan nada yang sedang marah
"ah ini kak liat !!" ucap kak nico sambil menunjuk luka luka ku. Aku hanya bisa nyengir
"aduuh dek, kenapa gak bilang dari tadi sih? Gimana kalo infeksi? Gimana kalo lukanya tambah parah? Kuman dan bakteri bisa masuk tuh. Hah?" rembetan pertanyaan keluar dari mulut kak radit. Aku tidak mau jawab. Fortunately mereka mengerti aku tidak mau bicara apapun. Heu heu
"ya udah, kita obatin di rumah aja ya. Bentar kok." usul kak radit
"ya udah cepet jalan kak !" suruh kak nico
"diem lu bocah, gara gara lu nih, nyusahin mulu. Liat tuh si ade jadi korban ketololan lu :@ !!" cecar kak radit pada kak nico. Sepertinya bener bener marah nih. Hiihh
"maaf kak " ucap kak nico lemas.
"alaaahh maaf maaf aja lu, sint*ng emang. Untung aja selamat." ucapnya lagi.
" " akhirnya kak nico terdiam dan menunduk.
Arrived at home.
Sesampainya di rumah kak nico, aku di sambut khawatir oleh mama dan papanya nico. Tentunya mereka sudah mengetahui kabar mengenai ini dari kak radit.
"aduuuh ahirnya dateng juga. Kalian gapapa? Mana mana yang sakit dek??" sapanya cemas saat kami baru saja masuk rumah.
"ahh alhamdulillah gapapa tante, heu " jawabku.
"ahh dusta !! Tuh liat ma !! Sampe kaya gitu di bilang gapapa?! " ucap kak nico sambil menunjuk luka luka ku. Iiisshh ni jenglot mulutnyaaah..
"mana?? Aduuuh adee sampe kaya gini ya? Ayo ayo duduk dulu !! Awas awaas !! Napa belum di obatin atuh??" tuturnya cemas
"ia sok masuk dulu atuh dek. Kamu juga nico, dit. Masuk !!" suruh papanya nico. Si om menggeleng kepalanya saat melihat ke arah kak nico.
Setelah semuanya duduk, lalu kak radit mulai mengobati luka lukaku. Aku tahan sekuat mungkin agar gak mengaduh di depan mereka walaupun it's really fvckin sick. Gengsi soalnya hoho. Apalagi saat lukaku di cuci dengan air dan alcohol. Serius deh rasanya gemanaa getoh aauuuhh.
Saat itu juga kak nico dapat ceramahan gratis dari pak haji dan bu haji '&?!£@¥¤§#!!??=<%'.
Tentunya ada tambahan ultimatum keras, plus resep dari pak dokter juga .
Setiap kata yang keluar dari mulutnya itu berhuruf kapital dan di bold.
Dalam hati aku cekikikan mendengar semuanya 'kikikikikikikik'.
And after it's all done, then I was told to go to nico's bed for a rest.
"ayo dek, ke kamar !!" ajak kak nico.
"ia kak."
"istirahatin dulu ya dek !" ujar tante
"ia tiduran aja deh langsung. Besok sekolah kan !" saran om agar aku lekas tidur.
"oke tante !! Siip om !!" jawabku
Aku dan kak jenglot pun menaiki tangga menuju kamarnya. "maaf ya dek, kamu jadi luka gara gara kakak." sesalnya.
"ahh gapapa kak, mungkin udah harusnya gini. Lagian cuma luka gini doang mah gak kerasa atuh" kataku menyepelekan
"oh ya?? Coba kakak pegang ya?" tanyanya
"hehehe " reaksiku saat dia izin pegang sikutku.
"dasar sok jagoan !! Huh !" ejeknya sambil merangkul leherku.
"emang hehe.."
"ia emang jagoan bikin kakak makin sayang sama chan chan " ucapnya
"euuh?? Ohya??" tanyaku girang
"ia dek, kamu istirahat dulu sana !! Kasian pasti capek." suruhnya setelah berada di kamar.
"ahh gak ahh, malu kak !" kataku.
"malu kenapa chan?" tanyanya
"malu aja, bukan kamar aku atuh"
"ahh pake malu segala sama kakak. Kamar kakak kamar kamu juga!" jelasnya
"ia tau. Ya gak biasa aja atuh, lagian juga baru jam 7 kan??" kataku
"ya pokoknya jangan malu malu sama kakak mah. Gak boleh malu atau apapun !! Oh ia ya, kan kita belum makan !" ujarnya.
"ia ya? Kita belum makan dari pulang sekolah humm."
"ya udah, kakak turun dulu bentar ya?! Bentar !" izinnya. Kemudian dia keluar kamar. Dan aku sendirian.
Ekhm ekhmm.. Tes tes.. Sendiriiii, biarkan aku sendirii. Sendiriii ii ii. Ooh oooohh.. #nyanyi
Sendiri by sherina ngahahaha
Aku coba lihat luka di telapak tanganku yang telah di perban. Huuh kalo ini yang luka, susah ngapa ngapain nih.. Huuuhh gerutuku kesal
Lalu aku tergoda untuk meniduri spring bed ini. Aaaahh tiduran bentar ahh, ni tenaga udah lowbath. Kudu rebahan, bentar gapapa deh.
Oh my shit.. Rasanya kaya gak pernah nemu kasur bertahun tahun. Uuuhh enak B.G.T.
18 minutes later
"chaan, chan chaan. Bangun chan !! Udah pagi. Mau sekolah gak? ." terdengar sayup sayup suara kak nico.
"aaahhh ngantuuuk" jawabku malas
"cepet bangun. Kesiangan loh. Udah pagi nih !" lanjutnya
"hah?? Udah pagi??" kataku kaget. Refleks aku buka mata.
"naahh gitu dong. Ih pinter adikku!! A chan !!" katanya tiba tiba sambil menyodorkan sendok berisi nasi dan sayur capcay kesukaanku.
"ahh?? apa nih??" tanyaku heran
"ini makan.. Kan tadi kakak ke bawah sebentar nyiapin makan buat kamu chan. !!" terangnya. Aku melongo kebingungan.
"loh kok?? Tadi katanya udah pagi?" tanyaku lagi
"ahaha.. " tawanya renyah, serenyah keripik jengkol.
Aku lihat jam di dinding, dan jam menunjukan 07.30. Lalu aku lihat jendela, dan terlihat masih gelap di luar. Ahh damn.. aku tau nih. Si jenglot mengerjai ku. Kurang aseeem
"heeuu huuuhh ya tuhan.. Kau salah kirim, yang aku minta malaikat. Bukan makhluk halus macam ini." keluhku atas candaannya yang menyebalkan.
buat si chan chan, chibi2 ku.. makin unyu2 dah, haha...!
#sdikit saran,mungkin untuk klmt langsungnya lbh enak kalo di pisah ke baris selanjutx. coz kalau ada 2 ato lbh klmt lgsg dlm 1 baris jd agak susah ngenalin sp yg lagi ngomong..
tp g tau lg sih.. kalo yg sering aku liat di lapak temen2 si dibuat gitu..