It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Orang orang kalau udah masuk surga itu hatinya bersih. Gue rasa gak mungkin juga orang yang hatinya bersih masih berpikiran "mesum" lagian Alam manusia Dan ROH itu berbeda.
Yakin masuk surga?? Percaya diri banged, nabi yang sempurna yang di janjikan surga aja selalu meminta ampun agar terhindar dari API neraka, yang di takutkan kan kalau udah ngerasa bener udah solat, udah ngaji ternyata masuk neraka gemana??.. pernah denger gak orang yang beragama itu belum tentu masuk surga, Kareena apa? Jalan yang mereka pilih bisa Jadi membawa mereka ke neraka karena Jalan yang mereka pilih tidak sesuai dengan AL Quran Dan hadist. Banyak yang sekarang yang mengatakan ahlu sunah Wal jamaah Tapi masih melakukan bid'ah.
*maaf klo salah tolong dkoreksi...
*hanya saling berbagi ajah.
Jangan jadi orang munafik ya gaesss
Nahhh amalan yang di ridhoi kan hang sesuai AL Quran hadist..
Lha wong di kitab suci sendiri dibahas kok masalah reward bidadari ini. Emang membicarakan/menikmati menu seks di syurga berarti orang itu hatinya ngga bersih?
Bisa minta apa aja
Termasuk ngentot
Kalau aku sih, jika masuk surga, pingin ngentot sama bidadara
Sambil nyoba-nyoba ngentot sama bidadari juga sih
Sama tetangga surgawi juga
Gtdeh
apa yang mereka kehendaki, sedang mereka kekal (di dalamnya)."
(QS Al-Furqoon : 16)
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.”
(An-Nisa’: 124).
Yang dimaksud dengan bidadara adalah dari kalangan lelaki dunia yang masuk surga.
(Majmu' Fatawa Syaikh al-'Utsaimin 2/53).
Setiap wanita yang masuk surga akan bersuami sesuai dengan kondisi dan status saat ia hidup di dunia.
1) Wanita yang meninggal sebelum menikah. Maka wanita ini bisa jadi dinikahkan dengan lelaki dunia yang masuk surga yang akan menyenangkan hatinya.
(lihat Majmu Fatawa Syaikh al-'Utsaimin 2/53). Hal ini berdasarkan keumuman hadis Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﺃَﻋْﺰَﺏُ
"Tidak ada seorang yang membujang pun di surga."
(Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1736 dan 2006).
2) Wanita yang meninggal setelah bercerai dan belum sempat menikah lagi. Kondisi wanita seperti ini sama dengan kondisi wanita pertama.
3) Wanita yang meninggal dalam keadaan bersuami, tetapi suaminya tidak masuk surga bersamanya. Kondisi wanita ini juga sama dengan kondisi wanita yang pertama dan yang kedua.
Syaikh al-'Utsaimin rahimahullah berkata, "Seorang wanita jika masuk surga dan belum menikah atau suaminya tidak masuk surga, maka jika wanita ini masuk surga maka akan ada para lelaki dunia yang masuk surga yang belum menikah, maka bagi para lelaki tersebut para istri dari bidadari dan juga dari para wanita dunia –tentunya jika para lelaki tersebut berminat-"
(Majmu' Fatawa Syaikh al-'Utsaimin 2/52)
4) Wanita yang meninggal setelah menikah dengan suaminya. Maka ia akan menjadi istri dari suaminya tersebut.
5) Suaminya lebih dahulu meninggal dan setelah itu ia tidak menikah lagi hingga meninggal dunia. Maka wanita ini juga kondisinya sama dengan wanita yang keempat, di surga dia akan tetap menjadi istri dari suami yang ditinggal mati di dunia.
6) Setelah suaminya meninggal lalu ia menikah lagi dengan lelaki lain, meskipun menikah berkali-kali, maka ia akan menjadi istri dari suaminya yang terakhir.
Tatkala Mu'awiyah radhiallahu 'anhu melamar Ummu Dardaa' maka Ummu Dardaa'pun menolak lamarannya dan berkata, "Aku mendengar Abu Darda' (suaminya yang telah meninggal-pen) berkata, Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓُ ﻟِﺂﺧِﺮِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻬَﺎ
"Seorang wanita bagi suaminya yang terakhir".
Dan aku tidak ingin pengganti bagi Abu Dardaa.'"
(Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1281).
Hudzaifah radhiallahu 'anhu juga pernah berkata kepada istrinya:
ﺇِﻥْ ﺷِﺌْﺖِ ﺃَﻥْ ﺗَﻜُﻮْﻧِﻲ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻓَﻼَ ﺗَﺰَﻭَّﺟِﻲ ﺑَﻌْﺪِﻱ ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻟِﺂﺧِﺮِ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟِﻬَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻓَﻠِﺬَﻟِﻚَ ﺣَﺮَّﻡَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﺯْﻭَﺍﺝِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺃَﻥْ ﻳَﻨْﻜِﺤْﻦَ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﻟِﺄَﻧَّﻬُﻦَّ ﺃَﺯْﻭَﺍﺟَﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ
"Jika kau ingin menjadi istriku di surga maka janganlah engkau menikah lagi setelah aku meninggal, karena seorang wanita di surga akan menjadi istri bagi suaminya yang terakhir di dunia. Karenanya Allah mengharamkan istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk menikah lagi setelah meninggalnya Nabi, karena mereka adalah istri-istri Nabi di surga."
(Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam As-Shahihah no 1281).
Ustadz Dr. Firanda Andirja Abidin, Lc., MA. (dengan tambahan)
~nadirsyah
Hati hati syiah...