It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ini makelar kucing @jejakasby protes mulu. Hahaha
dimana aja emang?
*mikir2..
Di pataya emang tempat gay kumpul. Jadi kalo suka sama suka gratisan deh. Banyak juga yang gak sungkan untuk langsung main
Semalam aku merenung sendirian.
Besok adalah hari ulang tahunku. Itu berarti sudah kulewatkan 41 tahun hidupku di dunia ini. Sudah banyak peristiwa yang telah kulalui. Susah senang, pahit manis, duka dan bahagia sudah kurasakan. Dan aku merasa harus mensyukuri semua pemberian Allah kepadaku.
Kalian pasti mencibir.
Hidup berbalut kemiskinan aja sok-sokan merasakan bahagia. Kalian bener. Aku memang tak punya mobil mewah. Rumahku juga masih rumah cicilan. Gajikupun pas-pasan untuk mencukupi kehidupanku sehari-hari. Tak pernah ada seorangpun yang mencapku sebagai orang kaya.
Itu kenyataan.
Tapi kalau kalian bilang bahwa untuk merasakan bahagia itu harus kaya dulu, kalian salah. Salah besar! Karena bahagia itu kita sendiri yang mendefinisikan. Kalau segala sesuatu ditakar berdasarkan materi, tak akan pernah ada habisnya. Tak akan kalian dapatkan sedikitpun rasa bahagia itu.
Jadi aku benar-benar mensyukuri sekecil apapun yang telah Allah anugerahkan kepadaku.
Masih ada kedua orang tua yang hingga kini masih menemaniku, masih dianugerahi kesehatan yang prima, masih ada teman-teman yang menyayangiku adalah beberapa hal yang membuatku bahagia. Buat aku, itu adalah kebahagiaan yang sangat-sangat bernilai.
Aku tak pernah mendefinisikan kebahagiaan dengan hal-hal yang tak sanggup aku lakukan.
**
Pukul 04.30 aku bangun. Seperti biasa, enyak sudah menyiapkan segelas kopi manis di atas meja tamu. Beliau sudah sibuk berkutat di dapur untuk menyiapkan masakan hari ini. Pernah kubilang untuk beli makanan di warung saja, daripada sibuk memasak. Toh yang makan juga cuma 3 orang saja. Aku sendiri hanya sarapan di pagi hari.
Aku sibuk memandikan bapakku. Ya, sudah hampir empat tahun ini bapakku tidak bisa melakukan kegiatan hidup sendiri. Beliau butuh bantuan orang lain untuk mandi. Karena diabetes, kaki bapak tak kuat jika berdiri lama di kamar mandi. Jadi aku dan enyak punya jadwal sendiri untuk memandikan bapak.
Kesibukan itu yang membuatku lupa dengan hari ulang tahunku.
TOK ... TOK ... TOK ...
Kututup sajadah yang masih terhampar di lantai depan pintu.
”CUNG ... CUNG ... nggak dines yo?” teriak ibuku dari balik pintu. Enyak memang biasa mengingatkanku sambil teriak-teriak di depan pintu kamarku. Kadang aku memang bergerak terlalu lamban kalau harus pergi ke kantor.
Kubuka pintu kamarku.
Emak sudah ada di depan pintu kamar sambil membawa sepiring nasi kuning lengkap dengan irisan timun di atasnya. Itu nasi kegemaranku. Diletakkannya sepiring nasi itu di meja kamarku. “Selamat Ulang Tahun, Cung ...,” kata enyakku sambil memelukku. Aku memeluknya balik. “Doakan anakmu ini yo Nyak ...”
“Iyo Cung, kudoakan hidupmu bahagia. Dapet jodoh yang baik dan pengertian,” kata enyak dengan nada terisak yang tertahan.
“Amin ... Nyak”.
Guys, aku sangat percaya bahwa Doa seorang ibu sanggup membuka pintu-pintu surga. Segala doa yang terucap dari ibu kita akan dikabulkan oleh Allah. Dan segala karunia dan anugerah yang kuterima hingga hari ini adalah bagian dari doa ibuku itu.
I relly love you, my mother.
Berikutnya ada telpon dari kakak perempuanku. Dia turut mengucapkan selamat dan beberapa doa. Intinya agar aku mendapatkan kebahagiaan. memang masih saling peduli, meski kini dia sudah tinggal bersama suaminya. Aku juga selalu mengingat tanggal kelahirannya. Diakhir telepon, dia minta agar aku segera mengakhiri kesendirianku. Aku tahu, itu artinya dia menginginkan aku segera menikah. Aku hanya mengamini keinginannya itu.
Sebelum berangkat kerja, aku memeriksa akun facebookku.
Aku merasa terharu, sudah ada beberapa teman, kira-kira 25 orang yang menuliskan Happy Birthday di wallku. Nggak nyangka saja kalau mereka itu masih peduli denganku. Beberapa orang ‘dekat’ juga mengirimkan message Selamat Ulang Tahun. Termasuk Awan, sahabat dekatku.
Dia menulis,”Happy Birthday, Darl. Jangan risau akan umurmu yang terus bertambah ya!”
Hahaha ... lama-lama aku takut sama dia. Kenapa ya ramalannya itu selalu benar. Jangan-jangan dia ini memang dukun beneran.
Di kantor, ucapan selamat dan todongan sudah datang bertubi-tubi. Biasa, minta traktiran! Gue nggak keberatan, karena ini adalah hari spesial gue. Tapi sepertinya waktu makan-makan itu harus diundur sampai bulan mei nanti. Aku masih sibuk dengan job kepanitiaan yang baru berakhir di bulan Mei nanti.
Thanks, GOD!
Hari ini semua terasa indah dilihat. Indah untuk dikenang. Dan indah untuk dirasakan. Bibirku seolah tak henti menyunggingkan senyum manis. Bak Miss Universe itu lho! Hahaha ...
Cuma ada satu hal yang mengganjal. Tak ada satu kadopun yang kuterima hari ini. Tak apalah, aku maklum saja. Mungkin mereka bingung mau ngado gue apa. Mau di kado boneka, gue ini nggak suka boneka. Dikado duit, nanti takut kalau gue tersinggung! Repot ya ...
You’re right, guys.
Gue Cuma butuh doa yang tulus dan ikhlas dari kalian. Doa agar gue bisa menapaki sisa-sisa umur ini dengan penuh kebahagiaan. Sumpah, gue tidak berhasrat menjadi orang yang kaya raya. Gue tidak juga bernafsu menjadi pejabat publik. Gue Cuma ingin menjadi orang biasa yang mandiri, happy dan masih bisa berbagi.
Itu saja.
Wish me luck, guys ....
selamat ya, semoga bahagia selamaaaaaaaaaaaaaa nya