It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tapi nanti deh di buat lanjutannya..
Ardi sedari tadi hanya melamun, melihat ke arah jendela hotel. Matanya terus memandang ke dunia luar tapi hatinya terbang entah kemana. “Mas kenapa? Kok gak ikut makan?” tanya nathan membutarkan lamunanya.
“Gak kok, hati gak tenang aja.” Balasnya sambil senyum yang di paksakan
“Jangan terlalu banayk fikiran mas. Dia pasti baik – baik saja” hibur Nathan
“Semoga yang lu bilang benar.” Katanya sambil menatap langit melalui jendela yang cukup besar.
Pagi hari pukul 4 pagi.
~Ardi PoV~
Tubuh ku mulai di guncangkan, berat rasanya mata iniuntuk terbuka. Lamunan ku semalam dapat di bilang cukup menganggu pikiran ku.
“mas hari ini kita kan pulang mas. Kalo kita telat nanti kita pulangnya besok lagi.” Kata nathan menbuatku langsung terbangun.
“ya udah ayo kita pergi sekarang.” Dan segera masuk ke kamar mandi untuk sekedar cuci muka dan gosok gigi.
hari ini pemotretan di laukakan di Sanur, pantai ini memiliki ke indahan yang cukup menakjubkan menurutku. Pagi ini matakari belum muncul kami mulai mempersiapkan semuanya agar saat matahari mulai terbit kita segera melakukan pemotretan agar hasilnya maksimal.
di pikiran ku kini hanya memikirkan untuk segera kembali dan melakukan pemotretan terakhir dengan maksimal sehingga tidak di butuhkan edit mengedit. Dan bertemu dengan dia.
~Fauzi Pov~
Aku menerima BBM dari Ardi
Bargadi Ardian
Emang kangen, sebenernya aku gak mau pergi. Aku maunya sama kamu aja. Tapi karna kamu yang minta, aku turutin deh... Jangan terlambat makan siangnya ya... Hihihi
Mungkin ini yang di namai kerinduan. Kerinduan akan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita.
Nanti sajalah aku membalasnya. Karna sore ini cukup melelahkan
Hufh... akhirnya selesai juga tugasku hari ini. Hari ini hari terakhirku untuk sibuk karena hari ini aku mengurusi EO yang baru di buat oleh Ardi pacarku, hahahhaha.. aku sangat sayang dia, aku tidak mau berpisah dengannya. Dia adalah Nafasku, aku memutuskan untuk tidak meninggalkannya. Aku bahkan lebih baik mati dari pada harus kehilangan dia.
Mr A
Kau yang selalu ada di sisiku
Kau yang membuat ku mengerti
Apa itu arti cinta
Apa itu indahnya cinta
Aku memang salah
ketika aku memutuskan
untuk meninggalkan mu
Bahkan aku sempat meninggalkan mu
“ahhhh... bodohnya aku sampai – sampai menulis ini...” sambil kertas itu ketempat sampah.
Tiba – tiba seseorang memencet bel. Aku pun membuka pintu itu. Dan seketika aku jatuh akibat dorongan orang itu.
“Apa salah ku sampai kamu memutuskan ku?!” kata pria yang belakangan ini dekat dengan ku.
“karna kita dari awal memang salah.”
“Tidak! Aku tulus mencintai mu tapi mengapa kau memutuskan ku seenaknya?!” bentaknya
“tapi dari awal kamu sudah tau kalau aku punya Ardi” kataku dengan nada tenang
“Bukannya kamu ingin mengakhiri hubungan kalian?!”
“Tidak, aku sudah memutuskan. Dia.... aku tidak ingin menyakitinya.”
“B**gs*t!! JADI MENURUTMU AKU LEBIH PANTAS UNTUK DI SAKITI” suaranya makin meninggi.
“Gw gak bermaksud gitu, tapi please kita akhiri sampai di sini saja.”
Tiba – tiba ia mendekat dan berkata
“gak hari ini, Aku ingin malam ini malam terakhir kita” katanya membisikan di telingaku
“baik, setelah itu kita tidak akan berhubungan lagi.”
“pasti” katanya sambil tersenyum sambil berusaha membuka bajuku.
*Berhubung sudah ada dari teman kita yang menjalankan ibadah puasa maka konten dewasa untuk sementara di tiadakan*
~Auth Pov~
Matahari sudah mulai meninggi. Semuanya sudah siap bahkan sudah memulai pemotretannya
“Fan, Flash tambakannya cahayanya di kurangin deh soalnya mataharinya dah mulai naik lagi.” Komando Ardi
“Sip bos...”
“Nathan sama Rini Coba nikmati hembusan angin dari segi buat seneng – seneng biar terasa lebih natural soalnya ekspresi kalian itu keliatan ngantuk kalo gini mah sekalian aja tentang baju piama.”
“siap mas...” kata mereka berbarengan
Pemotretan pun selesai.
“Gimana wan? Kurang maksimalkah?” tanya ardi
“enggak dah bagus kok” balasnya.
Ardi pun mencari sebuah pohon kelapa dan bersandar di batangnya.
~ardi poV~
“Bagaimana kabar Faizal? Kok dia gak ada kabar ya?” lamunanku dalam hati, sampai tiba – tiba seseorang menaru kepalanya di pahaku.
“Mas ngelamunin apa?” tanya nathan
“gak, cuman natap langit aja kayaknya gak gitu bagus cuacahnya.”
“mas, aku pengen deh di elus –elus rambutnya boleh gak?” tanyanya mengagetkanku.
“yang bener? Masa mau di elus-elus kayak anak kecil aja” jabawku.
“bialin kan aku macih kecil” jawabnya dengan nada di anak-anakin.
aku pun meng elus – elus rambutnya dan mengingat saat Fauzi mengelus rambutku dengan lembut dengan kasih sayang. Aku tidak akan melupakan momen bahagia ku dengan nya.
Saat ku lihat ke arahnya ia pun tertidur, aku mengerti sepertinya ia kelelahan bahkan ia menemaniku bergadang walaupun ia terlihat sepetrti tertidur akan tetapi matanya sering mengintip. Entah lah apa yang ada di pikirannya.
“lah nih si nathan malah tidur” kata Ridwan menghampiri
“iya wan, abis tadi pagi kayaknya dia temenin aku gak tidur sepertinya”
“ohhh alah...pantesan aja dia tidur kayak anak kecil gitu.” Rini di samping ridwan
“Ada apa sih?” tanya Irfan
“Ini si Nathan ketiduran.” Kata ridwan.
“ohh...” ya udah kita mau ke hotel apa sampe siang di sini?!” dengan nada yang sedikit tidak enak di denger.
“Kita di sini jampe menjelang siang aja toh sekarang baru jam 7” kata rini memberi usul
“ya udah aku me mobil dulu” jawab irfan pergi meninggalkan kami semua.
“kenapa tuh si Irfan?” tanya rini.
“lagi dapet kali” jawab ridwan
“mau es kelapa gak? Tuh kayaknya ada yang jualan” tanya rini.
“boleeh kebetulan juga gw aus” jawabku dengan santainya.
Perlahan lahan aku menyenderkan Nathan di pohon kelapa lalu pergi ke mobil.
"Fan, kamu cemburu ya?'' tanyaku
"enggak kok, ngapain cemburu." balasnya
"Ya udah yang penting aku gak ada apa - apa sama nathan dan aku harap kamu bisa bersikap gakkayak tadi" jawabku sambil nyengir.
"iya aja deh." katanya
"Di, kamu dah baikan" kata seseorang menepuk pundak ku.
"eh.... ngagetin aja mas niel" jawabku
"gak usah pake mas ah..niel aja kesannya tua banget." jawabnya.
"hahahahaha... iya - iya... niel mila mana?"
"itu lagi main.. ya udah saya ke sana dulu ya." katanya lagi.
"sip mas... bentar lagimau balik ke jakarta... nanti kaloketemu jangan sombon - sombong ya" jawabku.
"hahahahaha.. iya - iya. sampaiketemu lagi" katanya pergi meninggalkan ku.
Tidak terasa sore sudah datang kami pun sudah sejam tadi sampai di jakarta dan sekarang dalam perjalanan ke apartemen ku dengan Irfan dan Niel. sebentar lagi kami sampai di apartemen. ketika memasuki apartemen aku di herankan dengan mobil polisi dan beberapa mobil jenazah. aku pun membuka kaca mobil
"ada apa pak Tedja? kok ramai sekali" tanya ku ke security.
"lebih baik mas ikut dengan saya" katanya membuatku bingung.
~Fauzi Pov~
"Mas... udah pagi, bangun dong." kataku
"hmmm..." katanya sambil bangkit dan mencium bibirku.
"apaan sih kamu? bukannya kita dah janji? ini yang terakir."
"Lo kira gw murahan apa?! gak bisa gitu dong abis di sodok langsung di tinggalin." balasnya dan ia pun keluar kamar dan aku mengikutinya.
"Mas plisss... tinggalin aku sama dia."
"Gak mau!!" katanya sambil berlari ke dapur.
"jangan kersa kepala dong, masa kamu tega sih sama aku?"
"kamu pikir kamu gak tega sama aku"
"iya tapi......." belum sempat aku menyelesaikan kata - kataku tiba - tiba rasa sakit terasa di perutku.
"kalo aku gak bisa milikin kamu maka dia juga gak bisa milikin kamu."
Hehehehe...
Maaf ya abis lagi banyak kegiatan
Liat aja nanti lanjutannya...
@Watashi36
Di usahakan secepatnya
@Adam08
Iya... Abis kalo lewat pc keburu berjamur...
Soalnya nulisnya pas waktu kosong kayak lagi di jalan naik angkutan umum..
Mkasih ya kritiknya... Hehehe...
Semoga nanti lebih baik lagi..
@rulli arto
Amin...