It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku mau jadi mario 8-> xixixixixi........lanjut
Aku BC cerita ini malah bayangin kehidupan org2 eropa Ɣƍ bernuansa klasik...
Rajin update Ɣɑ...
Apa yang terjadi selanjutnya membuat Mario membesarkan matanya. Dia melihat Alfred mendorong Kim ke dinding dengan bibir mereka yang saling melumat. Baru saja masuk ke dalam rumah ini dan dia sudah disuguhi hal-hal ‘aneh’ seperti ini, dia hanya bisa berpikir apa yang akan terjadi berikutnya.
"Rie, kau membuatnya takut," gumam Kim di sela-sela ciuman mereka.
Suara kecipak kulit membuat pipi Mario bersemu merah. Sesungguhnya dia tak ada masalah dengan percintaan sesama jenis atau sebagainya, hanya saja dia cukup kaget melihatnya langsung.
"Apa yang sedang kalian lakukan?" Suara tegas dari Tom menghentikan ciuman mereka.
Kim segera merapikan seragamnya dan kembali memasang wajahnya yang serius sementara Alfred memutar kepalanya melihat Tom yang berdiri dengan tegap. meskipun dengan tongkat di tangan kanannya. Alfred hanya tersenyum lebar dan menghampiri Tom. "Jangan begitu, Tommy, kalau kau cemberut seperti itu kau akan menakuti, Mario, iya kan?" kata Alfred dengan nada ceria.
Sayangnya, itu tak berpengaruh kepada Tomm karena dia masih memasang wajahnya serius. Dia menarik lengan Mario yang masih terduduk dengan tangannya. Tangannya memukul-mukul pakaian Mario yang mungkin sedikit berdebu. Tangan kirinya memegang dagu Mario sehingga wajah mereka begitu dekat. Mario bisa merasakan semburat merah di kedua pipinya ketika mata yang di balik topeng itu seolah menelanjangi dirinya.
"Tommy, kau ini! jangan makan dia dong!" canda Alfred.
Kruyuk. Kruyuk.
Suara perut Mario yang meminta untuk diisi mendatangkan tawa dari Alfred, semburat merah dari Mario, kekehan dari Kim, dan seulas senyuman tipis di wajah Tom. "Sudah waktunya untuk makan siang, ayo kita ke ruang makan." Mario mengangguk dengan antusias. Dia menyambut uluran tangan Tom dan berjalan dengan bahagia ke ruang makan. Jika tadi Mario mengerti bagaimana perasaan Beauty yang pertama kali bertemu dengan Beast, sekarang dia memahami kebaikan Beast.
Sudah 2 bulan tinggal di rumah itu dan semua yang dia inginkan hampir terpenuhi. Sesuai dengan syarat Tom, dia melakukan homeschooling dan mempelajari semua materi yang harus dikuasainya. Selain itu, dia juga mempelajari dancing dan latihan vokal. Entah kenapa dia tertarik dengan aliran musik –mungkin karena darah ayahnya yang seorang dancer dan ibunya yang penyanyi senior.
Hiburannya juga terpenuhi. Semua mainan terbaru yang keluar dibeli Tom dan langsung dipasang di kamar permainan untuk Mario. Internet di rumahnya juga cepat sehingga dia bisa mengunduh permainan lain yang ada. TV yang dipasang memiliki full channel sehingga dia bisa menonton acara dari seluruh dunia. Singkatnya, semua yang diinginkan oleh anak-anak seusia Mario terpenuhi. Namun, entah kenapa Mario tetap merasa ada yang kurang.
Mungkin karena dia masih anak-anak, dia ingin sekali bermain di luar bersama dengan teman-temannya. Dia hanya bisa keluar tiap minggu untuk menemani Kim membeli makanan atau Alfred yang ingin membeli peralatan rumah tangga. Itupun dengan syarat Mario tak boleh ke mana-mana setelah menemani Kim atau Alfred.
haaah.... sudah 2 bulan aku berada di mansion ini. tidak ada yang menarik. yeah, well.. walaupun Tom selalu memberikan apa yang -tidak- kuminta, tetapi aku merasa ada yang kurang dalam hidupku. yeah, kebebasan. aku merasa seperti terkurung dalam istana beast yang dulu sering ibu ceritakan kepadaku. aku sering meminta kepada Tom untuk membiarkan aku bermain di luar -tanpa pengawalan Kim dan Alfred tentunya- tetapi.. Tom malah bersikap dingin kepadaku. huft! aku 'kan sudah menuruti semua perintahnya. homeschooling, pergi keluar dengan kawalan Kim atau Alfred. hey! aku juga ingin bermain di luar seperti anak - anak lain yang seusia denganku. tapi.. kenapa ya? aku dilarang untuk keluar?
"Hey, Minnie! apakah kau mau mengantarkan aku pergi belanja ?" ajak Alfred.
"eh? em.... Ya! aku ikut!" Ya! kesempatan yang bagus!
kak @gr3yboy ehh... ini ide si sableng kebo~ jadi td yang nulis bukan liant kaak~ $-)
aku gak nyetting tempat kak @putra_ajah maless #plak pake imajinasi aja deh