It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kenapa tak kau tulis pengalamanmu ma tante claude. Jadi dah tu cerpen.
*ngasal*
Saya ingat pernah mengendus bau itu. Namun, tidak yakin jika itu sesuatu yang sama dengan yang mampir di hidung saya, dulu ....
Dulu, saya hanyalah seorang pembersih sepatu, sebenarnya sekarang pun masih sama, tetapi itu kisah yang berbeda. Dan mengenai kisah yang berbeda itu, saya menyisakan sebagian ruang dalam kepala untuk menyimpannya. Seperti sebuah loker, di mana Dia menemukan saya.
*
Entah aturan mana yang menyebutkan bahwa shiki itu berkarib dengan kotoran hingga senior memintanya jadi petugas kebersihan. Membersihkan apa yang mereka bawa dari lapangan di luar sana.
Ia hanya seorang baru. Lelaki tampang babu. Yang bisanya tersendu kalau diganggu.
Ia seorang yang pendendam. Padahal badannya setipis kerang, menggembung di bagian belakang. Dan kebetulan sekarang ia diminta membersihkan sederet loker panjang. Hari berlalu petang saat ia menemukan kutang di sudut loker seseorang.
Loker itu satu-satunya yang tidak bau sepatu. Bersih. Kecuali untuk menyatakan sebuah catatan yang berisi sebuah coretan cakar ayam. Tulisan itu:
Ayang, aku nggak peduli kamu itu apa. Aku cuma mau kamu nggak ninggalin aku. Akan kuberikan apa pun untukmu. Bahkan jika perlu tubuhku ....
Begitu coretan itu menggebu. Namun, bergaul dengan debu sepatu.
Tanpa sadar shiki menghirup bau sepatu itu. Bukan bau kaki yang ditemukan shiki, melainkan embun rumput pagi. Yang rayunya tertinggal di hati.
*
Hari ini, entah bagaimana saya mencium aroma embun rumput pagi. Bau yang mengingatkan saya pada pemilik loker yang saya tidak tahu siapa. Dan entah mengapa lelaki berkaus motif @lockerA, mengingatkan saya tentang rayu embun rumput pagi yang menentramkan jiwa.
Sby, 9 Aug 2012
Tribute to kakak locky *ketcup basah*
Saya ingat pernah mengendus bau itu. Namun, tidak yakin jika itu sesuatu yang sama dengan yang mampir di hidung saya, dulu ....
Dulu, saya hanyalah seorang pembersih sepatu, sebenarnya sekarang pun masih sama, tetapi itu kisah yang berbeda. Dan mengenai kisah yang berbeda itu, saya menyisakan sebagian ruang dalam kepala untuk menyimpannya. Seperti sebuah loker, di mana Dia menemukan saya.
*
Entah aturan mana yang menyebutkan bahwa shiki itu berkarib dengan kotoran hingga senior memintanya jadi petugas kebersihan. Membersihkan apa yang mereka bawa dari lapangan di luar sana.
Ia hanya seorang baru. Lelaki tampang babu. Yang bisanya tersendu kalau diganggu.
Ia seorang yang pendendam. Padahal badannya setipis kerang, menggembung di bagian belakang. Dan kebetulan sekarang ia diminta membersihkan sederet loker panjang. Hari berlalu petang saat ia menemukan kutang di sudut loker seseorang.
Loker itu satu-satunya yang tidak bau sepatu. Bersih. Kecuali untuk menyatakan sebuah catatan yang berisi sebuah coretan cakar ayam. Tulisan itu:
Ayang, aku nggak peduli kamu itu apa. Aku cuma mau kamu nggak ninggalin aku. Akan kuberikan apa pun untukmu. Bahkan jika perlu tubuhku ....
Begitu coretan itu menggebu. Namun, bergaul dengan debu sepatu.
Tanpa sadar shiki menghirup bau sepatu itu. Bukan bau kaki yang ditemukan shiki, melainkan embun rumput pagi. Yang rayunya tertinggal di hati.
*
Hari ini, entah bagaimana saya mencium aroma embun rumput pagi. Bau yang mengingatkan saya pada pemilik loker yang saya tidak tahu siapa. Dan entah mengapa lelaki berkaus motif @lockerA, mengingatkan saya tentang rayu embun rumput pagi yang menentramkan jiwa.
Sby, 9 Aug 2012
Tribute to kakak locky *ketcup basah*.