It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@kiki_h_n : Getek kenapa Ki ?
@bi_men : Lanjut ya ke part 11
Mohon dibaca dan disebarluaskan ya.
Bang @gr3yboy : aku belum punya ide sama sekali ( ( (
Pengumuman!! Pengumuman!!
(Tolong dicopas pada trid masing2, siapa tahu ada pembaca cerita yang ingin ikutan)
Antologi Boyzforum 2012
TEMA:
Perjuangan Hidup (LGBTIQ)
PESERTA:
Pelajar, mahasiswa, guru, dosen, penulis pemula, penulis senior, dan siapa saja boleh ikutan, tapi dengan ketentuan khusus (baca poin selanjutnya).
SYARAT PENULISAN CERPEN:
1. Jumlah 6-8 halaman, spasi 1,5, jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kertas A4.
2. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.
3. Kesesuaian dengan tema antologi dan tidak mengandung ponografi dan kekerasan, serta tidak menyinggung SARA.
4. Biodata narasi sekitar 100-200 kata yang ditulis pada halaman akhir naskah cerpen. (Bisa pakai nama asli atau nama pena)
5. Kirim naskah cerpen ke alamat email: antologibf@gmail.com(dengan menulis di judul/subjek email: Antologi BF 2012 – cerpen - Judul Cerpen)
6. Setiap peserta hanya boleh mengirim maksimal 2 cerpen terbaiknya.
7. Naskah harus baru, belum atau tidak sedang diikutkan lomba. Belum penah dimuat di media apapun baik semua atau sebagian.
8. Panitia bisa langsung menganulir naskah peserta yang berisikan tindakan asusila, cabul, sadisme, kekerasan yang berlebihan terhadap manusia, merendahkan atau menghina keyakinan/agama/suku/daerah tertentu.
SYARAT PENULISAN PUISI:
1. Jumlah 1-3 halaman, spasi 2 (ganda), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kertas A4.
2. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci), beri nomor halaman.
3. Kesesuaian dengan tema antologi dan tidak mengandung ponografi dan kekerasan, serta tidak menyinggung SARA.
4. Biodata narasi sekitar 100-200 kata yang ditulis pada halaman akhir naskah cerpen. (Bisa pakai nama asli atau nama pena)
5. Kirim naskah cerpen ke alamat email: antologibf@gmail.com(dengan menulis di judul/subjek email: Antologi BF 2012 – puisi - Judul Cerpen)
6. Setiap peserta boleh mengirim 4 puisi terbaiknya.
7. Naskah harus baru, belum atau tidak sedang diikutkan lomba. Belum penah dimuat di media apapun baik semua atau sebagian.
8. Panitia bisa langsung menganulir naskah peserta yang berisikan tindakan asusila, cabul, sadisme, kekerasan yang berlebihan terhadap manusia, merendahkan atau menghina keyakinan/agama/suku/daerah tertentu.
KRITERIA PENILAIAN
1. Orisinalitas.
2. Kreativitas pengolahan ide.
3. Kedalaman pesan.
4. Keindahan bahasa, kaidah penulisan dan kelengkapan naskah.
TIMELINE
1. Pengumpulan cerpen dan Seleksi: 21 Juni – 31 Juli 2012
2. Editing: Agustus 2012
3. Pembahasan dana penerbitan : September 2012
4. Pengajuan ke penerbit: Oktober-November 2012
5. Buku jadi dan siap dipromosikan: Desember 2012
HASIL
Akan dipilih 15-20 cerpen yang akan dijadikan antologi cerpen, juga dengan 30 puisi terpilih lainnya. Jika ada ada lebih dari 20 cerpen dan 30 puisi terpaksa harus dipilih yang terbaik.
NB : Dibutuhkan dua tenaga untuk dokumentasi naskah. Jika berminat bisa hubungi aku via PM. Nanti kita akan sama-sama belajar cara penerbitan buku dari pengumpulan naskah, editing sampai finishing.
Lanjut ya ke part 11. Kita bisa mengetahui reaksi Ipung setelah dikerjain semalaman oleh Agam.
Ketika terbangun dari tidurku, seberkas sinar mentari sudah menyinari kamarku. Kulihat jam yang tergantung di dinding kamar, jarum jam menunjukkan pukul 8.35. Kulirik Ipung yang masih terlelap di sampingku, tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Nampaknya dia masih kelelahan akibat perbuatanku semalam.
Aku bangkit dari tempat tidurku, kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badanku. Ketika aku keluar dari kamar mandi, Ipung masih terlelap dengan posisi terlentang. Ini membuat aku kembali bergairah, tapi lebih baik aku tahan gairahku, karena aku tidak ingin membuatnya lebih tersiksa.
Setelah aku mengenakan baju santai, aku keluar dari kamarku menuju ruang makan sambil membawa cangkir kopi yang sudah tidak bersisa. Tidak ada seorangpun yang ada disini. Biasanya orangtuaku dan adikku jalan-jalan ke Gasibu atau Punclut di minggu pagi.
Aku berjalan ke dapur kemudian membuat nasi goreng untuk sarapan kami berdua. Setelah tersaji, kubuatkan segelas kopi untuk menemani Ipung jika sedang merokok. Sebagai lelaki normal yang ingin mendapatkan seseorang, aku harus memberikan yang terbaik untuk calon pacar.
Nasi goreng dan secangkir kopi aku bawa ke dalam kamarku. Ketika aku masuk ke dalam kamar, Ipung sudah bangun dengan posisi duduk di ujung kasur. Dia juga sudah mengenakan baju dan celana jeans miliknya sendiri.
“Pung, sarapan dulu…”Ucapku sambil meletakan sepiring nasi goreng dan secangkir kopi di atas meja belajarku.
“Aku langsung pulang aja Gam…”Ucapnya masygul. Ini hal yang terburuk yang aku bayangkan bakal terjadi.
“Loe sarapan aja dulu, setelah itu gue anter loe.”
“Gam…Semalem apa sih yang kamu perbuat ?” Tanyanya sambil menatapku tajam.
“Mmmm…semalem gue tidur kok.” Jawabku singkat.
“Sebelum kamu tidur, apa yang kamu lakukan ?” Tanya Ipung seolah dia sedang mencari jawaban yang sangat penting sekali.
“Apa ya….gue lupa Pung.”Kilahku sambil menggaruk-garuk kepalaku walaupun tidak terasa gatal.
“BOHONG !!!!! Semalem kamu udah menjerumuskan aku !!!” bentak Ipung sambil beranjak dari kasur dan mendekat ke arahku.
“Eh…iy..iya….Gue ngga menjerumuskan loe kok. Kan loe yang minta semalem.”
“Kamu homo ya !!!” Ucap Ipung masih dengan nada tinggi sambil menunjuk mukaku.
“Eh…Gue kan normal Pung.”
“Mana ada lelaki normal yang mau mengoral lelaki ?”
“Weeiitt….ada dong. Buktinya gue mau tuh.”Ledekku.
“LAKI NORMAL ITU BERHUBUNGANNYA DENGAN WANITA !!!”Bentak Ipung yang mukanya kira-kira 1cm di depan mukaku. Dengan reflek aku melumat mulutnya yang sontak saja dia langsung menjauh dariku.
“Tuh buktinya, lelaki normal juga mau cium bibir lelaki.”
“Arrgghhhh….”Geram Ipung sambil mengelap bibirnya yang basah akibat lumatanku.
“Pung…namanya lelaki normal itu, kalau nemu mangsa, pasti langsung di buru. Setelah dapat, ya tinggal dinikmati.”
“ITU NAMANYA KUCING GARONG !!!!”
“Eh..iya ya…udah deh ngga usah marah-marah terus. Ibarat kata nasi udah menjadi nasi goreng, lebih baik disantap dulu.” Ucapku. Kemudian aku mengambil piring yang terisi nasi goreng untuk diberikan kepada Ipung.
“JANGAN MENDEKAT !!!!” Hardik Ipung sambil mengangkat kelima jari mengisyaratkan agar aku tetap di posisi semula.
“Iya..iya…loe kok jadi takut sih sama gue. Ini nasi gorengnya gue buat dengan kasih sayang loh….Udah marahnya ntar aja kalau loe udah makan.” Bujukku sambil melangkah ke arahnya. Aku gunakan trik adikku yang semakin dilarang semakin menjadi. Kulihat Ipung mulai mundur seiring dengan langkahku ke arahnya, dan akhirnya dia terpojok di sudut kamarku.
“Selangkah lagi kamu maju, aku ngga akan segan-segan mukul kamu.” Lanjut Ipung sambil mengankat kedua tangannya yang sudah tergenggam erat.
“Emang loe berani sama gue Pung ?” Tanyaku. Ipung bukan lawan tanding yang seimbang, tetapi aku sama sekali ngga akan membuatnya sakit atau sampai terluka.
“NGGAAA….!!!!” Bentaknya masih dalam posisi semula.
“Ya udah kalau ngga berani, loe makan dulu nasi gorengnya. Selesai itu baru lanjut lagi marah-marahnya.” Ucapku sambil mendekat ke arahnya, kemdian menyodorkan piring yang dari tadi kupegang.
Dengan terpaksa Ipung menerima piring yang kusodorkan kepadanya. Kemudian aku keluar dari kamarku untuk mengambil sarapanku sendiri. Setelah itu aku kembali ke kamarku dan melihat Ipung sedang menghabiskan sarapannya di atas kasur.
Akupun duduk di kursi belajarku untuk mengnyantap sarapan ini. Baru 2 suap nasi yang kumasukkan ke dalam mulutku, Ipung sudah menyapu habis nasi gorengnya tanpa sisa sedikitpun.
“Pung….tambah lagi ya nasinya.” Aku beranjak dari kursiku dan mendekat ke arahnya. Dia hanya menganggukkan kepala tanpa ada suara yang dia keluarkan. Kemudian aku memberikan tiga perempat nasi goreng yang ada di piringku. Hanya beberapa saat dia sudah menghabiskan jatah sarapan pagiku. Dia memang harus mengisi tenaga yang semalem aku kuras habis tanpa tersisa sedikitpun.
“Gam…tolong antar aku ke kosnya Rahmat ya.”Ucap Ipung memelas.
“Kenapa loe ngga istirahat aja di rumah gue Pung ?”Kataku sambil membawa piring yang dia pegang. Kemudian aku menyodorkan segelas air putih yang langsung dia minum. Kutaro piring ini di atas meja belajarku, kemudian aku duduk di kursi belajar.
“Kamu ganas banget Gam…Kenapa sih kamu suka banget menyiksa orang ?”Tanya Ipung masygul.
“Ya ampun…gue ngga sejahat itu kali Pung.”Kilahku sambil nyengir kuda.
“Buktinya Rahmat dan Zabeth pernah kamu buat K.O, sekarang kamu buat aku ngga berdaya juga !!!” Ucapnya dengan nada agak sedikit emosi.
“Loe ngga inget apa semalem minta apa ke gue ? Gue rekam kok suara loe. Mau bukti ?” Kataku yang kemudian hendak mengambil alat perekam suara yang kutaro di samping bantal.
“Ngga usah !!!! Aku ingat apa yang kuminta semalam. Kamu pasti mencapur minumanku dengan obat perangsang kan !!!”
“Hehehehe….Iya” Ucapku sambil menggaruk-garuk keningku yang tidak gatal.
“TERUS APA RENCANA KAMU SELANJUTNYA !!!!!”Bentak Ipung yang emosi mendengarkan pengakuanku.
“Mmmmm….Kalau loe ngga mau jadi matahari terbit, gue rencananya mau memperkosa loe.”
“Aarrrggghhh…..Benar kata Rahmat. HIDUP AKAN SUSAH KALAU KETEMU KAMU !!!!” Ucap Ipung yang sudah sangat frustasi.
“Heheheheh….. Udah ya, jangan marah-marah terus. Gue tanggung jawab kok apa yang sudah gue perbuat. Gue pasti minta restu sama kedua orang tua loe.”
“HAAAHHHH !!!! Memangnya aku minta dinikahin apa sama kamu !!!”
“Eh…ngga ya Pung ? Aku pikir kayak di sinetron-sinetron yang pada minta tanggung jawab setelah digauli.”
“AGAM !!!! Aku bukan perempuan !!!!”
“Eh siapa yang menganggap loe perempuan ? Gue tuh lelaki normal yang masih sejati menyukai lelaki. Kalau gue anggap loe perempuan, buat apa susah-susah bikin strategi macem-macem.”
“AAARGGGGHHHHHH….!!!!!”
“Kenapa Pung…..?”Tanyaku
“Dimana-mana juga lelaki normal itu menyukai wanita. Kalau laki-laki menyukai sesama jenis itu ngga normal !!!”
“Itukan masalah selera Pung. Sekarang kalau kebanyakan orang suka makan nasi, terus loe sukanya makan roti, apa itu bisa disebut ngga normal ? Loe coba datang ke rumah sakit jiwa, disana banyak tuh pasien yang kelakuannya kayak quantum. Itu baru ngga normal.”
“Duh….gimana cara ngelawan orang seperti ini ?” Ucapnya sambil mengacak-acak rambutnya dengan kedua tangannya.
“Gampang aja Pung kalau sama gue.” Ucapku sambil tersenyum melihat Ipung yang sudah sangat frustrasi.
“Apa Gam…?”Tanyanya polos.
“Loe tinggal nyatain cinta aja sama gue, pasti gue terima deh….”
“Arrrgggghhhh…..Aku ngga suka laki-laki !!!!” Jerit Ipung dan kembali mengacak-acak rambutnya dengan kedua tangannya.
“Tapi loe menikmati permainan gue kan….Hehhehehehe..”
“IYA…!!! Aku akuin kalau semalem aku menikmati permainan kamu !!! Sekarang mau kamu apa ?”
“Mmmm….Gue maunya loe ngga marah-marah lagi.”
“Aku ngga suka sama kamu !!! Sekarang aku mau pulang.”
“Ya udah, gue anterin deh sekarang ke kos nya Rahmat ya…” Ucapku. Kemudian aku berjalan menuju lemari pakaianku. Aku lepaskan seluruh baju dan celana boxerku di depan Ipung tanpa ada risih sedikit pun. Pada saat aku hendak memakai celana dalam, kupalingkan mukaku ke arah Ipung. Dia nampak gelagapan dan pura-pura membuang mukanya ke arah tembok. Aku yakin sekali dia sedari tadi memperhatikanku.
Sudah bisa dipastikan kejadian ini aku ceritakan kepada Indah di Senin pagi ketika jam belajar belum dimulai.
“Punya Ipung besar ngga Gam ?” Pertanyaan pertama yang keluar dari mulut wanita satu ini.
“Panjang dan besar Dah….Gue puas lah ngobok-ngobok semaleman.”
“Aaahhhh……Aku mau dong.” Ucap Indah.
“Ngga boleh !!! Ipung udah punya gue.” Kataku
“Kalau yang itu gimana ?” Tanya Indah sambil menunjuk orang yang sedang berjalan dari kelas 3 J menuju arah kami duduk.
“Anjrit….Itu gue mau banget Dah. Kapan yah si Fajar putus dengan Rina ? Gue udah siap-siap nih mau ngejar dia.”
“Terus Ipung mau dikemanain Gam ?”
“Ya mau dipiara juga lah. Masa mau dijual di BABE*”
*BABE = toko yang menjual barang bekas yang berada di jalan Karapitan.
“Maruk banget sih Gam…?” Ucap Indah.
Kulihat Fajar sudah dekat posisinya dengan kami berdua yang duduk di depan pintu kelas menghadap taman. Aku semakin salah tingkah jika berada di dekatnya.
“Eh pagi-pagi kalian sudah pacaran di taman.” Sapa Fajar.
“Ng…Ngga pac…”Kataku yang terputus karena Indah membekap mulutku.
“Iya Jar…Supaya lebih romantis…Heheheh.” Sambar Indah sambil melepaskan bekapan tangannya dan kemudian merangkul badanku.
“Gam…Nanti siang setelah pulang sekolah kamu ada acara ngga ?” Tanya Fajar.
“Ng..ngga ad..ada Jar, memangnya kenapa ?” Ucapku sedikit gugup.
“Aku mau minta tolong, Dah…siang ini aku pinjam Agam dulu ya..” Kata Fajar meminta ijin kepada Indah.
“Yakin kamu mau minta tolong sama Agam ? Hati-hati loh, dia buas banget. Tapi aku sih sebagai pacarnya pasti mengijinkan”
“Eh…Siapa yang pac…”Kembali mulutku dibekap oleh Indah.
“Bisa kan Gam ?” Tanya Fajar untuk memastikan.
“Mmmeemmm…”Ucapku sambil menganggukkan kepala. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa karena mulutku masih dibekap paksa Indah.
“Makasih ya Gam…Aku tunggu di parkiran jam 1 siang ya..”
“Mmmmeemmmmm….” Kemudian Fajar berlalu dari hadapanku dan berjalan kembali ke kelasnya. Seiring dengan itu, Indah melepaskan bekapan tangannya dari mulutku.
“Loe tega banget sih Dah…”Ucapku memelas.
“Tega kenapa emangnya ?”
“Loe udah merusak reputasiku sebagai lelaki normal di depannya Fajar. Pasti dia menganggapku lelaki yang belok.” Kataku sambil memberikan isyarat tangan ketika mengatakan “belok”.
“Hahahahhaa….Biarin !!!!” Ucapnya singkat sambil tangannya mulai memeluk dan memegang dadaku. Sontak aku menjerit dan berlari ke dalam kelas yang sudah mulai dipenuhi oleh teman-teman sekelasku.
***
*peluk*
Kira2 obat perangsang bs d dpt d mana ya?
Pengen bgt nih
Udh ngebet nih Щ(ºДºщ)
Hahahahaha
Fajar knapa ya ?
suka ma indah...