It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ketika orang lain masih
tertidur, kita harus sudah
bangkit, dan ketika orang
bangkit, kita harus sudah
berpakaian, ketika orang sudah berpakaian kita harus sudah berjalan,dan ketika orang berjalan kita harus sudah berlari.
jadi apa salah jika aku
berharap untuk dihargai lebih dari sekarang?
endcopas.
maaf saya sgt tertarik dgn pepatah d alinea pertama.... tp sy melihat kontradiksi dgn harapan d alinea kedua yg diawali dgn kata "jadi", seakan-akan pepatah pertama itu menyuruh melakukan spt kalimat kedua.
mnurut saya kalimat pertama itu menyuruh aktif (melakukan) dan bukan pasif seperti kalimat kedua (minta dihargai). saya menangkap dr pepatah itu bila org menghargai kita sedikit, maka kita sebaiknya menghargai lebih dr mereka (bkn minta lbh dihargai dr ap yg mreka berikan sekarang). #just my opinion.
btw.. cerita ni betul2 ungkapan perasaan yg sgt mendalam, mgkn d sini di wakili oleh seorang gay,.. tp secara umum merupakan luapan perasaan dr semua kaum marginal yg tertindas tak berdaya oleh lingkungan.
secara teknik penulisan mh mgkn mas @gr3yboy lbh ngerti.. tp saya bs hanyut terbawa perasaan yg d ungkap penulis. good job n thx.
Mungkin maksud author, kita ini selalu bisa lebih baik terhadap apa yang dilakukan orang lain, jadi sedikit saja hargai apa yg aku punya. Kayak dianalogikan, aku bisa lebih baik harus dihargai lebih baik.
Namun kata bijak sih biasanya bilang kita harus banyak kasih penghormatan. Ya kan? Tapi ini ego, mungkin superego. Bagian diri juga..
waa...!!!bang @lelakiterindah kerennn...!!! XD
wah terimakasih sekali kak
iya ya saya kurang memperhatikan
di paragraf kedua malah terlihat lebih pasif
tapi maksud saya saat itu mungkin
kita manusia harus bekerja lebih keras dari orang lain dan melalui kerja keras itu tentunya kita juga punya harapan
maksudnya..................
ketika saya bekerja maka saya mengharapkan hasil yang lebih
karena saya bekerja pun lebih,begitu..........
btw thanks opinionnya nambah ilmu buat saya
iyap betul maksud saya begitu
disini saya menggambarkan seorang anak yang masih labil
jadi dia masih lebih banyak menuntut
saya menggambarkan seorang anak dengan lingkungan yang mendesaknya
wah makasih juga kak penjelasannya tambah ilmu baru
saya kalo nulis suka ngasal sih kak,apa yang terpikir langsung saya ketik
thanks buat supportnya
jadi tambah semangat nih
ada juga yang miskin
ada yang berbalut busana mewah
ada juga yang hanya menggunakan pakaian seadanya
........................
itulah hidup
ada baik
ada jahat
........................
ada hitam dan juga putih
..........................................
dua unsur berbeda antara Ephen dan aku
..........................................
mungkinkah hubugan ini terjalin sampai maut?
sampai aku tidak mampu lagi bernafas
saat nyawa dan raga sudah tidak terikat
dan aku mulai menghitung
satu.........dua.............
aku menghitung jumlah barang yang sudah kukemas untuk kepergianku
kini aku sudah sangat siap untuk pergi meninggalkan negaraku tercinta
aku jauh lebih khawatir dengan orang yang di rumah dibandingkan dengan bagaimana diriku hidup di negara orang
sepanjang perjalanan aku melihat kanan dan kiri
(bukan kiri kanan kulihat pohon cemara)
aku mulai memikirkan seperti apa rasanya tinggal di negara orang
lingkungan baru
tanah baru
udara baru
dan
hidup baru
.................
aku takut ketika aku mulai beradaptasi,penyakit OCD ku akan kambuh lagi
penyakit ini benar-benar membuatku gila
aku tidak dapat berkelut dalam hal ini
tapi sudah kubulatkan tekad untuk pergi belajar di negeri Kangoro tersebut
berharap ada pencerahan disana
..........................
aku mulai meneteskan air mata
aku menutup wajahku dengan suiter hangat
agar orang tuaku tidak mengetahuinya
atau malah mereka akan sangat khawatir
.........................
tiba di bandara
aku pamit dan bergegas pergi
aku paling benci momen ini
aku benci tangis menangis seperti anak kecil
seperti aku dahulu
aku tidak mau menangis
biar saja aku menangis sendiri
tidak mau terlihat berlebihan
......................
"Aku pergi dulu Pa....Ma...."
aku berpamitan sambil memeluk mereka
aku jauh lebih beruntung daripada Ephen
aku masih memiliki orangtua yang lengkap
tetapi Ephen sudah menjadi bagian dari keluarga kami
......................
meski tempat ini negara ini
sangat membekaskan luka
tetapi bagaimanapun
disinilah aku tumbuh
..........................
disinilah aku belajar
..........................
belajar menjadi pribadi yang lebih kokoh
..........................
belajar menjadi dewasa
...........................
aku hanya menoleh kebelakang sekali sambil melambaikan tangan perpisahan sementara itu
aku tak ingin terus menerus menoleh
sebab banyak pengalaman yang aku rasakan
bahwa
menoleh adalah menyakitkan
lalu bergegas saja aku berjalan lurus ke depan
menaruh barang-barangku pada mesin pengecheck otomatis
dan menghilang
........................
menghilang bukan berarti binasa
aku menghilang untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik
sekitar 6 atau 7 jam perjalanan di pesawat
aku hanya tertidur
melihat perjalananku bukan siang atau sore hari
melainkan pagi,pagi yang belum memiliki matahari sebagai sumber energinya
aku hanya bangun sesekali jika haus atau saat transit di Bali
lalu aku tertidur lagi
biasanya tidur merupakan cara efektif untuk menghilangkan penat dan rasa sedih
matahari mulai terasa sedikit terik diatas sini
ternyata sang fajar telah siap untuk membuka suatu hari baru
.....................................
pesawat sebentar lagi akan mendarat
roda pesawat menghantam jalanan dengan begitu kencang
sampai hampir seluruh penumpang yang tertidur membuka matanya karena terkejut
ini tandanya kami sudah bukan di Indonesia lagi
..................................
jujur baru saja sampai disana
air mataku mulai menetes
bukannya aku manja
aku hanya sedih meninggalkan kenangan yang tertinggal di negaraku
aku memikirkan kaum marginal dinegaraku
bagaimana nasib mereka
nasib sahabat-sahabat kecilku
aku hanya sedih
........................
aku melangkah dan melangkah ke tempat yang berbeda
#terharu lagi,tepuk tangan lgi..
Wkwk..
lanjut bang..
cuacanya begitu dingin dan menusuk
kira-kira 4 derajad celcius
aku berjalan menemui saudara laki-lakiku disana
Ia mengantarkan aku berkeliling kota
semua orang disini memakai baju dingin
mereka kebanyakan tinggi-tinggi
dan membuat tubuhku terlihat jauh lebih pendek dari sebelumnya
bukankah orang yang tinggi jauh lebih dihormati dibandingkan yang kecil dan tersisihkan?
aku kecil dan berbeda
dan perbedaan tersebut yang mengantarkan aku ketempat ini
Central Bussiness District
nama daerah itu yang akan aku tempati
ternyata sydney merupakan kota yang besar
orang-orang disini kebanyakan bekerja sebagai bussiness man atau eksekutif muda dan sisanya adalah mahasiswa seperti diriku
jarak tempat kami tinggal tidak terlalu jauh dari kampus kami
hanya sekitar 15menit jika menggunakan bus
fasilitas disini memang nyaman
terlihat bersih
dan angkutan umum pun terasa tidak terlalu sesak
udaranya bersih
tapi dingin
................................
sebagai pendatang dan seorang mahasiswa kami diberi kesempatan untuk bekerja selama 20jam per minggu dan tidak boleh lebih
aku bekerja sebagai kennel boy
atau bisa disebut pet keeper
penjaga hewan di petshop
dan biasanya meskipun pekerjaan kami termasuk pekerjaan kecil
kami tetap diberi upah yang sesuai
diatas umur 18 upah kami mencapai 11dolar per jamnya
dan jika dikalikan rupiah itu artinya 110ribu rupiah per jam
aku berpikir
seandainya aku bekerja dikota ini dan uangnya kutabung dan kurupiahkan
aku akan mendapar hasil yang sangat besar
tetapi tunjangan hidup kami begitu mahal disana
........................................
aku memulai perkenalan terhadap teman-teman dikelasku
awalnya aku tidak begitu paham apa yang mereka katakan
mereka berbicara terlalu cepat
dan logatnya pun terdengar aneh
........................................
dikota inilah mungkin aku akan membenahi hidup yang lebih baik dan disiplin
aku harus mencapai citaku
aku harus menyibukan diri agar tidak terusik oleh pikiranku yang menyebalkan
di negara ini hidup lebih damai
orang selalu saling menyapa ketika bertemu
biasanya mereka saling menolong
padahal yang kudengar orang barat lebih banyak dikatakan individualis atau cuek
tapi disini berbeda...................
disana aku dan Ephen menimba ilmu
setiap ada dirinya disitu pula ada aku
kami menyebrangi jalan bersamaan
kami dikelas bersamaan
dan kami tidur bersamaan
hubunganku dengan dia terasa begitu dekat
dan aku lagi lagi kembali bahagia
kami tak terpisahkan
kami saling menopang
hidup disana seperti hidup disurga
orang tidak terlalu mengusik kami
bahkan laki-laki bercumbu dengan laki-laki sudah menjadi hal yang wajar disana
dan bahkan pada hari tertentu
bendera bergaris bewarna warni akan dikibarkan
kalau tidak salah ini adalah parade gay
dimana setiap orang saling menjunjung haknya
banyak sekali barisan laki-laki dengan gaya feminim berbaris sambil melambaikan tangan
belum lagi para pria tampan
dengan pakaian ketat
apa arti bendera tersebut ya?
mungkin dilihat dari warnanya
dapat aku simpulkan bahwa
mereka menjunjung tinggi sebuah perbedaan
sejenak aku membandingkan negara ini dengan negaraku
mengapa orang disini lebih terbuka dan berani?
mereka tidak terlalu mengurusi apa yang salah dan apa yang benar
selama mereka tidak merusak
tetapi di negara asalku
mereka membela haknya dengan menggunakan kekerasan
dan kadang mereka membunuh untuk mendapatkan makan
siapakah yang harus disalahkan atas semua ini?
mungkinkah para petinggi negara yang semena-mena?
ataukah diri kita masing-masing?
aku ingin menjadi seseorang yang memiliki arti
bukan hanya hidup lalu mati
bukan hanya sukses lalu kaya
aku ingin berguna
setidaknya sebelum aku mati
aku pernah meninggalkan jejakku dalam memperjuangkan kaum terpinggirkan
hanya dengan menulis dan bernyanyi aku dapat mencurahkan apa yang ada dibenakku
setidaknya Kartini harus lahir untuk kedua kalinya
yaitu aku
melihat begitu banyak yang menghargai kaumku
aku pun tak luput dari rasa bahagia
aku hanya dapat diam dan tersenyum
ternyata bangsa lain lebih mampu menghargaiku
dibandingkan bangsaku sendiri
atau memang disini tempat yang cocok untukku?
lalu bagaimana dengan nasib negaraku?
haruskah aku tinggalkan dan tak kupedulikan?karena aku sudah tercukupi di negara orang?
tidak!aku harus kembali suatu saat
aku harus memulai pergolakan
dan memulai peperangan
peperangan dalam menjunjung hak-hak untuk diakui
rasanya di Indonesia
lebih banyak orang memikirkan masalah orientasi
daripada prestasi
dan kedengarannya tidak adil
dan picik
....................................
jika aku egois sudah aku tinggalkan negaraku itu dan tidak lagi menghiraukannya
tapi aku terlalu mencintainya
terlalu memikirkan berapa banyak anak lagi yang harus terbebani sepertiku
bahkan sempat kudengar ada juga yang mati muda karena frustasi hidup dalam desakan dan tuntutan melebihi kapasitasnya
lihatlah anak-anak negara kita
mereka membuka seragam mereka
membuangnya
dan mengganti pakaian mereka dengan baju compang-camping
mereka mengemis kelaparan
sebagian berjualan koran
dan yang lainnya berupaya bekerja dengan mencopet
mereka korban dari pergerakan yang terlalu fanatik
mereka korban dari petinggi negara yang semena-mena
pernah aku lihat
seorang anak mengemis sedangkan Ibunya asik-asikan duduk berteduh dibawah pohon
ada pula seorang Ayah yang mematahkan tangan anaknya sendiri
agar banyak orang yang iba
dan memberi uang
haruskah?haruskah?
haruskah kita menjadi bangsa yang bar-bar?
seperti apa negaraku kedepan?apakah akan hancur?dan remuk?
atau binasa karena penghuninya saling membunuh?
dan bersaing untuk sekedar makan?
aku sangat ingin menangis ketika aku membandingkan kehidupan di negaraku dan disini
..............................
seolah kebahagiaan manusia hanya dibatasi oleh aturan dan aturan
seolah derajad dibatasi dengan zona suatu negara
di negara ini tidak terlihat satu pun pengemis atau orang kelaparan
namun sebagian dari mereka ada juga yang mencuri atau mencopet
tapi bedanya
mencopet bukan karena kebutuhan
melainkan karena gaya hidup
bisa-bisanya mereka mencuri
lihatlah di negaraku banyak orang yang mencuri karena kelaparan
disini malah menjadi gaya hidup!
benar-benar semua orang menjadi gila
mencuri................
itulah pekerjaan yang dibenci banyak orang
tujuannya baik
sekedar mengisi perut anak atau adik atau kakak
namun caranya yang salah
..................................
haruskah mereka dihukum karena merampas?
haruskah mereka dijerat hanya karena mereka lapar?
bagaimana nasib para koruptor?
mereka merampas hak-hak kami
tetapi mereka hidup di ambang kemewahan
bagaimana dengan orang yang menginjak kaumku?
mereka merampas hak-hakku
dan untungnya aku tidak pernah mundur untuk berhenti bermimpi
sebab si miskin pun tidak pernah berhenti berharap
sampai semua yang aku inginkan tercapai