Saya punya teman senasib, - tertarik dengan sesama jenis sejak kecil -. Dua tahunan kenal, hanya sebatas say 'hi' di jejaring sosial.
dan suatu ketika, kita akhirnya bertemu. Kita intim, bukan pacaran, hanya Friends with Benefit. Tapi menurut saya, terlalu banyak tuntutan untuk berteman secara real dengannya.
Mudah-mudahan saja ini terkaan saya. Serba salah, Saya bicara blak-blakan di depan dia, sejujur-jujurnya tentang ini itu yang tidak jauh dengan kenalan teman gay saya, dikiranya saya 'man whore'. Tapi dia suka sekali bertanya yang memancing-mancing saya untuk menjawab apa adanya.
Saya berkata jujur, karena saya menghargai dia sebagai teman. Dan saya pikir dia orangnya juga mau terbuka.
Tapi ternyata, pemikiran saya berbeda. Dia terlalu 'discreet'. Memang hal sepele, seperti misalnya aktifitas kami di jejaring sosial. Saya sudah terbuka dengan akun asli saya, ternyata dia tidak memberinya, bahkan sampai sekarang dia tidak mengapprove permintaan pertemanan saya. Justru yang dia beri akun palsunya yang rata-rata isinya PLU. Saya kecewa.
Discreet, begitulah mungkin prinsip dia. Padahal kalau saya telisik, akun-akun yang sehobi, seprofesi, & rupawan yang ada di list pertemanan dia, banyak juga yang PLU.
Segitunya kah? Lain lisan, lain perbuatan. Dia bilang "kita memang teman", tapi dia seperti tidak welcome. Atau mungkin kriteria saya yang tidak bisa seperti teman-teman PLU-nya yang seprofesi, sehobi, & rupawan.
Apakah kalian seperti itu?
Comments
Gue juga pegang prinsip kaya elu: Apples to Apples. Makanya dengan alasan seperti itu, gue block akun palsu dia. hehe.
kan kali aja di fb dia suka ngetag yg macem2.. ato mungkin takut kalo mutual frennya gay mungkin dia takut kecium gay juga....
ya agak ati2 juga si..tapi asal uda percaya ama orangnya n uda ketemu g masalah lah kalo lebih terbuka lg...
tapi kalo kalo kasusnya kyk masbro gw rasa kok jd kyk merendahkan ya.. -,-a jd kyk g dianggap ...
maap hanya mengungkapkan pendapat ... L-)
Iya gw juga sadar diri, krn masing-masing punya akun palsu. Sama-sama tahu mana yg 'do's' dan mana yang 'dont's'.
Yah itu hak dia sih, cuma disayangkan saja. Kalau mau discreet, discreet sekalian jgn berteman di jejaring sosial dgn PLU manapun, walaupun mereka jg pakai akun asli. Hehe
selama belum bertemu face to face dan cukup mengenal
gak akan ngasih akun yang originalnya.
Gue setuju dengan pernyataan elu.
Memang gue gak maksa agar dia ini itu, dan gue juga gak berharap ini itu. Cuma merasa aneh saja, katanya temanan & percaya sama gue krn sudah kenal 2 tahunan lebih + sudah ketemu. Tapi sikap dia seperti itu.
Kalau menurut perkiraan gue, ada hal yang mungkin dinilai terlalu kurang di mata dia. Bisa jadi karena profesinya yang gak sepadan, atau juga mungkin tidak se-smart seperti teman-teman PLU-nya dia.
SAMA! TOSS!
antara discreet atau engga.
soalnya gu cuma nutup jati diri gu ke keluarga sampai saatnya tiba baru gu kasi tau yang sebenernya plus temen-temen yang ga deket yang bisa ngancam kerahasiaan gu di keluarga.
kalo fb gu sih terbuka buat siapa aja mau dia PLU atau bukan selama dia ga masang foto yang teralu vulgar karena banyak sodara gu yang jadi friend di fb gu.
Yakin cuma sekedar foto vulgar? kalau mereka ngepost komentar rumpi gimana? xixixi
Gak juga sih itu hak dia, mungkin dia punya penilaian tersendiri thdp gue.
Mungkin ada kebijakan/penilaian sendiri terhadap kita kenapa dia tidak mau 'dijamah' kehidupan pribadinya, seperti jejaring sosial & lingkungan terdekatnya. Bisa jadi dia tidak nyaman dengan kita karena:
1. Malu karena kurang smart secara pendidikan.
2. Malu karena kurang berkelas secara profesi (tidak setara dengan dia).
3. Malu karena penampilan kita.
Kalau dia mau benar-benar discreet, alangkah bijak & adilnya kalau dia juga tidak welcome dengan teman-teman lelaki lainnya yang sudah jelas-jelas PLU.