It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Akhir nya sampai juga aku di rumah calon majikan ku, rumah yang sangat besar untuk ukuran ku
Tak lama setelah memencet bel yang ada di pagar, keluar lah seorang bapak bapak, kira kira berumur 30 an, aku pernah mendengar cerita tentang bapak ini dari tetangga ku, yang menawari pekerjaan ini
Ia terlihat sangat mengemaskan di mata ku, dengan ramah dia menyapa ku
"Angga ya" kata nya sambil tersenyum
"Ayo Angga masuk" kata nya lagi
"Iya pak" aku kemudian masuk ke dalam halaman rumah tersebut
Pak Agus kemudian menutup pintu pagar
"Ayo ikut saya" ia berjalan mendahului ku, masuk melalui pintu samping, lewat garasi mobil, di situ aku lihat sebuah sedan mewah buatan jerman dan sebuah mobil mobil keluarga buatan jepang
Ia mengajak ku ke ruang tamu
"Silahkan duduk dulu, mau minum apa, panas apa dingin ? tanya pak Agus pada ku
"Tunggu sebentar ya" kemudian ia meninggalkan ku sendiri
Aku menghela nafas panjang, gila ganteng banget hidung mancung, kelimis abis, kulit nya putih terawat, badan nya kekar, dan bulu kaki serta tangan nya itu lebat, aku bayangin rambut yang lain pasti lebih lebat
Haduw, kenapa pikiran ku jadi ngeres begini, aku pandang sekeliling ruangan, sebuah lukisan besar berhadapan dengan pintu masuk utama, sofa empuk berwarna kream
Tanpa aku sadari pak agus sudah berdiri di samping ku
"Loh kok melamun ?" aku terkejut, mendapati ia sudah di dekat ku, kemudian meletakan nampan berisi segelas sirup dingin, satu cangkir kopi susu dan sepiring kue coklat
"Enga apa apa pak" kata ku sambil tersipu malu
"Ayo di minum air nya" ia lalu duduk di sofa yang panjang di depan ku
"Ia pak, maaf jadi merepotkan bapak"
Ampun paha nya yang putih dan di penuhi bulu membuat aku semakin pusing
"Angga benar mau kerja di sini sebagai pembantu rumah tangga" tanya pak Agus
"Iya pak"
"Sudah pernah kerja, sebelum nya"
"Belum pak" kata ku pasrah, nga bakalan di terima nih, kata ku dalam hati "Tapi kemarin saya pernah bantu bantu di rumah saudara"
"Oh, di sana ngapain aja"
"Bantuin bersih bersih rumah dan gosok"
Aku segera pindah ke tempat yang di maksud pak Agus
"Coba sini bapak lihat tangan nya"
Sambil menyamping menghadap nya aku memberikan tangan kanan ku kepada nya
Ya ampun jari jemari ku di remas nya pelan, telapak tangan nya mengelus elus pergelangan tangan ku
"Halus sekali tangan mu" kata nya dengan pelan
Aku hanya bisa merinding, panas dingin karena sentuhan itu
Kemudian ia melepaskan tangan ku
"Iya pak, saya mau
Tanpa berfikir lagi, aku segera menjawab pertanyaan nya"
"Kamu bisa menginap kan di sini kan ?" tanya pak Agus lagi
"Bisa pak"
"Nah sekarang minum air nya dulu kue nya juga di makan, bapak mau kedalam sebentar"
"Iya pak" aku segera meminum air sirup yang ada di atas meja, sambil mencicipi kue coklat, jarang jarang bisa makan kue se'enak ini, kata ku dalam hati
"Enak pak" kata ku malu malu
"Jelas dong, itu kan bapak yang buat" kata nya lagi
"Oh ini bapak yang buat" kata ku takjub "Hebat ya bapak, sudah ganteng bisa bikin kue lagi" Ups aku keceplosan
"Apa tadi kamu bilang" kata pak Agus, aku lihat wajah nya merona merah
"Nga pak, tadi saya bilang pak Agus hebat bisa bikin kue enak" kata ku
"Oh, begitu ya" ia masih tersenyum "yuk kita makan, bapak belum sarapan nih" kata nya
"Tapi pak saya su..."
"Inget, tadi kata nya mau nurutin kata kata saya, ayo makan, tuh lihat badan kamu kurus begitu, nanti mana kuat kerja"
"Iya pak" kata ku pasrah, kemudian aku berjalan ke arah nya, tangan kiri nya langsung merangkul punggung ku
"Ya ampun kamu kurus banget sih jadi anak cowo, emang setiap hari makan berapa kali"
"Dua kali pak" jawab ku polos
"Ampun, pantes aja" kata nya sambil berjalan menuju meja makan
Wow, meja makan nya sudah di tata rapi
"Kok malah bengong, ayo duduk" kata pak Agus
"Iya pak, memang ada siapa lagi di rumah bapak ?" tanya ku heran melihat banyak nya makanan yang di hidangkan
"Nga ada siapa siapa, hanya bapak dan kamu" jawab nya sambil menyendok nasi, sedikit sekali ia mengambil nasi
"Tapi makanan nya banyak banget pak, kaya orang hajatan" kata ku dengan polos nya
"Ah kamu bisa aja, sengaja bapak masak, kan kamu mau datang" kata nya
"iya pak" aku mengambil nasi secukup nya
"Ya ampun, dikit banget nasi nya, ayo tambah lagi, jangan ikutin bapak, bapak memang nga boleh makan nasi banyak banyak, soal nya bapak ada penyakit"
"iya pak" aku kemudian menambah nasi ku
"Nah gitu dong, jangan malu malu sama bapak"
"iya pak" setelah mengambil lauk, sayur dan sambal, aku mulai menikmati makanan di piring ku, wow, masakan nya enak banget, apa karena aku jarang makan makanan enak, nga tau deh...