It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@arash
@dua ribu
@arieat @joenior68 @afif18_raka94
---
arif terus menggigil,gue bingung sendiri mana udah malam begini,
gue: kita kedokter rif,tunggu rif aku mau minta bantuan tetangga.
Gue langsung beranjak,minta bantuan tetangga.
Tapi tiba-tiba tangan arif menghentikanku.
Dengan bicara sambil menggigil
arif: gil,tolong jangan bawa aku kedokter
gue gak peduli,dia ngmong apa,gue mencoba melepaskan tangan arif.
Tapi tangan arif semakin memegang lenganku kuat sekali.
Arif: sekali ini saja rif,tolong jangan bawa aku kedokter.
Gue: tapi rif,jangan gini rif,kamu tadi siang juga memaksaku kedokter.Tapi kenapa kamu sendiri tidak mau,
arif: tolong sekali ini saja,
tadinya aku tidak peduli,gue sekuat tenaga melepaskan tangan arif,dan mau minta bantuan tetangga.
Tapi tiba-tiba arif mengeluarkan air mata sambil perlahan-lahan melepaskan cengkramanya.
Gue bingung banget,apa memang arif tidak ingin kedokter,ya Tuhan aku harus bagaimana.
Aku bagaikan makan buah simalakama,
arif mulai melepaskanku sambil memohon untuk tidak membawanya kedokter.
Aku jadi ikut menangis,sambil memegang tangan arif,aku mendekatkan wajahku ke wajah arif,
gue: rif maafkan aku,kali ini aku tidak akan membiarkan kamu seperti ini,maaf rif kita harus kedokter.
Gue langsung pergi,arif membiarkanku pergi sambil meneteskan air mata,seolah-olah sudah tidak kuat lagi menahanku.
Baru didepan pintu,gue teringat,kata arif yg meminta untuk tidak membawanya ke dokter,sekali ini saja,
gue gak tau maksud arif apa.
Akhirnya kuurungkan niatku untuk membawa arif kedokter.Dan masuk kedalam lagi.
Gue: tenang rif,aku akan menuruti kemauanmu,kamu gak akan pergi kedokter.Tapi tolong rif,kamu harus kuat.
Suhu badan arif,semakin panas dan kakinya juga dingin banget.
Gue inget waktu gue demam,ibu selalu ngasih tumbukan bawang merah dan dikasih minyak goreng.
Aku coba meminta bawang sama minyak ke tetangga.
Gue menumbuknya,dan gue mengoleskannya ke tubuh arif,dan aku memijat telapak kaki arif biar gak dingin sambil menahan sakit tanganku yg bengkak ,setelah hampir 15 menit panasnya mulai turun,
dan sudah tidak menggigil,tapi masih kedinginan.
Sebenernya gue masih ragu untuk memeluk arif,gue takut arif berfikiran yg tidak-tidak,tapi gue ingin mendekapnya membantu merasakan apa yg dirasakan arif,dan menghilangkan rasa kedinginannya.Arif sudah
mulai tertidur walau masih kedinginan.
Gue lega panasnya sudah turun,aku tidak beranjak sama sekali dari arif,kupandangi dia,gue gak nyadar masih menggenggam tangannya.
Gue tertidur,disamping arif.
Adzan subuh berkumandang,gue mulai membuka mataku perlahan-lahan,gue kaget aku masih memegang tangan arif dan gue tidur memeluk arif dari belakang,gue membelakangi arif,dan tanganku melingkar ke atas sambil memegang tangan arif,arif tidur menghadap kesamping.
Gak tau kenapa gue nyaman banget tidur seperti ini,rambut arif tepat diwajahku,gue gak peduli gue hanya diem menikmati kehangatan tidur memeluk arif,
kayaknya arif terbangun,re
flek aja gue memejamkan mataku kembali,aku pura-pura tidur.Gue gak peduli arif akan bereaksi seperti apa dng posisi tidur kita yg seperti itu.Mungkin saat itu
arif,mulai perlahan-perlahan membuka matanya,gue masih pura-pura merem.Arif mulai melepaskan tanganku pelan-pelan,arif melepaskan jari-jariku satu persatu dgn hati-hati, yg dari tadi malam menggenggam tangannya.Aku masih pura-pura tidur.
Dia menepuk-nepuk badanku pelan,
arif: gil, @rigil ? Bangun,sudah subuh,
gue pura-pura aja kaget.
Gue: arif,kamu sudah mendingan,kamu sudah tidak panas lagi,alhamdulillah
aku sadar aku memeluknya,arif hanya diem.
Arif: terimakasih,kamu tidak membawaku ke dokter.Aduh,aku belum belajar,hari ini aku ada ulangan.
Gue: stop rif! Aku tidak akan membiarkan kamu berangkat skul,aku akan menuliskan surat untukmu dan mengantarkanya kesekolah,
arif: tapi gil?
Gue: gue gak mau kejadian tadi malem terulang lagi,kamu gak tau betapa paniknya melihat sahabatku sekarat.Kamu belum sembuh betul rif.
Arif: ok! Sambil memukul lenganku pelan,kebiasaan arif selalu begitu,memukul lenganku walaupun pelan,tapi kadang lepas kontrol kenceng banget,
asik aku gak berangkat skul
gue: apa! Jadi kamu sbnernya seneng gak berangkat skul,
kurang ajar,kamu!
Hahahahahahaha kami tertawa terbahak-bahak..
Kemudian kita terdiam dan mulai serius
gue: rif,kenapa kamu tadi malam sampai menangis,memohon jangan dibawa kedokter
arif: ah,kamu juga menangis kan gil,kenapa kamu menangis..
Gue: karena gue menyayangi kamu rif,aku takut melihat org yg kucintai sekarat
arif: so sweet ,hahahahahaha lucu-lucu.
Gue ikut tertawa,
gue: kita seperti disenetron hahahaha
Dalam hati gue,,,
ternyata dihati aja gak terungkap heheheeee