Siapa yang Lebih Berisik Saat Bercinta?
Berisik Saat ML Bukan Tanda Perempuan Orgasme
KOMPAS.com — Suara rintihan atau desahan napas yang terdengar saat bercinta rasanya memang makin menambah gairah. Dan, meskipun pria sering disebut lebih ekspresif dalam bercinta, ternyata wanita jauh lebih berisik di atas ranjang ketimbang pria, begitu kesimpulan dari toko alat peraga seks di Inggris, Lovehoney.
Setelah menyurvei 1.171 orang, Lovehoney mendapati bahwa 94 persen wanita mengakui bahwa mereka lebih berisik daripada pasangannya saat berhubungan seks. Sebaliknya, 70 persen pria juga mengakui bahwa pasangan merekalah yang lebih berisik dalam sesi bercinta.
"Menarik juga mendapati bahwa wanita ternyata lebih gaduh. Tidak ada penjelasan ilmiah mengapa seseorang bisa lebih berisik di atas ranjang. Hal ini tampaknya bersifat pribadi. Beberapa orang bisa berteriak kencang saat nonton konser, yang lain bisa nonton tanpa bersuara sedikit pun. Tetapi, tidak berarti mereka tidak menikmati konser itu, kan?" kata pakar seks, Tracey Cox.
Namun, para pakar menduga bahwa kegaduhan wanita saat berhubungan intim ini disebabkan karena mereka lebih sering berpura-pura menikmati atau mencapai orgasme daripada pria. Atau, mereka merasa harus memberikan bukti bahwa mereka menikmati sesi tersebut.
"Apa pun alasannya, kami perlu menegaskan bahwa semakin berisik seseorang di atas ranjang, tidak berarti mereka makin menikmatinya," katanya lagi. "Berisik juga tidak berarti bahwa Anda pecinta yang baik, meskipun saya mendukung fakta bahwa kegaduhan merupakan sebuah cara untuk mengomunikasikan sesuatu."
Pernyataan Cox ini nyaris sejalan dengan riset yang dilakukan oleh University of Central Lancashire beberapa waktu lalu, yang menyebutkan bahwa suara yang dikeluarkan oleh perempuan saat bercinta tak selalu menunjukkan bahwa ia tengah orgasme. Suara-suara yang dikeluarkan oleh kaum perempuan saat bercinta lebih dilakukan untuk membantu pasangannya mencapai klimaks.
Survei Lovehoney juga menunjukkan bahwa hanya 51 persen wanita yang mencapai orgasme melalui penetrasi. Yang lebih mengejutkan, 76 persen wanita mencapai orgasme melalui seks oral, dan 95 persennya mencapai orgasme secara teratur ketika menggunakan sex toys! Alat peraga seks rupanya menjadi sarana terbaik bagi wanita untuk mencapai klimaks (34 persen).
"Kebanyakan wanita rupanya merasa lebih mudah untuk mencapai orgasme seorang diri ketimbang bersama pasangan, bukan hanya karena mereka lebih rileks saat sedang sendiri dan tidak merasa tertekan untuk menunjukkan kemampuannya, melainkan juga karena bisa menggunakan teknik yang terbaik, yaitu langsung melalui stimulasi klitoral," lanjut Cox.
Karena itu, tidak mengherankan juga wanita yang mengalami seks terbaik melalui penetrasi hanya kurang dari seperempatnya (23 persen). Menurut Cox, 82 persen wanita menginginkan seks oral lebih sering karena seks oral menjadi cara yang paling efektif dan menyenangkan setelah vibrator untuk meraih orgasme.
Sumber: Female First
Comments
KOMPAS.com - Sebuah penelitian di Penn State Erie, Pennsylvania, tahun 2010, pernah menyimpulkan bahwa seks menyenangkan yang dilakukan semalaman hanyalah mitos. Sebab, jumlah waktu yang digunakan sejak penetrasi hingga ejakulasi ternyata cuma 7-13 menit.
Namun, antara kenyataan dan harapan ternyata tak sejalan. Lebih dari separuh orang Amerika ternyata tidak puas dengan lamanya waktu bercinta, demikian menurut penelitian baru yang diadakan oleh merek kondom, Durex. Para peneliti mendapati bawha 51 persen orang dewasa yang aktif secara seksual menginginkan sesi bercinta yang lebih lama, atau bahkan lebih cepat. Sebanyak 37 persen orang Amerika merasa seks berlangsung terlalu cepat, sementara 14 persen yang lain merasa seks yang dijalaninya terlalu lama.
Studi yang melibatkan 1.000 orang dewasa usia 18 tahun ke atas ini juga menemukan, 75 persen pria dan 66 persen wanita mencoba mengubah kecepatan saat bercinta. Menurut 25 persen responden, waktu ideal untuk intercourse adalah 10 menit atau kurang.
"Ketidakpuasan di antara orang-orang ini sebenarnya merupakan sesuatu yang sudah terjadi selamanya," papar Kevin Harshaw, marketing director divisi personal care di Reckitt Benckiser, perusahaan induk Durex.
Untuk urusan lokasi, menurut studi berjudul The 2012 Durex in Sync Sex Survey ini, responden menyukai sesi bercinta di luar ruangan. Sebanyak 75 persen responden mengaku pernah berhubungan seks di lokasi yang adventurous. Suasana ideal buat mereka adalah bercinta di dalam mobil, atau di pantai yang terpencil.
Namun jika di rumah, 31 persen responden paling senang bercinta di bawah pancuran air, 23 persen memilih di sofa, dan 22 persen lagi memilih di beranda.K
Sumber: The Daily Mail
Editor :
Dini
KOMPAS.com - Bila Anda sudah kehabisan ide, atau bosan dengan gaya atau posisi yang itu-itu melulu saat berhubungan intim dengan pasangan, kenapa tak mencoba sex tools? Perlengkapan seks ini bisa Anda dapatkan di sekitar Anda, atau hasil berburu di toko.
Namun di luar bayangan mengenai berbagai alat peraga seks yang banyak dijual di sex shop, sex tools yang Anda perlukan ini lebih berfungsi sebagai pendorong kembali semangat dan mood Anda yang sempat mengendur. Tak perlu sungkan meminta perlengkapan ini pada pasangan. Bagaimana pun juga, bila Anda dapat menikmati hubungan bersama pasangan, tentu pasangan pun akan merasakan hal yang sama.
Nah, apa saja yang perlu dimiliki wanita untuk menggali kembali ide-ide yang menyegarkan?
1. Bantal (atau guling)
Untuk apa bantal? Jangan curiga dulu. Bantal yang diletakkan dalam posisi yang tepat dapat memberikan Anda variasi posisi yang baru. Coba selipkan bantal ke bawah pinggul dalam posisi missionary, saran Mabel Iam, penulis Sex and the Perfect Lover. Cara ini akan meningkatkan peluang kehamilan untuk Anda yang sedang merencanakannya. Atau letakkan di antara kedua kaki ketika Anda sedang bercumbu.
2. Vibrator
Pertanyaannya bukan mengapa harus memakai vibrator, tetapi, kenapa tidak? Anda dapat menggunakan vibrator untuk mengeksplorasi apa yang terasa menyenangkan untuk Anda, atau minta bantuan pasangan untuk menambahkan suatu dimensi seks yang baru. Wanita yang menggunakan vibrator dilaporkan menikmati kepuasan seksual yang lebih tinggi, libido meningkat, dan orgasme yang lebih mudah, menurut penelitian yang dilakukan pakar Love Network dari majalah Redbook, Laura Berman, PhD.
3. Cairan lubrikasi
Cairan lubricant tidak hanya membuat segalanya "meluncur" mulus, tetapi juga membantu melakukan hubungan seks yang lebih lama (karena vagina tidak cepat kering). Selain itu juga memudahkan untuk melakukan posisi yang berbeda-beda. Untuk menemukan lubricant yang pas, cobalah sebanyak Anda mampu, saran Pepper Schwartz, PhD, sexologist dan penulis Prime. "Yang menyenangkan dari hal ini adalah saat mencari yang Anda suka, dan disukai tubuh Anda," katanya. Lubricant yang mengandung banyak air cocok untuk Anda yang mengkhawatirkan alergi, sedangkan yang berbahan silikon bisa bertahan lebih lama. Anda bahkan bisa menemukan lubricant organik dan alami. Silakan mencarinya di apotek atau toko obat.
4. Buku seks
Informasi soal seks bisa Anda dapatkan darimana saja, terutama dari buku. "Bacalah bersama pasangan sambil bersantai di kamar tidur, dan jadikan sebagai pembuka obrolan," ujar Emma Taylor, seorang pakar seksualitas. Buku yang ditulisnya bersama Lorelei Sharkey, Sex: How to Do Everything, atau Sex Starved Marriage: Petunjuk untuk Meningkatkan Gairah Seks dalam Pernikahan, oleh Michele Weiner Davis, adalah beberapa buku seks yang dapat Anda jadikan bekal untuk meningkatkan hubungan yang harmonis dengan pasangan.
5. Lagu-lagu romantis
Musik yang indah dapat membentuk mood yang baik. Setiap orang memiliki musik kenangan yang berbeda, entah itu lagu favorit Anda saat masih pacaran, atau pun lagu-lagu yang sedang beredar saat ini dan digemari oleh Anda berdua. Agar tidak berulangkali membolak-balik CD dan harus bertindak bak DJ di tengah-tengah hubungan intim berlangsung, atur player dalam mode shuffle atau repeat, atau putar seluruh playlist dalam pemutar musik Anda.
6. Lingerie yang seksi
"Seperti saat Anda memakai sepatu sport saat hendak jogging, pakailah lingerie yang membantu Anda merasa lebih seksi saat bercinta," saran sex educator Dorian Solot, penulis I Love Female Orgasm. Tak perlu mengenakan lingerie serba hitam ala film-film Hollywood. Pakai apa saja, pakaian dalam favorit Anda yang membuat Anda merasa lebih percaya diri, entah itu kamisol dan celana supermini, atau push up bra dan thong yang menurut si dia membuat Anda tampak sangat seksi. Anda juga bisa mencoba mengenakan pakaian yang memberikan peran berbeda untuk Anda: Anda yang berani, sedikit nakal, atau elegan.
7. Buku atau film erotis
Hal-hal erotis yang dapat membantu mendorong dan mempertahankan mood Anda, atau memberikan ide-ide kreatif yang perlu dicoba bersama pasangan, " ujar Solot. Materi erotisme yang diperlukan untuk membantu Anda menemukan fantasi Anda antara lain, film-film romantis yang seksi, kisah erotis, atau novel-novel klasik yang selalu Anda suka seperti Lady Chatterley's Lover atau Lolita.
Sumber: Redbook
KOMPAS.com — Dalam film-film panas, sering kali ada adegan ketika perempuan melakukan hubungan seks dengan mengeluarkan suara-suara yang memancing gairah. Kemudian, adegan diakhiri dengan pihak pria (atau keduanya) mengalami orgasme. Dalam kenyataannya, suara yang dikeluarkan oleh perempuan saat bercinta tak selalu menunjukkan bahwa ia tengah orgasme.
Riset dari University of Central Lancashire menunjukkan, suara-suara yang dihasilkan saat bersenggama itu biasanya terjadi sebelum perempuan mencapai klimaks, atau selama pihak pria mengalami orgasme. Studi tersebut dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi apakah ekspresi suara perempuan selama intercourse dipicu oleh orgasme atau terjadi karena faktor lain.
Penemuan ini diperoleh setelah tim peneliti menganalisis 71 perempuan dengan usia rata-rata 22 tahun. Setiap responden harus menjawab pertanyaan seputar perilaku seksual mereka, antara lain, bagaimana mereka mencapai klimaks dan kapan mereka mengekspresikan diri mereka dengan mengeluarkan suara-suara. Kebanyakan responden perempuan mengatakan bahwa mereka mencapai orgasme selama foreplay, tetapi kemungkinan mengekspresikan perasaan mereka saat pasangan mengalami orgasme.
"Data ini dengan jelas menunjukkan perbedaan waktu antara ketika perempuan mengalami orgasme dan membuat suara-suara senggama, serta mengindikasikan bahwa setidaknya ada unsur di atas yang berada di bawah kontrol bawah sadar sehingga perempuan mempunyai kesempatan untuk memanipulasi perilaku pria untuk keuntungan mereka," demikian dugaan tim peneliti.
Kemungkinan lain, para perempuan hanya ingin mempraktikkan skenario seksual yang ideal, yaitu bahwa senggama akan lebih menggairahkan bila diekspresikan dengan suara-suara yang dapat mendorong pria untuk mengalami orgasme.
"Perempuan tampaknya bukan mengeluarkan suara-suara tersebut untuk mengekspresikan kenikmatan yang mereka rasakan, tetapi untuk membantu pasangannya mencapai klimaks," tutur Dr John Grohol, pendiri situs Psych Central.
Grohol beranggapan, "vokalisasi senggama" ini merupakan bagian dari skenario seksual yang ideal, atau setidaknya dilakukan karena perempuan meyakini itulah yang diinginkan kaum laki-laki saat bercinta.
Sumber: The Daily Mail
KOMPAS.com — Masalah orgasme masih menjadi misteri bagi sebagian besar perempuan. Menurut majalah Women's Health, hanya 25 persen perempuan yang selalu mencapai orgasme selama berhubungan seks. Bandingkan dengan pria yang persentasenya mencapai 90 persen (dalam mencapai klimaks). Perempuan kerap ditinggalkan dalam keadaan tidak puas karena pasangannya keburu mencapai klimaks.
Padahal, orgasme pada perempuan itu memiliki tujuan evolusioner untuk meningkatkan kesuburan dengan cara meningkatkan retensi sperma. Agar orgasme perempuan itu meningkatkan kesuburan, perempuan harus meraihnya sekali dalam waktu satu menit sebelum dan 45 menit setelah pria berejakulasi. Dalam kenyataannya, jarang sekali ada pasangan yang meraih orgasme secara serempak, atau perempuan ikut mencapai klimaks setelah pasangannya orgasme.
Sebuah studi baru yang mengamati pemilihan waktu dan frekuensi orgasme perempuan menemukan bahwa rata-rata perempuan mencapai orgasme sebelum pria, dan sering kali tidak diraih hanya melalui intercourse, tetapi juga aktivitas seksual lainnya. Datanya adalah sebagai berikut:
- 42 persen perempuan mengalami orgasme senggama sebelum pasangannya berejakulasi
- 28 persen perempuan mengalami satu kali orgasme selama ejakulasi (bersamaan)
- 33 persen perempuan mengalami orgasme setelah ejakulasi
- 54,5 persen perempuan mengalami orgasme non-senggama
- 72 persen perempuan mengalami orgasme selama masturbasi
Yang menarik, peneliti mendapati bahwa frekuensi orgasme wanita meningkat ketika pasangannya sangat menarik atau maskulin. Hasil studi yang dimuat di jurnal Evolution and Human Behavior ini menunjukkan, semakin tampan si pria, semakin besar kecenderungan perempuan mengalami orgasme. Selain itu, semakin besar juga peluangnya mengalami orgasme secara serempak, atau segera setelah pasangannya ejakulasi.
Meskipun begitu, mencari pria yang ganteng bukan satu-satunya cara yang bisa dilakukan wanita untuk mendapatkan klimaks yang memuaskan. Apalagi, ketampanan atau keseksian seseorang itu relatif. Ian Kerner, terapis seks dan penulis buku She Comes First: The Thinking Man's Guide to Pleasuring a Woman, mengatakan bahwa peluang perempuan untuk orgasme meningkat ketika ia menerima stimulasi klitoral yang terus-menerus. Perempuan akan lebih mudah mendapatkan stimulasi ini, menurut Kerner, bila posisinya berada di atas (woman on top) atau dalam posisi yang sama bila ia sedang masturbasi.
Kerner juga menyarankan agar perempuan berhenti menjadi "penonton", atau terlalu mengkhawatirkan penampilan atau performa seksualnya. Pendek kata, rileks sajalah, dan nikmati sesi bercinta Anda sepenuhnya.
Sumber: Your Tango
[img][/img]
Lekukan pada bagian tengah bibir atas (seperti yang ditunjuk oleh pemulas bibir pada gambar ini) menunjukkan kemampuan orgasme pada perempuan.
KOMPAS.com — Stuart Brody, profesor psikologi dari University of the West of Scotland, adalah salah satu peneliti yang kerap melakukan studi mengetahui perilaku seksual. Ia antara lain pernah menulis studi mengenai kemampuan orgasme perempuan berdasarkan sensitivitas jarinya, perilaku seksual pasangan, dan yang paling terkenal adalah studinya pada tahun 2008, yaitu dari cara berjalannya.
Kini, Brody mengeluarkan hasil penelitiannya yang terbaru berjudul Vaginal Orgasm is More Prevalent among Women with a Prominent Tubercle of the Upper Lip, yang diterbitkan di Journal of Sexual Medicine. Ia mengemukakan bahwa kemampuan seorang perempuan untuk orgasme bisa diketahui hanya dari lekukan di bagian tengah bibir atas (biasa disebut tubercle). Lekukan ini tidak hanya ditemukan pada bibir yang penuh, tetapi juga pada bibir yang lebih tipis. Hanya saja, memang tak semua perempuan memiliki lekukan yang tegas.
Penemuan ini didapatnya setelah melakukan survei online terhadap 258 perempuan Skotlandia dengan usia rata-rata 27 tahun. Makin menonjol atau makin tegas lekukan tersebut, perempuan cenderung lebih mudah mencapai orgasme vaginal. Oleh karena itu, Brody meyakini bahwa memang ada kaitan antara bentuk bibir dan respons seksualnya.
Hasil penelitian Brody menimbulkan kontroversi di kalangan para peneliti lain. Misalnya, mengapa bentuk bibir tersebut hanya memengaruhi orgasme vaginal (yang dicapai melalui intercourse), dan bukannya orgasme klitoral? Sementara itu, tak semua peneliti percaya ada perbedaan antara kedua jenis orgasme tersebut.
Mungkinkah perempuan dengan lekukan bibir atas yang menonjol memang terlihat lebih seksi sehingga lebih berpeluang memiliki pengalaman seksual yang lebih hebat, dan berakhir dengan orgasme? Coba bayangkan bila Anda memiliki bibir seperti milik Angelina Jolie, pasti pasangan akan terpacu untuk menciptakan kehidupan seksual yang memuaskan untuk Anda.
"Saya tidak tahu mengenai riset yang mengaitkan daya tarik perempuan dengan kecenderungannya mengalami orgasme vaginal. Itu bisa saja menjadi bahan studi kami berikutnya," kilah Brody.
Ia menegaskan, bentuk bibir kemungkinan ditentukan oleh kekuatan yang mengatur proses neurologis. Studi anatomi menunjukkan, dalam usia 17 minggu janin sudah mulai membentuk lekukan bibirnya. Ada bukti bahwa proses saraf yang menentukan fitur wajah pada janin bisa saja berhubungan dengan analisis perilaku dalam konteks lain. Dalam hal ini, memang benar bahwa kejadian pada masa prenatal mampu membentuk kehidupan seksual kita kelak. Maka dari itu, mungkin bukan bentuk bibir itu yang memengaruhi orgasme, melainkan proses di balik pembentukan lekukan bibir tersebut.
Sumber: Your Tango
KOMPAS.com - Kepribadian seseorang ternyata tidak hanya dapat ditangkap dari perbuatan atau kata-kata. Bentuk bibir pun bisa menggambarkan seperti apa karakter seseorang. Poppy King, pendiri Lipstick Queen di New York City, mengungkap hubungan antara bentuk bibir dan personality Anda.
Zen
Jennifer Aniston
Anda orang yang penuh perasaan. "Bibir Aniston naik di bagian kiri, dan turun di bagian kanan, yang artinya dia seorang pemikir, tapi juga menyenangkan," kata Poppy King, yang telah mengamati hubungan antara bibir dan kepribadian dalam kariernya. Untuk tipe Zen seperti Aniston, warna-warna alam adalah yang terbaik. Beri garis pada tepi bibir untuk memberi bentuk tanpa kentara.
Punya tekad
Eva Longoria
Anda orang yang selalu berusaha mendapatkan apa yang Anda mau. Sudut bibir Eva yang penuh sedikit turun, yang menandakan ia sebenarnya orang yang serius. Bibirnya juga tertarik di bagian pinggirnya, menunjukkan bahwa ia sangat disiplin dan ingin melakukan pencapaian yang tinggi. Hindari warna-warna yang berani, karena bisa terlihat terlalu mencolok untuk bibir yang penuh. Pilih lipstik berwarna netral dengan sentuhan kilau.
Seksi
Scarlett Johansson
Pemilik bibir seperti ini adalah seorang penggoda. Garis antara bibir atas dan bibir bawah Scarlett lurus, tapi melengkung pada tepi luarnya, yang menunjukkan bahwa ia senang merayu dan punya selera humor. Anda bisa membuat campuran warna untuk bibir seperti ini. King menyarankan untuk memulas lipstik warna berry, lalu melapisinya dengan warna nude. Tambahkan kilauan untuk memberi kesan lembut.
Pemimpi
Mila Kunis
Bibir kekasih Macaulay Culkin ini naik ke atas, lalu tertarik ke bawah di bagian luarnya. Tandanya, ia lembut, ceria, idealis, dan optimis. Untuk memberi highlight pada bentuk bibirnya yang unik, pilih formula yang bisa "bermain" dengan bahaya, seperti silver dengan kesan glossy. Warna ini bisa terlihat menonjol tanpa terlihat berkilat-kilat.
Percaya diri
Charlize Theron
Perempuan ini seorang pemimpin. Bibirnya sangat berlekuk, dan memiliki kemiringan alami yang menunjukkan keteguhan dan kepercayaan diri. Gunakan warna yang ringan, karena lapisan yang tebal bisa menyembunyikan lengkungan tersebut, kata King. Dengan kuas kecil, pulas concealer mengelilingi bagian luar bibir untuk memainkan bentuk yang berbeda, dan menciptakan kesan kontras yang akan menonjolkan warna merah alami pada bibir.
Romantis
Anne Hathaway
Sudut bibir Anne tertarik ke belakang, yang artinya ia seorang yang romantis dan pemalu. Meskipun demikian, tepi luar bibirnya berbalik ke atas, mengindikasikan sifat yang pemaaf dan berbesar hati. Untuk seorang pecinta seperti ini, warna yang cocok adalah deep rose atau berry. Dengan warna tersebut, sisi lembut dari diri Anda akan terlihat. Untuk efek yang lebih lembut, pulas lipstik menggunakan jari.
Sumber: SELF
KOMPAS.com - Posisi bercinta bukan satu-satunya faktor yang membuat seks lebih bergairah. Menurut temuan Trojan's U.S. Sex Census, posisi missionary paling disukai. Namun posisi bercinta bukan satu-satunya penentu seks bergairah. Sejumlah faktor lain juga turut menentukan kepuasan seksual.
1. Geografi
Penelitian di Amerika Serikat ini menemukan data, orang Amerika melakukan hubungan seks sekitar 120 kali dalam satu tahun. Penelitian yang sama menyebutkan, 63 persen responden menyatakan masih ingin lebih sering berhubungan seks.
Namun, faktor geografis nyatanya juga memengaruhi frekuensi hubungan seks di Amerika. Jika ingin lebih sering berhubungan seks, tinggal di wilayah timur laut Amerika lebih memungkinkan. Orang yang tinggal di kawasan ini berhubungan seks lebih sering, sekitar 130 kali dalam satu tahun. Mereka juga lebih sering menggunakan kondom saat berhubungan seks. Sedangkan mereka yang tinggal di selatan lebih jarang berhubungan seks, rata-rata 114 kali per tahun.
2. Hubungan sehat
Pasangan yang memiliki hubungan sehat, menjaga komitmen, membangun rumah tangga yang positif lebih memiliki kepuasan seksual. Meski frekuensi hubungan seks tak terlalu sering, namun pasangan seperti ini merasa lebih puas dengan kehidupan seksualnya.
3. Lokasi
Hubungan seks tak melulu harus dilakukan di tempat tidur. Lokasi juga bisa memengaruhi gairah seks pasangan. Menurut penelitian di Amerika, 48 persen menyatakan lebih bergairah berhubungan seks di mobil. Sementara 33 persen mengatakan bergairah saat bercinta di tempat tidur orang lain, misalnya di rumah teman.
Semakin tak biasa lokasinya, semakin tinggi gairah seksnya. Sebanyak 33 persen laki-laki mengakui berimajinasi melakukan hubungan seks di pesawat. Sedangkan 26 persen perempuan menginginkan bercinta di suatu tempat di pantai atau laut.
4. Perbedaan gender
Temuan Trojan juga menyebutkan, 83 persen laki-laki cenderung lebih ingin bereksperimen dengan seks, dan hanya 65 persen perempuan yang menginginkan hal serupa.
Laki-laki suka mendiskusikan seks melalui Facebook atau Twitter, sekitar 15 persen. Sedangkan hanya enam persen perempuan yang mau membahas seputar seks melalui media sosial ini.
5. Sexting
Obrolan menggairahkan melalui telepon atau mengirim pesan seksi melalui perangkat komunikasi nyatanya juga ampuh membangkitkan gairah. Secara umum, 19 persen orang Amerika menyukai sexting seperti ini.
Sumber: Your Tango
@happylanderz @alex1982 @har_in @Boyzt @erf_rey22 @Boyorg @mllowboy @awi_77 @Adhrii @tommywebby @lain @alex1982 @Charon
@yusef_chang @mllowboy @awi_77 @tommywebby @lain @alabatan @samme @devano_mahiswara @boljugg @BBB @tyo_g @carpediem1977 @ben_salvador
@shinshin @arcoiluz @simelekete @andromeda @alfaharu @mr.pokerface4242 @ @ryan_feelgood
@michell @metropolichz @rich @Maure123 @peacelover @bi_ngung @keep @joejoe131980 @bunny.blue @goyescas @ALI99 @k-leon @yogan28 @nukakarakter
@Putihaja @lenterahijau @syahrian @pria2dunia @escargots_lune @shouga @bujangbt @rahasia_nakal @cleosa_ @nip_eel @dundileo @muscleworshipper
@dikagrogol @ZORROBAYA @marc0fel1x @AwanSiwon @sly_mawt @andrognesios @jericho1 @alexxx @stevfire @peacelover @bintang5 @charmed
@Eugenic @lain @MBona @dhepil @semua @hari_12x @riorony @mike_Li @Ablazes @Cosike @marmoet99 @xchoco_monsterx @maldrino @mbelgedez
@NanoB @budi_jabek @adacerita @livelive @brand @damnian @claude @Boyz93_ @encyclopedia @DealdyRe @dimasarganandra @adilangka91
@freakymonster58 @BlameItOnDhiga @Charon @afif18_raka94 @tjah_ja
kudu nya di mana gtu;
yg pasti gw gk mau masukkin ke Boyzstyle;
as posisi nya paling atas bgt;
i d rather post it in the middle or maybe lower segment....
yg kyk gini bikin majalah2 ama koran2 masih pada laku gitu?....
beda2 dikit kyk nya tante;
tgantung personil nya...
yg trakir si gw triak2;...eh bukan;...me lenguh2 kenceng bgt gtu....
suara nya ya mayan heboh lah...
tanya aja ama @alex1982
dia kan penikmat lenguhan @ghaniprijatna dan @ben_salvador setiap malam dan kapanpun;
ampe dia teler berat abis kebawa pengin bgt juga ughh...
na lo ketauan kalo blom pernah yah...si @freakymonster58 kan selalu siap tuh...
ehee....
@arcoiluz