It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
hehehe.... jangan samakan diriku dgn mr bean...
ayo lanjutin biar gak bikin pitnah...
Malam ini aku sendiri sudah dua hari tidak pernah lagi sms bahkan menelepon sekedar memberikan kabar untuk cewekku. sedikit galau tapi sebenarnya arah pikiran ku tidak merisaukan hal tersebut. justru yang membuat aku takut dan resah kala bayangan dan wajah manis Bean mulai merasuki alam bawah sadar ku. kadang aku merasa jijik dan malu dan seolah merasa bahwa aku sedang khilaf dan sedang melakukan suatu kesalahan besar dalam hidupku. kucoba untuk berpura-pura sedang tidak memikirkannya namun semua itu sia-sia. malah bayangan Bean semakin menggila. kadang tidak sadar aku menjadi terpesona merinduinya dalam kabut asmara yang pekat dalam kalbu yang semakin buram.
Kuhisap dalam-dalam asap rokok yang mengepul memasuki kerongkongan ku dan ku hembus sekuat tenaga mengeluarkannya dari hidung seolah-olah itu adalah sebuah refleksi dari gambaran perasaanku saat ini. hanya saja perasaanku ini tidak dapat kukeluarkan agar dia pergi menghilang seperti tetesan embun di pagi hari. Tuhan dosakah apakah yang sedang hamaba perbuat batinku dalam hati.
sudah hampir tengah malam belum juga mataku mengantuk apakah pikiranku sudah tidak waras dan apa jadinya kalau ini akan semakin berlarut-larut. ada rasa malu tetapi di balik itu semua ada juga perasaan rindu untuk kembali merasakan senuthan dan belaiannya, kecupan dan hangat nafasnya ketika menyentuh area sensitif dan sangat pribadi yang aku miliki. kadang ku pejamkan mataku sambil membayangkannya dan Bean dalam hitungan detik seolah-olah hadir dan melakukannya kembali untukku. namun kadang aku tersipu dan malu mengakuinya sendiri dan harus kupendan sambil membohongi diri sendiri.
******00000******
Karena rindu yang semakin berat kuputuskan untuk pergi ketempat dimana pertama kali aku bertemu Bean. berharap dewi fortuna akan memihak dan memberikan ku kesempatan untuk bertemu kembali dengannya. suasana coffe shop sangat rame hampir saja aku pusing karena terlalu banyak melihat banyak orang hilir mudik maklum sukanya main di hutan. dan entah kebetulan atau memang dewi fortuna berniat untuk mengabulkan permintaanku akhirnya aku bertemu kembali dengan Bean hanya saja penampilannya sangat lusuh dan mukanya pucat. dengan langkah tertatih-tatih dia menghampiriku dan akhirnya kami minum kopi hangat dan sperti kemaren kali ini juga dia mengajakku ke apartemennya. dan kita hanya terdiam duduk diatas tempat tidur. lama sekali rasanya seperti berada di sebuah lorong yang gelap dan sunyi berjalan sendiri.
akhirnya kumulai untuk bertanya demi memecah kebisuan dan keheningan yang sedari tadi membuat ku kikuk dan hampir mau kabur lagi tapi kali ini aku bertahan karena aku yang mengaharapkan untuk bertemu dia. dia bercerita jujur kalau dia sekarang terkena kanker otak stadium tiga. pantas aja ku perhatikan rambutnya sedikit lebih tipis tidak sebagus pertama kali bertemu. kenapa masih jalan dan tidak istirahat di rumah tanya ku dengan suara yang sangat tinggi akhirnyadia menjawab karena ingin menikmati sisa-sisa hidupnya akut tak menyangka tiga bulan tidak bertemu Bean aka berakibat seperti ini. namun aku kini mengalah dengan diriku sendiri. aku mengakui kalau kini aku merasakan sesuatu yang aneh sebuah perasaan yang amat dalam tapi tak bisa ku ucapkan aku hanya bisa memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya hampir saja sepintas di pikiranku untuk mengecup bibirnya namun kuurungkan karena aku blom pernah melakukan seperti itu.
aku pulang dengan tetesan air mata ku coba menguatkan jiwa dan hatiku berharap semua ini tak pernah terjadi tapi ini tidak bertanggung jawab. aku akan merasa bersalah dengan diriku sendiri. maka sesampainya di rumah ku telepon dan dari ujung sana aku mendengar suara yang amat lirih bahkan sampai menyayat hatiku dan rasanya pedih "Mas tidak usah terlalu peduli dengan aku mas masih punya masa depan yang panjang......." telepon di tutup. sementara aku hanya bisa diam dan membisu. tidak bisa menangis, tidak bisa marah bahkan untuk berteriak sekalipun.
**********0000000**********
3 bulan sudah tidak ada kabar, 3 bulan sudah setiap hari aku hubungi nomor handphonenya tidak pernah aktif, 3 bulan juga sudah terlewatkan ketika aku setiap sore ke kamar apartemennya tidak pernah di bukakakan pintu hingga kahirnya sore ini satpam yang bertugas di apartemennya keluar dari kamar bersama seorang perawat atau dokte aku gak thu. akhirnya dari perawat itu aku tahu kalau bean sedang menjalani perwatan valiatif untuk mengatasi rasa sakit berjuang melawan kanker. dengan memberanikan diri aku menemui bean yang sedang terbaring dan terkulai diatas tempat tidur. kini badannya lebih kurus tapi aku gak peduli aku hanya bisa menangis dan memeluknya dengan erat. dan kini dengan suara yang sangat parau dia berusaha bersuara tapi aku tidak bisa mendengar lagi suaranya. lima menit kemudian seorang wanita separuh baya datang mengahampiriku dan ternyata ibtu ibunya memberikan secarik kertas dan kubaca dengan air mata yang berlinang dari mataku. kupeluk terus tubuhnya hingga akhirnya Bean menghembuskan nafas terakhir. aku kecewa dengan diriku sendiri. semuanya sudah terlambat belom sempat kuungkapkan perasaanku dan kini dia pergi. aku berteriak dan aku menangis dan pergi meninggalkan apartemen Bean. semuanya terlalu perih dan sakit ini adalah kemunafikan yang sangat dalam yg kulakukan sendiri untuk diriku sendiri bahkan menjadi penyesalan yang sanagt besar. aku tersesat dalam cinta Bean bahkan tanpa Bean tahu perasaan ku yang sebenanrnya. LOVE U BEAN MISS U FOREVER. SEMOGA TENANG DAN MENUNGGU KU DISANA.
T A M A T
* KERTAS YANG BERISI TULISAN BEAN
Hanya satu orang yang bisa membuat ku bertahan melalui semua penyakit ini seseorang yang dulu mengacuhkanku dan dia datang seperti malaikat di saat aku sedang terjatuh hanya saja tidak ada kepastian dair orang itu .(HARDY) semoga sebelom aku pergi meninggalkan dunia ini kau katakan sejujurnya benarkah kau peduli dan menyayangiku ataukah hanya karena kau kasihan aku tak thu )