It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
nggak pantes ya karakternya?
oke deh.
tunggu dulu ya yg sabar.
sohibku tepatnya.
dan itu memang potonya.
mau gimana lagi?
kan wajahnya mang kayak gitu.
ku gak punya poto dia yg full body. tp yg jelas dia begitu cakep.
hehehehe....
Bagus dan Garda
-Bagus POV-
malam ini aku lelah sekali, tak seperti hari-hari sebelumnya karena aku memang sudah harus bekerja sendiri. aku tidak lagi dibimbing oleh rekan kerjaku karena aku dianggap sudah cukup mampu untuk bertanggung jawab ldengan pekerjaanku.
seminggu sudah aku berpeluh dengan tepung, telur dan bahan-bahan lainnya yang memang kugunakan saat bekerja.
kata-kata Lee yang pernah diucapkannya waktu itu, masih menjadi tanda tanya besar buat diriku sendiri. dalam benakku selalu bertanya-tanya, apakah memang ada hubungannya cinta dengan cake. semakin aku mencoba memahaminya semakin aku nggak mengerti. jadinya aku biarkan saja dan tetap menjadi cerita misteri buatku.
aku sedang tidak bekerja hari ini, karena aku memang sedang libur. saat libur seperti inilah aku merasakan jenuh karena aku nggak memiliki teman. selain itu, dikarenakan aku tak memiliki kendaraan sama sekali, jadinya aku nggak bisa pergi jauh, dan berakhir dengan aku yang menghabiskan liburanku dengan termenung dikost. garing ya biar garing deh.
aku nyalakan radio yg terdapat dalam hapeku, kucari saluran yang sekiranya menarik untukku dengar. kudapati sebuah acara musik di prambors radio, sebuah acara yang dipandu oleh seorang wanita yg bersuara lembut dan nyaman untuk didengarkan.
"....dan untuk para kawula muda yang pagi ini sedang mempersiapkan dirinya untuk beraktifitas, selamat mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin, ya. semoga tak ada satupun yang tertinggal yang akhirnya bisa membuat aktifitas anda para kawula muda menjadi berantakan...." suara wanita dari stasiun radio yang saat ini aku dengarkan. "....dan buat kamu para kawula muda yang pagi ini sedang galau, waduh masih pagi masih galau, hehehe, sebuah lagu dari agnes monica dengan rindu akan menemani pagi kawula muda semuanya. dan ini dia, agnes monica...."
suara musik mengalun. lagu rindu dari milik agnes monica begitu nyaman kudengarkan.
-Garda POV-
ngapain juga aku kuliah hari ini, capek dari kemarin kuliah melulu. mana ni mata kuliah yang nggak begitu penting lagi. ah males." gumamku dikamar kostku didaerah jln ahmad yani.
" mana cuma satu lagi mata kuliahnya. ah males ah." gumamku lagi.
tapi aku bingung apa yang akan aku lakukan kalo nggak kuliah. tidur seharian? waduh bisa jadi gendut tubuhku entar. apa jalan aja ya, kemana gitu.... tapi sama siapa?
oh iya, aku ingat sama seseorang, Bagus.
ku ambil hapeku yang terletak diatas meja sebelah kasurku.
aku mencari sebuah nama dari phonebook dihapeku itu. nama Bagus tertera disitu.
---hai Bagus, apa kabar?---
begitu isi pesan yang akj kirimkan ke Bagus, berharap dia akan membalasnya kali ini.
memang sudah beberapa hari ini mengirim pesan singkat ke Bagus, tapi sudah beberapa hari ini juga dia tak membalas semua pesanku. dan kali inipun hasilnya masih sama saja, tak ada jawaban.
setelah beberapa kali, ternyata masih saja Bagus tidak menjawabnya.
"kamu dimana sih?" tanyaku dalam hati.
ntar bakalan ada waktunya koq dijelasin dicerita.
sabar ya....
sama Lee? gimana ya?
Garda n Bagus?
mereka adalah tokoh utama dicerita ini.
Bagus dan Garda
-Bagus POV-
tumben banget ada yang sms aku sepagi ini, belum ada jam tujuh pagi. eh dari Garda
---hai Bagus,apa kabar?---
isi pesan singkat dari Garda yang kini bersarang dihapeku. langsung saja tanpa babibu dan basa basi lagi, aku membalas sms Garda
---baik Gar, kamu apa kabar?---
isi smsku. kukirim ke Garda, tapi seperti sms-sms sebelumnya, sms ku kali ini juga gagal.
"kenapa sih, setiap aku kirim sms Garda selalu gagal." gerutuku sedikit jengkel.
ku telpon nomer Garda, setelah sekian detik
"maaf, sisa pulsa yang anda miliki, tidak cukup untuk melakukan panggilan kenomor ini, silahkan isi ulang kartu prabayar anda." suara rekaman dari provider selularku.
"damn." umpatku. "koq kayaknya ada aja halangan buat aku deket sama Garda. kemarin pulsanya masih, nomernya Garda yg nggak aktif, eh sekarang malah pulsaku yang habis." gerutuku jengkel.
"mana beli pulsa dimana lagi?" ujarku kesal.
kulihat uang yang ada didalam dompetku, hanya selembar uang dengan nominal Rp. 2.000,- saja yg tersisa. itu artinya aku juga harus mengambil uang dulu sebelum aku membeli pulsa. seingatku, mesin ATM BCA itu letaknya lumayan jauh dari kostku. "huftttt...." keluhku.
akhirnya aku putuskan untuk mandi terlebih dahulu, setelah itu barulah aku mencari mesin ATM BCA untuk mengambil uang, terus membeli pulsa sekalian cari sarapan. aku ingin sarapan soto ayam khas semarang.
-Garda POV-
koq aku jadi kepikiran ya, kenapa sms-smsku nggak dibales sama Bagus. wah jangan-jangan dia nggak mau lagi kenal sama aku. tapi, kayaknya nggak mungkin deh, lagian kan aku cakep, nggak mungkin kalo Bagus nggak suka sama aku. ato mungkin karena aku item? ah nggak mungkin juga, lagian kan aku manis.
"uuugggghhh.... Bagus Bagus, kamu buat aku kepikiran kamu terus." geramku.
pikiran ini mulai nggak tenang. "aku telpon aja deh, nggak nyaman kayak gini terus." ujarku.
aku menghubungi nomer Bagus, beberapa detik kemudian terdengar nada sambung dengan lagu yang aku tahu berjudul CINTA MATI III yang dinyanyikan oleh Mulan Jameela.
...KAMU TAKKAN PERNAH TAHU BETAPA AKU
MEMUJA KAMU SEPERTI KU MEMUJA DEWA CINTA
KAMU NANTI PASTI KAN MENYADARINYA
SAAT AKU TAK LAGI ADA
CINTA INI CINTA YANG TAK PERLU MENDAPATKAN BALASAN CINTA
MESKI HATIKU PERIH MENAHAN CINTA YANG TERLUKA CINTA YANG BUAT KUBERTAHAN
MESKI ADA AIR MATA...
tak ada jawaban sekalipun dari Bagus, padahal sudah belasan kali aku menelpon dirinya.
"arrrggghhhh...." nyebelin banget sih tu anak.
-Bagus POV-
wah segarnya badanku, sudah mandi, pake luluran segala, keramas, wah seger deh. hari ini rasanya aku seperti seorang putri. hehehehe, tapi kan aku cowok. ya nggak apa-apalah, man outside woman inside.
aku senyum-senyum sendiri dengan pikiranku yang kadang-kadang malah konyol.
aku mengambil hapeku yang aku letakkan dibawah bantal. kulihat dilayar hapeku, ada notifikasi lima belas panggilan tak terjawab. setelah aku cek lebih detil, ternyata semua panggilan itu dari Garda. aku surprise banget.
"what? Garda telpon aku?" ucapku nggak nyangka. but damn, aku tadi sedang mandi. aku jadi geram sendiri. ku berharap semoga Garda akan menelponku lagi.
setengah jam kemudian aku menunggu, tapi ternyata Garda tidak telpon juga. jadi sebel aku.
akhirnya aku memutuskan untuk mengambil uang, membeli pulsa dan juga sarapan. aku tahu ATM BCA terdekat dari kostku setelah aku bertanya pada Ari, teman kostku, yang sedang kuliah dikampus UDINUS.
dengan semangat yang membara, aku berjalan menelusuri jalan indraprasta mencari mesin ATM BCA seperti yang Ari jelaskan padaku tadi.
hapeku berdering, kulihat dilayar hapeku, nama Garda, sedang menghubungiku.
"halo" sapaku.
"iya." balas Garda. "kamu kemana aja sih Gus, sms gak dibales, telpon nggak dijawab, kamu kenapa? kamu sakit ya? kamu nggak apa-apa kan?" tanya Garda bertubi-tubi.
"bentar-bentar." kataku mencoba membuat diam Garda yang nyerocos terus. "aku baik-baik saja." kataku.
"oh..." ucap Garda.
"kamu kenapa tanya gitu?" tanyaku.
"nggak apa-apa." jawab Garda. "aku kekostmu ya sekarang."
Garda mematikan telpon sebelum sempat aku menjawab.
aku kan masih dijalan, akhirnya sebelum aku sempat mengambil uang dan membeli pulsa serta sarapan, aku memutuskan untuk kembali kekostku.
"kenapa ya Garda tadi tanya-tanya begitu?" pikirku.
Bagus dan Garda
-Bagus POV-
aku berbenah diri sambil menunggu Garda datang (sebenarnya aku masih rapi dan wangi sih, mana cakep lagi. hehehehe narsis). tapi berhubung yang mau datang adalah Garda, aku harus berusaha tampak sempurna dimatanya. aku bolak balik depan kaca, lirik kaca lagi, dan akhirnya aku merasa yakin kalo aku sudah cukup siap, meski belum sepenuhnya tampak sempurna. but, pede aja deh.
---tok tok tok---
pintu kamar kostku diketuk dari luar. I believe, kalo yang datang pasti Garda. aku buka pintu kamarku dan benar saja, Garda berdiri didepan pintu kamar kostku.
"hai Gus, apa kabar?" sapa Garda.
"hai Gar, aku baik." kataku. kupersilahkan Garda untuk masuk kekamarku.
"kamu nggak kerja?" tanya Garda yang duduk dipojok kasur.
"aku hari ini libur." jawabku. "kamu sendiri nggak kerja?" aku balik tanya.
"kan aku masih kuliah." kata Garda.
"oh...." gumamku. "maaf nggak ada apa-apa nih, jadinya nggak ada yang bisa aku sajikan. cuma air putih aja." kataku.
"nggak apa-apa. lagian nggak usah repot-repot."
"oke deh.
setelah ngobrol ngalor ngidul kesana kemari dan nggak jelas juntrungannya, akhirnya kita sepakat dan memutuskan untuk pergi ke water blaster atau lebih dikenal dengan wb.
berhubung aku tidak tahu wb itu dimana, Gardalah yang membawaku. dengan motor yamaha vega merah miliknya, aku dan dia menuju area yang dimaksud.
selama perjalanan, aku yang dibonceng oleh Garda, entah kenapa merasa senang sekali. dalam hatiku, ingin rasanya aku memeluknya dari belakang, tapi aku takut dan malu. lagian kan nggak lucu kalo aku peluk cowok saat naik motor, mana siang bolong lagi. jadinya aku hanya bisa membayangkan saja rasanya memeluk Garda. aku tak banyak bicara dengan Garda sampai akhirnya kami tiba di wb.
-Garda POV-
aku merasa senang sekali bisa mengajak Bagus ke wb. tapi kenapa ya selama perjalanan Bagus tidak banyak bicara? padahal aku masih ingin sekali bisa banyak bicara dengannya.
saat aku boncengin dia, aku sengaja menaruh tasku didepan, dengan harapan aku bisa dekat dengannya, atau mungkin aku bisa dipeluk dari belakang olehnya. hehehehe....
tapi ternyata usahaku sia-sia. akhirnya aku tiba juga di wb.
Water Blaster, Let's get wet!
aku sebenarnya agak kecewa karena sewaktu dijalan tadi aku tidak berhasil mendapatkan pelukan dari Bagus. tapi aku tidak habis akal, karena aku msih punya suatu hal yg lebih asyik dari sekedar pelukan. aku jadi tidak sabar.
permainan demi permainan aku jalanin bareng sama Bagus. disini pula aku jadi bisa lihat tubuhnya, meski tidak berotot, tapi tubuh slimnya membuat tubuhnya terlihat seksi dimataku. setelah lunayan lama dan semua permainan telah dijabanin, akhirnya kita bermalas-malasan dikolam arus. kita berdua menggunakan pelampung yang bisa untuk berdua. pikirku, biar lebih mesra.
setelah mengikuti arus beberapa saat, kami melewati sebuah gua buatan. didalam situ sepi, hanya ada aku dan dia saja. Bagus yang berada dibelakangku, tiba-tiba menarik kepalaku. than, a wet kiss. dia menciumku, persis seperti saat adegan ciuman film spiderman yang pertama. wow.....
-Bagus POV-
aduh, aku capek banget setelah main ini dan itu di wb. lalu aku dan Garda mengapung di kolam arus. lebih santai rasanya. setelah mengikuti arus, kami melewati gua buatan. sepi didalam hanya ada aku dan dia saja. tanpa aku sadari, aku telah menarik kepala Garda dan dengan secepat yang aku bisa aku. mencium bibir Garda. memang tak begitu lama, hampir tiga puluh detik aku menciumnya. a wet kiss.
ciumanku berpacu dengan detak jantungku yang berdegup kencang sekali. but, it is the main point.
"maaf ya Garda, aku, aku...." jujur aku bingung mau bilang apa, aku malu meski aku sangat menyukainya.
Garda tersenyum. aku menjadi semakin malu dan salah tingkah.
"tahu nggak, padahal tadi aku sudah berencana untuk menciummu, eh malah keduluan kamu." kata Garda.
"really?" tanyaku nggak sangka.
"iya. jadi kamu jangan malu gitu." ujarnya.
"kalo gitu berarti aku boleh cium kamu lagi dong?" pintaku.
"mendingan jangan deh, aku takut ada yang lihat." ujarnya.
àda sedikit kecewa sih tapi dia ada benarnya juga.
I love today
Bagus dan Garda
-Bagus POV-
aku berbenah diri sambil menunggu Garda datang (sebenarnya aku masih rapi dan wangi sih, mana cakep lagi. hehehehe narsis). tapi berhubung yang mau datang adalah Garda, aku harus berusaha tampak sempurna dimatanya. aku bolak balik depan kaca, lirik kaca lagi, dan akhirnya aku merasa yakin kalo aku sudah cukup siap, meski belum sepenuhnya tampak sempurna. but, pede aja deh.
---tok tok tok---
pintu kamar kostku diketuk dari luar. I believe, kalo yang datang pasti Garda. aku buka pintu kamarku dan benar saja, Garda berdiri didepan pintu kamar kostku.
"hai Gus, apa kabar?" sapa Garda.
"hai Gar, aku baik." kataku. kupersilahkan Garda untuk masuk kekamarku.
"kamu nggak kerja?" tanya Garda yang duduk dipojok kasur.
"aku hari ini libur." jawabku. "kamu sendiri nggak kerja?" aku balik tanya.
"kan aku masih kuliah." kata Garda.
"oh...." gumamku. "maaf nggak ada apa-apa nih, jadinya nggak ada yang bisa aku sajikan. cuma air putih aja." kataku.
"nggak apa-apa. lagian nggak usah repot-repot."
"oke deh.
setelah ngobrol ngalor ngidul kesana kemari dan nggak jelas juntrungannya, akhirnya kita sepakat dan memutuskan untuk pergi ke water blaster atau lebih dikenal dengan wb.
berhubung aku tidak tahu wb itu dimana, Gardalah yang membawaku. dengan motor yamaha vega merah miliknya, aku dan dia menuju area yang dimaksud.
selama perjalanan, aku yang dibonceng oleh Garda, entah kenapa merasa senang sekali. dalam hatiku, ingin rasanya aku memeluknya dari belakang, tapi aku takut dan malu. lagian kan nggak lucu kalo aku peluk cowok saat naik motor, mana siang bolong lagi. jadinya aku hanya bisa membayangkan saja rasanya memeluk Garda. aku tak banyak bicara dengan Garda sampai akhirnya kami tiba di wb.
-Garda POV-
aku merasa senang sekali bisa mengajak Bagus ke wb. tapi kenapa ya selama perjalanan Bagus tidak banyak bicara? padahal aku masih ingin sekali bisa banyak bicara dengannya.
saat aku boncengin dia, aku sengaja menaruh tasku didepan, dengan harapan aku bisa dekat dengannya, atau mungkin aku bisa dipeluk dari belakang olehnya. hehehehe....
tapi ternyata usahaku sia-sia. akhirnya aku tiba juga di wb.
Water Blaster, Let's get wet!
aku sebenarnya agak kecewa karena sewaktu dijalan tadi aku tidak berhasil mendapatkan pelukan dari Bagus. tapi aku tidak habis akal, karena aku msih punya suatu hal yg lebih asyik dari sekedar pelukan. aku jadi tidak sabar.
permainan demi permainan aku jalanin bareng sama Bagus. disini pula aku jadi bisa lihat tubuhnya, meski tidak berotot, tapi tubuh slimnya membuat tubuhnya terlihat seksi dimataku. setelah lunayan lama dan semua permainan telah dijabanin, akhirnya kita bermalas-malasan dikolam arus. kita berdua menggunakan pelampung yang bisa untuk berdua. pikirku, biar lebih mesra.
setelah mengikuti arus beberapa saat, kami melewati sebuah gua buatan. didalam situ sepi, hanya ada aku dan dia saja. Bagus yang berada dibelakangku, tiba-tiba menarik kepalaku. than, a wet kiss. dia menciumku, persis seperti saat adegan ciuman film spiderman yang pertama. wow.....
-Bagus POV-
aduh, aku capek banget setelah main ini dan itu di wb. lalu aku dan Garda mengapung di kolam arus. lebih santai rasanya. setelah mengikuti arus, kami melewati gua buatan. sepi didalam hanya ada aku dan dia saja. tanpa aku sadari, aku telah menarik kepala Garda dan dengan secepat yang aku bisa aku. mencium bibir Garda. memang tak begitu lama, hampir tiga puluh detik aku menciumnya. a wet kiss.
ciumanku berpacu dengan detak jantungku yang berdegup kencang sekali. but, it is the main point.
"maaf ya Garda, aku, aku...." jujur aku bingung mau bilang apa, aku malu meski aku sangat menyukainya.
Garda tersenyum. aku menjadi semakin malu dan salah tingkah.
"tahu nggak, padahal tadi aku sudah berencana untuk menciummu, eh malah keduluan kamu." kata Garda.
"really?" tanyaku nggak sangka.
"iya. jadi kamu jangan malu gitu." ujarnya.
"kalo gitu berarti aku boleh cium kamu lagi dong?" pintaku.
"mendingan jangan deh, aku takut ada yang lihat." ujarnya.
àda sedikit kecewa sih tapi dia ada benarnya juga.
I love today
@danu_darkangelz
@hananta
aku udah update lagi tuh.
hehehehe....
update
update
iya. soalnya td yg pertama kupikir gagal.
sekalinya aku krm lagi eh jadi 2 deh.
kalo Lee, msh dlm pikiran nih