It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
nunggu kredit laptop dulu. heheheee.
oh ya. knp nya waktu lanjutin copas naskah dr laptop kok ukuran nya berbeda dr yg pertama. terlihat lbh kecil.
ga paham nih.
Keren nih, klo udh update mau minta di mention boleh kah?
terasa pny hutang nih. pasti ditamatin krn ini cerita ga panjang. lagipula ada bbrp cerita pendek lainnya
nunggu libur kerja. bela2in ke warnet nanti
siapp.. dtunggu cerpen2'y jg y bang. Semangatt!! *bawa pom2*
Pagi ini cukup cerah. Ternyata udara pagi Kediri sangatlah menyejukkan. Jam masih menunjukkan jam setengah 6 pagi. Aku harus berolahraga di halaman kecil depan kamar ku agar tubuh ku kembali bersemangat. Entah berapa lama aku tidur. Tertidur karena lelah memikirkan apa yang tidak ingin ku pikirkan. Meski begitu, aku tidak boleh lemah. Aku harus kuat menjalani kehidupan keras ku. Sebagai anak sulung, aku harus bertanggung jawab atas keluarga. Aku tak ingin mengecewakan kedua orangtua ku. Disana.
Setelah badan hangat berkeringat, aku kembali ke dalam kamar untuk mengambil handuk dan pelengkapan mandi. Dinas perdana dan pertama ku sebagai security dimulai jam 9 pagi. Aku harus datang awal. Aku tidak boleh telat. Kesan pertama harus menampilkan yang terbaik.
Basahan air di tubuh ku menambah kesadaran ku berada di dunia ini. Tak perlu mengantri untuk ke kamar mandi. Bangunan bagian belakang ini hanya terdiri dari 4 kamar. Terisi oleh aku salah satunya. Satu lagi oleh orang itu yang belum ku ketahui nama nya. Orang yang telah membuatku tidak bisa tidur tadi malam. Sedangkan 2 kamar lagi masih kosong. Adanya pohon manga yang cukup besar menambah asri suasana kostan ku ini. Berbeda sekali dengan kebanyakan kostan lainnya; sulit parkir motor, kamar yang berhadapan dengan jarak yang tidak berjauhan, dan sempit. Di sini jika bawa mobil saat memungkinkan. Bahkan bisa sampai 3 mobil diparkir di halaman depan rumah. Sayangnya, aku hanya membawa motor bebek tua ku. Motor yang menjadi bagian jiwa ku, harta berhargaku yang diberikan oleh bapakku 1 tahun yang lalu.
Ku keringkan tubuh ku dengan handuk. Meresapi betapa segar nya pagi ini. Ku biarkan perlengkapan mandi ku ku tinggal di dalam kamar mandi. Dengan bercelana pendek dan handuk yang melingkar di leher, aku keluar dari ritual mandi ku. Pagi sudah agak terang dengan muncul nya mentari. Hangat.
Kamar itu masih gelap. Apakah dia masih tidur?
Hahahaaaaaaa….
Aku jadi teringat kejadian kemarin malam.
Hmmm… Hahahaaaaaa.
Lucu. Sungguh lucu jika dipikiran lagi. Wajahnya sangat merah. Ekspresinya sangat tidak menentu ketika …..
HAAHAAAHAAAAAA……
Tertawa ku berhenti. Mengingat ada kejadian yang sangat memalukan bagiku.
TIIIDAAAAAAAKKKK…..
-ARY-
Kesadaran ku mulai berkumpul. Membawaku ke alam nyata.
Malas. Sangat malas sebenarnya pagi ini. Tubuh ku terasa lemas dan tidak bersemangat. Semalam aku benar-benar tidak tidur. Sulit sekali aku memasuki alam mimpi. Berkali-kali, sekeras apapun aku mencoba untuk memejamkan mata, mata ini tak mau menutup juga. Kesadaran ku masih berada di tengah-tengah kamarku yang gelap. Lampu yang ku matikan tidak juga membantuku menghilang dan melupakan kejadian itu.
Malu.
Aku sangat malu. Bagaimana tidak? Saking memalukannya, aku sangat ingin melupakannya. Ku harap ada yang dapat menghipotisku dan menghapus memoriku 9 jam yang lalu.
Aku hanya bermalas-malas ria di atas tempat tidurku yang empuk. Sesekali ku goyang-goyangkan kaki. Aku malas beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar.
Aku mendengar suara kunci pintu yang dibuka. Artinya dia sudah bangun. Dan aku tidak mau bertemu dengannya. Aku merasa tidak punya muka jika harus berpapasan dan bertemu muka dengannya. Jika di kamarku ada topeng, pasti akan ku pakai.
Huuhhh… Aku tak tahu apa yang akan dilakukannya terhadapku.
Apakah dia akan memukulku?
Mungkin saja. Bahkan tidak sulit bagi nya dengan ukuran tubuhnya. Apalagi dia adalah security. Tentu juga dibekali dengan dasar-dasar seni beladiri. Bisa babak belur muka ku. Mungkin juga patah tulang jika dia benar-benar emosi.
Tidaaakkk…. Jangan sampai itu terjadi. Aku paling tidak suka dengan luka di tubuh. Rasa sakitnya membuatku menderita. Penyembuhannya lama. Belum lagi jika luka itu membekas. Aku sudah cukup kenyang dengan luka-luka waktu ku masih kecil.
Tapi, bagaimana jika dia membully ku?
Ini sedikit lebih baik. Tapi apakah aku akan kuat dengan bullyan nya? Perkataan apa yang akan dia lontarkan kepada ku? Apa dia akan menyebarluaskannya ke penghuni kostan lainnya?
Duuuhhhh. Pusing ah. Nasib… nasib…
Sungguh ga enak jadi orang pemikir. Bodo amat ah. Lebih baik aku tidur lagi.
@7313
@jhoshan26
@dollysipelly
@yongseok_WY
@coffe_prince
@adhrii
@prince17cm
@jony94
@200LY
@Syeoull
@caetsith
thanks udh di mention broo.. masih lanjut kah? hhehe