It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@dundileo: ckckckck.. Jd malu.. Aku malah gak (mau) tau nama2 tuh tanaman bro.. Kalo penjualnya nyebutin nama latinnya, aku cmn mengiyakan aja pdhl dlm hati said who cares, cmn pingin liat bentuknya doang gak pingin kenal namanya (kalo cowok cakep sih harus kenal namany, hehe). Tapi gara2 kamu jd malu nih bro, berusaha mengingat2 namanya..
Itu yg difoto nyasar di room sebelah taken 1-2 weeks after planted lotus, echinodorus(moss)nya dan satu lagi masi lupa namanya (pokoknya yg merah2 dibag belakang tengah).. Desain awalnya gak ada mereka berdua. Nah skrng yg merah2 itu yg nyusut jd berserabut gitu bro. Kenapa ya?
Kalo spiralis sama bacopa-nya kok mnurutku baik2 aja.
Iya cmn pake gravel tok, maksudku biar praktis toh aquariumnya jg kecil, tapi tnyata malah repot pas mau nanemnya.
Dulu di rumah (yg sekarang udah hancur dan kubuangin), bawah banget pake endapan tanah yg udah jadi koloninya (beli di orng) trus atasnya pake pasir malang. Awalnya bagus banget tapi setelah masuk kemarau jd mati semua kepanasan.
Satu lagi kalo substratnya pake tanah yg gak kusukai ialah muncul banyak siput/keong kecil..
Di gravel kan gak ada bro, krn waktu nyuci semua telur keongnya bisa terbuang dgn mudah.
sekalian upload lagi dong @dundileo semua gbr2mu di trit sebelah..
Emang bener, cryptochorine yg paling gampang dan awet, hehe btw anubia-ku gak keliatan ya?..
Ini salah satu spesies echinodorus:
Kalau nggak mau pakai tanah kebun bisa pakai substrat komersial (aqua soil) atau 'pupuk dasar'. Ada beberapa merek seperti ADA, JBL, Tetra, dll, atau coba main2 ke ADA Gallery di PIM banyak contoh aquascape yang bagus2.
Yang merah di aquamu itu sepertinya Rotala macandra, memang idealnya butuh aqua yang sudah stabil, hi-light, CO2, suhu rendah, not so easy to grow for beginners. Berserabut itu 'melting' atau 'meleleh' in other word: rotting, akibat kondisi sekarang beda dari sebelumnya. Bisa karena tanamannya dibiakkan secara emersed (tanaman2 tertentu seperti crypt, anubias, hygrophila, dll sebetulnya bisa tumbuh di luar air), atau karena di aqua baru tingkat ammonianya tinggi, suhu tinggi, pH berubah, dll. Btw soal emersed vs submerged: tanaman yang tumbuh di luar air lebih mudah mendapat CO2 jadi bisa tumbuh lebih cepat daripada yang submerged (terendam), itu makanya petani aquatic plant banyak membiakkan tanaman secara emersed. Kalau mau coba aja tanam crypt wendtii dalam pot, taruh di teras yang teduh, asal tanahnya selalu basah maka akan hidup dan justru akan lebih cepat tumbuh. Kalau sudah besar nanti tanam di dalam air, daun2nya akan melting dulu sebelum muncul daun baru.
Cryptocoryne banyak jenisnya, ada yang daunnya panjang (C. aponogetifolia, C. crispatula var. balansae), ada yang merah/coklat (C. wendtii red/bronze, C. albida brown), banyak yang daunnya bergelombang, ada yang bullated/bertekstur (C. minima, C. bullosa, C. affinis, C. hudoroi), dan rata2 lebih gampang dipiara.
Crypt only by George Farmer. Yang panjang2 itu balansae, yang merah wendtii red, yang ijo wendtii green, yang kecil2 C. parva.
I see that you have the willing to learn. Salut to you. Tanaman yang melting bisa bikin ammonia spike, lebih baik rotalanya dipindah ke toples atau coba ditanam emersed di pot bawahnya kasih tatakan isi air, usahakan tanahnya tetap basah. Kalau berhasil hidup (keluar akar dan daun baru), pindahin sedikit2 ke aquarium. Rasanya sekarang ammonianya sudah tinggi di aqua, ganti air 20% dipersering pagi sore, lebih baik rutin sedikit2 daripada sekaligus banyak, cardinalnya bisa koit. Tiger lotus kalau dipotongi daun panjangnya sebelum sampai ke permukaan, tumbuh daunnya bisa jadi pendek2/submerged.
20 watt untuk ukuran segitu itu ketinggian, sebagian besar tanamannya cuma butuh low-med light (+/- = 0.5 watt per liter, kalau pakai jenis PL atau T5 atau LED bahkan kurang dari itu karena penetrasinya cahayanya tinggi). Posisi lampunya dinaikkan aja. Kalau T8 (TL) terlalu dekat itu panas, mossnya bisa kuning. High light, kalau supply CO2 dan nutrisi tercukupi bisa tumbuh lebih cepat dan rapat. Low light = slower growth = more stable = less maintenance. Coba eksperimen aja sendiri, liat perubahannya selama 2 minggu.
Tadinya mau saran pupuk dasar kalau sudah stabil aja, beli pupuk yang seperti kelereng (terus diremukin) atau butiran kecil2 merek Azoo atau JBL, dimasukin ke sekitar akar pakai pinset. Supply aquascape banyak juga tuh di ACE Hardware.
SAE (siamese algae eater) makan moss juga kalau kelaparan. Untuk moss sebetulnya bagusnya pakai udang (Red Cherry Shrimp = RCS relatif murah, kalau CRS/red bee apalagi yang grade bagus agak mahal, kalau amano kegedean). Tapi udang nggak bisa makan di kaca vertikal. Kalau oto dan SAE bisa. Untuk tank nano SAE kegedean (biasanya dijual ukuran 6-7 cm dan punya kecenderungan loncat), mending otocinclus yang sekitar 3 cm. Fyi, Flying Fox mirip SAE, jangan keliru ya. Tapi kalau sudah pernah piara pasti bisa bedakan sekali liat dari cara berenangnya. Ini bedanya FF dan SAE gw cariin contekan dari forum:
Physical/behavioral differences follow:
SAE has 2 barbels/FF has 2 pairs of barbels (=sungut/kumis pendek, masih sekeluarga barb/carp yang punya kumis seperti ikan mas/koki)
SAE has a black serrated line going all the way through tail/ FF does not.
FF's black line is straight and not serrated.
SAE will rest on their fins/FF will rest on the belly
SAE will school when young/ FF tend to be solitary
SAE will get aggressive with its own species/ FF will get aggressive with everything.
SAE will eat all sorts of algae and any commercial food/ FF will eat mostly commercial food.
Iya lupa bukan tinggal di Jkt. Kalu beli tanaman di sana biasanya di mana?
wah susah rasanya mengkarantina tuh rotala, gak ada waktu n tempat bro. ini aku baru pulang kerja. air kuganti 20% serial minimal 2 hari sekali.
Gmn kalo rotala-nya kupotong pendek bro,boar akarnya tumbuh dulu. Salah satu kelemahan pake gravel silica ialah susah nancepin tanamannya.
Dulu sktr 2 taon Mali belinya di jln irian barat, elm seminggu cmn 2x buka sisanya dipake buat waria mangkal. Skrng udah gak bole lg dipake buat jualan, gak tau langgananku dulu pindah kmn. Skrng belinya di pasar ikan bias di gunungsari bro, mah cari lapak buat langganan. Yg terakhir aku beli lotus n rotala itu penjualnya lumayan, gak pelit kasi info.
Btw bfku sempat jealous, bbrp hari ini dia liat aku intens ngetik ditanyain chatting ama sapa, hehe.. aku kasi tau kalo lg discuss tty aquascape, ee dia-nya bilang tanya2 aja sama mas yg jual, hehe..
Rotala macrandra in a newly setup low tech nano tank owned by a beginner, terus terang gw nggak terlalu optimis. Bisa dicoba, tapi resikonya aquamu bakal jadi sup ammonia. Kalau ditanam secara emersed, at least dia akan dapat CO2 melimpah jadi bisa berfotosintesis lebih baik, thus meningkatkan kemungkinannya untuk hidup. Idealnya pasir penutup substrat itu yang diameternya 1-2 mm, harus relatif berat jadi akar tanaman bisa kokoh tertanam, tidak mengandung lime atau logam/mineral yang bereaksi dengan asam dan berbahaya bagi penghuni aqua.
Bagus kalau banyak penjualnya di sana.
Hehehe.. Kalau gitu jangan ketauan.. Sering2 update ya.
Zen and an Introduction to the Art of Underwater Gardening
http://ukaps.org/forum/viewtopic.php?f=34&t=18943