It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Di baca dr sisi top yah, yg ngejar2 cowok dan dominan
Biasanya d sini ceritanya si tokoh utama adalah bot atau yg sellalu jd tokoh yg d obok2 sama cowok2 manly
Good
Lanjutkan!
Aku yang baru habis mandi langsung saja duduk dikursi disamping mama, sedangkan kevin nampak sendirian dibarisan kursi makan sebelah kanan.
''lho, kenapa duduk disamping mama? Itu kevinnya sendirian''
tanya mamaku saat mengetahui aku tidak duduk disebelah kevin.
Wajar saja aku lebih memilih duduk disamping mama ketimbang kevin. Dengan kejadian yang baru saja kami alami rasanya sulit untukku berdekatan dengan kevin.
''gak papa tan. Mungkin juna lagi kangen sama tante''
sela kevin sambil menyendokkan nasi kedalam mulutnya.
Sok tahu. Pikirku.
Apakah dia sedang ingin menjadi pahlawan kesiangan dihadapanku? Batinku sambil menatap wajah kevin.
Mengapa dia bersikap biasa saja setelah mengetahui orientasi seksualku secara tidak langsung? Ya, secara tidak langsung. Karna walaupun aku tidak sadar yang aku cium adalah kevin, tapi kevin jelas tahu bahwa saat aku menciumnya, aku selalu mengatakan nama 'brian'.
Tidak mungkin kan dia berpikiran bahwa brian itu wanita?
''juna mana mungkin kangen sama tante kev, pulang aja 5tahun sekali. Sekalinya pulang pasti karna lagi ada masalah. Iya nggak jun?'' cecar mama sambil menyikutku. Sedangkan kevin hanya terkikik.
Kevin benar-benar bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.
''nggak ma. Juna kangen mama makanya juna pulang'' elakku sambil kembali menyendokkan nasi kedalam mulut.
''tiumben-tumbenan anak mama kangen sama mamanya, biasanya juga nelpon jarang-jarang''
aku belum sempat menjawab ketika bel rumah berbunyi. 'syukurlah' pikirku.
Ternyata papa sudah pulang.
Saat papa sampai diruang makan aku dan kevin langsung bangun menyambut tangan papa .
Aku sedikit berbasa-basi tentang keadaan papa.
Ternyata papa lembur sehingga pulang agak larut.
Mama yang mengetahui papa sudah pulang , dengan cekatan menyiapkan piring lain untuk makan malam papa, dan papa sendiri langsung siap duduk dikursi makan paling depan.
''gimana jun, udah kenalan dengan kevin?'' tanya papa sambil tersenyum.
''udah kok pa'' ucapku singkat.
''kevin ini anaknya temen papa'' sambung papaku.
''iya, juna tau..'' lagi-lagi aku menjawab singkat.
''dia masih SMA, selisih setahun sama kamu'' lanjut papaku lagi. Kini papa tengah menyendok nasi, sedangkan mama kembali duduk ditempatnya semula.
''iya pa. Juna udah tau semua dari mama'' lanjutku lagi agak kesal. Karna daritadi pembahasan kami tidak jauh-jauh dari kevin.
Sedangkan kevin hanya sibuk denga nasinya.
''lho tau apa jun?'' tanya mamaku.
''tentang kevin'' jawabku.
''oh..'' mamaku hanya ber-oh saja.
Sepermenit kami hanya sibuk dengan nasi kami masing-masing.
Hingga saat aku selsai, dan ingin beranjak, papa menahanku. Ada yang ingin diberitahu katanya. Aku hanya manut saja sambil menunggu papaku selsai makan.
Kevin yang sepertinya tahu keadaan sedari tadi tetap diam dikursi sambil menunggu intruksi papa.
''ehm.. Jadi gini...'' ucap papaku sambil memberi jeda. Nasi dipiringnya kini sudah kosong.
''papa dan mama.. Rencananya ingin.ehm. Honeymoon''
aku yang sedari tadi diam kontan membelalakkan mataku. Kevin hanya terkikik. Sepertinya dia sudah tahu akan hal ini.
''dan rencananya akan honeymoon dibali...selama seminggu'' lanjut papaku sambil menampakkan senyum sumingahnya. Sedangkan mama hanya tersipu malu.
''jadi intinya?'' ucapku yang sudah mulai tidak sabar ingin mengetahui point dari pengunguman papa ini.
''kalian berdua jaga rumah.'' sambung mamaku cepat.
''kenapa kita nggak ikut sih ma? Aku malas kalau musti jaga rumah!'' aku langsung protes.
''namanya juga honeymoon sayang, gak boleh diganggu'' ucap mamaku geleng-geleng.
''iya, lagian kamu kan sudah sering keBali. Sekali-kali beri kesempatan sama mama dan papa, lagiankan ada kevin. Ya gak vin?'' lanjut papaku.
Ya, aku memang sudah sering ke Bali. Dan aku fine-fine saja jika disuruh menunggu rumah,
tapi.. Tidak denga kevin! Aku tidak ingin menjaga rumah dengannya.
''iya om. Serahin aja sama kevin'' ujar kevin sambil tersnyum lebar.
Seharusnya dia membantuku kan? Apa dia tidak jengah, berada serumah denganku, hanya berdua, setelah kejadian tadi?
Dasar kevin bodoh! Umpatku tak jelas dalam hati.
kurang... lagii..heuu....