Friends Around Me (Dihapus)

totalfreak

Zhar12 wrote: »

Bryan udh makan blum sih? Pliky?

belom, gak ada duit. tanggal tua
#curhat pribadi

Kim_Kei wrote: »

kangen bgt ama cerita ini.. Apakabar ya bryan cs? Erfan mana? Dilanjut atuh.. Ini cerita bf yg gw baca pertama kali dan sll jd fav.gw..

wah berarti termasuk angkatan member bf yang baru nih?

rendifebrian

Akhirnya selesai juga baca cerita ini.

Suka sama karakter yg kamu bikin, total. So much entertaining bgt deh. Setiap tokoh punya kepribadian dan masalah masing2. Yg dituntasin dengan pelan oleh mereka. Alurnya jga bagus, walau aku agak sedikit bosan di bagian2 yg terlalu byk kata2 puitis. Cuman dikit kok, tpi ya itu, masalah selera lagi. Hahaha.

Kritik sih cuman di penggunaan: di- ke- dan pun-
Sama kalo begini:
"Bryan apakah kau sudah mengambilnya?" Tanya Dharma.
Itu salah, yg bener:
"Bryan apakah kau sudah mengambilnya?" tanya Dharma.

Kalo di akhiran pakek kata2: tanya, jawab, kata, ucap, ujar, seru, bilang, dll. Itu harus pakek huruf kecil. Dari mentor penulis yg pernah ngajarin aku sih begitu.

Enggak mengganggu memang, tapi kalo untukku sih agak gimana gitu. Kesannya jdi berantakan ceritanya. Hihihi, cerewet amat yaaa.

Udah ah, itu aja, tot.
Dadah

totalfreak

rendifebrian wrote: »

Akhirnya selesai juga baca cerita ini.

Suka sama karakter yg kamu bikin, total. So much entertaining bgt deh. Setiap tokoh punya kepribadian dan masalah masing2. Yg dituntasin dengan pelan oleh mereka. Alurnya jga bagus, walau aku agak sedikit bosan di bagian2 yg terlalu byk kata2 puitis. Cuman dikit kok, tpi ya itu, masalah selera lagi. Hahaha.

Kritik sih cuman di penggunaan: di- ke- dan pun-
Sama kalo begini:
"Bryan apakah kau sudah mengambilnya?" Tanya Dharma.
Itu salah, yg bener:
"Bryan apakah kau sudah mengambilnya?" tanya Dharma.

Kalo di akhiran pakek kata2: tanya, jawab, kata, ucap, ujar, seru, bilang, dll. Itu harus pakek huruf kecil. Dari mentor penulis yg pernah ngajarin aku sih begitu.

Enggak mengganggu memang, tapi kalo untukku sih agak gimana gitu. Kesannya jdi berantakan ceritanya. Hihihi, cerewet amat yaaa.

Udah ah, itu aja, tot.
Dadah

makasih udah mampir dan baca.
iya, jadi sepanjang fam 1 sampe 3, penulisan kalimat langsungku memang masih salah semua. Baru tahu yang bener beberapa bulan lalu waktu baca2 dan iseng ngamatin bbrapa novel. malah sekarang mulai ninggalin bentuk yang itu

Jadi, udah mulai gak pake lagi bentuk : "Kalimat langsung," penjelasan. (maksudku udah gak pake lagi: tanya, seru, ujar, dll)
Tapi cuma : "Kalimat langsung." Narasi.
atau : Narasi. "Kalimat langsung."
karena aku sendiri lebih nyaman nulis pake bentuk yang itu sekarang.

makasih skali lagi kunjungannya.

yuzz

totalfreak wrote:

Jadi please, kalau ada yang mau diungkapin, diungkapin aja

lebeeyyy... )

masdabudd

yuzz wrote: »

totalfreak wrote:

Jadi please, kalau ada yang mau diungkapin, diungkapin aja

lebeeyyy... )

total ) )

Taylorheaven

Gini yeah...Setelah Aku Baca ulang cerita ini tuh ada sedikit halnya yang kurang ku mengert....seperti saat itu Dharma musuhan Sama Dharu..saat itu sering ada kata "Dia" seolAh-olah di antara Mereka ada Toko ketiga Yang Menyebabkan perMusuhan mereka...Ceritanya juga Kurang di resapi feel-nya..makiN kesini Kok toko Bryan itu Seperti makin tidak karuan...Dulunya dia itu terkesan pintar namun sekarang sepertinya dia itu bodoh khan itu sangat tidak Sejalan dari cerita awalnya....Dan komentar yang bilang "kangen Bryan" itu...itu bukan komentarku,itu komentar pacar aku yang iseng baca nih cerita pake HP gue....Huh dasar pacar Perusak nama baik

totalfreak

Taylorheaven wrote: »

Gini yeah...Setelah Aku Baca ulang cerita ini tuh ada sedikit halnya yang kurang ku mengert....seperti saat itu Dharma musuhan Sama Dharu..saat itu sering ada kata "Dia" seolAh-olah di antara Mereka ada Toko ketiga Yang Menyebabkan perMusuhan mereka...Ceritanya juga Kurang di resapi feel-nya..makiN kesini Kok toko Bryan itu Seperti makin tidak karuan...Dulunya dia itu terkesan pintar namun sekarang sepertinya dia itu bodoh khan itu sangat tidak Sejalan dari cerita awalnya....Dan komentar yang bilang "kangen Bryan" itu...itu bukan komentarku,itu komentar pacar aku yang iseng baca nih cerita pake HP gue....Huh dasar pacar Perusak nama baik

Oh, ternyata masalah kurang mengerti tentang isi cerita. Aku coba jelasin deh ya....

1. Masalah ‘Dia’ di konflik Dharma-Dharu.

Mungkin jawabannya ada di cuplikan dialog Dhama:

totalfreak wrote:

“Kenapa Kris? Tidak seperti yang kamu pikirkan sebelumnya kan? Itu karena memang tidak ada orang lain, tidak ada orang ketiga. Hanya ada aku dan Dharu.”

Dan

“Dia memang anak yang aneh. Dan kamu pasti tahu bahwa dia tidak membenciku. Dia hanya membenci nama panggilanku yang sekarang “Dharma”. Aku tidak tahu apa yang ada di otaknya sehingga nama “Dharma” seolah-olah dianggapnya sebagai nama yang merubah sahabat lamanya menjadi seperti saat ini. Dia menganggap bahwa “Dharma” merupakan orang yang asing banginya, yaitu orang yang tidak dikenalnya, ataupun orang yang tidak pernah memberi senyuman untuknya. Tidak seperti sahabat lamanya yang selalu tersenyum dan ceria di hadapannya. Tapi kutegaskan sekali lagi, baik Dharma maupun Ferdhi, dua-duanya tetap sama, yaitu aku. Keduanya tetap membenci Dharu”

Sekarang paham kenapa ada tokoh ‘Dia’ atau seolah2 aku ngasih orang ke3 di konflik Dharma dan Dharu? Jawabannya ada di dalam cerita itu sendiri. udah baca kan?

2. Masalah sifat Bryan.

Kalau ini, mungkin kamu harus bisa bedain ya. Resapi baik2 deskripsi dari Kristan tentang sifat Bryan:

totalfreak wrote:

Namanya Bryan, anak IPA 1, nama lengkapnya Bryan Pradana. Salah satu anak terkenal di sekolahku. Tidak seperti Erfan, Bryan terkenal karena prestasi-prestasinya. Selalu menjadi juara umum tiap semester, memenangkan lomba Kimia, lomba SAINS, lomba matematika tingkat Kabupaten, dan satu Lomba beregu MIPA tingkat Propinsi tahun lalu. Setiap kali majalah sekolah terbit, sosoknya tak akan pernah beranjak dari sana. Selalu ada menghiasi salah satu halaman dengan prestasinya. Dia juga merupakan koordinator Ekskul Olimpiade dan beberapa kali membimbing adik kelasnya ketika guru berhalangan hadir.

Jadi udah jelas kan batasan “Pintar” di sini itu dalam hal apa?

Oke sekarang aku tanya lagi, kamu bisa bilang Bryan itu terkesan bodoh darimana?

Karena gampang dibohongi? Maksudku dibohongi Dharu dan Dharma? Kalau begitu apa ada kaitan atau korelasinya antara gampang dibohongi dengan kepintaran dalam materi pelajaran dan akademis? Menurutku enggak, karena kecerdasan otak selalu gak berbanding lurus dengan kepekaan perasaan, atau bahkan enggak ada kaitannya sama sekali.

Orang yang pintar dalam pelajaran, hanya sulit dibohongi kalau menyangkut materi pelajaran atau beberapa hal yang bersifat logic.

Orang pintar dalam pelajaran gak selamanya bakal tahu kalau ada orang lain yang bohong ke dia masalah perasaannya, karena mana ada manusia yang bisa baca pikiran orang? Paham gak maksudku? Apa ada pertanyaan laen?


Oh ya tambahan, walaupun aku gak ngasih contoh di cerita ini. Tapi sifat manusia itu bisa berubah lho.....

totalfreak

Buat reader yang laen kalau ada pertanyaan2, ungkapin aja ya. Ntar aku pasti coba jelasin.

Taylorheaven

@totalfreak hmm,Penjelasan yang bagus,,,aku udah Mulai ngerti sekarang--Klu gitu di Lanjutin aja ceritanya.....Good Write!!!

totalfreak

@yuzz @masdabudd

Kalian belum saatnya muncul!
#iket
#buang ke laut
#tabur bunga

yuzz wrote: »

totalfreak wrote:

Jadi please, kalau ada yang mau diungkapin, diungkapin aja

lebeeyyy... )

aku udah ungkapin ke kamu kan yuz?

diasss

totalfreak wrote: »

Buat reader yang laen kalau ada pertanyaan2, ungkapin aja ya. Ntar aku pasti coba jelasin.

ada satu hal yg masih mengganggu gue nih bung @totalfreak, "jadi ceritanya dilanjut kapan?"

Ricky89

agan @totalfreak kok pertanyaan " " baru muncul sekarang yah... mungkin baru baca tulisan lo kali yah...

pertanyaan gw kapan dharu's book kapan realese

idhe_sama

Aku takut......
Takkan pernah bisa lepas dari cerita ini
Slalu kembali
Kembali
Dan kembali....

yuzz

@idhe_sama kangeeennnn.... (

totalfreak

@idhe_sama ????
akhirnyaaaaaaaaa nengok k sni lagi.
tp kok ehem. . . g nyapa ya.