BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Piece of Unfinished Melody

1414244464788

Comments

  • Yujii' View

    Suara.......

    Keributan.........

    Suara apa itu..........?
    Suara....
    Ramai....
    Dari luar kamar...?

    Aku terbangun, selimut bergambar astronot biru itu aku sibakkan, dan aku berjalan menuju cahaya yang masuk dari ruang tengah.

    Kanade?
    Tanaka?
    Apa yang mereka lakukan?
    Dan ada apa ini?
    siapa orang orang asing ini?

    "TUAN KAZUHITO! TUAN! KENAP JADI BEGINI! TUAN KAZUHITO!"

    "Kanade, hentikan!"

    "TANAKA! KAU BISA BEGITU TENANG! KAMU GA MEMIKIRKAN TUAN MUDA YUJII?"

    Kenapa semua orang begitu ribut?

    Clak.

    Air?

    Air darimana?

    Ah, pintu luar, hujankah?

    Kenapa Kanade membiarkan air membasahi lantai? Apa Tanaka membawa becek dari luar?
    hei! Ini harus cepat dibersihkan! Nanti kalau mama pulang, mama bisa marah! Aku bisa ga dapat Tamagotchiku!

    "TANAKA! BAGAIMANA INI! APA YANG HARUS KUKATAKAN PADA TUAN MUDA YUJII?!"

    "AKU PERCAYA TUAN MUDA YUJII AKAN BAIK BAIK SAJA!"

    Kenapa mereka terus berteriak? Sedaritadi mereka asik sendiri! Mereka tidak memandangku! Mereka bahkan berani memanggil nama depanku!

    "Kanade! Tanaka! Kenapa kalian terus berteriak! Kalian sedaritadi begitu lancang memanggil nama depanku!"

    Aku berteriak lantang, semua orang yang ada di ruangan terhenyak, dan tak lama kemudian menatap iba padaku.
    apa yang salah denganku?
    Apa karena aku menyeret selimutku ke sini?

    "T.. Tuan muda Kazuhito!"

    "T...Tuan muda..."

    Aku mengerutkan keningku, mereka segera dengan takut, bersama semua orang merapatkan diri.
    Apa?
    Mereka menutupi apa?
    Lantai?
    Basah.

    Ah, ya, benar, sumber basah ini, dari tengah tengah mereka!
    Apa yang mereka tutupi?!
    Mereka pasti takut karena aku menangkap basah mereka!

    "Kanade! Tanaka! Apa yang kalian tutupi? beritahu aku!"

    Mereka bertambah panik, dan semakin merapatkan barisan.
    ya, benar! Ada sesuatu!

    "Kanade! Tanaka! Minggir!"

    Tepat...
    Mereka langsung kelabakan saat aku memerintahkan mereka minggir.
    Hmm, kenapa ga mau pergi juga?

    "Apa yang kalian tutupi! Perlihatkan padaku!"

    Aku berlari, dan Tanaka menangkapku, aku meronta dengan kuat.

    "Tuan muda! Mohon kali ini jangan keras kepala! Saya mohon!"

    "LEPASKAN! INI PERINTAH!"

    "TUAN MUDA! SAYA, TANAKA SELAKU GURU ANDA MEMINTA ANDA UNTUK TENANG!"

    "Tanaka! Jangan mencoba memerintahku! Pergi!"

    Aku meronta keras, dan akhirnya tangan Tanaka berhasil terlepas.
    Tanpa menunggu waktu, aku segera melompat, menerjang mereka, melihat apa yang mereka sembunyikan.

    !!!!!!!!!!!!!!

    "Hah... Hah..... Hah...."

    Lagi lagi mimpi...?

    Sial, sudah berapa lama ini aku tidak bermimpi buruk, sekaran mimpi itu datang lagi...
    Dadaku...
    Dadaku sesak....
    Aku memegang hidungku yang terasa hangat, dan melihat tanganku.

    Lagi lagi....

    Aku mencoba berdiri, tapi tubuhku terasa begitu lemas.
    Sial....
    Dengan susah payah segera kuseret tubuhku menuju laci kaca di seberang kamar.
    Sial....
    Aku terjatuh saat sudah mendekati laci kaca itu.
    Ahh, sedikit lagi.
    Dengan putus asa kugapai ke dalam laci kaca, tapi mendadak sebuah tangan mengambil bungkusan itu, dan memberikannya padaku.

    "Sudah begini pun kamu masih keras kepala, Yobel..."

    Aku mendongak, sosok cewek berseragam kotak kotak merah menatap padaku sambil berkacak pinggang.

    "Lina? Ngapain kamu kesini?"

    Cewek itu menaikkan alisnya, ia kemudian menoleh ke pria muda berpakaian jas hitam yang berdiri mematung.

    "Pengawal Li, bantu dia minum obat..."

    Pria itu mengangguk, dan segera memapah tubuhku, memberikan segelas air untuk menenggak obat obatanku.

    "Apa yang kamu lakukan disini?"

    Lina mengambil kursi, sementara pria itu menggendongku ke kasur busa tipisku.

    "Seperti biasa, Kepala sekolahmu melapor ke Papa kalau kamu absen karena sakit, dan Papa memintaku kesini menengokmu. Gimana keadaanmu?"

    Aku menyandarkan tubuhku di bantal, perlahan tubuhku mulai mendapatkan tenaganya.

    "Sungguh mengenaskan ya? Yobel yang hebat dan ditakuti, kalau lagi sakit lemas kayak sayuran layu.."

    Apa apaan dia?!
    Lagipula.
    Kenapa pengandaiannya harus sayuran layu?
    Ga ada pembanding lain yang lebih pantas?

    "Ga usa banyak basa basi, Lina, aku baik, kayak yang kamu lihat, cuma sedikit kecapekan, jadi kalau tujuanmu datang masih sama seperti kemarin, jawabanku masih sama, tidak...."

    Lina menghela nafasnya.

    "Kamu memang keras kepala, Yobel! Kami semua menguatirkanmu! Kapan kau akan kembali ke rumah?"

    Aku menggeleng, Lina kembali menghela nafasnya kesal.

    "Yobel, kamu kenapa terus keras kepala sih?! Lagipula kenapa kamu ga mau kembali ke keluar-"

    "Tutup mulutmu, dan kalian bukan keluargaku... Kamu dengar itu? Kalian bukan keluargaku, Saudara kembarku..... dan, kalau kau pikir aku akan menyerangmu sampai sampai kau membawa pengawal kemari, tenang saja, karena aku tidak akan sepengecut itu dan memukul wanita! Sekarang pergilahh!"

    "Yobel! Kenapa kamu selalu berpikiran buruk sih?! Apa apaan kamu?!"

    "DIAM! Apa maumu sekarang? Apa aku ha-"

    "Hai Yujii! Aku datang menjenguk! Apa kamu tidur? Ah! Ada Lina! Apa kamu juga datang menengok?!"

    Pengganggu datang tepat pada waktunya.
    Marco, dengan kacamata putihnya yang menyebalkan itu, dan sebuah kotak di tangannya, dia melambai dengan semangat saat memasuki kamarku.
    Raut muka polosnya yang benar benar haus tinjuanku, dan tingkahnya yang tidak memandang sekeliling itu.
    Menyebalkan!

    "Ah! Hai! Siapa namamu! Lupa! Iya! Aku nengok Yujii, kami barusan ngobrol ngobrol!"

    "Marco! Iya! Aku lihat kok barusan kalian ngobrol! Yujii gimana kabarmu?!"

    Lihat kami ngobrol?
    Apa matanya buta?
    atau telinganya buntu?
    Barusan dia ga liat kami saling berteriak?

    Marco masuk ke dalam kamarku, kemudian berbasa basi sejenak sambil memandang aneh pada pengawal Lina.

    "Oke, kalau gitu aku pergi aja, kalian pasti mau ngobrol kan?"

    Lina mengedipkan sebelah matanya padaku, kemudian pergi diikuti pengawal berpakaian serba hitam itu.
    Tak lama kemudian aku mendengar suara mobil pergi meninggalkan kostku, dan Marco berjalan mendekat.

    "Gimana badanmu? Kamu kok bisa mendadak sakit? Yang tadi itu pacarnya Lina ya?"

    Aku menghela nafasku.
    Mana ada orang pacaran sama cowok yang tingkahnya kayak manekin gitu?
    Dan Marco dengan polos sama sekali tidak mencurigainya?
    Anak ini pasti berdiri di suatu tempat di perbatasan antara idiot dan bodoh!

    "Ya, badanku ga enak semenjak kemarin malam kamu pulang, jadi tadi pagi aku minta izin ga masuk. Kamu-"

    Diririri!

    Aku nyaris melompat dari kasurku, saat HP tuaku berbunyi kencang.

    From : Yobelina
    Jaga kesehatan baik-baik, jangan sampai papa akhirnya menyeretmu pulang! Oh, that guy is cute! ;D

    Aku menaikkan alisku membaca smsnya, dan kuketikkan balasan.

    To: Yobelina
    Siapa? Marco? Kamu naksir?

    Aku nyaris menyesali sms yang kuketik saat aku mengirimkannya.
    Kenapa aku mengetik seperti itu?
    Seakan aku....
    Aku cemburu?
    Tidak!
    Tidak mungkin aku cemburu!

    From: Yobelina
    Ha! Ha! Take it izzy brotha! Jangan cemburu dulu! Aku ga bakal merebut pacar kakakku sendiri..."

    To: Yobelina
    Pacar Kakakkmu? Siapa yang cemburu?

    Aku mengernyit, dan tak sabar menunggu balasannya, sementara Marco masih dengan wajah polosnya duduk memeluk lututnya dan menunggu aku menegurnya.

    "Tunggu sebentar..."

    Marco mengangguk, aku kembali melihat sms yang masuk.

    From: Yobelina
    Ah, sudahlah, gapapa, aku ga bakal bilang ma pa kok!

    To: Yobelina
    Apaan sih? Ngomongin siapa? Kamu pikir aku ama Marco pacaran? Jangan konyol ya! Kami cuma temen!

    From: Yobelina
    Mana ada temen baik nengok temennya sambil bawa bunga....

    Aku melirik ke arah Marco.
    Benar saja

    Seikat bunga tampak mencuat dari tangannya.

    To: Yobelina
    Fuck it

    From: Yobelina
    Hahaha! Happy time Brother!

    Aku mengalihkan pandanganku kembali pada Marco, menatapnya dengan tatapan kesal.

    "Kamu ngapain bawa bunga kesini?!"

    Marco melihat ke arah tangannya, kemudian tertawa.

    "Yang mana? Ini? Ini pengharum ruangan! Tadi aku beli! Liat liat, kalau diputar disini, bungany mekar, terus baunya keluar!!"

    Marco dengan bangga memutar mutar sesuatu di vasnya, dan bunga itu menguncup dan mekar berkali kali mengikutinya, menebarkan bau menyengat di ruanganku.
    Dan yang lebih parah.
    Lina salah paham!
    Dia mengira botol pengharum norak itu bunga yang diberikan padaku!
    Gawat....

    To: Yobelina
    Itu bukan bunga! Itu pengharum ruangan!

    From: Yobelina
    Iya percaya kok :p
    Happy time ya brotha!

    Sialan!
    Dia malah semakin mengejekku!
    Dan ini semua gara gara si monyet ini!
    MARCO!!!!

    "Gara gara kamu! Gara gara kamu Lina jadi salah paham! kita dikira pacaran gara gara botol pengharum norak itu!"

    Marco masih nyengir lebar sambil memutar mutar, mengembang kuncupkan bunga di atas botol sebesar bola bowling itu.

    "MARCOOO! BERHENTI MAINAN ITU! NANTI KUBUANG!"

    Marco mendengus sebal, ia kemudian berkacak pinggang setelah meletakkan botolnya setengah menguncup.

    "Kenapa sih! Cuek aja! Lagipula aku ga perduli! Aku juga seneng kok dibilang pacaran sama kamu!"

    Ha?
    Aku menganga lebar, sementara Marco segera terdiam setelah mengatakan satu kalimat penuh kontroversi itu.
    Apa maksudnya?!
    Dia senang dia dibilan pacaran sama aku?!
    Orang gila!

    "Ulangi, tadi kamu bicara apa?"

    "Arr... Umm..."

    "Apa? Ulang...!"

    "Ah! Yujii! Aku bawa sesuatu untukmu!"

    Ck, mengalihkan pembicaraan?!
    Apa lagi yang dibawa olehnya?!
    Memangnya aku bisa dialihkan perhatiannya begitu saja?!

    "Rff..."

    Oke, dia berhasil mengalihkan perhatianku.
    Membuatku terpana lebar malah.
    Saat ia mengeluarkan sebuah gumpalan bulu dari dalam kontainer yang dibawanya.
    Gumpalan bulu kekuningan berekor panjang yang ternyata adalah seekor binatang

    "A... Apa itu...?!"

    Gumpalan itu meregang, sebuah wajah dengan garis putih langsung muncul, menjilat wajahku setelah beberapa kali mengendusnya.

    "K..Kucing...?"

    Marco mendengus sebal.

    "Bukan kucing tapi musang! Fennec Fox!"

    Apa pula itu Fennec Fox.

    "Lalu? Kamu mau taruh musangmu di kostku? Kamu pikir ini penitipan hewan?!"

    Marco segera melotot kesal dan mendengus marah.

    "Hei! Jangan sembarangan! Ini musang aku beli juga buat kamu! Kemarin siapa yang murung sampai sakit gara gara kucingnya mati?"

    Ha?
    Aku kah?

    "Lagian, aku ga tega kamu ampe murung gitu gara gara sayang sama kucingmu kan...?"

    Aku tersenyum
    Ah, kejadian kemarin?
    Aku bukan murung karena kucing itu.
    Tapi karena aku teringat kembali pada kejadian lama yang sedang berusaha kulupakan.....
    Aku menatap Marco yang menatapku dengan wajah congkaknya.

    Dia kuatir karena aku murung sampai membelikanku musang?
    Supaya aku bisa melupakan kucing itu?
    Dia salah sangka, aku tidak sedih karena kucing itu.

    Marco bodoh!
    Kamu salah paham...!
    Tapi kali ini, aku biarkan saja.
    Biar aku saja yang tahu kalau ini salah paham.

    Kugendong musang kecil yang segera dengan manja melingkar di tanganku, kemudian kupeluk.

    "Thanks Marco!"

    Marco tersenyum, ia mengacungkan jempolnya.
    Aku pun tersenyum, dan mendekap tubuh kecil berbulu itu di tanganku.
    Hadiah ini...
    Hadiah terbaik yang peernah kuterima dari sahabatku..!
  • Yeahh d update. Baca dlo ah.
  • Tetep yah bro @silverrain suka update nya tengah malam
  • Sedikit :'( gak puas hikss
  • Ish marco kenapa salting gitu? Hehe

    Yuji masih keturunan org jepang? Jgn2 papa nya yakuza neh.

    Masih ttp penasaran dengan mimpi2nya yuji. Ada apa dengan masa lalu si yujiii. Arghhh
  • Hmmm.... Penasaran tahap kepo akan masa lalu yuji... Hahaha....
  • penutupnya kurang geregett ._. duh kurang banyak updateenyaa ditunggu yaah, belum ada gereget terjadi di part ini
    semangat mbok silvy ;) !!!
  • waduuuh... Di kira tadi tuh kucing ., taunyaaa!?
    Haha
    lanjut.
  • haha, si lina setuju nih yuji ma marco ..
    Bingung deh, sebenarnya marco beneran suka ma yuji apa cuma suka ngegodain yuji sih ??
    Penasaran ma masa lalunya yuji ..
  • Banyak the riddlenya nehhh... Pucinggg... Meongg!!!
  • Seriously dr kisah Hidup ???
    Yuji mana yuji mana ? Sini gw yg temenin :D
    (⌣_____⌣ =-?) Ήм̣̣̥̇̊мм̣̣̥̇̊‘♌◦°◦ºº wish the best for marco n yuji in real life...
  • Ohh.... Kirain anak onyet yg di beli Marco...ckckk...
  • wah tuan muda @silverrain mulai mengungkapkan jati dirinya..
    emm.. komen apa ya.. typo jelas masi ada..
    trus yg lain gatau deh..
    sahabat ya..emm..sahabat..
  • edited March 2013
    #komen edisi anak gaul dari desa

    sampek sekarang nih bro, guweh belom tauh... siapah... ituh... si rocky.
    #ngakat tangan
    #buat angka 7 pake jari

    apa musang itu? jadi guweh gak mau tao, dan loeh musti ngasih tau guweh sekarang. klo loeh gak mau ngasih tau guweh, loeh pasti udah tau akibatnya.

    oh ya, guweh agak bingung dengan mimpinya yujii, enggak bisa ngebayangin getoh guwehnya... tapi its okay bro, guwehnya aja yang lagi ada masalah pikiran,

    (kayaknya pada makin ilfeel sama aku kalo pada baca komen ini.)

    dan buat @yuzz kok loeh gitu sih?
    (satu sama)
Sign In or Register to comment.