It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mau bantu kasih ide cerita kah?
Njut... Ga' apa2 ceritanya pendek asal jangan ngegantung!!!
udh pny pacar ya? tp sempat2nya antar jemput org.. pacarnya baik bgt kayaknya, atau sbnrnya gak ada,, kalaupun beneran ada lg marahan kali ya???
#ngomong apa sih gw???
udh pny pacar ya? tp sempat2nya antar jemput org.. pacarnya baik bgt kayaknya, atau sbnrnya gak ada,, kalaupun beneran ada lg marahan kali ya???
#ngomong apa sih gw???
btw itu ada sala tulis jam yah? pas dion bangun setengah 6?
ama kurang panjang nii updateannya
minum obat batuk mas haha
penasaran? bangeeet. pasti dong mantengin thread ini terus.
Here's the update. Critics & comments are widely open
3- Again?
* Chris Side *
Sesampainya di depan rumah,Pak Tarno, Satpam dirumahku langsung membuka gerbang dan kutempatkan mobilku di garasi. Buru-buru aku masuk ke dalam rumah dan berlari kecil ke sebuah kamar di lantai dua… Ya, itu kamar Mama ku.
“Nad… Nad… “ Kudengar Ibuku mengigau nama tersebut berkali-kali.
Ya, sebuah nama yang rasanya ingin ku lupakan dari kehidupanku tapi hal itu tak mungkin.
“Mah.. Dean udah pulang” Bisikku lembut sambil menggenggam tangan kirinya. Kulihat dia tetap terjaga dalam tidurnya, tetap dengan muka yang terlihat menyimpan sebuah beban berat. Kukecup keningnya dan kembali ke kamarku.
Kutarik handuk yang tergantung di samping pintu kamar mandi dan bergegas memberishkan tubuhku sambil mendengarkan alunan music yang kuputar dari music player di dalam kamar mandi ku. Setelah selesai, aku bersiap-siap untuk tidur, sebelum aku teringat oleh Dion. Ya, Dionisius Abel Nelwan, orang yang kukenal saat dia sedang membutuhkan tumpangan, dia menyebutnya ‘Car Sharing’. Kalau teringat itu aku hanya bisa tertawa kecil… Apalagi mengingat muka nya ketika merasa bersalah waktu itu, mukanya memerah dan matanya membesar. Benar-benar mengingatkan ku pada…. Ah sudahlah, lupakan hal itu.
‘Yon. Jangan lupa ya besok jam 7 di tempat biasa ” Tulisku di line, tapi sebelum sempat menyentuh tombol untuk mengirim, masuk sebuah panggilan di handphoneku.
“Halo, beb. Kamu lagi apa? Belum tidur?” Oh, ternyata Andinni, pacarku.
“Halo sayang. Aku abis mandi nih, baru mau tidur. Kamu sendiri kok belum tidur?”
“Hmm.. kamu seharian kemana aja? Kok aku hubungin susah banget?” Ya, seharian ini aku sibuk dengan pekerjaanku, ditambah lagi tadi aku mengantar Dion ke kampusnya, hingga aku lupa untuk menghubungi Andinni.
“Iya sayang, maaf aku seharian banyak kerjaan sampe lupa mau hubungin kamu” Jawabku menyesal.
“Ohh. Yaudah gapapa, kamu sekarang istirahat aja ya. Jangan sampe kesiangan, besok jangan lupa hubungin aku ya. Bye, I love you beb.”
“Okedeh, love you too. Sleep tight.” Tutupku
Andinni Detta Wijaya, sesosok wanita sempurna yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama ketika aku menjadi mahasiswa baru di kampusku dulu. Kita waktu itu sama-sama mahasiswa baru, dan karena terpilih menjadi pasangan kelompok pada saat Ospek, kami pun mulai dekat hingga akhirnya berpacaran sampai saat ini. Tapi akhir-akhir ini hubungan kita sedang renggang, entahlah, mungkin karena sudah beberapa bulan tak bertemu, kira-kira sudah 3 bulan dia ke pedalaman Kalimantan untuk melaksanakan tugasnya sebagai Dokter sukarelawan disana. Ya, itulah yang kusuka dari dia, dia seorang yang aktif dan begitu perduli terhadap keadaan sekitar .
====================================================================================
“Den Chris.. Den.. Bangun den…”
“Den Chris… Bangun den, sakit Ibu kambuh lagi…” Mama? Sakit Mama kambuh lagi?
Tanpa pikir panjang langsung aku bangun dari kasurku dan berlari ke arah kamar Mama yang kulihat sedang mengejang keras serta berkeringat dingin.
“Pak Tanto, bantu saya angkat mama ke mobil ya. Mbok surti tolong siapkan kursi roda mama dan langsung masukin ke dalam bagasi” Perintahku kepada Pak Tarno & Mbok Surti, pegawai di rumahku yang pada saat itu terlihat panik sama sepertiku.
“Nad.. Bernad.. Kamu dimana nak?” Sepanjang perjalanan kerumah sakit, Mama gak berhenti menyebut-nyebut nama itu. Sampai kapan mah? Ini semua karena dia, kesehatan Mama jadi memburuk seperti ini!
Sesampainya dirumah sakit, para petugas dengan sigap membawa Mamaku ke ruang ICU. Aku hanya bisa melihatnya dari jauh karena aku tak diperbolehkan masuk kesana. Aku tak tega melihatnya, sudah beberapa tahun ini Mama menderita penyakit tak jelas itu, Dokter mendiagnosa bahwa dia mengalami stress yang amat parah sehingga merusak ketahanan tubuhnya dan tak ada satupun dokter yang dapat menyembuhkannya. Aku tahu sebenarnya Mama masih bisa sembuh kalau dia ada disini.. Ah… Sudah, sudah cukup aku berharap kedatangannya!
Kulirik jam dirumah sakit itu… Jam 7 lewat 30 menit! Aku lupa, hari ini aku janji untuk menjemput Dion di tempat kami biasa bertemu, langsung buru-buru kucari hape ku dan menghubunginya…
“Tut….tut….”
“Tut…tut….Maaf nomor yang anda telepon sedang tidak dapat dihubungi…” Kemana dia?
“Dion, lo dimana? Sorry banget gue lagi dirumah sakit jadi gak bisa jemput lo hari ini. Yon, bales ya” Kukirim pesan tersebut melalui line.
Sudah beberapa jam berlalu, dan sekarang mama ku sudah berada di ruang rawat. Tetapi dion masih belum juga membalas pesanku. Ohshit! Dia pasti marah denganku, tapi..tapi…
“Nad.. Kamu dimana? Bernad..” Tiba-tiba Mama memecah lamunanku.
“Cukup mah, cukup!” Pekik ku. Sudah cukup aku mendengar namanya! Aku sudah muak dengan nama itu! Kapan Mama bisa melupakan dia? Aku gak tega melihat keadaan Mama seperti ini, hanya karena dia….
Yang bisa mengalihkan perhatianku saat ini hanya Dion, kemana dia? Sudah berjam-jam masih belum dibalas juga pesanku, dibaca pun tidak. Pasti dia marah besar denganku, aku harus buru-buru meminta maaf dengannya. Tapi bagaimana? Sudah berkali-kali ku telepon dia dan tak diangkat satupun..
“Sorry for party rockin’…….” Kudengar ringtone hape ku berbunyi dan tanpa berfikir panjang kuterima telepon itu… Dion?
“Halo…. Halo.. Dion?” ……
End of Again? ....
Summon @Rez1 @Sicnus @DItyadrew2 @indoG @yuzz @ularuskasurius @akuinisiapa @Venussalacca @callme_DIAZ @kutu22
Mohon maklum bro, lagi banyak kerjaan
sipp deh, keep reading & give comment yooo. thanks
wkwkkw tetap setia membaca cerita gw ya, baru awal-awal jadi belom keliatan
Mungkin? Hehe
ahiya ada salah ya? Sorry next gw akan lebih teliti deh kalo soal jam. hehe
Btw All, berhubung gw gak tiap hari ada waktu buat update + daripada gw update-nya seiprit2, gimana kalo gw update-nya seminggu sekali? Setuju kan? Tapi gak janji juga bakal langsung panjang update-nya. hehe
ga' apa2, lama2 juga nanti akan jadi bukit. xixixix
We want more
We want more
*kibas2 golok
Hahahaha
~(‾▿‾~)(~‾▿‾)~