It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Pendekatan (pg.3)
Diubah terakhir kali oleh Ancien on Sab Okt
08, 2011 1:06 am, total pengubahan 1 kali.
Atas
Subjek post: Re: Kehidupan Mahasiswa Dipost: Jum Okt 07, 2011 10:32 pm Ancien
Super Model
Bergabung: Min Jul 17,
2011 1:17 pm
Post: 872
Lokasi: Denpasar
Has Liked: 0 time
Been Liked: 6 times
Deskripsi diri: like to
make a friendship with
everyone
Penelitian
“Dah siap Ngga, Yuk”
“Gila,Lo pikir aq orang udik apa? mo clubbing
aja kudu disiapin”jawab Angga sambil keluar
dari Jazz hitamnya dan barengan Bimo masuk
ke nite club. Clubing emang dah jadi lalapan
Angga dan Bimo,tapi kali ini beda karena
yang mereka kunjungi adalah G Club. Sejak
mencuatnya kasus RIAN SI JAGAL
JOMBANG,mahasiswa jurusan psikologi
semestes 5 ini menggali hubungan antara
psikologi dan kriminalitas pada kaum
pencinta sejenis untuk tesis kelompok mereka.
Bimo Baskoro cowok Jawa item manis
berhidung mbetet dan bermata sayu
menentramkan ini tingginya 173cm berbadan
sedang khas atlet voli ini,berambut hitam
berombak. Sedangkan Airlangga Cappalino
turunan Itali-Bali lebih tinggi 3cm dari
Bimo,struktur tulangnya begitu Itali dengan
profil muka tegas dan alis tebal kecoklatan
menggaris diatas matanya yang setajam
elang,rambutnya yang tebal digunting jabrik
dan janggut tipis ala Fred Dust vokalis
Limbizkit menggaris vertikal di bawah bibir
merah tipisnya,sebenarnya dari kecil Angga
lebih suka kalo kulitnya berwarna coklat
seperti ibunya, seperti juga warna kulit Bimo
yang sexy tapi olahraga renang&hobi
telanjang dada saat basket malah membuat
kulitnya memerah bukannya tanned seperti
maunya.
Dua pria berlainan warna kulit ini sudah
merasa nyambung dan sering jalan bareng
sejak awal perkuliahan,saat orientasi maba
mereka sudah satu kelompok dan nyari bareng
properti yang ditugaskan senior, mulai topi
dari bola plastik merah yang dibelah 2
sampai dengan bawang putih berdiameter 5
cm.Angga yang memiliki rumah di kawasan
lumayan 10km dari kampus sering nitipin
mobilnya di kos Bimo dekat kampus karena
maba dilarang membawa kendaraan saat
masa orientasi dan sampai sekarang Angga
sering singgah di kos Bimo saat tenggat antar
jam kuliah dan malas buat jalan atau balik ke
rumah.
Sebagai langkah awal pengerjaan tesis,
mereka mencari informasi melalui buku dan
kemudian mereka menemui beberapa
narasumber yang ada di sebuah organisasi
gay,hingga mereka memutuskan masuk ke G
Club untuk lebih mengenal lagi tentang
kehidupan kaum pecinta sejenis yang biasa
mereka sebut MSM(Male having Sex with
Male) atau lebih terkenal dengan Gay/Homo/
Hemong.
Sambil duduk & menikmati minuman yang
mereka pesan di meja bar, saat kunjungan
pertama mereka menyapukan pandangannya
mengamati gaya pengunjung. Tidak jauh beda
dengan club pada umumya, yang
membedakan hanya kebanyakan mereka lelaki
yang merapatkan diri ke lelaki, memang ada
yang kemayu bahkan berdandan perempuan
tapi sebagian malah straigh act.Beberapa kali
juga mereka mendapat tatapan&senyuman
yang tak mereka dapat di club biasa karena
mereka sama-sama pria, namun Angga dan
Bimo menanggapinya nyantai agar tidak
menimbulkan keanehan karena sejak awal
mereka sadar tempat apa yang mereka
datangi, terlebih mereka termasuk dalam
golongan pria yang menarik dan diingini para
pencinta pria baik perempuan maupun lelaki
sehingga kehadiran mereka mudah menyedot
perhatian. Di dance florr,beberapa pasang
nampak bergoyang merapatkan badannya,
berpelukan sambil kadang dihiasi ciuman,
entah mereka pacaran ato sekedar ONS.
Beberapa menikmati musik sambil bergoyang
berkelompok dengan dihiasi tawa, sepertinya
mereka ini para jojoba. Angga Bimo juga
mengajak ngobrol bartender untuk mengorek
informasi.
Saat kunjungan ke-2 4 hari kemudian, mereka
memilih duduk di sofa yang ada di sekeliling
dance florr. Angga yang kebelet pipis pergi ke
toilet dan meninggalkan Bimo sendirian. Toilet
itu lumayan luas, dengan 4 wastafel di sisi
yang sama dengan pintu masuk, 5 urinoar
menempel di salah satu sisi dan 4 bilik wc di
sisi lain yang sudah penuh tertutup rapat, tapi
anehnya dia melihat 2 pasang kaki di dalam
sebuah bilik membuatnya jadi penasaran
dengan apa yang tengah terjadi di dalamnya.
Tapi dia langsung berdiri di depan urinoar
paling pojok, dibuka resletingnya, ditarik
keluar kontolnya dan segera dituntaskan
hajatnya. Dari anak matanya Angga melihat
keanehan pada pria yang berdiri di depan
urinoar di sebelahnya yang menggerakkan
genggaman kontol maju mundur,lebih cocok
dibilang ngocok daripada kencing.
“Barang kamu bagus” Angga langsung
memandang pria yang berdiri di sebelahnya
yang tanpa sungkan menatap langsung ke
batangnya sambil tersenyum mesum.
Seorang pria berusia awal 30-an, berkemeja
putih lengan panjang yang ditarik hingga siku,
dengan 3 kancing teratasnya sengaja dibuka
memamerkan bulu dadanya yang lumayan
lebat. Dari tampangnya Angga menaksir pria
itu berdarah Arab, dan dia semakin yakin
setelah melihat batang kontolnya yang besar
panjang berurat. Darah Itali-Bali yang
dimilikinya memberi Angga ukuran yang tak
kalah dengan pria di sebelahnya membuat dia
mengurungkan niatnya untuk menyarungkan
kembali bazoka-nya dan PD membiarkan
terlihat oleh pria di sebelahnya.
“Napa aq mikirin barangnya”Angga tersenyum
garing, tapi egonya tersentil melihat barang
Arab di sebelahnya dan jiwa kompetisinya
bangkit.
“Orang bilang kontol Arab paling
gede,sekarang aq buktiin kalo kontolku juga
gak kalah ama punya kamu” dalam hati
Angga. Digenggam batangnya dan diperahnya
pelan mengikuti kocokan pria di sebelahnya
yang tersenyum mesum menatap kontol
Angga mengeras membesar menyaingi kontol
Arabnya membuatnya makin bernafsu dan
mempercepat gerakan tangannya.
“Eeehhhhh….” Melayani barangnya sendiri
sudah menjadi aktifitas rutin Angga, tapi
menyadiri pria lain memperhatikannya
memberikan kenikmatan yang berbeda.
“Feels good huhhhhh..”goda pria Arab itu
saat cairan bening menetes dari ujung
tonggak Angga, dan Angga menjawabnya
dengan desahan.
“Sssssshhhhh….” “Aaaaaaahhhhhh….”
Kocokan mereka makin cepat&kuat ,desahan
mereka saling bersahutan berkejaran dengan
nafas mereka yang saling memburu. Dan
makin lama genggaman mereka bergerak tak
beraturan berpacu mencapai puncak yang
tinggal selangkah.
“Ooohhh…. Gooossshhhhh”
”Aaaaarrrrrrgggggg”
Lenguhan-lenguhan panjang mengiringi
tembakan lendir putih dari bazoka Angga tak
lama setelah pria Arab di sebelahnya
menyemburkan spermanya ke dalam urinoar.
Angga bangga bisa membuktikan bahwa
dibandingkan barang Arab punya sebelah,
barangnya lebih besar berurat dan tahan lama
meski hanya beda tipis, tapi barang dia kalah
tipis juga panjangnya. Angga jadi geli
sendiri,kompetisi basket OK, kompetisi renang
AYO, kompetisi voli SAPA TAKUT, tapi ini
kompetisi KONTol.
“Hahaha.. Konyol..” geli Angga saat kembali
duduk di samping Bimo.
“Napa Ngga, lama banget ke toiletnya sambil
ketawa ga jelas pula. Laku?”
Kunjungan ke-3 tak lagi Angga pusatkan ke
perilaku mereka di dance florr dan sofa yang
ada di sekelilingnya, tapi Angga lebih ingin
tau ke apa yang terjadi di area toilet,
syukurlah toilet agak rame jadi dia merasa
punya alasan untuk lebih lama di sana.
Sambil pura-pura menunggu urinoar kosong,
Angga berdiri di salah satu sudut. Diarahkan
matanya menyapu seluruh bagian toilet dan
berhenti ke sumber desahan samar yang tak
jauh dari tempatnya berdiri, seorang lelaki
bersandar di tembok menjejalkan kontolnya ke
dalam mulut lelaki lain yang sedang jongkok
di depannya dengan mulut penuh bergoyang
menghisap&menjilat kontol yang ada di
dalam mulutnya.
“Oooooooohhhhhhhhhh… uuuuuhhhhhhh…
Yeah.. Suck it.. Suck my big cock…
ooooohhhhhhhhh….” Yang satu terus
mendesah dan yang satunya terus memuluti
kontol
“hhhhhmmmmmm….. hhhhhmmmmmm…..” tak
banyak yang bisa dia katakan saat ada kontol
menyumbat mulutnya.
“sslllrrrppp….. hhhhmmm…
sslllrrrppp…..”sesekali dikeluarkan kontol yang
basah dengan ludahnya itu untuk dijilati,dari
kantong yang menggantung naik ke atas
mengelilingi batangnya kemudian dimasukkan
dan disedot-sedot lagi di dalam mulutnya.
Kepalanya bergerak maju mundur lagi.
“OOHHH… YEAHH… UUUUHHHHHH….
OOOOHHHHHH…” tiba-tiba kedua tangannya
menjambak dan menahan kepala yang sedang
menyedotnya dan didorongnya seluruh batang
kontolnya dalam-dalam hingga akhirnya
sperma menyembur-nyembur di dalam mulut
pria yang jongkok di depannya dan nampak
cairan putih kental menetes melalui sudut
bibirnya. Angga tak kuat lagi menahan untuk
tidak meremas-remas kontol dari luar celana
jeans yang dirasanya makin sempit saja,
kemudian Angga langsung masuk ke bilik
yang baru saja ditinggalkan 2 orang pria,
menutup pintu&menguncinya, dia merasa
lebih nyaman kencing di sini daripada di luar.
Digenggam keluar tongkatnya yang telah
tegang dari dalam celana jeansnya dan
didorongnya keluar cairan yang sudah
memenuhi kemihnya.
“OOHHH… YEAHHH FUCK ME… AAAHHHHH…
“lenguhan-lenguhan dengan jelas terdengar
dari bilik sebelah.
Rasa penasaran yang makin besar, setelah
selesai melakukan hajatnya Angga memanjat
sitcloset yang ada di depannya&mencoba
mengintip ke sumber desahan yang
menggodanya, ada rasa takut kalau orang lain
memergokinya tetapi rasa penasarannya lebih
besar dan membuatnya memilih jalan nekat
mengintip aktifitas di bilik sebelah dari atas
pembatas antar bilik yang berupa triplek
berbentuk dinding tipis. Tak susah buat orang
setinggi Angga untuk melongokkan kepala
dan melihat seorang pria berkaos merah
bersandar ke dinding sambil mengangkangkan
kakinya dan menunggingkan pantatnya,
sementara di belakangnya pria berkemeja
hitam yang seluruh kancingnya telah terbuka
menusukan kontol nya keluar masuk
menembus belahan pantat di depannya.
“ooohhhhh yessss fuck me deep..
Ooooohhhhhhhh… Yeeeaaahhhhhh….” bilik itu
dipenuhi erangan-erangan yang menggoda.
Dipegangnya pinggang itu dan dihunjamkan
kembali kontolnya ke dalam pantat itu dengan
cepat&keras meninggalkan bekas merah di
bongkah pantat. Angga mulai panik saat pria
penusuk itu menengadahkan kepalanya dan
melihat keberadaannya, bukannya cacian
marah yang Angga dapat tapi pria itu malah
tersenyum padanya. Pria itu menjilat bibirnya
menggoda Angga dan makin mempercepat
gerakan pinggulnya. Angga meremas-remas
sendiri kontolnya yang sudah mengeras
penuh, mengeluarkannya kembali dari
celananya dan mulai mengocoknya.
“ooohhhhh yessss…. Uuuuuuuhhhhhhhh…. ”
pria itu makin memperkeras suaranya sambil
meraba-raba dadanya sendiri dan
mempermainkan putingnya.
“Ssssssshhhhhhhh….” desahan Angga
bergabung dengan desahan mereka,
dikocoknya semakin cepat kontolnya dan
tangannya yang lain menelusup di balik
kaosnya meraba dan memelintir putingnya
bergantian seperti apa yang dilihatnya.
“I’M CUMMMIIINGGG…
AAAAAHGGGHHHHH……” dicabut pedangnya
dari lobang pantat yang ditusuknya dan
tembakan-tembakan sperma meluncur
berkali-kali dari kontolnya, pria itu melenguh-
lenguh sambil tetap memandang muka
mupeng Angga. Dan ketika pria lain dalam
bilik itu melenguh dan badannya mengejang
mencapai klimaks.
“Damn… Arrrrggggghhhhhssshhh….”saat itu
juga Angga melepaskan sperma dari
kontolnya, menyemprot berulang-ulang
membasahi dinding di depannya.
Disarungkannya kembali kontolnya yang
masih belepotan sperma ke dalam cd dan
celananya. Dan saat Angga turun dari kloset
dan hendak keluar, kakinya menginjak sebuah
dompet coklat yang entah milik siapa.
_________________
Lom ada bro.. Msh stag..