It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
“….AKU BENCI ANAK ANAK! DENGAR? SANGAT BENCI!, JADI! JAUH JAUHLAH DARIKU ATAU KAU TAU AKIBATNYA” ancamnya
Aku hanya menunduk dan memejamkan mataku.
Kemudian dia melepas cengkramnnya dari bahuku dan pergi menuju kamarnya.
Tak beberapa lama dia menghentikan langkahnya, tanpa berbalik dia berkata lagi
“oh ya! Dan satu lagi. MENJAUHLAH DARI KAMARKU”.
Kemudian dia benar-benar pergi dan menghilang
Pffff. Kak,, kau butuh melakukan hal yg yg lebih dari itu untuk mengusirku.
para pembantu membereskan barang-barangku.
Setelah itu aku berjalan-jalan mengitari grand mention ini sebelum makan siang.
Setelah agak lama berputar putar
Langkahku berhenti di taman belakang
Kurebahkan tubuhku di atas rerumputan.
Kupandangi awan2 yg ada di langit.
Dan tersenyum membayangkan wajah kakak (anthony) di atas sana.
Aku malu sendiri memikirkannya
“ummh…sejak kapan ya langit jadi kelihatan begitu indah seperti ini! .non yeppoda!
Tak beberapa lama akupun jatuh tertidur.
VINO POV
Setelh pertemuanku dengan Ranu tadi, aku meninggalkannya ke kamar , entah apa yg di lakukannya sekarang.
Aku tidak peduli, itu bukan urusanku
Kurebahkan tubuhku kekasur dan menyetel salah satu lagu favoritku.
AUTHOR POV
Awan mulai menghitam dan suara sambaran kilat pun mulai terdengar. Butiran butiran air turun dari langit, dengan serempak membasahi bumi.
Ranu terbangun dr tidurnya sontak ia melindungi wajahnya dari hujan yg kini mulai deras
VINO POV
>>CTARRRRR<<<<<<
(nggak tau suara petir kyk mana, anggap aj kyk gni)
Aku terbangun mendengar suara guntur “bagus sekarang malah hujan!” umpatku kesal
aku sangat lelah dan ingin melanjutkan tidurku
Aku ini tipe orang yg ahli tidur, hanya dg mendengarkan music aku bisa langsung tertidur tidur
tapi iPhone-ku sedang lowbatt sekarang.
Aiisshh!! Aku menutupi kepalaku dengan bantal mencoba menhalau suara petir itu tetapi tidak berhasil. Akupun frustasi dan depresi
dengan geram ku lempar bantal ke dinding.
Aku benci suara petir!
Aku benci hujan!
Kubatalkan niatku untuk tidur
Kini aku disebuah ruangan .
Seorang diri, menonton acara tv yg membosankan.
Tiba tiba tlp berdering
>>kriinggg<<kriingg<<<
Haeh...mengganggu saja
“hallo siapa nih?”
“sayang~ apa kabar kalian semua?” suara nenek
“baik”
“bagaimana dg Ranu sayang~”
“siapa?”
“ANTHONY REVINO! BAGAIMANA BISA KAU MELUPAKAN ANAK YG SEDANG KAU JAGA!”
“AA-AH!! NENEK KAU MENYAKITI TELINGAKU!” kataku sambil menjaukan telepon dari pendengaranku
“CEPAT LIHAT DIA SEKARANG! KU TUNGGU KAU!”
“ya!”
>>>kemudian telepon ditutup<<<
“Aaarrrgghh sangat menyebalkan!”
aku pun pergi kekamarnya untuk mengecek
ku ketuk pintu kamarnya
“Yah! Bocah kau disana?”
hening. Tak ada jawaban
“HEI!” ku buka pintunya dan hanya menemukan tempat tidur kosong serta barang barangnya yg tak berguna
“Aissshh!! Kemana perginya anak itu! Kenapa dia membuat banyak masalah dihari pertamanya!”
ocehku pada diri sendiri seraya mencarinya disekitar rumah
“Ranu Where are you. Ranu!”
Akupun mulai panic ketika tidak mendapatkan jawaban dari si bocah
“HEI!! RANU WHERE THE FUCK ARE YOU! RANU WIJAYA!!!”
Aku berlari keliling rumah dan berhenti pada sebuah jendela, terlihat seorang anak pirang bersingkut dalam hujan.
“Aish!bocah itu!” aku berlari keluar menuju taman
Aku membungkuk dan mengguncang guncangnya dengan tidak sabar.
“WOI BOCAH! Bangun! Kau basah banget nih! Dasar bocah sial!!
Tak ada jawaban
.............
trus bang pov itu sapa? vino maksudnya?
terjemahan kah ini?
Di tunggu kelanjutan'y @Dan1_shy
semangat @Dan1_shy (ง •̀_•́)ง
Aku pun panik setengah mati,
RANU BANGUN!!KAU MASIH HIDUP KAN!?? HEI JAWAB AKU!!!
Dia hanya menggeliat dan menghadap kearah lain
Sialan....
Aku bediri dengan kesal.
Ku perhatikan dia. Kulit putihnya mengkilat dan bibirnya berubah merah muda akibat kedinginan.
Tidak sadar tiba tiba aku menengguk air liur
“Aaa-a..kenapa aku mengaguminya? Oh shit!”
Aku kesal pada diriku sendiri.
Ku biarkan bocah itu melanjutkan aktivitasnya dibawah hujan
Toh dia tidak mungkin mati kan
Biar saja.
10 MENIT BERLALU
…
Aku melihatnya dari jendela dan dia masih tetap tidur disana seperti orang gila.
dia Tidak terusik sama sekali dengan hujan.
It was really pissing me of.
Aku pergi lagi keluar menghampiri bocah itu
“YAH!! Kau akan sakit bodoh!” dia hanya melihatku sekilas dan matanya terpejam lagi.
Sekarang aku benar2 jengkel, ku maki dia seraya menggendongnya masuk ke ruang tamu
Kemudian ku taruh tubuhnya di sofa.
Dia bergumam dan membuka matanya perlahan
“A…air..” pintanya tak jelas
“ambil sendiri! Kau sudah menyusahkanku disini hari ini, sekarang kau mau menyuruh nyuruhku! Pffff just dream! "
Dia terbatuk batuk dan aku hanya mengamatinya dg kesal
“lihat! Sudah kukatakan tadi kau akan sakit! Itulah yg kau dapatkan kalau tidur di bawah hujan! Apa yg membuatmu tidur disana heh? Bodoh!”.
ku jitak kepalanya keras
“uuh kakak..” rintihnya
Aku pergi kedapur dan membawakan segelas air untuknya.
“kamsahamnida..(terima kasih)” ucapnya lemah
Dia meneguknya sampai habis
setelah itu meletakannya di atas meja, tetapi tangannya terlalu gemetaran sehingga gelas itu jatuh dan pecah
PRANG#
“YAH! ITU SALAH SATU GELAS MAHAL PUNYA MAMAKU!” omelku
“maaf!” dia mencoba memungut pecahan gelas yg berserakan dan malah melukai jarinya.
Buuooodoohhnya anak.itu ,!!!
Matanya mulai berair tetapi dia tetap memungutinya
“YAH! Berhenti! Tidak apa2 biarkan para pembantu yg membersihkannya”
“tidak..ini kesalahanku. Aku akan membersihkannya.” Dia mengatakannya dg sesenggukan
Aku benci anak kecil, dan lebih benci lagi saat ia mulai menangis.
Itu sangat mengesalkan.
Aku tarik tangannya,ia pun menghentikan aktivitas bodohnya
Ku panggil para pembantu untuk membersihkan pecahan gelas itu.
Aku benci suara menyebalkan yg keluar dari mulutnya. Aku benci ini. Ketika bocah ini menangis. Aku hanya ingin dia berhenti, bahkan jika perlu aku harus bersikap baik padanya.
Ku ambi kotak P3K dari dalam lemari
Kutarik tangannya dg kasar dan membersihkan lukanya. Dia telihat mengernyit ketika aku mengoleskan alcohol pada tangannya. Setelah selesai membersihkan lukanya. Aku menyeretnya ke kamar dan menyuruhnya berganti pakaian.
Dia menurut dan langsung membuka bajunya dihadapanku...!!?,
terlihat badannya yg putih dan mulus. Aku merasa tubuhku memanas dan aku tidak tau kenapa. Jantungku berdegup tak karuan. Shit!
ku maki diriku sendiri.
“aku tunggu di luar”
aku pergi keluar dan menutup pintu kamarnya. Ku letakkan tanganku pada dadaku..”
apa yang terjadi dengan dirimu anthony revino!?”
.............
kakak merutuki dirinya,
aku tersenyum ketika mendapati wajahnya berubah memerah.
Aaissh tiba-tiba rasa sakit menyerang kepalaku!
Aku mencoba memakai pakaianku ketika suara Guntur bergemuruh dan seketika semuanya gelap.
GELAP!!
aku berteriak panik ni terjatuh dengan bunyi “gedebuk” keras
" ranu wijaya!”
aku mendengar suara pintu terbuka dan dan suara langkah kaki mendekatiku
“Tidak! Kakak awas!!”
“hah-“ kata katanya terhenti ketika kakinya tersandung tubuhku dan tubuhnya jatuh menimpa tubuhku
“a-aah…kakak..” rintihku
“y-yaa”
dengan cepat dia berdiri dan menarikku.
VINO POV
Secepat mungkin aku berdiri dan membantunya
“cepatlah dan pakai bajumu”
“yaa, kak” jawabnya
“Aku akan mengecek sikringnnya ”
“ah! Tidak kak! Jangan tinggalkan aku sendiri disini” rengeknya,
walaupun dalam keadaan gelap aku dapat melihat ketakutan pada wajahnya. Untuk sesaat aku ragu kemudian
“ok. Cepat pakai pakaianmu” kataku dingin
Setelah dia selesai memakai baju. Kami berdua berkeliling mencari tempat sikringnya.
Dia memeluk lenganku sangat erat dan ini membuatku sakit
“Yah! Bisa gak sih kau tidak memeluk lenganku begitu erat. Atau lebih baik tak usah menyentuhku sama sekali!?”
“tapi kak-“
ku tarik lenganku dan langsung berjalan mendahukuinya
“ah kak-“
kata2nya terhenti diikuti suara “gabruk” keras yg mengerikan
Ya ampun..anak itu mudah sekali terjatuh ==
Aku berhasil menemukan tempat sikring dan menyalakan kembali lampunya. Seketika semua terang kembali.
Ranu masih meringis kesakitan di belakangku.
Sambil memegangi kepalanya dia berjalan sempoyongan ke arahku, baru beberapa langkah dia sudah ambruk lagi. Ku dekati tubuhnya dan melihat keadaannya,
Yah!! Ternyata dia pingsan. Sialan! Dasar bocah. Sungutku
Kuangkat tubuhnya dan membawanya ke kamar, tak disangka ternyata anak ini lebih ringan dari kelihatannya.
Kulit tangannya begitu halus..ah shit! Kenapa lagi denganku?
Anthony sadarlah!!
Ku letakkan tubuhnya di atas kasur, nafasnya begitu lemah dan wajahnya terlihat letih, bulu matanya tumbuh dg panjang menghiasi matanya yg indah..., hehk !!!?
Anthony kau sudah gila?
Kubiarkan dia dikamarnya seorang diri,kemudian aku kembali kekamarku untuk melanjutkan tidurku yg tertunda.
RANU POV
@.
Aku melompat menuruni kasur dan berlari lari kegirangan.
aku sudah 16 thn!! Oh yes yes!
“Aww!”
sakit kepala menyerangku, aku pun kembali kekasurku dan melanjutkan tidurku. Semoga besok sakitku Hilang, batinku.
RERRERERERER<<<<bunyi alarm
Aku terbangun tepat pukul 6 pagi, tanpa babibu langsung saja aku melesat kekamar kakak-ku, anthony revino
aku harus memberi taunya kalau sekarang umurku sudah 16.
Kak~ kakak bangun. Kaaa~” seruku didepan pintunya,
seketika pintu menjeblak terbuka, dan kudapati sosok kakak-ku tercinta.
“Mau apa kamu bocah!” tanyanya ketus
“aku bukan bocah. Kak..aku sudah 16 thn sekarang, kak kau tau sekarang adalah hari ulang tahunku~”
“oh”
“Aiishh. Singkat sekali” kataku cemberut
“kau tidak ingin mengucapkan selamat ulang thn padaku?”
“selamat. Dan lekas pergi dari hadapanku” jawabnya cepat seraya menutup pintu tapi segera ku tahan
"kak kita harus merayakannya, ayo temani aku jalan jalan~” rengekku sambil masih menahan pintu
“tidak. Aku lelah! Pergi sana sendiri!” kakak mendorong tubuhku dengan sangat kuat dan membuatku terjatuh dg suara “gedebuk” mengerikan.
“aa-ah kak...” rintihku kesakitan, ku rasakan mataku berair,
“hik hik..” butiran butiran bening mulai membasahi pipiku
“Aaiishh berhenti!” bentak kakak Yg malah membuatku semakin menangis.
“Arrrgghhh!!” kakak mengacak acak rambutnya frustasi dan langsung menutup pintu kamarnya.
“jahaaat..! Jahat! Kakak jahat!!” kataku masih menangis, aku terus menangis didepan kamar kakak.
Tak beberapa lama pintu kamar kakak terbuka lagi,
“Oke! Oke! Aku akan menemanimu dan berhentilah menangis!” ujarnya Sekejap tangisanku berhenti dan diganti dengan senyuman lebar. Aku senang sekali akhirnya kakak mau menemaniku
*********
>>>>>>>> “AAAAAAAAIIIIIIII---!!“ teriakku panjang ketika roller coaster yg kami naikki menukik tajam dan melesat sangat kencang, rasanya aku ingin segera memuntahkan isi perutku.
Oh God kenapa tadi aku pilih wahana ini hiks.
Kulirik kesebelahku sejak tadi aku tidak mendengar suara teriakan kakak.
Eh..pfff aaiiisshh ternyata kakak juga takut hiihihi walaupun tidak berteriak tapi wajahnya memucat dan jadi biru, lucu sekali.
Huuuff akhirnya selesai juga. Kataku lega dan terduduk lemas di bangku dekat taman, sejak tadi kakak hanya diam saja. Apa dia tidak suka ya..:(
“kak setelah ini kita ke rumah hantu ya ”
“tidak” jawabnya singkat.
“hhaaah kenapa? Apa kakak takut?”
“tidak.”
“lalu kenapa?”
“….” Tidak ada jawaban
“kakak pasti takut kan~ hihihi aku baru tau kalau kakak takut hantu hantuan” godaku
“aaiisshhh!! Baiklah ayo kita kerumah hantu” kata kakak
akhirnya Kami pun masuk ke rumah hantu
VINO POV
Sial! Sialan bocah itu! Gara-gara dia terpaksa aku masuk ke rumah sialan ini. Dan lagi dia keliatan tanpa dosa,
“Ekhekehekehekeh”
OMG!! Suara apa itu jeritku dalam hati sambil celingak celinguk.
Yah!! kemana anak itu? Dimana Ranu !Kataku panic ketika menyadari bahwa anak itu tidak ada di sebelahku
“WAAAKKKKHH!!! RANU MENJAUH DARINYA BODOH!” jeritku histeris ketika mendapati ranu sedang dg tololnya mengusek-usek(?) wajah hantu wanita berbaju putih
“ini hanya bohongan kak” jawabnya dg seyumnya yg menyebalkan
Tiba tiba si hantu memuntahkan darahnya
“TTIIDDAAKK!!” teriakku makin histeris (knapa aku yg teriak?)
Langsung ku tarik tangan Ranu dan berlari sekencang- kencangnya keluar dari rumah sialan itu, tentu saja dengan melewati banyak setan yg menghadang ( saking takutnya tak sengaja ada pocong yg ku tabrak tadi)
Setelah di luar
“Cepat bersihkan tanganmu!” kataku ngeri melihat darah di tanganya
“siap captain!” dg cepat dia berlari mencari toilet umum
Aku hanya menunggunya di bangku taman.
10 MENIT KEMUDIAN
Aku masih menunggunya tapi dia belum kembali. Pabo!!
>>>doarabeojimalgo tongeara teo naroul chatjimalgho seara geara… >>>> suara ring tone hp<<
Aaiisshh! Palingan mama
Sejurus kemudian aku membeku memperhatikan nama pemanggil yg tertera pada layar hp-ku. “Leona..” gumamku tak percaya. Gadis yg sangat aku cintai bahkan sampai sekarang. walaupun dia telah mencampakanku demi pria lain yg lebih dariku (entah lebih apa, tapi menrutku tetap aku yg lebih adorable).
Pria itu adalah andi . Andi wijaya. Si cecunguk yg karenannya Leona mencampakanku.
Aku masih memperhatikan layar hp dalam genggamanku kemudian mengangkatnya hati hati seperti hp-ku terbuat dari kaca yg mudah pecah,
“anthony…” suara Leona yg merdu membuatku semakin kalap, aku benar-benar merindukan suara ini
“anthony revino..” ucapnya lagi
“yaa.leona” jawabku kikuk
“bisakah kau datang ke apartementku sekarang ?” pintanya.
Aku dapat menangkap nada suaranya yg seperti menahan tangis
Apa yg terjadi dengannya? Apa si cecunguk itu menyakitinya Tanpa pikir panjang aku langsung melesatkan mobilku menuju apartemennya, yang ada dipkiranku sekarang hanyalah leona seorang
Aku melupakan segalanya, termasuk anak itu...
Ranu wijaya
AUTHOR POV
“ahahahahah! Kau masih ingat kejadian saat kita sekolah dulu. ya benar dia benar2 terlihat bodoh dg pakaian itu” ucap nyonya revino
“dan lagi tampangnya yg bodoh itu! Ya ampun tidak pernah aku berfikir untuk menikahinya tapi sekarang dia adalh suamiku yg sangat aku cintai hihihihi” kata nyonya wijaya
“he em. Oh ya anakmu Ranu sepertinya dia sangat periang dan menyenangkan beda sekali dg anthony dia sangat tertutup, pasti dia punya banyak teman”
“tidak. Ranu tidak punya banyak teman..” jawab nyonya wijaya lirih
“neee..kenapa?”
“dia gay”
“oh pantas saja tadi dia bilang anthony sangat tampan.tapi Ranu sepertinya bahagia” kata nyonya revino santai
“yaa..aku kasian padanya saat itu.. Saat umurnya masih 14”
“Kenapa dengannya?” ujar nyonya revino
“untuk pertama kalinya dia ‘dinodai’ oleh kakak kelasnya. Kejadiannya sepulang sekolah, saat itu dia pulang kerumah dengan keadaan yg sangat kacau, dia bahkan tidak mau bicara selama seminggu, sepertinnya dia sangat shock tapi setelah itu semua kembali seperti biasanyai, dia kembali ceria lagi ^^” jelas nyonya wijaya.
“ya Tuhan mengerikan sekali, anthony tidak akan pernah melakukan itu padanya “ seru nyonya revino
“ahahaaha tentu saja dia tidak akan, dia kan tidak gay” tambah nyonya wijaya sambil tertwa renyah
“hey, bagaimana kalau kita jodohkan saja anak kita, anthony bisa menjaga Ranu dan kita bisa selalu bersama” tawar nyonya revino
“hey anthony-kan tidak gay” balas nyonya wijaya sekali lagi
“tapi menurutku Ranu sangat mempesona aku yakin anthony-pun akan menyadarinya” ucap nyonya revino yakin
“ahahaha kita lihat saja” Merekapun melanjutkan makan malam mereka
FLASHBACK
1 TAHUN YANG LALU
RANU POV
“mau kemana kita kak?” Tanyaku pada kak rema , dia adalah kakak kelasku usianya 5thn di atasku (di sekolahku SD,SMP,SMA,UNIVERSITAS digabung)
Dia sangat baik dan juga tampan, kakak juga yg selalu melindungiku ketika anak-anak lain menggangu, aku sayang sekali pada kakak
“ke rumahku tidak apa-apakan” jwabnya sambil terseyum memamerkan deretan giginya yg putih bersih dan mengkilat
“he-emh” kataku sambil mengangguk
“bagus!”
di dalam rumah kak rema
rumahnya sangat luas dan asri
, sambil celingak celinguk aku mengikuti kakak dari belakang.
Aaiishh ternyata didalam rumahnya ada teman2nya... Yah! Aku jadi sedikit grogi .
teman2nya ada 3 orang sepertinya mereka bukan dari sekolah kami karena aku tidak pernah melihat mereka, aku menudukan kepalaku ketika kurasa mereka memperhatikanku.
“cantik. Siapa dia rem?” tanya salah seorang temannya yg bertubuh paling tinggi
“adikku, kalian jangan pernah mengganggunya. Mengerti!” ancam kakak
Aku tidak mengerti kenapa kakak berkata berlebihan seperti itu
“yeahh..” jawab temannya dan kemudian melanjutkan bermain GTA dgn kedua temannya yg lain.
“kau duduk dulu di sofa sana,aku mau mandi sebentar” ujar kakak yg langsung ku beri anggukan.
Kemudian kakak masuk ke kamarnya dan meninggalkanku sendiri dalam kecanggungan.
“hey namamu siapa?” tanya salah seorang teman kakak kali ini yg berambut pirang , sama sepertiku
“namaku ranu kak^^” jawabku sambil tersenyum
“…..” tidak ada jawaban.
Dia terus memperhatikanku dan membuatku semakin canggung ,
yg bisa ku lakukan hanyalah menunduk dalam-dalam.
Ku rasakan langkah kakinya mendekatiku Sejurus kemudian dia sudah ada didepanku, tiba-tiba tangan kanannya menyentuh pipiku, sontak aku kaget dan bergidik ,
dia mengangkat wajahku dan sedikit membungkuk hingga mata kami sejajar
“Kamu Cantik” gumamnya dan dg sempurna wajahku memerah,
kutepis tangannya dari wajahku
“heem..” gumamnya tak jelas
“mau ap-mmh-“ kata kataku terputus ketika bibirnya dengan kasar membungkam bibirku,
tidak! Ini ciuman pertamaku!! Aku tidak mau dengannya walaupun aku gay.
Dengan susah payah ku coba mendorongnya, tapi tidak berhasil dia begitu kuat.
dengan bernapsu menciumku, tubuhnya memeluk tubuhku sangat erat sampai dadaku sesak dan panas, dia tidak juga melepaskan ciumannya dariku.
Dadaku semakin panas dan sulit bernafas, kurasakan mataku berair dan beberapa detik kemudian tangisku pun pecah
ketika akhirnya dia melepaskan ciumannya
Aku malu, malu sekali. Dadaku sakit sekali rasanya, dengan masih terus menangis aku memanggil kakak-ku “kakak…kak rema” cuapku sambil sesenggukan menahan tangis.
Teman-temannya hanya menonton tanpa melakukan sesuatu
“h—hey kau jangan mengadu pada rema!” ucap si pirang yg tadi menciumku
“hiks hiks KAKAK!!” teriaku kali ini lebih keras
“DIAMLAH!!” bentaknya
“hiks hueeeenggg heeenggg” tangisku menjadi jadi
“KAU APAKAN DIA?”
bentak kakak yg baru saja keluar dari kamarnya
“t-tidak dia hanya—“ si pirang semakin kikuk dan ketakutan
“dia menciumku"
Tanpa aba aba! Kak rema meninju rahang si pirang diikuti dengan rentetat pukulan lainnya, seperti kesetanan kakak menghajar si pirang.
Oh God saat itu kakak sangat mengerikan,
aku takut..
Teman2nya mencoba melerai atau lebih tepatnya menghentikan kakak melancarkan pukulan2nya
“SUDAH KU KATAKAN PADA KALIAN JANGN MENGGANGGUNYA!” bentak kakak
“PERGI KALIAN SEKARANG!” bentak kakak lagi
Mereka langsung pergi secepat yg mereka bisa, meninggalkan kami berdua.
Kakak msih berdri mengamati kepergian teman-temannya dan ketika mereka benar2 sudah lenyap, kakak membalikan tubuhnya ke arahku.
Mata kami bertemu. Masih tersirat amarah dalam matanya. Membuatku semakin takut padanya
“a-aku mau pulang saja kak” ucapku pelan
“kenapa? Kau takut padaku de?” ujar kakak. kali ini gurat kemarahannya sudah menghilang dan digantikan dengan wajah kakak yg seperti biasa..yg lembut dan teduh.
……………..
“minum dulu nih” kata kakak sambil menyodorkan segelas air putih.
Aku menurutinya dan langsung mengosongkan gelas itu dlm sekali teguk karena aku memang haus sedari tadi,
aku masih schok dg kejadian barusan,
Soal ciuman pertamaku...
“kamu sudah melakukannya dengan siap saja?”
Tiba tiba kakak berkata
“Melakukan apa?” tanyaku bingung karena kakak tiba-tiba berkata seperti itu
“sudah berapa orang yg ‘menidurimu’”
“hah?? Kenapa kakak berfikir begitu?” ucapku kaget
“haha…jujur saja padaku” kata kakak semakin ngelantur
“Aku tidak pernah. Kak kau kenapa sih?” jawabku jengkel dan jengah dengan pertanyaan atau pernyataan kakak yg menurutku kurang ajar
“‘oh ya? Bagus berarti kau masih virgin ya?”
Oh God ! kali ini dia sudah keterlaluan. Tanpa minta izin aku beranjak dari tempat dudukku dan bersiap untuk segera pulang
“mau kemana de?”
Aku tidak menjawab karena masih kesal dengan pertanyaannya tadi
Baru beberapa langkah menuju pintu keluar , tiba-tiba kakak memelukku dari belakang, aku kaget setengah mati karena dia langsung melempar tubuhkuku ke sofa dan menindihku.
Kurasakan berat badannya di atas tubuhku.
sekali lagi dadaku sesak dan sakit
“baguslah ternyata kamu masih perawan (perjaka)” ucap kakak masih menindihku
“kak berat—lepaskan aku!” kataku sambi memukul mukul bahunya.
Tapi dia malah mencengkram kedua tanganku dan menguncinya, aku semakin meronta sejadi-jadinya, kakak lebih menguatkan cengkaraman pada kedua tanganku. Kurasakan pergelangan tanganku memanas dan sakit akibat cengkraman kakak yg amat kuat.
Sedetik kemudian air mataku tumpah dan membasahi pipiku
“kak sakit..” rintihku
“menangis saja de, tangisanmu hanya akan membuatmu kelihatan semakin lezat hahaha” bisik kakak di telingaku
Sontak aku menghentikan tangisanku, dan setengah mati mencoba agar tidak menangis, aku tidak ingin jadi 'lezat' ....
“hahahahah!! Kamu itu lucu ya” ujar kakak, dia mengecup bibirku sekilas
“brother.. don’t fuck me” kataku memohon
“who’s say that im gonna fuck you?”
“you will not..?”
“yeah.. I just wanna give you a ‘shit’”
“Tidak kak jangan lakukan itu!” teriakku sambil meronta-ronta sekuat tenaga
#PLAK
kakak menampar pipiku dengan keras “shut the fuck up when im going to make a shit, Arrasho!?”
Aku terdiam sesaat merasakan hawa panas dipipi kiriku
kemudian kakak melepaskan pakaianku dengan paksa
dan selanjutnya bisa dibayangkan dengan imajinasi masing-masing hehe..
[ END FLASH BACK]
@myoumeow
@Gabriel_Valiant
@yuzz
@tamagokill
@Fazlan_Farizi
@danze
@santay
@ularuskasurius
@mamoruu
@brownice
@AgeIrshadie
@pendatangbaru
@arieat
@AjiSeta
biar g bau tutup idung aj gan