It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
sederhana bagi aq ya mdh utk diikuti dan ckup bisa membntu mjlskan hal seblum keadaan skrg,, so,, sederhana disini artinya bukan buruk/konotasi lainnya,,,
okay selalu dituggu kelanjutannya.... hahahaha gpp maksa,, yg psti ttp aq baca
LANJUTINNN AJA GIMANA KELANJUTANYYA
@aii, welcome yah hehe, uda jadi 80% ni part 5 tp ak publish besok aja, anyway thanks dah mampir bca note Dyra
By : Esa Dewantara
" Apakah ini cinta ? ? "
=========================
Terus kebawah tangan Kak Ari turun sampai pusar Dyra dan
" Cukup kak , ade belum siap " ucap Dyra perlahan disela deru nafasnya menahan gejolak walau tak mampu dipungkiri Dyra sudah terbakar gelora syahwat namun dia tidak mau memulai sesuatu yang bersifat pribadi dan intim ini tanpa menggunakan rasa cinta yang tulus dari hati.
" Huuft, Iya maaf de , kakak terlalu terbawa suasana, maafin kakak ya ? " Pinta Kak Ari dengan tulus tanpa ada rasa sesal kegiatan intim itu terhenti ditengah jalan.
" Iya gpp kok kak, mungkin ade juga terbawa suasana tadi " jawab Dyra dengan sedikit tawa kecil dari mulutnya.
" Dek " panggil Kak Ari dengan pelan.
" Iya kak " jawab Dyra singkat dan mulai memalingkan wajahnya memandang wajah Kak Ari.
" Kamu ga marahkan , kakak tadi lancang nyium kamu ? Tanya Kak Ari perlahan.
" Ah tidah apa-apa kak, cuma kalau boleh jujur tadi itu ciuman pertamaku kak, jadi maaf ade agak kaget waktu kakak tadi mau ehm . . . " ucap Dyra agak ragu untuk melanjutkan kalimatnya.
" Iya-iya cukup , aku tahu de, makanya kakak minta maaf kalau sudah berbuat kurang ajar ke ade " ucap Kak Ari dengan nada penyesalan.
" Ah sudahlah kak tidak apa-apa , ade ga marah kok, cuma ini terlalu cepat buat ade hehe " jawab Dyra dengan melemparkan senyum tulus yang tidak dibuat-buat karena memang Dyra tidak marah dan menyesal dengan apa yang telah terjadi.
" Hmm oke kalau tidak marah jadi kakak lebih tenang, eh dek dah hampir jam 11 pulang yuk takut nanti kamu dicariin orang tua kamu, ! " kata Kak Ari dan mulai berdiri dari tepi benteng yang berupa potongan yang digunakan mereka sebagai tempat duduk tadi , dia ulurkan tangan kearah Dyra berusaha membantu Dyra berdiri, Dyra mengulurkan tangannya namun tiba-tiba dalam satu sentakan tubuhnya sudah dalam pelukan Kak Ari.
" Entah kenapa rasanya hati ini merasa tenang saat tubuhku memelukmu de, sepertinya aku jatuh cinta padamu dalam pandangan pertama Dyra , padahal kakak orang yang susah jatuh cinta, tapi lain denganmu , kamu sosok yang sangat mudah untuk aku cintai de, maukah kamu mengisi kekosongan ini de ? " pinta Kak Ari dan memegang kedua pipi Dyra dan menatap mata Dyra dengan harapan dia temukan cinta di mata Dyra untuknya.
Ditemukan sekelumit cinta disana namun masih dikelilingi keraguan, tentulah Kak Ari menyadari bahwa akan ada cinta yang tumbuh dihati Dyra untuknya hanya butuh waktu untuk menghapus keraguan yang mengelilingi cinta itu, mata adalah jendela hati disana terpancar apa yang sebenarnya orang rasa dan Kak Ari tak mau melewatkan kesempatan untuk mendapatkan cinta Dyra.
" Maaf bukankah ini terlalu cepat, kakak belum mengenal pribadi Dyra, dan begitu juga sebaliknya, lebih baik kita jalani ini dulu kak pelan-pelan " jawab Dyra perlahan dan hati-hati tak mau Kak Ari merasa tersinggung dengan penolakkannya.
" Haha . . . , iya kamu benar de, kakak terlalu buru-buru ya, cuma kakak udah yakin dengan kamu de, dan ga mau ada orang lain yang duluan memilikimu " ucap Kak Ari.
" Baiklah kalau begitu yakinkan ade bahwa kakak orang yang tepat buat ade " ucap Dyra lugas .
" Baiklah akan kakak buktikan dan yakinkan ade bahwa kakak pantas buat ade, boleh kakak cium ade sekali lagi sebelum kita pulang de ? " tanya Kak Ari pelan-pelan takut Dyra akan marah dengan permintaanya.
" Tentu kak, silahkan " ucap Dyra sambil memejamkan matanya.
" Cup " sebuah kecupan yang pelan dan hangat dikening Dyra membuat Dyra tercengang dan kaget serta merta dia membuka matanya dan memeluk sosok pria yang berada didepannya dan tengadah mencoba mencari makna sesuatu diwajah seseorang yang baru saja menciumnya itu namun hanya senyuman kecil tersungging indah dibibir Kak Ari yang dia temukan dan Dyra ikut tersenyum kecil.
## 20 Agustus 2008 ##
** Dyra Pov **
setelah kejadin 5 hari yang lalu Kak Ari membuktikan ucapannya dia tidak pernah absen kirim pesan baik sms maupun telpon hanya untuk menyuruhku makan , sholat, jangan tidur terlalu larut malam, jaga kesehatan dan semua perhatian-perhatian sekecil apapun selalu dia berikan padaku, dan aku mulai bertanya pada hatiku
" YA TUHAN APAKAH INI CINTA ? APA BENAR INI APA YANG KURASA ADALAH RASA YANG DIMILIKI SESEORANG UNTUK BERBAGI KASIH SAYANG PADA PASANGANNYA ? " Batinku terus berjibaku saling menyahut tiba-tiba kurasakan handphonku bergetar dan berdering segera kuangkat karena terdapat nama Kak Ari dilayar handphoneku , ( accept call ).
" Dek baru apa ? Sibuk ga ? Kakak mau minta tolong bisa ga de ? Tapi jangan dipaksakan ya kalo ga bisa " kata Kak Ari diline seberang sana.
" Gak kak ni bru santai kak, mang mau minta tolong apa kak ? Tanyaku pelan-pelan.
" Begini dek kakak habis tugas luar kota dari Purwakarta, terus ni mau pulang uda dijalan didalam bis, ade bisa jemput kakak diperempatan Pabrik Gula Madukismo ga ? Soalnya motor kakak, kakak titipin di Stasiun Lempuyangan de, tapi kira-kira kakak sampe, sekitar jam 23.00 gmn kemalaman ga de ? " tanya Kak Ari berharap cemas dengan permintaannya.
" Iya bisa tenang aja kak lagean ade juga bebas kok pulang pergi dari rumah hehe, papa ma mama baru keluar kota, dan Kak Ardian mungkin nginap dirumah temannya, yasudah nanti sms aja kak kalau udah dekat ya . . . " balasku.
" Siip makasih sayang, eh dek hehe . . . " ucap Kak Ari dengan nada usilnya.
" Hahahaha . . . pake sayang-sayang lage ga jadi jemput ni ade " balasku dengan pura-pura marah.
** End Pov**
#22.35 WIB#
Seperti biasa Dyra selalu berusaha on time jika janjian, dengan gelisah dia menanti diseberang utara perempatan pabrik gula madukismo menanti sosok pria yang akhir-akhir ini membuatnya berfikir keras akankah dia menerima pria ini untuk melengkapi separuh hatinya. Tak tik tak tik jam ditangan kirinya terus berdetik 22.55 WIB sebuah bus besar berhenti dibarat perempatan dan turunlah seorang pria dengan jaket bulu berwarna cokelat menengok kanan kiri seperti sedang mencari seseorang dan Dyra yakin dengan tebakannya bahwa sosok itu adalah Kak Ari. Dyra melajukan motornya dan menghampiri sosok itu.
" Ade udah dari tadi ya ? Hehe tetep ya on time, buat kakak makin sayang aja ma kamu de, i love u full pokoknya dek hahaha " ucap Kak Ari dengan sumringah dan tak hentinya senyum terkembang dibibirnya.
" Hahaha biasa aja kali kak, udah yuk buruan keburu pagi ni, tapi kakak depan ya ? Dingin soalnya " ucap Dyra.
" Siap bos, laksanakan hehe " ucap Kak Ari dengan gaya kocaknya.
Ditengah perjalanan ke Stasiun Lempuyangan Dyra banyak bertanya ke Kak Ari dan salah satunya adalah tentang pekerjaanya di Purwakarta,
" Kak mang dalam rangka apa ni kantor mendelegasikan kakak ke Purwakarta ? " tanya Dyra.
" Kebetulan baru ada promo event dari indo**t de, jadi kita promo disana " jawab Kak Ari
" Oh gitu kak " ucap Dyra
" Yup " balas Kak Ari.
Beberapa menit berlalu mereka akhirnya tiba di Stasiun Lempuyangan tetapi tempat penitipan motornya sudah tutup jadi mereka berinisiatif untuk menunggu dengan jalan-jalan terlebih dahulu.
" Kak kita mau kemana , tuh penitipan motornya masih tutup " tanya Dyra pada Kak Ari
" Yaudah kita cari minum aja dulu de, ga mungkin jugakan kakak minta antar sampai condong catur hehehe " jawab Kak Ari.
"Hehehe iya adekan jarang keluar rumah jadi ga begitu hafal jalan diJogja kak " ucap Dyra malu-malu
" Hehehe ya ampun dek mang kamu ga pernah apa main-main kemana gitu ? Gimana kalau besok-besok main kerumah kakak ? Kakak jemput dah , gimana mau ? " tanya Kak Ari.
" Boleh juga tuh kak hehe, terus sekarang kita mau kemana kak ? " tanya Dyra.
" Sambil nunggu penitipan motor buka, kita ngobrol sambil duduk di Societet TBY aja gimana de ? Soalnya penitipan motornya buka jam 4 pagi de, gimana apa kamu mau pulang aja biar kakak tunggu di Stasiun ? " tanya Kak Ari takut jika Dyra bakal dicari-cari oleh orang tuanya.
" Ga lah ade temani Kak Ari aja, mpe pagi juga gapapa, kakak lupa ya papa ma mama kan baru diluar kota terus Kak Ardian mah masa bodo dia hehe, jadi ga usah khawatirin ade kak " jawab Dyra sambil tersenyum.
" Yauda kalau begitu makasih SAYANG " ucap Kak Ari dengan menekankan kata sayang.
" Mulai lage dah " ucap Dyra agak merajuk dengan kata terakhir yang diucapkan oleh Kak Ari tadi.
" Iya -iya maaf ade hehe " ucap Kak Ari sambil tertawa terkekeh pelan dengan sikap Dyra yang belum mau dipanggil sayang, susah juga ternyata melelehkan hati Dyra untuk benar-benar menerima jadi kekasih.
Akhirnya berjam-jam mereka berbincang entah apa yang dibincangkan yang jelas Kak Ari mencoba mencari-cari semua hal tentang Dyra agar tahu apa yang disuka dan tidak disuka. Mereka juga sempat berpindah tempat ke Benteng Vredeburg , hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 04.00 pagi.
" Yuk dek ke penitipan pasti uda buka sekarang " ajak Kak Ari ke Dyra karena penitipan buka jam 4 pagi.
" Yup, yuk kak " balas Dyra.
Seperti awal tadi Dyra membonceng dibelakang
Kak Ari , Dyra merasa nyaman mencium aroma parfum soft yang dipakai Kak Ari, dan Dyra melingkarkan tangannya dipinggang Kak Ari dan menempelkan wajahnya dipunggung Kak Ari mencium lebih dalam aroma parfum yang membuat Dyra addicted, merasa dipeluk pinggangnya dan wajah Dyra dipunggungnya Kak Ari cuma tersenyum dan membatin " Ni anak memang unik, susah diraih, selalu buat aku mendamba, buatku lupa diri, dyra . . . dyra sepertinya aku memang sudah yakin dengan perasaanku ke kamu, aku harus memilikimu Dyr ".
Tidak sampai 15 menit mereka telah sampai di penitipan motor stasiun Lempuyangan namun sial ternyata masih tetap tutup, tetapi Kak Ari berinisiatif memencet bel didepan penitipan itu berkali-kali dan akhirnya pintu terbuka dan terlihat bapak-bapak membukakan pintu.
" Maaf pak mau ambil motor " ucap Kak Ari
" Oh ya mas, bentar ya, tiket motornya mana mas " tanya bapak penjaga penitipan motor itu.
" Ini pak , silahkan " ucap Kak Ari sambil memberikan tiket berbentuk persegi berwarna hijau itu.
" Oh ya mas, tunggu didepan ya mas biar saya keluarkan " ucap bapak-bapak itu.
" Iya pak, makasih " balas Kak Ari yang hanya dibalas senyum dan anggukan kepala bapak penjaga penitipan motor itu.
5 menit kemudian motor Kak Ari sudah diluar dan siap dinaiki, Dyra berada disampingnya berada diatas motornya.
" De kakak langsung pulang ya, ade tahukan jalan pulang dari sini ? " tanya Kak Ari.
" Iya tahulah kak , hahaha masa disini aja ga tahu " ucap Dyra.
" Yauda syukur dah jadi kakak ga perlu antar pulangkan ? Hehe ! " ucap Kak Ari
" Ya ga perlulah kak , kakak kan capek, yaudah kakak duluan sana geh " ucap Dyra.
" Iya tapi kakak mau kasih tahu sesuatu , sini kakak bisikin " ucap Kak Ari pelan-pelan.
" Apa kak pake bisik-bisik segala " ucap Dyra sambil mengulurkan telinganya tetapi yang didapat, adalah sebuah penarikan kepalanya dan sebuah ciuman hangat menempel dibibirnya cukup lama disana dan dyra hanya mampu menutup mata menikmatinya.
" Hehe kok cuma merem de " ucap Kak Ari setelah melepaskan ciumannya .
" Hehe kakak buat kaget aja, gimana coba kalau ada yang lihat " ucap dyra aga was-was dan memandang kanan kiri jalan tetapi memang masih sepi.
" Ga lah kakak pasti selalu perhitungkan ga mungkin cium ade sembarangan, hehe . . . Yauda besok ade kakak jemput ya hari ini kakak mau istirahat, jangan lupa ya besok sore jam 5 de " ucap Kak Ari dan melemparkan ciuman cepat dipipi dyra, dyra hanya tersenyum malu dan menjawab
" Hahaha kakak nakal, yauda af pulang duluan, daaa . . . Kak hati-hati ya dijalan " ucap dyra mulai menjauh dengan motornya dan melambaikan tangan kearah Kak Ari yang dibalas dengan kiss bye dan senyuman dari bibir Kak Ari dan diakhiri lambaian tangannya.
========================
Yippiee note Dyra part 5 udah update maaf ya kalau jelek jalan ceritanya hehe, ni memang pengalaman yang penah terjadi pada autor cuma mungkin ada sedikit penambahan so jangan bosan ya bacanya, bagi yang dah baca jangan lupa saran dan kritiknya, pembaca yang baik selalu meninggalkan jejak untuk menghargai hasil kerja sang autor ( jgn jd SR) so gimme C gimme O gimme double M gimme E gimme N gimme T , COMMENT ghahaha maksa ya #plaaak, anyway arigato . . .
Mention section :
@masdabudd,@SanChan,@adzhar,bang @yuzz,@greenbuble,@Ricky89,@aii.
hahahaha,,, bibir aq blm pernh dicium siapapun,,, #hahahaha
@greenbuble, waduh jangan itu khusus buat Dyra aja wkwkwkw
Jam menunjukkan pukul 18.00 Dyra masih berkutat didalam kamar bingung memilih baju mana yang akan dipakai, Hari ini dia ada janji dengan Kak Ari untuk bertemu lagi untuk makan malam dan sekedar jalan - jalan di mall, entah mengapa Dyra jadi over seperti saat ini hanya untuk bertemu Kak Ari padahal biasanya dia cuek dengan baju apa yang dia pakai saat jalan - jalan, bahkan kadang hanya memakai celana pendek dan kaos diary putih yang ada gambar jamur yang mirip . . . Yah you know what ? Benda pejal yang selalu berada diselangkangan lelaki, mungkin karena merasa hari ini akan ada momment yang spesial jadi dia berusaha tampil setampan mungkin didepan orang yang akhir - akhir ini menggelitik hatinya. Setelah mengobrak - abrik isi almarinya akhirnya dia dapat juga baju yang menurutnya layak dan pantas dia kenakan untuk bertemu dengan pujaannya itu.
Pukul 19.15 WIB terdengar suara bel rumah yang mendesah karena sentuhan tangan seseorang yang dipastikan oleh Dyra bahwa itu tangan Kak Ari yang memberikan sentuhan hangat pada bel dirumahnya. Kamar Dyra berada dilantai 2 jadi sedikit terburu - buru dia berlari untuk membukakan pintu , sesampainya diruang tamu Dyra melihat Mbok Varni berjalan kearah pintu hendak membuka pintu depan, Mbok Varni adalah asisten rumah tangga di kediaman keluarga Kusuma yang nama sebenarnya adalah Parni tapi khusus dengan Dyra dia minta di panggil Varni biar keliatan gaul katanya , " Ga usah mbok biar aku aja yang buka " ucap Dyra " Siap mas bos " ucap Mbok Varni sambil mengangkat tangan layaknya prajurit hormat pada komandannya sambil memasang senyum sok elegannya , " Hahaha mbok ah sok gaul " ucap Dyra " Heitz jangan salah mas gini - gini mbokkan masih gaul masih muda masih bisa kalau cuma menggaet siapa tuh Nyun Bin yang artis dari Malaysia " ucap Mbok Varni dengan mantap " Hahaha makin ngaco ni Mbok , ralat ya mbok namanya Hyun Bin dan dia artis dari Korea, kalau Nyun Bin dari BunBin (Kebun Binatang ) kali hahaha mbok ni sok yes dah, upz lupa kak Ari dah didepan , mbok ah gambreng dah ni jadi lupakan kalo ada tamu udah aku kedepan dulu mbok " ucap Dyra dan buru - buru membukakan pintu untuk seseorang dibalik pintu yang sabar menanti sang empu rumah membukakan pintu rumahnya.
Dengan tergesa - gesa Dyra membuka pintu rumahnya dan terlihat seorang pemuda berkemeja panjang berwarna biru yang dilipat sampai lengan dipadu celana kain hitam serta dipadu dengan sebuah sepatu pantofel warna senada , sebuah lengkungan indah terukir dibibir pemuda yang membuatnya semakin terlihat tampan, " Maaf kak lama ya nunggunya ? " ucap Dyra dengan raut muka yang menunjukkan rasa bersalah, " Ah ga kok Dyr baru juga 1 jam nunggunya . . . Hahaha . . . Becanda baru 10 menit aja kok but it's ok cause it's worthy dengan apa yang kamu kenakan , you are so dashing Dyr " ucap Kak Ari tulus dan memandang Dyra lekat - lekat seakan setiap inch dari jengkal tubuhnya sangat sayang untuk dilewatkan dari pandangannya , " Hahahaha . . . Over ah kakak, udah yuk keburu malam bisa - bisa tutup mallnya " ucap Dyra yang tak mampu menahan rona merah dipipinya karena pujian Kak Ari dan tatapannya yang membuatnya meleleh. " Hahaha ga lah masa over sih kamu malam ini memang terlihat sangat tampan bukan berarti sebelum - sebelumnya kamu ga tampan ya ? Kamu selalu terlihat tampan dimataku Dyr " ucap Kak Ari tulus tanpa dibuat - buat tidak seperti gombalan - gombalan yang sering diucapkan para komedian di acara tv sekarang ini yang hanya talk nothing. " ough stop it kak jangan buat aku mati gaya dong, uda yuk berangkat " ucap Dyra sambil tertawa kecil yang membuat lesung pipinya terekspos dengan jelas, " with pleasure my prince " ucap Kak Ari sambil berjalan kearah mobil bersiap membukakan pintu mobil " Bentar kak aku mau tinggalin pesan dulu buat mbok " ucap Dyra dan berlari masuk dan didapatinya mbok sedang asyik nonton tv, " mbooook " teriak Dyra kagetin mbok Varni " Eh kecoak bunting lahirnya disesar (ceacer ) " latah mbok Varni " hahaha emang ada kecoak bunting disesar mbok , mbok ah makin ngaco aja " ucap Dyra sambil cekikan " Ah mas ah ngagetin mbok aja, ada apa mas ? Ga jadi jalan - jalan ya ? " tanya mbok Varni , " Oh ya busyet dah kasian kak Ari nunggu lagi " batin Dyra , " Enak aja jadilah mbok cuma mau pesen aja mungkin nanti aku menginap dirumah temanku mbok, jadi suruh pak Rusdi ( satpam keluarga Kusuma ) tutup pintu gerbang terus mbo kunci pintu depan terus seumpama besok mama atau papa uda balik bilang aja aku ada tugas kelompok sekolah jadi harus nginap dirumah teman , gitu aja inget jangan sampe lupa lho mbok " ucap Dyra mewanti - wanti mbok Varni " iya mas beres dah " ucap mbok Varni " ok sip makasih mbok, aku keluar dulu mbok " ucap Dyra sambil berlalu dari hadapan mbok Varni dan bergegas berjalan dimana Kak Ari menantinya.
20 menit kemudian mereka telah sampai di sebuah mall yang sudah sangat ramai dengan para remaja, ada yang berpasang - pasangan, ada yang bergerombol , ada pula yang sendirian duduk - duduk didepan mall. Setelah berjalan masuk ke mall mereka duduk di foodcourt, " Sebenarnya aku mau ajak kamu candle light diner di Dixie Dyr tapi uhm . . . Forget it , makan dimanapun asal ada kamu pasti tetap menyenangkan " ucap Kak Ari " Hah jangan bilang kakak dah reservasi meja buat dinner terus dibatalin gara - gara kita kemalaman keluar ya kak " ucap Dyra dengan mimik muka bersalah " Hahaha santai aja Dyr kan bisa next time " ucap Kak Ari dengan senyum tulusnya, " Oh pantesan kakak pakai baju formil gini , maaf ya kak " ucap Dyra makin merasa bersalah dengan Kak Ari " Heh udah . . . udah, kan udah kakak bilang ga apa - apa , uda geh buruan mau pesan makan apa ? " ucap Kak Ari " Yaudah aku mau Chicken Steak with Mushroom Sauce aja kak " ucap Dyra " Ok got it, minumnya " tanya Kak Ari lagi " Original Carrot Juice aja kak " balas Dyra " Ok sayang " ucap Kak Ari " Heeeh kakak . . . " ucap Dyra sedikit membulatkan matanya dan menengok kanan kiri takut kalau ada orang lain mendengar apa yang diucapkan oleh Kak Ari barusan " Heehehe . . . Iya . . . Iya . . . Maaf sayang keceplosan, eh lage hehehe, lagean ni tempatkan sepi noh cuma kita ma pasangan pemuda pemudi diujung itukan " ucap Kak Ari, " Iya sih tapikan tetap aja harus hati - hati kak ga mau kan nanti ada orang memandang aneh bahkan jijik ke kita yang kakak tahu penyuka sejenis kaya kita jadi kaum minoritas yang tidak diakui dan tabu untuk diekspos kak " ucap Dyra hati - hati agar ucapannya tidak membuat kak Ari jengah padanya, " Iya dek ok deh i promise ga akan lakuin lagi " ucap kak Ari sambil menowel hidung Dyra yang mancung dan cuma ditanggapi Dyra dengan tawa kecil.
Tidak sampai 20 menit makanan pesanan mereka sudah tersaji didepan mereka , mereka makan sambil mengobrol ringan tentang sekolah dan kuliah mereka, tak terasa waktu hampir menunjukkan pukul 9 malam , biasanya mall di Jogja tutup pada pukul 9 malam begitu pula mall dimana Dyra dan Kak Ari berada , setelah kenyang dan tak lupa membayar bill , merekapun keluar dari mall menuju lift dan mengarah ke basement tempat dimana mobil Kak Ari terparkir, sesampainya didepan mobil dengan segera kak Ari membukan pintu untuk Dyra dan hanya dibalas dengan senyuman dan ucapan terima kasih dari Dyra , Kak Ari hanya membalas dengan anggukan dan pandangan memuja.
Saat berada didalam mobil Kak Ari tidak segera menghidupkan mesin mobilnya tetapi dia malah menghadap Dyra dan berucap lirih memangil nama Dyra " Dyr . . . " ucap kak Ari dengan pandangan sayu mendamba " Iya kaa . . . k " balas Dyra hampir terputus saat wajahnya berpaling dan bertemu pandang dengan Kak Ari, waktu seolah melambat ketika tiba - tiba kak Ari memajukan wajahnya keara wajahnya dan sebuah ciuman hangat mendarat dibibir Dyra sangat pelan dan lembut lidah Kak Ari menjelajah seluruh rongga mulut Dyra dan menumukan lidah Dyra disana dan disesapnya dengan lembut lidah Dyra seolah menyesap air dari pohon penghasil gula, Dyra hanya mampu menikmati setiap ciuman kak Ari yang mencandu ini dengan mata tertutup , selang beberapa menit kak Ari melepaskan ciumanya dan Dyra merasakan sebuah ciuman hangat dan lembut dikeningnya, Dyra hanya terdiam menutup mata dan senyuman bahagia tersungging dibibirnya.
Disepanjang perjalanan tangan kiri Kak Ari menggenggam dengan lembut tangan kanan Dyra seolah tangan Dyra terbuat dari bahan yang udah koyak jika digenggamnya terlalu keras, sesekali kak Ari menoleh memandah wajah Dyra yang selalu tersungging senyuman dibibirnya. " Dek . . . jadikan menginap dirumah kakak ? " Tanya kak Ari, " Tapi ade ga akan diperkosakan kak ? Adekan masih virgin hehe " canda Dyra dengan muka innocent " Hahaha . . . Sembarangan kamu de, dasar emang kakak keliatan kaya PK hahaha ? " ucap Kak Ari yang dibalas dengan tawa yang meledak dari Dyra dan berusaha menghindar dari tangan kiri Kak Ari yang coba menggelitik badannya.
Selang beberapa menit akhirnya mereka sampai dirumah megah dimana kak Ari tinggal, saat Dyra memasuki rumah Kak Ari Dyra terkejut dengan sepasang pemuda yang sedang asyik menonton acara tv diruang tamu dengan posisi depan belakang dan pemuda yang dibelakang melingkarkan tangan diperut pemuda yang ada didepannya, " Oh ya dek kenalkan ini Angga dan Daniel mereka kos disini jadi lantai bawah ini mereka kontrak dan kakak tinggal diatas tapi kakak masih punya hak penuh untuk berada dilantai bawah hehe . . . " ucap Kak Ari " Oh begitu " ucap Dyra sambil menyalami keduanya dan memperkenalkan namanya pada keduanya. " Yaudah Ngga . . . Niel . . . Kita naik dulu ya " ucap kak Ari, " naik kemana kak ? Langit ketujuh ya " seloroh Daniel, " Atau naik - naik kepuncak nananina ( baca : klimaks ) hahaha " tambah Angga yang diikuti tawa mereka " Eh kalian berdua dasar omes , pantesan tiap malam kakak dengar suara kucing gulat ah uh ah uhgitu , eh ternyata oh ternyata wkwk " balas Kak Ari sambil meraih tangan Dyra dan bergegas naik ke lantai atas sebelum bantal ruang tamu yang berada disamping Angga dan Daniel mampir ke tubuh kak Ari , Dyra hanya bisa tersenyum langsam dan mengikuti kak Ari naik kelantai atas karena tak mau jatuh gara - gara tangannya sudah digenggaman tangan Kak Ari dan mengarah kebagian lantai atas dari rumah Kak Ari yang terasa sangat bebas dan nyaman ini.
Maaf ya summon kalian ni dah vacum 4 bulan krn bnyk hal yg terjadi pd gw , dr CO BF ke ortu gw yg berujung drama quen merengek2 like a pepek ( zavan ws mode on ) then gw harus marriage soon as possible jd ribet jg dg wedding plan , n for the disco stick sake GF nempel trus like bodyguard #fuh kibas pantat, jd harap maklum n selamat menikmati . . . N wat rendi summonin papah , eyang ma onet dunk biar rame lapak gw , ga hapal id mreka hehe
wahhh semoga langgeng ya.. haihihihihi
ceritanya meski lama msih cucok