It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
pasti tu mantannya kelepek2 cem ikan yg kekurangan air :P
Kalo jadi pindah lapak undang ane ya buat sukuran .
(>_<)
Knp paragrafnya terlalu panjang n sering tak ada spasi antar paragraf? Gak nyaman bgt bacanya. Lbh baik 1 paragraf terdiri dr beberapa kalimat aja.
Setiadi ini plin plan jg ya kyk aku. Blm jls apa dia msh plin plan stlh 3 thn berpisah dgn randy. Ditunggu lanjutannya. Cemungud
====
Hari Minggunya, Setiadi bangun agak siang, juga Jimmy yang juga ikut kelelahan setelah kemarin pulang lewat jam 3 dini hari. Selewat jam 1 siang mereka pun bangun. Mereka pun berjalan ke warung dekat rumah untuk membeli makan siang. Sembari menikmati siaran tv mereka menikmati santapannya. Jimmy memperhatikan porsi makan Setiadi yang sangat sedikit, nasi setengah porsi, satu macam sayur dan satu potong ayam belum lagi dia memberikan sedikit nasi kepada Jimmy.
"Di, lu makan nya dikit amat... Gua mana kenyang makan segitu?" Jimmy sambil heran menerima sebagian porsi nasi dari Yadi.
"Udah biasa di Surabaya, dari 2 taon lalu gua diet nya" jawab Yadi sambil tersenyum kepada Jimmy.
"Di, lu kapan masuk kantor nya?"
"Gua ambil jatah cuti 1 hari, jadi Selasa gua masuknya, Seninnya hub ketemuan ama Rontje aja kali."
"Boleh tuh, eh gua bantuin lu beres2 barang lu yah?"
"Wah makasih udah mau bantuin. Bentar lagi aja tunggu gua gak ngantuk lagi." Setiadi sambil menepuk pundak Jimmy memberikan gestur terima kasih.
"Johan yang ajarin gua manjain tubuh gua sendiri, katanya menghargai tubuh sendiri, eh gua kenalin Johan ke lu deh, dia sama- sama penggila basket ball kayak lu. Dia cucok loh lebih tinggi kayak Hendra"
"Wah boleh tuh, jadi ada temen main."
Kira- kira sore jam 5, kamar Setiadi pun rapih, semua dus sudah di benahi, di taruh di depan rumah untuk diambil oleh pemulung. Jimmy dan Setiadi pun masih bermandikan keringat ketika mereka duduk di sofa. Ponsel Jimmy pun berbunyi, ada sms masuk. Tak lama senyum Jimmy merekah,