It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"HAH? Serius mas Randy?" tanya Rontje.
"Iyah, aku serius. Besok aku akan urus surat pengunduran diri dari kantor bokap." sahutnya dengan tenang.
Sesaat tak ada satupun yang menjawab, terkejut oleh penuturan Randy dan apa yang ia lakukan untuk Setiadi.
"Mas bener lakukan untuk mas Yadi?" tanya Rontje ragu- ragu.
"Iyah, aku lakukan ini untuk buktiin aku serius cinta Yadi. Ama Cindy udah akan urus yang perlu- perlu."
"Mas... Itu..."
"Ran, sekarang ku jadi one of us... Wellcome to the club bro..." Jimmy memecah kesunyian.
Mereka di kejutkan oleh suara bel pintu. Jimmy membuka pintu.
"Loh... Kenapa ini Tjetje... Loh loh... Ini ada apa?" Cindy terheran- heran.
"Jeng... Pengorbanan jeng mulia sekali..." Rontje masih menangis sesegukan.
"Pengorbanan apa? Ku cuma bawa pizza doang kok..." Cindy masih terheran- heran dengan tangan kiri membelai Rontje, tangan kanan memberikan pizza kepada Jimmy.
"Cin, tadi Randy udah proklamasi..." Setiadi menerangkan.
"Yuk, gabung... Kita baru aja satu dua suap." timpal Jimmy.
"Oooh... Gitu toh... Yah gua cuma ikuti kata hati aja, gua udah bilang ama Yadi kalo pernikahan kita bukan atas dasar cinta."
"Jeng, aku akan khusus ber dzikir buat jeng supaya dapet yang lebih lagi yah." timpal Rontje.
"Jangan yang lebih gede dari Randy yah... Kalo boleh ku minta Tjetjeku sayang..." jawabnya dengan candanya yang khas.
GRRRRRR... Tawa mereka pecah.
"Wah boleh tuh idenya." jawab Johan.
"Gak usah mahal- mahal, pesta di sini aja, paling makanannya aja yang agak mewah, ku lebih seneng keakrabannya, di luar kayaknya gak terlalu bebas deh." jawab Randy.
Malam itu mereka sengaja bersantai- santai lama. Cindy pun yang biasanya jam 9 sudah pulang, kali ini bersama mereka hingga jam 11 malam. Sambil mendengarkan musik, mereka duduk di ruang tamu, Johan dan Jimmy duduk di lantai bersama Rontje, sementara Setiadi dan Randy duduk di atas sofa. Cindy tidak terlihat sedih, dengan gaya bicara dan candanya yang khas, dia mampu berbaur dengan mereka. Baru melewati jam 12, Randy mengantar Cindy ke rumah, dengan diikuti Setiadi dari belakang, untuk mengantar Randy sesudahnya, karena melihat Cindy yang terlihat mengantuk.
"SELAMAT YAH CIN... Lu jadi perawan lagi..." Rontje mengangkat gelas, diikuti oleh yang lain.
Suasana pesta makan malam di rumah Jimmy dihadiri oleh Johan, Randy, Setiadi dan Rontje, merayakan Randy dan Setiadi resmi menjadi pasangan, dan Cindy resmi melajang.
"Cin, rambut lu hebring deh, mirip J. Lo." puji Setiadi.
"Makasih... Ini kan karyanya Rontje. Tjetje memang hebat kan" jawab Cindy sambil memberi hormat sekaligus tersipu malu di puji. Rontje menundukkan badannya memberi hormat sambil di teriakkan,
"YEEEE.... Hidup Tjetje..."
"Eh Cin, lu ada rencana cari pengganti gak?"
"Ah itu sih let it flow lah... Gua gitu... No office..."
"NO CINDY..." jawab mereka semua sambil tertawa.
"I am fun fearless female..." sahut Cindy dengan suara renyah.
"Jeng... Aku doain supaya dapet cowok yang..." Rontje berkata,
"... Jangan yang besar..." Cindy memotong kalimat Rontje.
Semua melongo ke arah Cindy...
"Aku gak bisa nafas dong tiap malem..." sahut Cindy dengan suara manja dengan senyum menggoda.
@arieat, ini memang kisah fiktif. Ku buat semua jadi bahagia, memang ada konsiderasi: Cindy nikah ama Randy lebih karena di jodohin Yadi, jadi gak trl cinta. Selama ini Cindy gak merasa sesuatu yg istimewa. Jadi ketika dia cerai, dia melakukannya buat Yadi. Yadi pun ku buat bahagia karena dia tabah...
@farizpratama7, pasti dong...lagi ku tulis
saluuut ama cindi om bro, bisa se easy going itu
saluuut ama cindi om bro, bisa se easy going itu