It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
tahun baru dilanjutinnya haha
sedikit dulu jangan banyak2 gue mau muntah nulisnya kalo banyak banyak hahha
Gersang : Embun, tau kah kamu... Pengabaianmu seperti meletakan pisau karat tepat di tengah hatiku tidak kah kau rasakan sedikit saja pengorbanan yang kubuat untuk mu? Tidakah kau mengerti?
Embung : Gersang, tetaplah mencintaiku, aku tau kau mencintaiku, aku memang terlalu munafik, membiarkanmu larut dalam luka berkarat. Luka yang aku buat, aku hanya ingin melihat seberapa kuatnya kamu, untuk cinta kita nantinya.
***
Drama, langit indah pulau dewata akan jadi saksinya.
***
Angin menyapu pantai Tanah Lot, membuat tatanan rambut Rendi menjadi sedikit berantakan, berkali-kali Rendi menghela nafasnya entah karena apa dan untuk apa, matahari kian lengser namun masih jauh dari kata sunset. Orang-orang di sekitarnya sibuk berfoto dan berenang bersama kerabat atau pacarnya.
Rendi duduk di atas batu karang yang menjorok agak ke tebing, seorang diri. Menikmati irama alam yang dihasilkan dari hantaman ombak. Levi terlihat melempar pandangnya kesegala penjuru pantai ini.mencari sosok yang saat ini kuperhatikan.
Tarik nafas, embuskan, begitu seterusnya, seperti sedang melakukan ritual peleasan beban.
"Kamu di sini Ren. Aku nyari kamu ke mana-mana padahal" Levi melangkah mendekati Rendi tepat di sebelab kirinya.
"Lagi apa? Kenapa mau ke pantai nggak bilang-bilang!" Seperti bos. Levi benar-benar memperlihatkannya kini, entah mengapa ia seperti itu sekarang ini.
Rendi terperangah, aku tahu dia heran, sama sepertiku. "Kakak tadi lagi ngobrol sama kak Agus jadi aku nggak berani ganggu, kelihatannya ngobrolin hal serius tadi ya?" Rendi berdiri, menepuk bagian-bagian tubuh yang kotor lalu berlalu naik ke atas tebing.
Aku semakin aneh dengan Levi, seperti cemas, kesal, gundah atau entahlah gusar sekali gelagatnya. "Mau ke mana sih!" Levi benar-benar terlihat bodoh saat ini, bertanya saar Rendi sudah memilih tempat favoritnya selama tiga hari ini, tempat yang menurutku juga amat indah untuk menikmati sunset.
"Di sini aja, mau ke mana lagi emang" aku tahu dengan jelas kenapa mereka sedikit canggung dan Rendi terlihat murung, karena sebuah drama. Hidup menyajikan beberapa dramanya untuk dilakoni para manusia.
"Menurut lo, gimana kalau orang-orang kampung lobyang super kolot tau kalau lo dan Levi gei" Meisya tersenyum menang. Drama, jelas drama karena kenapa sampai ada ia di pulau ini? Di pantai Kuta di hari pertama Rendi dan yang lainnya menapaki pulau ini.
Walau terlepas dari kebetulan, di musim libur siapà saja berhak berlibur ke pulau ini, tapi mengapa Meisya ada di sini pada waktu yang sama dengan mereka? Apa Meisya membuntuti? Apa sebuah kebetulan saja.
"Gay? Aku sama ka Levi nggak punya hubungan apa-apa, dan kak Levi bukan gay!" Seru Rendi gugup.
"Tapi lo yang gay dan lagi bermimpi kalau suatu saat Levi bakalan cinta sama lo, aduh homo kayak kalian itu jangan ngimpi tinggi-tinggilah. Dapet gadun juga harusnyaudah sujud syukur! Nggak usah ngarep cowok ala Alejandro deh!" Meisya terlihat amat sombong, menatap bengis ke arah Rendi.
"Aku nggak-". "Jangan ngarep lebih deh, atau lo bakalan ngerasain gimana hidup sengsara, gue bakalan pastiin! Sampai lo goda Levi, lo dan keluarga lo yang miskinnya nggak ketulungan bakalan mati kelaperan di jalanan" ia fikir ia siapa? Wanita tukang hayal. Aku benar-.
"Ren.." panggil Levi lembut, suara Levi menariku dari renungan.
Rendi menoleh dan satu ciuman di pipi Rendi dari Levi. "Aku--mau kan kamu jadi pacar aku? Ren?" wajah lLevi berubah pias begitu juga Rendi.
Akhirnya, kuharap kalian akan kuat melawan dunia, seberapa pun sulitnya teruslah bersama, saling menggenggam sampai badai yang akan datang nanti bosan menerjang. Kuat kalian, aku berharap banyak dari kuat kalian.
"Aku nggak bisa"
Apa yang aku dengar barusan? Rendi mengapa... mengapa menolaknya.
*drama* judulnya di bawah
Seharusnye LΘέ ngomong je ke levi rend....
duh tu si meisya bagus tenggelemin ja di lau. mumpung da di pantai. ikat badannya pake tali masukkan karung jeburkan kelaut. beres
tjakep
"̮ћϱћϱћϱћϱ"̮
wiiiih udah sukses sombong lho sekrang ye Zi hahahaha
faaaan.. nama gw tu...
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
job nyanyi n mc hampir tak henti..
kok sombong sich??