It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Betewe udah selesai ya??
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro @diarlied bro @greenbubles @kimo_chie @andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup @hikaru @congcong @pokemon @kim_kei @syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14 @el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay @Rez1 @brownice @arifinselalusial @chasper @003xing @kim leonard @tyo_ary @reno69 @heavenstar @2mocin @just_pj dan READER/PEMBACA LAIN yang minta di mention.
***
CALVIN POV
"Dra ... Dra ... Dra"
Tubuhnya panas sekali, apa dia pingsan? Tapi kenapa dia mendengkur seperti orang tidur, mungkin sebaiknya aku mengantarnya ke rumah sakit.
Bzzzzzz, ponselku bergetar, ternyata telpon dari Erika, sebaiknya aku angkat saja.
Erika : LO KEMANA AJA?" Teriakan Erika cukup kencang di ponsel
Me : "gue nenangin diri ka"
Erika : "lo tau Rendra cariin elu, lu gak kasian sama dia"
Me : "dia ada disini kok"
Erika : "serius?"
Me : "iya, lu bisa jemput kita, kayaknya dia demam, gue khawatir, kita antar dia kerumah sakit"
Sekitar 20 menit, Erika sudah ada di depan gang menunggu, syukurnya hujan juga sudah reda, jadi Rendra tidak akan terkena hujan ketika aku menggendongnya sampai kedepan gang. Aku mengendongnya dan menyandarkan Rendra di punggungku, nafasnya memang berasa tidak beraturan, tubuhnya juga berasa panas di punggungku, tapi wajahnya sangat tenang saat aku berbalik melihatnya.
"Vin" Erika memanggilku dari depan gang
"Lu duduk di belakang sama Rendra vin"
"Oh iya"
"Gue masih marah sama kalian ya, terutama sama lo vin, setelah ini lo siap-siap sama amarah gue"
Ya, amarah Erika, siap tidak siap pada akhirnya Erika tetap akan memarahiku. Tindakan egois ku memutuskan untuk tidak mengikuti project ini, samapi membuat Rendra jadi menyakiti dirinya sendiri lagi. Tapi aku sudah berjanji untuk menyelesaikanya sisa hari-hariku dengan Rendra. Aku menyanyanginya, ya, aku sudah memberikan pengakuanku di depan Rendra, apapun yang terjadi setelah 2 hari ini, aku tidak akan menyesal. Semoga.
END POV
***
Day 6
***
"Dra ... " Suara Calvin disebelahku
Ruangan yang kukenali, aroma yang sama, baju yang sama, kurasa aku terbangun di tempat yang kutinggalkan kemarin. Rumah sakit, kenapa aku bisa selemah ini.
"Kenapa aku disini Vin?"
"Semalam kamu pingsan Dra"
"lagi? Seharusnya aku di rumah kamu aja, kamu yang merawatku, daripada disini Vin"
"Aaawww"
Kebiasaan Calvin, menjentik dahi ku. Aku hanya memonyongkan bibirku, kenapa dia selalu menjentik dahiku, apa aku seperti anak kecil.
"Udah ah, jangan monyongin bibir gitu dra"
9.30 am, rumah sakit jadi rumah kedua ku lagi setelah kemarin, larangan dari dokter untuk tidak keluar dari rumah sakit sebelum benar-benar sembuh, amarah Erika untuk kecerobohanku dan yang paling membuatku sedih, aku tidak bisa menikmati hari terakhir ini bersama Calvin, walaupun Calvin berjanji akan menemaniku selama di rumah sakit, tetap saja, tidak ada hal menarik yang bisa aku lakukan.
Aku sudah mengajak Calvin keluar rumah sakit untuk mencari makanan, tapi dia melarangku, jangankan untuk keluar dari rumah sakit ini, keluar dari ruangan ini pun Calvin melarangku. Cemberut, dan memberikan ekspresi kesal ke Calvin tidak ada gunanya, Calvin hanya tertawa dan mengancam akan menjentik keningku.
Lokasi paling jauh hanya taman rumah sakit, Calvin memaksaku untuk duduk di kursi roda, walaupun aku merasa masih bisa berjalan.
"Viiiin"
"Apaa?"
"Calviin" panggilku manja
"cari makan di luar yah"
"Huuuuh, kabur dari rumah sakit lagi Dra" kata Calvin tersenyum
"Jangan berfikiran keluar dari rumah sakit Dra" suara Erika dari pintu.
"Lu juga Vin, jangan ikutin mau dia"
Erika memang masih terlihat marah, di banding kemarahanya dengan ku terlihat dia lebih marah dengan Calvin, Erika bilang aku tidak akan melakukan hal bodoh ini jika Calvin bersikap dewasa. Kedewasaan apa yang di harapkan Erika, entahlah, aku merasa tidak ada yang perlu di rubah, Calvin melakukan apa yang di anggapnya benar, dan aku melakukan apa yang harus aku lakukan.
Hari ke 6 hari yang seharusnya jadi hari puncak project playful couple sebelum besok atau hari ke 7 semua peserta berkumpul di kantor pusat, well, walaupun hanya Calvin yang akan menghadiri pertemuan besok, dengan kondisi ku seperti ini, hanya kabur dari rumah sakit saja aku baru bisa hadir, dan aku tidak ingin menggali kuburan ku, jika aku melakukanya, kemungkinan terburuk, aku akan dirantai di kamar itu, mengharapkan bantuan Calvin? Kurasa Erika juga akan merantaiya.
"Lu gak berfikir untuk keluar dari sini kan dra" Erika menatap ku sinis.
"Gak" aku tersenyum jahil.
"Huuuuh, gue peduli ama kalian yah"
"VIN" panggil Erika sambil mengacak pinggang
"Iya" jawab Calvin lemah
"Di luar apa yang terjadi dengan kalian, tulisan lu udah selesai? Ini udah hari ke 6 dan besok udah final"
"Ia gue selesein hari ini ka"
"DRA"
"Iya" jawabku sedikit menunduk
"Jangan berfikiran keluar dari sini, sampai lu bener-bener sembuh, dan hal yang paling penting, gue hanya bisa menebak apa yang terjadi, jadi gue rasa penjanjian kita sudah tidak berlaku"
Erika mengingatkan ku tentang perjanjian yang pernah kita buat, jika aku menyelesaikan project ini dengan tulisan yang terbaik aku akan berpacaran dengan Erika.
Aku menatap Erika dalam, dan tersenyum
"Ya Ka"
Calvin dan Erika sudah berteman sebelum aku mengetahuinya, dan kurasa Calvin juga mengetahui perjanjian yang ku buat dengan Erika. Sekarang aku sudah tidak memperdulikan perjanjian itu dan fokus dengan Calvin, untuk sekarang ini. Yah, untuk sekarang ini. Aku dan Calvin masih belum memutuskan untuk melanjutkan hubungan ini setelah 7 hari atau tidak, tapi kurasa di lanjutkan atau tidak, aku akan membiarkanya mengalir saja.
"Permisi" seorang perawat menghampiri kami.
"Saya cek dulu yah, kondisi temanya"
***
Siang ini aku menyempatkan untuk untuk tidur siang, pengaruh obat yang jumlahnya tidak sedikit membuat aku tidur lebih nyenyak, mungkin kandungan obat penenang atau memang hati dan perasaanku jauh lebih tenang dengan adanya Calvin.
Saat Erika kembali memutuskan untu kembali kekantor, aku hanya sendiri ditinggal Calvin untuk mengambil keperluan menulisnya.
Tidur terlengtang, menatap langit-langit, mengosongkan fikiran dan kembali terlelap.
***
4.20 pm
"Mmmmm" aku mengucek mata dan melihat ponsel, sudah hampir jam setengah 5, kerongkongan ku terasa sedikit kering, mata ini juga terasa sembab, mungkin karena tidur siang ku cukup pulas dan nyenyak.
"Udah bangun Dra" suara yang kukenal menyapa ku dari arah depan kasur di ruangan ini,
Cavin sedang duduk menatap layar notebook nya tanpa melihatku, sesekali dia menggerakan jemarinya di atas keyboard notebook itu.
Aku meminum air di gelas bening yang berada di sampingku sebelum menjawab sapaan Calvin.
"Glup"
"Udah lama Vin?"
"Barusan dra" Calvin tersenyum
Menyenangkan melihat Calvin seperti ini, menikmati pekerjaanya.
"Apa tidak bosan menatapku seperti itu Dra?" Walaupun Calvin tidak melihatku tapi dia menyadari aku sedang memperhatikanya
"Tidak Vin, ini hal yang menyenangkan"
"Apa aku semenarik itu?" Calvin masih berkutat dengan notebooknya
"Hmmm" aku mengangukan kepalaku.
"Vin?"
"Ya dra"
"Apa notebook mu itu lebih penting dari pangeran tampan mu ini"
Calvin berjalan ke arahku, meninggalkan notebooknya dan berada tepat di hadapanku sekarang.
"Apa aku perlu mencium mu dra, untuk membuktikan jika kamu sekarang hal terpenting dalam hidupku?"
Aku hanya memejamkan mata, dan bersiap jika Calvin menciumku.
"Awwwww" jentikan jari Calvin tepat mengenai dahiku
"Viiiiin" Calvin hanya tertawa melihatku mengusap dahi bekas jentikanya.
"Aku bingung, siapa yang gay sekarang" Calvin masih tertawa.
"Aku hanya menikmati ciuman mu vin" aku tersenyum jahil.
Calvin kembali ke arah mejanya, sepertinya ia ngin menyelesaikan pekerjaanya dengan cepat.
"Ngetik apa sih vin?"
"Tulisan kita dra, semua hal yang kita alami beberapa hari ini"
"Ceritakan vin, ini dari sudut pandangmu kan?"
"Okey" Calvin meminum air putih yang sejak tadi berada disisi kiri notebooknya.
"Day 1, aku kasih judul, a day to know him better, hari dimana aku bisa mengenal mu Dra, dan hari dimana kau juga mungkin mengenalku, walaupun aku terkesan cuek, tidak perduli atau bahkan di hadapanmu aku seperti terganggu oleh kehadiranmu, tapi sebenarnya aku merasa sangat senang sekali bisa mengenalmu, dan saat kau mengatakan dirimu adalah pangeran tampan yang menolongku, sejak itu kau memang seperti pangeran untukku, dengan keceriaan dan kecerobohanmu"
"Mmmmm, aku memang pangeran" kataku tersenyum.
"Day 2, its lovely dating, first date denganmu dan sejujurnya aku sangat menantikan itu dan aku tidak bisa tidur karenanya, BBQ dengan mu, bisa tau dimana kau tinggal, kebiasaan mu lagi, dan setelah menikmati date yang menyenangkan, kita kedatangan mantan mu, dan kau sepertinya lebih memilihku, itu hal yang membuatku merasa berbeda. Dan ketika kau menciumku.. Aku merasa aku ingin sekali melepas jantung ini, detaknya sampai terdengar di telingaku, jika aku terkena serangan jantung saat itu, kurasa kau yang harus bertanggung jawab"
"Day 3, worst day, hari terburuk ku, karna kebodohanku, ketidak tegasan ku, kelemahanku, aku sudah melukaimu sampai seperti ini, jika saja aku sudah menyelesaikan masalahku dengan bang Romi, kau tidak akan terlibat sampai seperti ini Dra, sampai saat ini aku tidak memaafkan diriku jika terjadi hal buruk kepadamu. Dan kau tau, kau memang pangeran tampan yang selalu ada untuk ku, walaupun kau selalu spontan dengan tindakanmu cenderung tidak berfikir panjang sebelum bertindak, ceroboh, tapi aku menyukaimu semua hal yang ada didirimu"
"Day 4, confused, aku merasa bingung dengan diriku sendiri, di satu sisi aku memang menyukaimu Dra, dan aku akui itu, disisi lain aku tidak ingin kau jadi sepertiku, aku merasa sangat bersalah kita kau menanggung beban yang sama dengan ku, aku tidak akan siap jika kau di anggap gay, itu sangat melukaiku, dan sampai hari ini pun, aku masih tidak siap dengan kemungkinan yang terjadi jika kita benar-benar melanjutkanya. Yah, aku egois dengan semua keputusanku, dan ternyata kau tidak kalah egois nya dariku"
Aku mengerti maksud Calvin, sangat mengerti, sampai saat ini aku ataupun Calvin belum memutuskan apa-apa setelah project ini selesai. Satu hal yang pasti, aku tidak akan main-main dengan perasaanku.
"Day 5, decision, yah, kita sama-sama mengerti dengan keadaan kita kan Dra, setidaknya aku merasa sekrang ini kita menikmati apa yang sudah kita dapatkan, I love you with my own way, and I know you did the same”
"Day 6, conclusion, hari ini, 6 hari melewati hari dengan mu jadi hari-hari terindah, aku merasa kekosongan hati ku selama ini sudah diisi dengan kehadiranmu, walaupun hari ini atau besok kita harus mengakhirinya Dra, aku benar-benar berterima kasih dengan hal itu"
Aku melihat Calvin dalam, walaupun dia tersenyum, tapi aku melihat kesedihan dimatanya, yah baginya ini mungkin jadi hari terakhir bersamaku dalam hubungan ini, aku masih pacarnya sampai besok hari, mungkin.
@just_pj maaf telat update viss
@caetsith haahaha lagi rame pelanggan nih gw baru muncul.
@joenior68 already update bro
@chasper dan gw apdet bro
@kimo_chie untung gak di bawa ke mak erot yak
@2mocin haha, ftv yak. wah makasi bro. lu mau di buatin cerita apa. give me idea
@reno69 happy read bro.
@erickhidayat happy read om bro.
@andhi90 its key lah bro. udah hampir selesai juga nih
@rez1 apdet apdet
happy read. I hope
jgn ngarepin adegan "itu" om bro, u know me so well la om bro, gw gak nulis hal yang belon pernah gw rasain sebelumnya #lack of experience