It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
dan @greenbubles yg udah ngeduain ak dgn tgs akhir'y.. hiks, hiks
#nyampah di lapak bang iki tersayang
Makin keren aja deh nulisnya,, ceritanya singkat tapi alurnya dibaca ga terlalu cepat dan yang pasti emosinya dapet cuma agak ga enak aja baca "kau" nya coba diganti "kau"nya dengan "kamu" lebih lembut jadinya #ini komentar sok tau aja boleh diabaikan..
Ditunggu lanjutannya yaw !!! :-*
@andi90 hahahahahha jgn dipaksakan juga bro, nyante aja bacanya. ni lapak gak bakal kmana sebelum ijin dagang di cabut dsini.
iyah "kau" nya bakal di ganti "kamu" ,
ditunggu ya say ceritanya,,, ttg 3some qt bertiga,,,
MAAF Tarik kalian om bro @erickhidayat bro @diarlied bro @greenbubles @kimo_chie @andhi90 @darrenhat @shuda2001 @zhar12 @b_hyun @binyolgnatius @aicasukakonde @adzhar @esadewantara88 @flowerboy @boyzfath @2mocin @bintang69 @ardi_cukup @hikaru @congcong @pokemon @kim_kei @syeoull mb @vbear @caetsith @galihsetya14 @el_crush @joenior68 @the_angel_of_hell @obay @Rez1 @brownice @arifinselalusial @chasper @003xing @kim leonard @tyo_ary @meong_meong @gaylovski @treezz @ahmadjegeg dan READER/PEMBACA LAIN/
Cerita sebelumnya.
“Dra” suara yang ku kenal memanggilku
“Bang Yoga”
“hai Dra, Hai Vin’
“Yo-- Yoga” Calvin terlihat kaget
Sebagian dari cerita ini diambil dari sudut pandang (POV) Calvin, dan nanti akan berpindah ke Rendra.
HAPPY READ I HOPE
______________________________________________________________________________
"Yo--Yoga"
Apa yang dilakukan Yoga disini, aku melihat wajah Rendra begitu cerah saat melihat Yoga, apa dia mengenal Yoga?
"Baru tau abang Dra, kamu bisa juga sakit"
Yoga menghampiri Rendra dan memeluknya, yah, Rendra sangat mengenal Yoga, tidak mungkin Rendra mau menerima pelukan Yoga, jika dia tidak sangat mengenalnya, apa hubungan mereka? Apa aku perlu bertanya ke Rendra?
"Bang kenalin ini Calvin bang"
"Hai Calvin lama gak ketemu yah?"
"Abang kenal Calvin bang?"
"Gimana vin?" Yoga tersenyum ke arahku, apa yang diinginkan Yoga.
Tubuhku terasa panas dengan kehadiran Yoga, setelah 2 tahun tidak bertemu.
"Hai Ga, udah 2 tahun yah" aku harus terlihat kuat, yah, aku kuat.
"Gimana Malaysia bang"
"Gak ada yang lebih nyaman dari rumah sendiri dra"
"Dra, abang pinjam Calvin dulu yah"
"Kita keluar vin"
Aku melihat raut wajah heran dari Rendra, saat Yoga manarik tanganku mengajakku ku keluar, aku rasa Rendra tidak mengetahui apa-apa, dan aku ingin Rendra tidak mengetahui apapun tentang aku, Yoga dan Riki.
"Lu mau bawa gue kemana Ga, lepasin tangan gue"
Yoga masih menarik tanganku, membawaku ke sudut sepi lorong di rumah sakit ini.
"Sekarang lu deketin adek gue? Liat gue vin, gue udah denger semua yang lu bilang ke Rendra, dulu Riki sekarang Rendra, apa gue gak pernah ada tempat di hati lu"
"Lepasin ga"
Ini sudah dua tahun berlalu, aku merasa kehadiran Yoga akan membangkitkan memori ku tentang Riki.
**** 2 tahun yang lalu ****
"Ga, aku dan Calvin officially jadian, thanks to you ga" rona bahagian begitu terpancar dari wajah Riki,
Ini pertama kalinya aku menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Aku sudah menyadari perbedaan orientasiku sejak sma, tapi aku selalu menolak perbedaan itu, sampai akhirnya aku bertemu Riki. Riki selalu ada untukku, selalu bisa membuatku tenang, selalu memberikan ku sebuah pelukan dan mengatakan semua akan baik-baik saja.
Semua berkat Yoga, dia yang memberikan keberanian kepada Riki untuk terus menunjukan perasaanya padaku dan Yoga juga membuatku lebih mengenal diriku sendiri. Ini semua berkat Yoga, ya berkat Yoga.
"Jadi kapan traktiranya nih" kata Yoga
"Ntar malam dinner sama kita, gimana ga?"
"Jadi obat nyamuk, apa orang ke 3 ki? Enak aja, tapi selamat yah, lu musti jaga Calvin ki, dia anak yang labil"
"Hey" protesku
Suara gelak tawa pecah dalam obrolan kami.
Sore itu Riki membawaku ke rumahnya, ini pertama kali juga aku ke rumah Riki, melihat setiap senyuman Riki seperti aku mendapatkan matahari pagi yang hangat dan cerah. Menggenggam tanganya yang hangat, membuat hatiku selalu menyebut namanya.
"Siapa dia"
Langkah Riki terhenti di depan sosok leki-laki yang bertubuh besar ini,
"Ki, siapa dia?" "Dia pacar aku bang"
"Daak" tubuhku di dorong oleh laki-laki itu, kerah bajuku di tariknya, aku mendapat perlakuan kasar dari seseorang yang belum kukenal sebelumnya.
"Jauhi adek gue" kata pria tersebut kasar.
"Bang Romi lepasin" Riki berusaha memisahkan tanganya dari tubuhku.
"Bang ini hidup aku, aku sudah cukup dewasa menentukan kemana aku harus melangkah bang" Romi melepaskan genggamanya dan berjalan ke arah belakang dengan wajah kesal.
"Kamu gak apa vin?"
"Gak ki"
Riki masuk menarik tanganku kedalam kamarnya, aku tau Riki khawatir dengan ku karena kejadian tadi, memperhatikan seluruh wajah dan bagian tubuhku yang mungkin saja terluka. Aku mengatakan pada Riki aku baik-baik saja, ya aku sama sekali tidak terluka dan respon yang aku dapatkan dari laki-laki tadi wajar, dia pasti ingin yang terbaik dari Riki.
Nama laki-laki itu Romi, dan ternyata dia adalah abang kandung Riki, yang selama ini menjaga Riki, dan keluarga mana yang bisa langsung menerima keadaan seperti ini. Aku menyadarinya, dan aku harap Riki tidak akan kesulitan karenaku.
"Bagus gak?" Riki menunjukan beberapa pakaian untuk di pakainya.
"Apa yang kamu pakai bagus ki"
"Kalo aku gak pakai apa-apa?" Riki mulai membuka celananya,
"Hey" aku menutup kedua mataku. Riki tertawa lepas, mengerjaiku,
Riki memutuskan menggunakan t-shirt hitam sama sepertiku, jeans panjang dan kemeja panjang motif kotak merah di kenakanya sebagai luaran.
"Kita kemana?" "Ikut aja"
Riki dengan semangat memboncengku dengan motornya, ke arah luar kota, jalan yang belum pernah aku lalui sebelumnya, banyak pepohonan besar di sepanjang jalan menuju daerah perbukitan di pinggir kota, banyak kursi yang berjejer di bawah pohon besar yang rimbun, tak sedikit pedagang dan pengunjung di sore ini, Riki tidak memperdulikanya dan tetap menarik tanganku menuju salah satu bangku yang sedikit jauh dari keramaian.
"Lihat" Riki menujuk jauh kebawah perbukitan.
"Iyah, indah Ki"
"Bukan itu Vin" Riki mengacak rambutku dengan lembut.
"Pemandanganya hijau kan"
"Mmmmm iya hijau"
"Kamu tau Vin, kalau hijau itu melambangkan ketabahan dalam sebuah penderitaan, adanya suatu keinginan, ketabahan dan kekerasan hati. Menjalani hidup seperti kita mungkin banyak sekali kesulitan dan penderitaan yang akan kita alami vin, tapi aku rasa kita berdua akan bisa melewatinya berasa, saling membagi kesulitan, bahagia, membagi mimpi. Dan aku harap kita bisa mejalani semuanya bersama"
"Ki" Riki tersenyum ke arahku.
"Kamu itu bagaikan pohon untukku Vin, denganmu aku bisa berteduh menyeimbangkan emosiku, menciptakan rasa tenang, yah, aku merasa sangat tenang denganmu"
Riki sekarang tertawa melihat wajahku, ya, mungkin sekarang menunjukan wajah kagum ku kearahnya, terpana oleh semua yang dia katakan, Riki selalu melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
"Ki-- aku"
"Aku tau Vin" Riki meraih pundakku dan menyandarkan ketubuhnya.
"Aku sayang kamu juga"
Riki tahu apa yang akan aku katakan, tanpa mengatakanya pun, dia tahu aku sangat menyayanginya.
kenapa calvin lum mau jujur tentang masa lalunya ma rendra sih
@kimo_chie mudah ditebak yah. haaha let it flow aja konfliknya. mofa betah disini yah
jebreetttt!!!!
suka awalnya neehh,, konflik udh mulai2 aja,,,
cipok kangen dlu sama @Ricky89