It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Cc: @Fatih22
Ckyckycky *ngikik gayung*
[img][/img]
nabrak hati itu spy kena nancep teringat akan diriku
mas2 gunung sari blg salam balik
Cipok basah @whysoasian
Sebelum kejadiannya si Dul, udah banyak kaleee jatoh korban di jalanan gara-gara anak ingusan bawa kendaraan bermotor, nabrak dan jatuh korban. Kalo anaknya orang terkenal yang bikin cilaka bisa lepas dari jerat hukum karena duit dan pengaruh jabatan, kalo anaknya orang biasa lepas dari jerat hukum modal mengiba-iba sandiwara aer mata buaya pake alesan basi: rakyat kecil.
Yup, di Indonesia ini gak orang berpengaruh gak rakyat kecilnya sama-sama punya alesan untuk menghindar dari hukuman, bedanya yang satu pake duit yang satu lagi pake belas kasian.
Sementara aparatnya, baru pada pontang-panting tergopoh-gopoh sibuk razia kalo udah ada korban jiwa dalam jumlah banyak. Kalo korban kecelakaannya cuman cidera atau luka doang? Boro-boro razia, apalagi disamperin ambulance. Yang ada malahan ambulance dibikin berisik dipake untuk minggirin macet untuk bawa orang yang udah mati ketimbang orang yang masih punya harapan idup.
Inilah potret logika tebalik bangsa ini dimana gengsi lebih besar dari dirinya sendiri, sampe-sampe pendidikan pun ngajarin gak jauh-jauh dari gengsi itu sendiri. Di negara laen tujuan sekolah dan ke perguruan tinggi itu adalah cari ilmu supaya ilmu tersebut bisa berguna untuk diri sendiri dan menolong sesama, di sini sekolah dan ke perguruan tinggi itu 'untuk memperbaiki hidup' (baca: untuk naekin gengsi).
Itu baru niat doang. Pas masuk sekolah, nuansa gengsinya tambah kentel. Jaman waktu wajib belajar cuman sampe SD, guru kelas 1 lah yang ngajarin baca. Sekarang? Siswa masuk SD harus udah bisa baca, kalo belon bisa baca gak diterima ... padahal ini sekolah negri. Naek ke SMP ama SMA, isi pelajaran kebanyakan diluar jangkauan nalar anak-anak dengan alesan supaya bisa bersaing dengan negara laen. Sementara negara laen bertahan dengan isi pendidikannya yang sangat masuk diakal para siswa dan gak ada pelajaran njlimet yang bikin otak keriting mulai dari ilmu pasti sampai dengan ilmu sosial, yang bikin buang-buang waktu belajar karena gak tau nanti pas lulus ilmu tersebut juga belon tentu bakalan kepake, karena yang diutamakan bukan gengsi, tapi yang diutamakan adalah selepas sekolah para siswa ini siap masuk dunia kerja.
Kalo sistem pendidikannya aja udah mengacu ke gengsi (pelajaran dibikin susah supaya keliatan siswanya pinter-pinter ketimbang pelajaran yang sederhana yang keliatannya remeh temeh tapi jauh lebih realistis), jangan heran kalo outputnya juga manusia-manusia tinggi hati dan gak realistis.
Dul dan anak-anak dibawah umur laennya yang udah ada di belakang kemudi kendaraan bermotor adalah output dari pendidikan berbasis gengsi. Korupsi yang merajalela juga output dari pendidikan berbasis gengsi.
Solusinya? Buang jauh-jauh pola pikir gengsi. Emang ini gak segampang ngebalik telapak tangan karena udah berurat berakar. Paling nggak, kita bisa mulai dari diri kita sendiri dulu dengan nanya ke diri sendiri: gue ambil tindakan ini berdasarkan gengsi atau karena emang perlu?
Sebuah renungan bergengsi ...
Puft !
Pening kepala ku. Yang biasa2 aja deeh ....
@boljugg itu kamu say?
Kecelakaan yang dialami Dul, anak Ahmad Dhani dengan mengendarai Mobil bernopol B 80S AL diTol Jagorawi kemarin. Menurut keterangan dari polisi mobil tersebut yakniMitsubishiEvolution.
"Lancer Evolution, tahun pembuatan 2010," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, dikutip dari merdeka Minggu (9/9).
Mobil yang mengalami rinsek setelah menabrak jalan pembatas jalan Tol. Kemudian keluar pembatas ke arah berlawanan dan menabrak Grand Max.
Sebenarnya masih ada simpang siur terkait kepastian mobil dan juga kutipan yang disampaikan oleh pihak kepolisian.Namun jika mobil yang digunakan Dul, anak Ahmad Dani tersebutMitsubishi Lancer EX. Berikut sekilas spesifikasinya.
Mitsubishi Lancer ini sudah dilengkapi dengan fitur keselamatan ABS dengan EBD, Brake Assist, sabuk pengaman yang dilengkapi fitur pretensioner dan force limiter. Selain itu juga dua airbag di depan.
Mengenai mesin yang digunakan pada Lancer ini yakni mesin yang berkapasitas 2.0 liter. Performa mesin ini sanggup menghasilkan tenaga 150 hp dengan torsi puncak 197 Nm. Kemudian dipadukan dengan sistem transmisi otomatis enam percepatan.
Teknologi canggih yang disematkan yakni pada sistem transmisi ini menggunakan Twin Clutch Super Shift. Transmisi ini bisa digunakan dengan tiga model level kecepatan dan respon akselerasi yang berbeda; Normal, Sport dan Super Sport.
Artikel Lainnya
..
http://www.clear.co.id/whats-fresh/10-kosa-kata-ajaib-vicky-mantan-tunangan-zaskia-shinta-ead7202.html
[img][/img]
TEMPO.CO , Jakarta - Seorang personel keamanan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan bahwa dirinya sempat melihat satu orang, tanpa mengenakan helm, yang menenteng pistol di tangan kanannya. Hanya berkisar sepuluh menit sebelum peristiwa penembakan Anggota Provost Polair Markas Besar Kepolisian Bripka Sukardi terjadi.
Personel keamanan itu mengatakan sebelumnya ada sepeda motor yang berhenti di sisi jalan persis sebelum gerbang tempat mobil keluar kompleks kantor KPK. Kemudian, si pemegang pistol turun. Dia berdiri di trotoar. Satu orang lagi, pengendaranya, tetap duduk di sepeda motor.
Personel keamanan itu tak menaruh curiga. Dia pun lantas ke area parkir sepeda motor di kompleks KPK berkumpul dengan teman-temannya. Tiba-tiba, terdengar suara letusan, satu kali. Jika ditarik garis lurus, jarak personel keamanan ini dengan Sukardi hanya berkisar 10-15 meter.
Personel keamanan KPK tak bisa langsung melihat peristiwa itu karena terhalang pagar. Suara letusan itu, mirip suara knalpot sepeda motor yang menembak-nembak. "Awalnya tak disangka ada penembakan, malah kami sempat teriak 'Woy jangan main petasan di sini' begitu," ujar dia.
Selanjutnya: Empat detik setelah suara letusan pertama itu ...
Empat detik setelah suara letusan pertama itu, kembali terdengar suara letusan yang sama, "Dor! Dor! Dor!" dengan ritme yang tak terlalu cepat. "Baru kami buru-buru lari ke gerbang, ingin melihat apa yang terjadi. Kami menyangka ada polisi yang melumpuhkan penjahat," kata personel keamanan itu.
Saat tiba di gerbang itulah, personel keamanan melihat satu orang yang sedang menenteng pistol. "Saya ingat tinggi dia sekamu (170 sentimeter), wajahnya putih, rambutnya cepak, celananya warna cokelat," ujar personel keamanan itu.
Pelaku mengarahkan pistol itu kepada dirinya, seraya berkata, "Masuk!". "Saya dan teman-teman langsung kaget dan lari masuk ke dalam," kata dia kepada Tempo, Rabu, 11 September 2013.
Setelah menodong dan menyuruh masuk, pemegang pistol itu melanjutkan jalan kaki ke sepeda motor yang sudah ditunggui rekannya. "Jalannya tenang saja gitu, pelan," kata personel keamanan ini.
Di lokasi Bripka Sukardi sudah tergeletak tewas ditembak, di Jalan HR Rasuna Said persis sebelum gerbang keluar kendaraan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, pada Selasa, pukul 22.20 WIB. Dia ditembak dari belakang, dengan rembesan darah yang terlihat di dada tengah (punggung) dan perut (punggung) bagian kiri bawah.
Pistol yang dibawa Sukardi tak pada tempatnya. Sukardi ditembak ketika sedang mengendarai sepeda motor sendirian. Dia sedang mengawal enam truk tanpa bak yang membawa benda mirip balok panjang yang diberi penutup. Penjelasan dari kertas yang ditempel di penutup, benda yang ditutup itu adalah elevator parts, untuk proyek Rasuna Tower-Jakarta, dari Pelabuhan Tanjung Priok, dengan berat per balok mencapai 960 kilogram. Satu truk, bisa berisi hingga delapan balok.
MUHAMAD RIZKI
kt gw dia tu special bgtt
dia itu ufff...
.