It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
trnyta bang @ricky89 bsa gombal jg ) .. jdi tersipu :x kcup basah #eh
And always I said it, berikan apresiasi yang luar biasa ke semua penulis yang ada di boystory dengan karyanya yang ruar biasa. Salut.
@severiandra @YANS FILAN @farizpratama7 @angelofgay @jokerz @caetsith @masdabudd @karena @obay @alexislexis @erickhidayat @arifinselalusial @adilope @greenbubles @yongjin1106 @difer @sicnus @jokerz @adzhar @kimo_chie @irfandi_rahman @trace_trie @boyzfath @taylorheaven @arifinselalusial @ardi_cukup @zeamays @rizky_27 @dekisugi @dhika_smg @farnuta @cassieput @_newbie @zeamays @kim leonard @nakashima @kim_kei @putra_ajah @deneb @leehan_kim @wpeee
____________________________________________________________________
Kiss 6
"CHRIS"
Pagi ini, aku kembali di kagetkan Chris, dia selalu memiliki cara membuat jantungku ingin lepas. Pagi ini aku bangun hanya menggunakan hot pan. Kaos hijau yang kukenakan saat tidur sekarang berada di atas tali pembatas kasurku dan kasur Chris.
"KAMU APAKAN AKU CHRIS?"
Chris keluar dari kamar mandi, melihat heran ke arahku.
"Malam tadi cukup panas, kamu keringetan pas tidur, aku cuma lepas kaos aja kok"
Apa ada alasan seperti itu? Chris masuk kembali ke kamar mandi setelah memberikan penjelasan yang sekali lagi tidak masuk ke logika ku. Sepulas apapun aku tidur tetap saja aku akan terbangun saat seseorang melepas bajuku.
"Huuuuft" siapa yang dewasa disini.
Saat Chris keluar dari kamar mandi, walaupun aku menatapnya tajam, dia tetap menyungingkan senyum isengnya ke arahku.
"Drew, mie instanya habis yah"
Chris memeriksa setiap bagian lemari, tempat biasa aku menyimpan makanan atau snack. Selama Chris disini, semua snack yang aku simpan hampir tidak tersisa, mie instan, coklat, wafer, chips, semua dihabiskan Chris.
"Sebelum kamu disini, masih banyak Chris, tapi sepertinya sudah ada yang menghabiskannya diam-diam"
Perubahan ekspresi wajah Chris, cepat sekali berubah, sebelumnya dia tersenyum usil, sekarang cemberut, dan tiba-tiba saja jadi riang, ketika aku mengajaknya membeli persediaan snack dan mie instans. Anak kecil, Chris anak kecil yang berusia lebih tua dari aku, dan sekarang aku harus menguras isi kartu ATM ku, untuk snack yang kubeli dan anak kecil itu yang akan menghabiskanya.
Kota yang ramai pun terasa sepi di akhir pekan seperti ini, sebagian mungkin menghabiskan waktu berlibur keluar kota dengan keluarga mereka di Golden weekend ini. Sedangkan aku menghabiskan libur ini dengan Chris, memang menyenangkan aku tidak merasa kesepian, tapi tetap saja, sepertinya jika tidak mengganggu ku sekali saja, Chris tidak akan puas. Aku sempat mempertanyakan tentang keluarga Chris, karena biasa setiap golden weekend seperti ini semua akan menghabiskan waktu dengan keluarganya, yang aku tahu Chris warga asli kota ini, kenapa dia lebih memilih untuk kost, setiap aku bertanya hal itu, Chris seperti enggan menjawabnya.
***
Di banding keranjang yang terletak di samping kasir supermarket ini, Chris lebih memilih membawa troll, apa yang akan di belinya, kondisi dompet ku cukup naas jika harus belanja dengan troll sebesar itu.
"Aku yang traktir" kata Chris menepuk punggungku.
"Serius" yay, walaupun tidak menunjukanya saat ini, tapi aku benar-benar lega, bersorak.
Satu persatu troll yang aku bawa di penuhi makanan yang di pilih Chris, 80 persen berisi chips, permen, coklat, mie instan dan junk food lainya.
"Gak kesitu lagi Chris" sekali lagi Chris menarik ku ke bagian camilan,
"Chris, gak kebanyakan" Aku menunjuk isi troll.
"Ah" jawabnya singkat. Dan Chris tetap mengambil camilan yang lain.
"Dimana kita menyimpan ini semua Chris" troll yang kosong terisi penuh, bahkan troll ini lebih besar di banding tempat biasa aku menyimpan camilan.
"Apa kita perlu beli lemari lagi Drew" kata Chris enteng.
Jumlah yang cukup besar saat Chris membayar belanjaan di kasir. Aku pribadi mungkin akan menghabiskan semua camilan ini butuh waktu tiga bulan, tapi melihat Chris ... 1 bulan, mungkin.
Dalam perjalanan pulang, aku melihat perubahan kondisi Chris, wajahnya sedkiti pucat, dan berkeringat, padahal ac mobil ini cukup dingin. Aku mengantikan Chris membawa mobilnya, mebiarkanya istirahat.
"Apa kita perlu ke dokter Chris"
"Gak lah, capek aja Drew"
***
7.30 pm kost
"Telfon dari siapa Chris?"
Chris tidak mengubris perntanyaanku, sebelumnya aku belum pernah melihat Chris menelfon sembunyi seperti ini. Yah, semua orang privasi sih. Tapi aku cukup penasaran, setelah Chris menerima telfon tadi, Chris cukup gelisah. Dan Chris memang seperti anak kecil, walaupun dalam keadaan gelisah setelah aku mengambilkan coklat batangan yang sebelumnya kami beli, wajahnya kembali cerah.
"Temenin aku duduk di depan Drew"
"Di luar dingin lagipula--" aku menyentuh dahi Chris,
"Suhu tubuhmu sedikit panas"
"Please" rengek Chris
Aku seperti di tarik magnet, setiap permintaan Chri aku ikuti dengan mudah. Aku mengikuti mau Chris, tanganya penuh dengan camilan, dan tanganku penuh dengan cangkir dan dua buah jus rasa apel dan jeruk. Di bandingkan kamar kost lantai 1, kurasa lantai aku lebih beruntung tinggal di lantai 2, di depan kamar kami, ada balkon untuk duduk santai, dan pemandangan langsung mengahadap jalanan, dan masih banyak terdapat pohon yang rindang, walaupun sebelumnya aku tidak pernah memanfaatkan balkon ini, kurasa malam ini pengecualian disaat yang lain berlibur, aku menghabiskan waktu di kost dengan Chris, ini lebih menyenangkan di bandingkan sendiri menikmati liburan di kost.
Chris terlihat tenang jika dia menatap langit seperti ini. Malam yang cukup sepi, tetapi terlihat cerah di temani ribuan bintang, hanya ada kami berdua di balkon ini.
"Bintang disana mirip kunang-kunang kmarin yah Drew"
"Kamu menyukainya Chris?"
"Mmmm" Chris menangguk.
Jika Chris itu bintang seperti malam ini, mungkin aku seperti langit, menjaga bintang ini tetap bersinar. "Pfffff" aku menertawakan diriku sendiri, kenapa aku bisa berfikiran seperti ini. Mungkin dengan jarak 2 tahun di usia kami, tidak menentukan siapa yang harus menjaga siapa disini.
Bzzz Bzzzz, getaran ponsel Chris dari balik sakunya.
Aku menahan tanganya ketika dia ingin menangakatnya.
"Apa tidak bisa kita menikmati malam ini berdua saja Chris"
What! Apa yang baru saja aku katakan, menikmati malam ini berdua? Semoga Chris tidak berfikiran macam-macam, ah kenapa aku menghentikanya mengankat panggilan dari ponselnya, siapa tahu itu dari keluarganya, ah bodoh sekali kamu Andrew.
Chris memasukan kembali ponsel iu kedalam sakunya, lalu tersenyum ke arahku.
"Kamu benar Drew" Chris kembali tersenyum dan kembali menatap langit.
Entah karena aku terbawa suasana, hingga aku tidak sadar, atau memang ini keinginanku, dalam keheningan malam ini, bermandikan cahaya bintang, aku menatap langit, dan tangan kananku menggenggam tangan Chris, Chris menatapku, dia mendekatkan wajahnya ke arahku, apa dia akan menciumku lagi, tunggu aku tidak siap. Aku hanya bisa menutup mataku, bersiap jika Chris benar menciumku, aku merasakan deru nafasnya berasa sangat dekat denganku. Dan ...
Bzzzz Bzzzz sekali lagi ponsel Chris bergetar,
"Hufft" jantungku serasa ingin berhenti, "Angkat aja Chris" kataku mengalihkan keadaan, kurasa wajahku sudah sangat memerah.
Aku berlari kedalam kamar, saat Chris mengangkat panggilan di ponselnya. Apa yang barusan aku lakukan, menerima saat Chris akan menciumku, atau berharap Chris akan menciumku,
"Arrrghh"
"Dreew"
"Sebentar Chris" aku membasuh wajahku agar tidak terlihat kacau di depan Chris, sekarang ini aku tidak tahu apa yang difikirkan Chris, karena reaksi bodohku tadi.
Aku mendekati Chris dengan keadaan wajah basah. Melihat wajah Chris pucat. Kenapa saat sakit seperti ini dia masih ingin duduk di luar, mungkin saat berada di balkon dengan pencahayaan yg kurang aku tidak menyadari wajah Chris yang semakin pucat, tapi di dalam ruangan seperti ini.
"Seharusnya kamu di dalam kamar aja Chris, ngapain juga keluar" aku membopoh Chris menuju kasurnya.
Chris hanya menjawab dengan senyuman, saat dia bersandar di atas kasurnya.
"Aku buatin susu dulu yah"
"Glup. Glup. Glup" Chris menghabiskan susu hangat itu.
"Langsung istirahat Chris, tidur"
"Drew"
"Yah"
"Gak jadi yang tadi" Chris menunjuk bibirnya.
Aku shock, kaget, malu ketika aku membiarkan diriku ingin dicium Chris, aku menenggelamkan wajahku di atas bantal menggeser selimut pembatas kasur ku dan kasur Chris dan sekarang hanya mendengar suara tawa Chris.
"Aaaaaaaahhhhh, CHRIS"
Hayoo chris kuwi sopo seng nelpon" eh bojomu? #dor )
@wooyoung cuma pusing aja dy. mungkin hamil kali yah. hahahahahaha
@cassieput berasa kena roaming haaha. gw half chinesse half malay. butuh translator nih
kurang lebih gitu kyk na say hihihi comment @cassieput