BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Help: Survei

135678

Comments

  • om mas @dxavier ooh, aku punya medan magnet yah.. ;))
  • @dxavier aslinya nyebelin kok.. hihihi..
  • Lha ini malah asik pacalan, piye tho?
  • Entott entott entott!!!
  • om mas @dxavier aku itu hananta, bukan indah.. :p
  • om mas @dxavier ogah ah.. om bau, belom mandi.. hihii..
  • @dxavier tunggu 14045 ku dateng mas.. hahahah..
  • kan kemaren udah kukirim pic nya!

  • Dear All,

    Sejauh ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas semua support berupa comment di thread ini.

    Namun, di luar itu semua, saya agak sedikit miris, dari sekian comment, hanya segelintir saja yang dapat membantu menjawab pertanyaan awal. Hal ini, bagi saya, menunjukan ketidakdewasaan rekan - rekan dalam menggunakan forum ini.

    Rekan sekalian,
    harus kita akui, keberadaan kita di negara ini sangat nyata namun penolakanpun begitu nyata. Kita seharusnya dapat memperjuangkan hak kita, untuk diakui keberadaannya, dan kita harus menyadari sulit sekali untuk mendapatkan hal tersebut, jadi sebaiknya kita tidak berharap lebih dari itu.
    Namun, untuk mendapatkan pengakuanpun butuh perjuangan, bahkan mungkin pengorbanan.
    Saya yakin, dan tim kami, pergerakan kami saat ini, yakin, kita dapat diterima di negara ini. Tetapi keyanikan kami sedkit surut saat melihat attitude dari beberapa rekan d forum ini. Tidak, tidak semua yg ada di thread ini, tetapi sebagian besar di forum ini. Tim kami adalah silent reader dari forum ini dan memutuskan untuk menjadi "comeout" reader.

    Kebetulan, saya diberikan tanggung jawab di bagian media internet untuk mengkoordinir tim kami.

    Saya hanya ingin mengajak, untuk menunjukan kepada negara ini, bahwa kita ada.
    Bukan, bukan cara dengan mengatakan secara lantang, "Saya HOMO", "Saya Gay", "Saya Lesbi", dsb. Tetapi dengan cara menunjukan bahwa kita punya peran nyata di negara ini, kita punya andil untuk ikut memberdayakan peradaban disekitar kita.
    Tidak usah memikirkan cara ekstrim untuk hal tersebut, cukup bertindak secara dewasa, berikan kontribusi nyata, jangan berpikiran hanya mengenai hubungan seks semata, ada hal di sekitar kita yang dapat kita kerjakan.
    Bukan kah masyarakat akan lebih menerima kita jika kita memberikan nilai lebih bagi mereka? bukan hanya menjadi "sampah" di mata mereka.

    Kawan sekalian,
    Mari, bersama kami bergerak secara nyata, mari kesampingkan kenikmatan dunia, mari kita wujudkan mimpi kita, untuk dapat diterima.
    Mungkinkah sesorang dibuang begitu saja sementara dia telah berbuat begitu banyak untuk sekitar nya.
    Mari kawan, berbuat sebanyak banyaknya. berbuat dalam hal positif.

    Satu kemajuan tim tetangga kita, para Trans, mereka telah mampu come out melalui sikap posotif dab prestasi. Masih ingatkah cerita Dena? itu suatu bukti nyata dan hingga saat ini, dia bisa diterima di Negara kita.

    Saya yakin, sangat yakin, kita memiliki potensi "kaum" kita, begitu besar.
    Potensi itu, adalah roda sangat besar. Kita, kitalah yang harus menggerakan roda itu secara bersama-sama untuk berputar, dan maju kedepan.

    Saya sangat kecewa atas respon di forum ini, namun kekecewaan itu tidak akan menghentikan perjuangan kami.
    Ikutlah bersama kami, dengan cara memberikan kontribusi nyata untuk negara.


    Special thanks to: Hananta, Sinjai, Brian.
    Sinjai dan Brian, sejauh ini teori yg kami kembangkan sesuai dengan input kalian.
    Hananta, research khusus sedang dirancang untuk kompleksitas yang kami dapatkan dari jawaban anda.

    Mari Bergerak.





    NB: Bagi yang merasa tersinggung, secara pribadi saya mohon maaf, ambil nilai positifnya, kami tidak akan peduli atas sanggahan anda.
    kami hanya peduli dukungan anda sekalian.

    Mari bergerak.

    Dengan ini, saya tutup survei di thread ini.
    Teri,a kasih untuk semuanya.
  • Dear rama,

    Selamat atas keberhasilan surveimu, hasilnya pasti seperti yang saya bayangkan. Haahhahaha

    Sorry, gw ketawa. Karena bagi gw ini lucu banget. Lebih lucu dari komedi di awal petang hari di antv or transtv itu (ato trans 7?) Sorry, gw bandingin ama yg itu, karena kelasnya ga jauh beda, sekali lagi, sorry.

    Rama,
    Asal kamu tahu, survey2 yang dilakukan pemalas yang tidak kreatif seperti kamu ini, bukan cuma sekali ini, bukan cuma kamui, dan kamu juga bukan yang terakhir. Jadi, sorry kalo tanggepannya menunjukkan ketidakdewasaan. Kami bosan n muak dg survei kacang kopong macam itu. Puluhan kali, bahkan mungkin lebih survey2 semacam itu. Kalo kamu ga mau disebut pemalas, kamu pasti ga keberatan ngubek2 trit di bf yg jumlahnua ribuan, make data dari sana. Whooilaa dapet kesimpulan awal.

    Ato, kamu agak berusaha sedikit, bukan type yg memasang jerat tikus tp berharap dapet rusa. Bikin kuisioner yg responden dimanjakan. Tinggal klik klik klik. Ga repot harus ngetik. Banyak dari kami yg sibuk, sayang, punya pekerjaan yg bahkan harus mengorbankan jam2 istirahat. So, bf adalah hiburan bagi kami. Berusaha memahami itu? Tentu saja kamu nggak.

    Dear rama,
    Penolakan? Hmmm, maaf, gw lupa bagaimana penolakan itu rasanya. Karena yg gw rasakan bertahun2 dingkungan kerja gw, temen2 gw, relasi2 gw, kenalan2 gw, bukan hal aneh bagi mereka kalo atasan mereka homo, bawahan mereka homo, rekan kerja mereka homo, kolega mereka homo. Karena setau gw, yg diliad itu hasil kerja elu, bukan orientasi elu. Tapi itu juga bukan berarti kemudian para homo itu tereak " hoy gw homok!!!". Oke, gw mungkin beruntung, tapi gw bukan satu2nya, itu kalo elu ga males mikir. Gw jd bertanya2, penolakan semacam apa yg elu maksud?

    Dear rama,
    Ajakan elu bergerak secara nyata itu bagus. Tapi, lebih bagus lagi klo semua dimulai dari diri sendiri. Seperti, serius n tidak malas2an saat mengadakan survey, dan bukannya berpangku tangan tapi mengharapkan hasil maksimal. Sekali lagi sorry, itu namanya pemalas.

    Bukan pamer, gw pernah ngadain survey kayak elu, bertahun2 lalu, malah. Tapi gw menggunakan pendekatan personal, merepotkan memang, tapi itu kenapa ada yg namanya usaha. Gw kirimin email responden satu2, ngobrol, chatting dg fs, ym, mirc. Itupun hasilnya ga sememuaskan yg gw harapkan.

    Apalagi elu yg cuma ngadain survey ecek2, ya tentu saja hasil sebanding dg usaha.

    Jadi lain kali mohon diingat, ketidakdewasaan dikombinasikan dg kemalasan tidak akan menghasilkan produk yg maksimal, setidaknya elu dpt pelajaran itu.

    Gw pengen ngomong buruk muka cermin dibelah sih tadinya, tapi nggak jadi.
  • duh.. komennya panjang bangett...
    ga capek nulisnya po ???
  • <<gw pengen ngomong buruk muka cermin dibelah sih tadinya, tapi ga jadi>>> ga jadinya ga jadi ya?
    .
    *cling*menghilang sbelum diomelin*
  • Ga jadi yang ga jadi= jadi
Sign In or Register to comment.