It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Awalnyaaa ga tertariik...inii aku baca dari malaam ampe subuuh...syukurnya hari ini libur..jd gaak Kerja....
Saat membacaa bagiaan si bara selingkuuh itu berduaan di rumaah....kok akuu jd gemetar ya !!!
Trus saat km marahiin merekaa akuu terbawa emosii ampe gemtar dan nangis..gaa taau napa...mungkin saat ini akuu sebagai pembacaa seakaan mengalamii kejadiaan itu....
Gaak tau harus bilang baraa itu kek apa....!!!
Semoga di kehidupaan akaan dataang kehidupan percintaan km lebih baik....
Kadan2 kitaa sudah bersikaap baik sm pasangaan balasannyaa yaa itu tadi...se akaan duniaa ini gaak adil...
Salaam kenaal yaa.........
Sekali lagii baru x ini akuu bacaa cerita yang membuaat akuu bergetar saat membacanya....
emang.. haha..
makasih yaa.. baru tau kalo format cerita begini disebutnya narasi. Ketika nulis cerita ini, takut kejebak jadi bosen karna panjang dan muter2. mungkin next time kalo bikin cerita narasi akan lebih dipersingkat lagi kalimat2nya dan gak jauh2 dari inti cerita. Hehe.
Anu, soal panggilan "Yang" itu, salah satu dari beberapa elemen non fiksi di cerita ini, LOL.
Btw, Alya, bukan Aula. Bisa juga sih, semua tokohnya dibikin AIDS. Kemudian makna radioaktifnya jadi kelumpuhan fisik tokoh2nya. Sudah kuduga, pasti ada yang suka sama bagian drama adu-mulut itu, wkwkwk. Kalo pertikaian keluarga dan gugat-menggugat, ntar malah makin kaya Noktah Merah Perkawinan dong. LOL
Iya sengaja fie, karakter Dio kalo lagi marah banget emang begitu. Gak mau pake aku-kamu atau panggilan2 intim lainnya, sebagai bentuk pertahanan diri doi. Jadi di beberapa dialog, ketika grafik emosi Dio sedang tinggi banget, dia pasti pake elu-gue. Dan Dio pun seiring lamanya berpacaran dengan Bara, makin banyak belajar juga how to be Jakartan. Bagaimana cara melebur dalam ritme percakapan/pola hubungan dan cara menghadapi situasi-situasi berat yang ia hadapi. Evolusi karakter.
Makasih yaa.. Bara ada. Gak kena AIDS, mudah2an enggak kena, hehe. Bara aslinya baik kok. Cuma hobi gentayangan dan susah bersyukur aja. Haha
Dio karakter cerita? Boleh.. Bisa jadi. Hehe.
Makasih... Iya lagi lanjutin tulisan yang sempet tertunda karna macet di pengembangan cerita dan malas riset, haha. Moga lancar dan cepet kelar supaya bisa diposting lagi di sini.
Ssstt... gapapa, sekali2 dipanggil Koh. Daripada Cici. LOL
Aku paham betul bagaimana sisi lain dari seorang Dio, dia sama seperti kebanyakan orang yang butuh 'sesuatu yang menyakitkan' untuk membuatnya menjadi lebih dewasa. Karena itulah, aku setuju dengan cara Dio untuk menghapus sakitnya itu dengan masuk kedalamnya, mempercayai Bara, dan melanjutkan petualangan cintanya. Dan lebih setuju lagi, ketika dia sadar untuk tidak mencintai seseorang sebanyak yang dia pikirkan, dan, dia tidak bisa memaksa orang untuk 100% seperti apa yang dia inginkan. Dan seperti yang dia katakan, dia telah dewasa..
Dan siapa bilang kalau dari chapter 34 itu, cerita ini terkesan drama? Aku justru tidak merasa seperti itu. Dio, memergoki Bara dan Randy itu bukan sebuah kebetulan. Kalau kita baca narasi Dio, sebelum secara langsung Dio memergoki mereka, aku merasa memang sudah waktunya saja kebusukan Bara itu berakhir. Bahkan, aku memuji kedewasaan Dio, untuk tetap terlihat dewasa dihadapan keduanya. Ya, meskipun aku nggak nyangka kalau Dio bisa berkata sekotor itu. Namun yang aku tangkap, dia jujur dengan pemikirannya.
Aku juga mau muji endingnya. Cerita ini, justru akan terkesan biasa saja, kalau endingnya seperti, Dio jadian sama Raka dan Move On total. Kamu justru membiarkan pembaca sendiri yang menilai, dan itu bagus. Dan kalau aku boleh berimajinasi, aku akan berpikir kalau jauh dari itu, Dio akan merasa was-was dengan pikirannya terhadap Raka. Bisa dibilang, Dio butuh waktu beberapa lama lagi, sampai benar-benar menghapal Raka, dan Dio baru akan menggantikan sosok Bara dihatinya (seandainya, Raka juga memiliki owientasi yang sama, dan aku belum berpikir kesana, meskipun dari dialognya kemungkinan dia 'sama' itu ada).
Hmm.. Aku jadi berpikir gini loh. Ini judulnyakan radioaktif. Apa mungkin, ada hubungannya dengan sifat Dio yang nggak stabil itu? Hihi..
Oke. Cukup disini cuap-cuap nggak pentingnya. Dan aku tunggu cerita-cerita berikutnya yang lebih 'wah' lagi dari ini. 8/10.
Satu lagi Mas @dioradio, kalau ada cerita baru, jangan lupa dimention.
kumaha damang???
perasaan banyak cerita di bf settingnya di bangka mulu....
overall... cerita ini cuco markuco endes gulindes lamun ceuk teh iis dahlia mah....
dan kalo ujung ujung nya udah gantung kayak gini pasti nanti bakal ada...... ah sudah lah...
ai lop you aa @dioradio
ceritanya keren
mngkin ada season 2
hehehe
sebagian komentar reader disini saya juga setuju, sepemikiran...
walau gk bisa komentar banyak² seperti mereka
untuk komentar saya, ssya suka bgian dia berantem hebat dengan Bara ketika memergokinya dengan Randy, walau bukan dialog terpanjang dicerita ini, tpi didialog ini saya bisa merasakan bgt emosinya Dio, apa lg wktu marah², hahaha..