It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
langsung posting banyak, sudah punya stok ya. efeknya kalo stok cerita habis, pasti banyak yg bilang "kapan update, lanjuut, ts-nya mana, dst." hehe.
Aduh, kok ditanggepinnya ya serius gitu sih Nggak bakal diteror kok, paling direcokin #loh #eh
Mau ngasih saran dikit, bolehkah?
- Ketika kuantarkan daftar pesanan ke para juru masak, Alya mencegatku. “Dioo.. itu yang baju biru cakep banget,” bisiknya. “Hush, aku bilangin Kak Denis loh,” ancamku. Denis adalah pria yang sudah dua tahun menjadi kekasih Alya. “Aaaa.. Gak apa-apa, Denis mau kok kumadu,” ujarnya. “Hahaha, dasar! si baju biru itu udah punya pacar” kataku. “Hah? Kamu kenal dia?” tanyanya. “Kenal,” jawabku singkat. “Kenaliiiin..” rengeknya. “Nanti ya,” kataku sambil berlalu, kemudian masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel -
Ini dipisah per paragraf aja, biar nggak dempet2an dan lebih rapi. Posting-nya pakai hp kah? pakai komputer aja, nyante aja nge-post di sini, nggak usah terburu2. Biar enak dibaca juga.
Semoga nggak ada adegan xxx-nya, hehehe. Not a fan of that kind of story.
Keep writing!
Cheers,
ABI
@adinu thanks ya udah mampir. Iya betul, posting tiap stok melimpah, pas kehabisan panik deh kelabakan, haha. Seninya posting cerita di forum, bisa langsung dikritisi pembaca sekaligus ditagih2, jadinya cerita cepet kelar. Daripada didiemin di laptop, lama selesainya, hehe.
@abiyasha thanks banget ya sarannya, nanti saya coba edit. Actually, saya biasa nulis percakapan dengan baris-baris yang terpisah. Itu karna saya pikir terlalu sedikit percakapannya, tanggung gitu, jadi disatuin. Ternyata tetep keliatan numpuk-numpuk ya, hehe. Me neither, gak suka cerita adegan xxx. Tapi udah kadung ditulis secara eksplisit dan vulgar adegan ranjang mereka, bahkan sampe detail, bareback pula. Rencananya mau diposting malem ini #LangsungBerubahJadiCeritaStensilan hahaha. Santai Bli, saya gak biasa nulis cerita esek-esek. Hehe. Andaipun ada yang agak-agak panas, itu sekadar menunjukan perubahan/perkembangan si tokoh utamanya. Anyway, saya gak lagi serius soal teror itu, justru mengharapkannya, apalagi dari seorang master, jadi berasa kelarin skripsi karna diteror dosen pembimbing gitu )
Ikut nyimak je
@dioradio : Sedikit atau banyak, dialog memang harusnya dipisah gitu. Buat ngebedain mana yg percakapan langsung, mana yang narasi. Lagipula, bacanya jadi bingung kalau disatuin gitu karena siapa yang ngomong kadang nggak ketahuan. Awas ya kalau ada adegan xxx-nya? Hahahahah #ngancemserius Sebenernya, adegan ML itu bisa kok dibuat indah dan nggak terkesan vulgar. Kamu punya diksi yang baik, jadi, aku rasa, buat nyeritain adegan ML pun harusnya bisa jadi nggak murahan Coba aja dulu.
Nah, ini yang aku paling nggak suka kalau komen di cerita orang *sigh* Pasti nyebutnya begitu. Kita semua ini sama2 penulis amatir kok. Soalnya, belum ada diantara kita (setahuku) yang udah menang Khatulistiwa Literary Awards atau Man Booker Prize. Jadi, berhentilah nyebut aku macem2 ya? hehehe. Masih banyak penulis yg lebih bagus dr aku.
Mention sama kutip, sama2 masuk notifikasi kok, tapi biar komen kamu nggak panjang, jadi langsung mention aja daripada pakai kutipan, kecuali memang ada yang mau digarisbawahi.
@arieat : LOL. Semoga aku nggak salah turun disini #Loh #eh
@Abiyasha siap bos, sudah diedit. Ya paling tidak master di forum ini lah, hehe.
@tialawliet iya komen2nya bikin grogi & deg-degan. Udah kayak dikomentarin siapaaa gitu :-SS
@yeltz i will.. special mention!
*masih shock kedatengan @firkhafie , kemudian muncul @yeltz