BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Sedikit Tentang Filsafat Ketuhanan (upd. Esensi Manusia)

edited February 2014 in BoyzRoom
Ini merupakan pembahasan yang cukup rumit. Namun Cien akan coba membantu agar topik ini bisa sedikit dicerna dan memberi pengertian.

Sekarang kita harus mengenal dulu apa yang dimaksud dengan ateis dan teis.
1. Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan. Paham ateisme menekankan manusia ada karena dirinya sendiri dan keberadaan Tuhan berada dalam alam pikiran manusia dengan kata lain Tuhan diciptakan dari alam pikiran manusia itu sendiri.

2. Teisme dalam arti luas, adalah keyakinan bahwa setidaknya satu dewa atau Tuhan ada. Theisme terbagi lagi yakni monoteisme (percaya hanya ada satu Tuhan), deisme (percaya Tuhan menciptakan alam semesta namun Tuhan tidak ikut campur dalam keseimbangan dunia) , panteisme (percaya bahwa alam semesta adalah Tuhan itu sendiri) , dan politeisme (percaya kepada beberapa Tuhan).
«13

Comments

  • Bagaimana dengan keyakinan agnostik?
    Agnostik berbeda dengan atheis, orang-orang yang atheis mutlak tidak percaya terhadap adanya Tuhan sedangkan agnostik percaya bahwa tidak ada seorangpun mengetahui exist (ada) tidaknya Tuhan. Bahwa urusan mengenai Tuhan adalah bentuk pengetahuan yang tidak bisa dijangkau oleh akal pikiran manusia.

    Para penganut aliran agnostik adalah kaum yang terjebak akan keraguan dan ketidak tahuan mereka akan keberadaan Tuhan. Banyak orang yang mempunyai persepsi berbeda terhadap makna sejati agnostik. Sebagian orang berpendapat bahwa para penganut agnoticisme adalah orang-orang yang percaya akan adanya Tuhan, namun memilih untuk tidak beragama sebagai instrumen perantara yang mengikat. Hal ini disebabkan keraguan mereka terhadap mengadanya suatu agama. Mereka beranggapan bahwa agama hanya dijadikan sebagai ladang kekuasaan, alih-alih perantara terhadap sang khalik. Kaum ini menelaah begitu banyak agama sebelum memutuskan untuk memilih tidak beragama. Pernyataan yang dapat menjawab kenapa keberadaan kaum agnostik cukup langka jika dibandingkan dengan penganut atheisme.

    Para penganut agnosticisme tidak terlahir begitu saja sebagai agnostik, mereka menjadi agnostik setelah melewati pengalaman intelektual. Agnostik berpendapat bahwa ada tidaknya Tuhan merupakan suatu hal yang tidak mempengaruhi kehidupan mereka, bukan berarti mereka tidak percaya terhadap Tuhan. Hanya saja mereka ragu dan berpendapat bahwa urusan Tuhan tidak biasa dijangkau akal pikiran. Ketidak tahuan manusia yang beragama akan martabat rasa dapat menjadikan mereka takut dan lari dari zona ketidaknyamanan (berbentuk ancaman, ketidak puasan, keraguan dll.). Mereka akan beralih ke zona netral, alih-alih untuk menghindar. Maka lahirlah agnostik yang mereka anggap sebagai sebuah pilihan.
  • Bagaimana kita sebaiknya menyikapi atau memilih keputusan tentang Tuhan di dalam kehidupan ini?
    Harus kita sadari norma masyarakat memaksa kita untuk memilih suatu sikap dan tindakan tentang agama maupun kepercayaan tentang Tuhan. Karena itu untuk membantu adalah lebih baik bila kita mampu menjawab pertanyaan ini.

    1. Percayakah kita ada sesuatu yang lebih besar dalam kehidupan ini? Yakni suatu zat yang banyak orang sebut sang Khalik, pencipta kehidupan ini?
    Bila anda tidak percaya maka anda boleh dikatakan ateis dan tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan nomor selanjutnya.

    2. Bila anda percaya tentang adanya sang Khalik, pencipta dunia ini, perlukah kita manusia memahaminya?
    Bila anda menjawab tidak perlu maka anda penganut agnostik dan anda tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan nomor selanjutnya.

    3. Bila anda ingin mengetahui tentang sang Khalik, menurut anda apakah dapat disamakan sang Khalik dengan alam semesta yang notabene ciptaan-Nya?
    Bila anda menjawab sama maka anda condong pada kepercayaan Panteisme dan tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya.

    4. Anda percaya sang Khalik aka Tuhan menciptakan alam semesta beserta roda kehidupan di dalamnya. Menurut Anda apakah Tuhan ikut campur dalam perputaran roda kehidupan di dunia ini? Ataukah setelah Dia menciptakan alam semesta dan melihat hasilnya dengan baik, Dia membiarkan semuanya berjalan dengan semestinya?
    Bila anda menjawab Tuhan tidak mencampuri kehidupan semua makhluk di dunia ini maka anda condong pada keyakinan Deisme dan tidak perlu melanjutkan ke pertanyaan berikutnya.

    5. Bila anda sampai di pertanyaan ini maka anda akan merupakan penganut politeisme atau monoteisme. Saya tidak akan membandingkan dua kepercayaan ini karena pembahasannya akan menyangkut ke agama-agama. Namun saya akan membahas sedikit mengenai beberapa agama di Indonesia yang berkembang.
  • Agama besar di Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian yakni agama Timur (Budha, Hindu, Konghucu) dan agama Barat (Islam,Kristem,Katholik). Namun masih ada agama asli yang notabene disebut kepercayaan asli seperti kepercayaan Kejawen, kepercayaan suku Sasak, kepercayaan suku Tengger, dan sebagainya.

    Sekarang Cien akan mencoba membahas sedikit mengenai agama timur.

    1. Agama Hindu
    Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini. Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa. Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam beragam bentuk.

    2. Agama Budha
    Agama Buddha adalah sebuah agama dan filsafat yang berasal dari anak benua India dan meliputi beragam tradisi kepercayaan, dan praktik yang sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang telah sadar” dalam bahasa Sanskerta dan Pali).
    Perlu ditekankan bahwa Buddha bukan Tuhan. Konsep ketuhanan dalam agama Buddha berbeda dengan konsep dalam agama Samawi dimana alam semesta diciptakan oleh Tuhan dan tujuan akhir dari hidup manusia adalah kembali ke surga ciptaan Tuhan yang kekal.
    Di dalam agama Buddha tujuan akhir hidup manusia adalah mencapai kebuddhaan (anuttara samyak sambodhi) atau pencerahan sejati dimana satu makhluk tidak perlu lagi mengalami proses tumimbal lahir. Untuk mencapai itu pertolongan dan bantuan pihak lain tidak ada pengaruhnya. Tidak ada dewa - dewi yang dapat membantu, hanya dengan usaha sendirilah kebuddhaan dapat dicapai. Buddha hanya merupakan contoh, juru pandu, dan guru bagi makhluk yang perlu melalui jalan mereka sendiri, mencapai pencerahan rohani, dan melihat kebenaran & realitas sebenar-benarnya.
  • Terakhir Cien akan membahas mengenai Agama Barat atau yang biasa disebut Agama Samawi

    1. Agama Yahudi (Kepercayaan Yudaisme)
    Inti kepercayaan penganut agama Yahudi adalah wujudnya Tuhan yang Maha Esa, pencipta dunia yang menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada mereka dan memilih mereka sebagai cahaya kepada manusia sedunia.
    Kitab Suci agama Yahudi menuliskan Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham bahwa beliau dan cucu-cicitnya akan diberi rahmat apabila mereka selalu beriman kepada Tuhan. Perjanjian ini kemudian diulangi oleh Ishak dan Yakub. Dan karena Ishak dan Yakub menurunkan bangsa Yahudi, maka mereka meyakini bahwa merekalah bangsa yang terpilih. Penganut Yahudi dipilih untuk melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dan beriman kepada Tuhan. Sebagai balasannya, mereka akan menerima cinta serta perlindungan Tuhan. Tuhan kemudian menganugerahkan mereka Sepuluh Perintah Allah melalui pemimpin mereka, Musa.

    2. Agama Kristen (Katholik dan Protestan)
    Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup, sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristus adalah Tuhan dan Mesias (Yesus yang merupakan perwujudan Firman Allah menjadi manusia - Yesus diperanakkan dari Firman Allah melalui Rohul Kudus sebagai bagian dari Allah), juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus manusia dari dosa. Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran, kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani hypostasis) Tuhan atau Tritunggal.

    3. Agama Islam
    Islam (Arab: al-islām, الإسلام dengarkan: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Islam berarti penerimaan dari dan penyerahan diri kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim. Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.

    Kesimpulan dari ketiga agama ini adalah merupakan satu rumpun agama yang masih bersaudara. Agama asal adalah Agama Yahudi yang diperkenalkan Abraham/Ibrahim. Kemudian Ismail(salah satu anak Ibrahim) menurunkan suku-suku Bani Kedar Yang selanjutnya menurunkan Agama Islam. Dan Ishak (anak Abraham) menurunkan suku-suku Yahudi. Namun menyingkapi akan Yesus menimbulkan perpecahan kembali dalam Agama Yahudi dimana orang yang mempercayai akan Yesus sebagai Kristus (Mesias) disebut umat Agama Kristen. Sedangkan umat Agama Yahudi menyingkapi Yesus sebagai manusia biasa dan bukan Mesias.
  • gue pilih panteisme aja deh. tp gue sangat salut sama agnostik. paling ga emang bener bener detil "belajar" agama dulu sebelum memutuskan untuk ga beragama. cuma agak aneh sama agnostik yg menelan ajaran agama mentah mentah. gue percaya Tuhan. beragama. tapi ga lantas nerima gitu aja. yaaa "menerjemahkan" dikit dikit laaahh.
  • sebenernya ketika gue percaya bahwa Tuhan adalah alam semesta itu sendiri, berarti otomatis Tuhan "berperan" dalam semua proses yang ada di alam semesta. kenapa manusia disebut ciptaan Tuhan? kan itu hasil dari pria dan wanita yang bersetubuh? nah! gue percaya Tuhan adalah alam semesta itu sendiri. manusia adalah bagian dari alam semesta. jadi manusia adalah bagian dari Tuhan. makanya kemudian pernyataan manusia itu ciptaan Tuhan jadi masuk akal.
  • Haha... Keren, menunggu bahasan selanjutnya. Semoga otak ku masih bisa menjangkau.
  • Haha... Keren, menunggu bahasan selanjutnya. Semoga otak ku masih bisa menjangkau.
  • gw gk heran @sinjai disini
  • Masih memantau
  • Tsakeup deh, bahasannya lebih seperti memberi pengetahuan & info yg bagus tentang agama. Semoga kita semua saling menghormati perbedaan di lingkup ini.
  • Wah ini cara membahasnya enak
  • mubeng, oh tuhan.. tolonglah lindungi ham..bamu.. dari aaa..zab duni..a yg fa..na ini.


    apakah dosaku dimasa yg lalu..

    ala mimin aminah biduanita bahenol pantura
  • @silencewords : Jadi kaum agnostik percaya bahwa Tuhan itu ada namun tidak ada satu agama pun yang mampu murni menjabarkan keberadaan Tuhan. Banyak agama yang ditafsirkan oleh perseorangan sehingga sulit untuk mengetahui eksistensi Tuhan secara murni. Contohnya dalam satu agama pun tidak ada yang bisa sama dalam menafsirkan kitab suci masing-masing. Islam ada aliran Syiah, Sunni, Ahmadiyah, dsb. Kristen ada aliran Katholik, Protestan, Pantekosta, Kharismatik, dan sebagainya. Budha ada aliran Theravada, Mahayana, Budhayana, Maitreya, dsb. Hindu ada aliran Vishnuism, Shaivism, Shaktism, Smartism, dsb. Jadi selama agama masing=masing belum menemukan titik temu bagaimana mereka mampu menganggap agamanya adalah yang terbaik dalam menjabarkan keberadaan Tuhan.

    poke @sinjai, @elsa, @northsinner, @Hitam_Terlarang, @exel_badboy, @rigil

    @sinjai, @exel_badboy : thx, Cien coba jabarin dari beberapa buku yang Cien baca di Perpustakaan Daerah Propinsi DIY. Tapi tentunya rangkuman Cien terlalu dangkal bagi kaum akademis namun semoga memberi pengertian kita semua bahwa ternyata membicarakan masalah agama tidak hanya sekedar atheis vs agama yang selama exist ini.
  • Lanjut lanjut Bang, dulu pernah baca sejarah Tuhan, karen. Tp hanya sedikit yang mengendap di otak. -,,,-
Sign In or Register to comment.