It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Fajar terus berceloteh…
Ternyata baru kutahu, fajar banyak omong juga
Sebagian besar yang dibahas tulisan-tulisanku di gif
Aku Cuma senyum-senyum saja menanggapi
Padahal sebenarnya kepalaku mulai berdenyut, aku pusing akibat goyangan di mobil tuanya fajar atau mungkin karena bau bahan bakarnya
Akhirnya pelan mobil menepi
Disebuah bengkel sederhana di pinggir jalan
Terdapat seorang berumur setengah baya sedang manangani sebuah sepeda motor
Beberapa sepeda motor tua tampak berderet di area bengkel
Alat-alat bengkel menambah kesemrawutan bengkel tersebut
Ada bangku panjang di sisi ruangan
“mas aji, ayo turun”
“mau ngapain?” tanyaku heran
Dia hanya menoleh sambil senyum saja
Membuka pintu mobil dan keluar meninggalkanku
Akupun dengan susah payah membuka pintu mobil yang sedemian seret.
Aku berjalan pelan menuju bengkel
Beberapa orang duduk dan ada dua orang jongkok menghadap sepeda motor yang sedang di perbaiki
Bengkel ini lumayan ramai menurutku
Dan seperti biasa, bengkel di area kampung selalu menjadi ajang diskusi tentang otomotif bagi yang awam
Kulihat fajar begitu di kenal oleh orang-orang yang ada di bengkel
Pelan aku duduk disisi bengkel, di bangku panjang yang terbuat dari papan
Disampingku ada dua orang yang kelihatannya sedang menunggu sepeda motornya di service
Kudengar percakapan mereka
“mas fajar..kok baru datang? Tolong mas, motorku ngadat terus” ucap seorang yang duduk disampingku
“walah…maaf jo, baru ada tamu je, ini tamu saya dari semarang, gimana kalau nginep saja, nanti malem kutangani lah”
Orang itu menoleh ke arahku
“sampeyan tamunya mas fajar?”
“iya pak” jawabku sambil senyum dan mengangguk
Kusalami dua orang tersebut
“yo wis kalo gitu, aku tinggal saja motorku, tapi bener lho, nanti malem di tanganin”
“beres lah”
Kulihat fajar mendekati orang yang sedang menservice
“pak to…itu di mobil barangnya, sono diambil aku mau ngenter tamuku”
“ohhh yo, dah dapet to”
Selanjutnya kulihat orang tersebut tergopoh-gopoh menuju mobil dan mengambil kardus berisi sparepart
Fajar duduk di sampingku
“jar kamu kerja disini?”
Dia mengangguk
“woww..berarti kau pinter nyervice sepeda ya? Entar motorku kalau rusak kubawa kesini ya”
“beres lah mas aji, pokoknya kalau rusak bawa sini saja”
‘oke…gratis to?”
“boleh…gratis pokoknya, khusus untuk mas ajiku”
“heheheheh…beres lah, besok lah, pasti kubawa kesini”
“udah yuk, kita kerumah”fajar menarik lenganku
Kembali aku menuju mobilnya fajar
Kupegang kepalaku..pusing, terutama dengan bau bahan bakarnya
Tau pusing gini, tadi mendingan aku mengikuti mobilnya fajar sambil naik sepeda motorku
Dan benar saja…
Baru saja duduk, bau bahan bakar menyeruak
“masih jauh rumahmu jar?”
“nggak kok…tuh”
Fajar menunjuk rumah dipojok jalan sekitar 100 meteran
“mana?”
“itu yang bercat putih”
“ohhh…aku jalan saja ya?”
‘apa? Nggak usah mas, satu menit nyampe kok”
Dan deru mobil kembali terdengar
Benar-benar mobil busuk…baunya begitu menyengat membikin mual dan pusing
Akhh lega rasanya
Akhirnya sampai juga dihalaman rumah bercat putih…
Sepi
Benar-benar sepi..
Seperti rumah tanpa penghuni
Agak gelap untuk ukuran siang seperti ini
Fajar masuk dengan tergesa dan langsung membuka jendela yang ada disisi ruang
“masuk mas aji…” ujarnya masih cuek mengambil ini itu
Ada beberapa pakaian anak-anak yang diletakkan di kursi tamu
Dengan santai aku duduk di kursi tamu
Fajar langsung ke belakang
Dan…..
Dalam hitungan menit dia telah membawa air minum dan beberapa makanan ringan
Ternyata fajar telah menyiapkan segala sesuatunya untuk ‘menyambutku’
Dia tersenyum…
“Mari diminum mas…hari ini pokoknya aku seneng banget mas aji kesini, ayoo mas”
Kutatap air sirup di gelas
Kuambil…”jarrr…”ujarku pelan
“ya mas…”
“ini nggak diberi obat perangsang to?” candaku sambil pura-pura khawatir
“hahahahhaha…ya iyalah…minum saja mas, pasti entar mas aji terangsang hahahahaha”
Kembali aku terpana pada gigi-giginya yang rapi dibalik tawanya
Kuminum…setengah
“iya neh…aku jadi terangsang jar…gimana neh?” candaku lagi
“wayyyyaakk….langsung bereaksi to?waduhh padahal aku belum siap lho hahahhaha”
Fajar masih saja tertawa
Kalau sudah gini aku akan terus candain dia agar bisa terus melihat tawanya yang manis sekali
“eh jar…”
“ya mas”
“kapan neh mau servis sepedaku?”
“lho sepedanya kan diparkiran masjid”
“ya udah, berhubung sepedanya nggak ada, orangnya aja ya?” ujarku sambil berkedip
“hahahahhaha…boleh…boleh…entar deh kuperiksa businya…masih berfungsi tidak?”
“waduh jar..businya di dalam kan, harus pakai alat untuk membukanya jar, emangnya kamu punya alatnya po?” ujarku senyum-senyum menggoda dia
“heheheheheh…jo kuatir mas, soal buka busi ditanggung ahli lah hahahha”
Fajar masih saja tertawa
Selalu kutatap tanpa berkedip saat dia tertawa
Inilah keunggulan ‘seorang’ fajar
Dia kalau dalam keadaan diam, cenderung ‘berwibawa’ tapi jika sudah tertawa maka akan berbalik seratus derajat…dia cakeeepp sekali.
“jar ..beneran kamu kerja di bengkel tadi?” tanyaku lagi
Kali ini aku dengan raut wajah serius
“bukan..itu bengkel milikku”
“ohh…itu kalau siang mas, kalau malam aku buka warung tenda nasi goreng”
“waduuhhh…nggak capek tuh?”
“yaahhh namanya saja nyari uang mas, ya nggak capek lah”
“wahhh hebat deh….”
“hebat apaan…Cuma punya bengkel kecil gitu aja hebat, mungkin itulah mas, makanya aku nggak berani nongol di GIF, anak-anak GIF sebagian besar kan anak kuliahan mas, kalaupun kerja kebanyakan pegawai kantoran kayak mas aji ini, uhhh minder juga mas, apalagi aku kan kerjaannya kotor…di bengkel gitu”
“waahhhh jangan gitu dong, kamu tuh hebat…bener hebat jar, aku aja nggak bisa siang malam kerja kayak kamu, lagian sekecil apapun bengkel kamu jar, ini adalah usaha kamu, bedalah sama aku, aku kan bekerja untuk orang lain, tak ada kebanggaan, makanya kamu tuh harus bangga”
“eh bentar mas..”
Dia beranjak dari kursi dan kembali ke belakang
“mas aji..makan dulu yuk…udah siap neh” fajar telah di pintu
“wahhh kok jadi repot jar”
“ayolah..”
“oke’
Aku bangkit menuju ruang tengah
Sebuah meja makan penuh dengan makanan
Gudeg, sayur krecek, telor bacem, tempe goreng dan lalap cabai rawit hijau
Aku benar-benar terpana
Fajar menyajikan makanan yang bagiku sangat mengundang selera
Kami makan begitu lahapnya
Aku suka sekali rasa gudegnya
Gurih manis, tak seperti gudeg jogja yang cendrung manis legit
Ini sangat gurih…
Aku sampai lupa diri dengan makannya
Selesai makan tiba-tiba fajar nyeletuk
“mas..ikut aku…sini!”
“kemana?”
Dia bangkit..
Kami menuju tangga terbuat dari kayu
Ternyata rumah ini lantai dua
Terhubung oleh tangga kayu
Antik juga
“ke kamarku…”
“hah…ngapain jar?”
“lho katanya mau servis busi…ayoooo…cepetan…” fajar menarik lenganku sambil senyum-senyum
Aku masih bingung luar biasa
Pelan aku naik tangga dengan hati berdebar
Mention ya masse kalu update
@masbadudd
@3llo
@adinu
@erickhidayat
@YANS FILAN
@agungrahmat
@sindu
@aa_akew
@arieat
@ramadhani_rizky
ini cuma cerita dari forum sebelah yang belum kutamatin, rencana mau kutamatin di sela-sela waktu sibukku.
trims untuk yang dah baca...
cuma cerita ringan kok....
hmmm....cuma cerita ringan kok, tadi ;liat pp mu, kamu punya tatto to? cerita dong saat buat tatto itu? selain di lengan dimana lagi? hehehhehe penasaran....
Ntar critanya naek loteng trus fajar minta dibikinin cerita tentang dirinya kalu gak salah. . .
Oya kalu gak salah,pemandangannya indah banget
ternyata kamu dah banyak baca tulisanku ya? emang di forum sebelah, id mu apaan?
aku kok nggak tau?
@arieat : yakin lu bilang gak seru?
Masse jangan mensyen dia lagi biar kapoook hahhaahha
Gay Indonesia Forum
Matur nuwun sanget