Malam semua....Mencoba menulis sebuah cerita...mudah2an ada yang baca..,met bacaaa
Merapihkan dan menyusun sebuah hati yg telah hancur bukan sesuatu yang mudah...butuh kekuatan besar, dan kadang kekuatan itu datang dari orang lain..
Namaku Dirga, anak terakhir yang sedang melangkah keluar dari zona nyaman, tinggal berpisah dari keluarga dengan menyewa sebuah kamar kos tidak jauh dari tempatku bekerja..
Kenapa hatiku bisa hancur dan siapa yang menyusunnya? Akan kuceritakan...
" Kalo bagian celana jeans dimana ya mas?? " ..aku dikagetkan oleh seseorang yang tiba2 bertanya dari arah belakang...
Sedikit kaget..tetapiii ekspresi wajah aku berubah 180 derajat menjadi senyuman ketika melihat wajah pria tersebut.Sejenak tertegun dan harus berusaha mengingat dimana letak bagian celana jeans berada. Wajah itu tiba tiba membuat semua ingatan blank sesaat, ...mungkin sekitar 15 detik baru bisa menjawabnya.Usaha agar bisa terus memandang dengan mengantarkannya ke bagian tersebut.
Sangat ramah,dengan berkacamata frame hitam...sedikit bekas cukuran di dagu...dan yang paling menarik tentu saja...matanya,terdapat kebaikan disana.
" Terima kasih ya Dirga aryatama atas pendapatnya, seperti pilihan kamu akan cocok saya pakai."....
"Darimana bapak tau nama lengkap saya? "
" Itu, dari I'd card yang kamu pakai " sambil tersenyum lebar...
Damn, knapa tiba2 aku bisa menjadi begitu bodoh dihadapan pria ini..
Setelah membayar di kasir, pria tersebut memberikan senyuman sekilas dan kemudian berlalu....
Apakah aku bisa menemuinya lagi....sepertinya, aku harus membuang khayalan itu jauh jauh.
( Bersambung )
Comments
Paragraf nya jangan terlalu rapet ya? Biar lebih nyaman bacanya.
Kyknya menarik
Setelah hari itu...berharap dia akan kembali, mungkin dia memerlukan petunjuk dimana tempat kaos berada atau paling tidak aku berharap bisa tau namanya.
Tapi sudahlah,....lebih baik fokus bagaimana agar penjualan lebih meningkat.
Sore itu tepat sebelum jam kerjaku berakhir, aku dipanggil di backoffice karna seseorang menghubungiku melalui telpon kantor.
" Selamat sore Dirga,,apa kamu sedang sibuk ? "...aku terdiam dan berusaha untuk mengingat suara ini.
" Sore,,kebetulan sudah lebih santai karna sebentar lagi akan pulang, maaf ini siapa ya ? "
" Saya arlingga...mudah2an km masih ingat, km yang membantu memilihkan celana jeans untuk saya beberapa hari lalu "
Arlingga??? Memilihkan jeans?? Mungkinkah dia?...
" Kebetulan saya sedang berada di mall ini, tadi kamu bilang sedang menunggu jam pulang? Apa bisa menemani saya ngobrol ? "
" Boleh...sekitar 25 menit lagi saya akan keluar, mau bertemu dimana ? "
Setelah berkata ditempat mana kita akan bertemu, aku segera menutup telp dan keluar dari kantor.
Ini menjadi 25 menit yang sangat lamaa, karna terus menerus menatap setiap pergantian menit yang ada di jam tangan.
Akhirnya...dengan bergegas aku menuju ke tempat dimana Arlingga menunggu.
Tidak susah untuk mengenali sosoknya, karna aku ingat betul wajah itu..akhirnya, aku diberi kesempatan untuk menatap matanya lagi.
" Hei apa kabar? Silahkan..." Sambil berdiri dan menjabat tanganku..
" Baik, alhamdulillah...bagaimana dengan kabar bapak? "
" Hei, ini sudah bukan di tempat kerja kamu..jangan panggil bapak donk , umur kita mungkin tidak terlalu jauh perbedaannya, panggil saya lingga "
" Ok lingga, sepertinya lebih baik saya memesan minum dulu " sambil melambaikan tangan ke pelayan.
" Selain memang kebetulan saya ada di mall ini, aku juga mau mengucapkan terima kasih "
" Mengucapkan terima kasih ? Maksudnya ? "
" Iya, berkat celana yang saya beli kemarin, presentasi saya berhasil dan saya mendapatkan proyeknya"
" Wah, selamat ya...tapi, yakin itu semua karna celana?...memang presentasinya aja yang bagus "
" Tapi itu kan salah satu penunjang keberhasilan,." Berikata sambil tersenyum..
" Hahahaha iya ya....O iya, darimana kamu tau no telpon kantor aku ?"
" Kan di struk pembayaran ada nomer teleponnya" sambil mengeluarkan struk dari kantong kemejanya.
Hahahah aku lupa akan hal itu.
Pembicaraan kita mulai menjadi santai, tidak kaku...dari mulai pekerjaan, hobi, dan keluarga.
Arlingga orang yang menyenangkan, humoris dan humble.
Aku bisa tau kalo dia orang yang berkecukupan, terlihat dari berbagai brand yang dia kenakan.
Sedangkan aku...
Lanjut ea, low bisa smpe tamat
Jngn mati suri
Masih agak kurang srek sama dialog antar tokohnya. Terlalu baku bahasanya. Kalo narasi sih, nggak terlalu baku nggak terlalu santai.
,Yang jelas, cerita ini menarik. Lanjutkan!!!
Tebakan yang tepat...cuma satu yang ada di pikiranku..bagaimana rasanya dipeluk, dicium..dan tidur dalam dekapan orang yang ada di depanku ini.
Dannn dilanjutkan juga dengan pikiran - pikiran nakal..
Tapi, radar dan penangkap sinyalku tidak berfungsi dengan baik, masih bertanya2..apakah dia sama denganku? ..bahkan aku cendrung sungkan..dan berusaha menjaga semua perkataan ketika berbicara dengannya.
Sedikit memberi gambaran ttg bagaimana aku,,
Sifat : Introvert, confident yang timbul tenggelam,susah untuk akrab dengan orang baru.
Fisik : tidak jelek,24 thn, 180 cm, 79 kg....proporsional.
" Iyaa...pikirannya ada disini kok" hari ini sudah kesekian kalinya lingga mengajak bertemu sesudah jam kerjaku usai...
Kadang dia beralasan habis bertemu klien, atau menunggu sampai sudah tidak macet diluar.
" Kayaknya kita sudah sering ketemu ya...tapiiiii....km masih terlihat kurang rileks..knapa?"
" Hahaha, terlihat ya? Mungkin karna awalnya km memang pembeli di tempat aku kerja...jadi rasa sungkan itu masih kebawa."
" Santaiii dirgaa,, anggap aja kita teman lama yang baru ketemu " sambil menepuk pundak dan sedikit meremasnya...oooo goshh..area sensitif di pegang.
" Eh kapan liburnya? Bisa cuti ga? Kita jalan jauhh yuk...pake motor...touring kecil2an..."
" Ayukk aja...nanti aku bilang ke bos minta cuti deh "
" Baguss...bosen nih ngobrol di Mall mulu, aku pengen liat gunung dan kabut "
" Sipp...ayuk deh....weekend depan ya...mudah2an si bos ngasih "
( Bersambung )
Makasihhh buat komennya...ini yang bikin semangat buat nerusin ceritanya...nulis cerita ini ga pake konsep..tinggal ngalir aja kalo lagi update....met istirahata semua
Lanjutttt!
Salah satunya aldi,,orang yang pertama kali menegur..ketika aku merasa asing di tempat baru ini.
" Udahlah Ga, cuekin aja yang ga ramah sama lo,, disini kita cari duit...yang penting kerja bener dan gajian,,okehh "
Itulah kata2 Aldi yang membuat kadar cuek aku jadi naik sedikit.
Aku memang tipe orang yang tidak bisa diam jika orang lain mendiamkan.
Sikap aldi menimbulkan tanda tanya ketika aku merasa beberapa kali terasa agak berlebihan.
Tetapi aku mengalihkan pemikiran itu ke hal yang lebih memaklumi, karna dia sudah menganggap aku sebagai sodara yang tidak pernah dia punya.
" Ga, weekend ini jalan yuk...kemana kek..gue dapet jatah libur weekend nih "
" Sorry Di, gue udah ada planning..buruan cari cewe gih,biar kalo weekend lo ngapel pacarrr "
" Kan sementara belom ada,, elo yang gue apelin..tumben bener lo weekend ada planning, jalan ama siapa? "
" Temen gue ngajak jalan.." Duh si aldi kepooo
" Emang lo punya temen ? Temen lo kan gue doang "
" Punya lah, kalo lo kan bukan temen gue..tapii..sodara gue "...berusaha mengalihkan pembicaraan..
" Iya iya...enjoy your weekend deh "...terlihat kecewa.
Sedikit penggambaran sosok Aldi..tinggi yang menjulang, badan sedikit kurus tapi berotot.. Berkulit coklat, sedikit bulu ditangan dan didada...
lahir dari ayah keturunan timur tengah dan ibu asli sunda..satu yang menjadi daya tarik,,dia mampu membuat orang nyaman di dekatnya...
Berulang kali punya keinginan untuk bisa dipeluk aldi ketika masalah datang..
Tetapi aku tidak mau merusak semuanya.
Kenapa semua yang ada di dekatku sampai saat ini, tidak bisa kujadikan tempat kucurahkan rasa sayang dan cinta..
Semua hanya bisa tertahan...
Menjadi ragu...apakah bisa menjadi seorang yang istimewa dan berharga bagi orang lain...
Sudahlah.......
Antara senang dan kecemasan....campur aduk.
Baju apa yang aku pakai?, bagaimana harus bersikap? Hadeuhh... seperti mau bertemu artis saja..
Rileks Dirga..its not a date...( Kalimat menenangkan diri sendiri ).
Akhirnya...sudah sejak semalam tidurku buyar...karna semua hal hal yang tidak penting terus melintas.
Alhasil...rasa kantuk malah timbul ketika menunggu Lingga di depan Mall yang belum buka ini.
Dia sempat memaksa untuk menjemput di kosan..tapi malah akan menambah waktu lagi untuk mencari alamat kosan aku.
Karna aku tidak pernah mengajak Lingga mampir, atau dia pun tidak pernah bertanya dimana aku tinggal.
Sebuah kawasaki Ninja berhenti tepat didepan aku.karna aga sedikit tertidur, suara klaksonnya berhasil membuat aku terkaget dan teriak..
" Woi kalo klakson jamgan liat liat donk "
" Wah sorry mas...ga tau kalo situ lagi tidur "..sambil membuka helm..dan tertawa..
Lingga ternyata...tapi,,, kok pake motor??? Bukannya dia pake mobil tiap harinya...bukan masalah motornya..
tapi bagaimana nantinya ketika badan aku harus bersentuhan dengan punggungnya...
" Kita naik motor ya....aku paling seneng kalo weekend gini naik motor dan pergi jauh...salah satu hobby,,, ga masalah kan ? "
" Engga kok...tenang aja...mau jalan sekarang ?? " Damn..tentu ini akan menjadi masalah.
" Uda sarapan belum? Aku belum nih...nanti kita sarapan dijalan ya " sambil menyerahkan helm.
" Oke sip..."
Dann motor ini membuat posisi badan amau tidak mau akan selalu menempel di punggung dirga..betapapun sekuat tenaga aku menjaga posisi badan..
Masalah kedua....wangi badan dirga yang langsung tercium..damn....pikirannku menjadi blank seketika.
Ditengah perjalanan...." Pegangan Ga, aku mau ngebut..mumpung masih sepi " sedikit berteriak.
" Ooh ok.."... Whatttttt, disuruh pegangan..please Help Me GOD
Saat inilah...dimana semua beban dan masalahku serasa hilang seketika......terima kasih lingga...tak terasa aku menangis.
Iriiiiii!