It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
eS Te We
keren banget sekolahnya @uchirama ada pelajaran geologinya
gara2 abu yg bertebangan karna kendaraan yg melintas
Nek ora salah sih geologi kue cabang ilmu geografi @rigil
Opo lak ora udan to jogja?? @yuzz ?? Solo bar udan ki mayan lah ra patek kabut.. Tapi tetep wae marek'e sesek nafas
tp td cm grimis dikit dan bentar..
cahaya nya tetep sama kek dari tadi pagi, suram, abu abu.. tak berwarna, lol
padahal babe lg d jogja, mau jalan2 pun jd ga bisa..
@yuzz Koq parahh amatt dampaknya.. Padahal disini gak gt amat..
@sinjai Emng posisi dmn??
daripada Malang
TEMPO.CO, Yogyakarta - Abu dampak letusan Gunung
Kelud dirasakan hingga daerah yang berjarak ratusan
kilometer di bagian barat di Garut, Jawa Barat. Di
Yogyakarta yang jaraknya 242 kilometer dari Kediri,
hujan abu bahkan dirasakan lebih tebal ketimbang di
Malang yang letaknya tak begitu jauh dari Gunung Kelud.
Menurut situs http://volcano.ssec.wisc.edu/ yang
memuat gambar live citra udara abu Gunung Kelud, hal
ini disebabkan tiupan angin menuju ke arah barat daya.
Akibatnya, abu yang terbawa angin jatuh di daerah-
daerah di bagian barat dan barat daya Kediri, antara lain
Solo, Yogyakarta, Purwokerto, bahkan hingga beberapa
kota di Jawa Barat bagian timur. Karena itu, abu di
wilayah itu lebih tebal di banding daerah sekitar Kelud,
seperti Malang.
Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar,
dan Kabupaten Malang ini statusnya ditetapkan menjadi
awas atau level IV pada pukul 22.15 WIB, Kamis, 13
Februari 2014. Lalu, sekitar pukul 22.50 WIB, gunung
tersebut meletus dengan mengeluarkan semburan lava
dan lontaran material ke udara hingga ribuan meter.
Letusan terus-menerus terjadi sejak letusan pertama
pukul 22.50 WIB itu. Hingga pukul 02.00 WIB, Jumat, 14
Februari 2014, masih terlihat letusan diikuti kilatan petir.
Sejak letusan pertama, petugas di pos pengamatan
Gunung Kelud langsung mengosongkan lokasi
pengamatan yang berada dalam radius berbahaya.
Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
mulai meninggalkan pos pukul 22.50 WIB.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Sutopo Nugroho mengatakan
erupsi Kelud setinggi 17 kilometer melontakan jutaan
meter kubik abu vulkanik. Abu dan pasir pada lapisan
1.500 meter terbawa ke arah timur laut, pada lapisan
5.000 meter ke arah barat laut, dan lapisan 9.000 meter
ke arah barat.
Material abu dan pasir tersebut melayang-layang di
atmosfir dan menyebar ke daerah yang jauh dari Kelud.
"Karena itu, di wilayah barat lebih banyak terjadi hujan
abu dan pasir," kata Sutopo.
mas @adam08 aku jogja bagian selatan.. kalau dibandingkan dnegan merapi malah parah ini mas. tadi pagi jarak pandang cuma <10m