It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
[Engga bi, kenapa?]
[Temenin aku ke sevel yuk?]
[Sekarang? Yaudah aku siap2 terus jemput kamu deh bi]
[Yaudah aku juga mau siap2]
Jarak rumahku dan rumahnya memang tak jauh.. Tumbenan banget dia ngajakin kesevel.. Ada angin apa coba? Mungkin dia tahu seminggu lagi aku akan liburan kejogja.. Jogja.. Destinasi yang tidak terlalu jauh.. Tapi tempat yang aku pilih untuk memulihkan hatiku dari semua kenangan ini..
45 menit setelah bbm terakhirku ke dia, aku sudah tiba di depan rumahnya.. Bisa di bilang rumahku juga, karna di rumah ini aku sudah dianggap keluarga.. Tidak terasa hampir 2 minggu aku tidak menginjakkan kaki ke rumah kedua ku ini.. yang aku ingat hanya, jika aku tetap datang kerumah ini, kenangan manisku akan selalu terkuak dan akan selalu membuatku sedih.
“hey.. ayo masuk..” kata seorang pemuda yang menghancurkan lamunanku.
“iya,” dengan penuh keraguan aku langkahkan kakiku memasukin rumah yang selama ini menjadi saksi bisu cinta kita.
“aku ada tugas, bantuin ya.. kita ke sevel aja..”
“iya.. yaudah ayo jalan.”
Sepanjang jalan kami hanya saling diam, ga ada satu patah katapun terucap., sampai akhirnya aku mengucapkan satu kalimat yang amat sangat ingin aku katakan... “aku kangen sama kamu” kata demi kata terucap dengan jelas dengan indahnya menari dari mulut mungilku.. dia hanya memelukku dari belakang. Tanpa disadari motorku sudah terparkir rapi di parkiran ini. Tak ada yang istimewa, seperti biasa aku hanya menemaninya mengerjakan tugas atau hanya sekedar mengobrol. Sepertinya aku sudah mulai bisa menerima kalau emang nyatanya kita harus berpisah.
***
2 juni... tidak terasa tinggal 1 hari lagi ipul ulang tahun, tapi sepertinya tidak ada yang istimewa. Bahkan aku terasa sudah tidak ada perasaan apapun terhadapnya, yang ada hanya teman dan sedikit perihatin dengan sikapnya yang terkesan ‘murahan’ itu. Aku memang mencintaimu, tapi aku tau aku bisa lebih bahagia bila tidak bersamamu.. atau mungkin kamu akan lebih bahagia bila tidak bersamaku, sampai suatu saat nanti kamu terlambat untuk menyadari.. akulah yang terbaik.. abiku..