peternakan dan pertanian

GuyBerryman

@polonium_210 ngomong sama siapa dude? hehehe

Ratu_Sianida

gymue_sant wrote: »

@guyberryman perkebunan apa?
bisa bantuin buat pupuk cair ya.

Ini..
@GuyBerryman

Ssaem

Gw lulusan SMK Pertanian hehe

sinjai

Kok hektare sih? Kan cuma di halaman doang. Biar kebutuhan sayur mayur gak usah beli. Itu istilah apa an? -__-" @guyberryman

GuyBerryman

oalah, hehehehe. paling gampang itungannya gini.
cabai, nanem 3-4 batang setiap bulan, supaya produksinya kontinyu dan terus menerus ada.
tomat agak susah, karena dia butuh hara yang banyak dan suhu yang pas. paling gampang tomat ranti (tomat kecil kecil dan masam).
timun lebih susah lagi, karena terkendala musim, bagusnya di kemarau doang
sawi gampang, karena cepet panen, lebih gampang lagi kalau sawinya panen baby. tapi sebulan sekali harus nanem lagi
daripada buncis dan kacang panjang, mending koro atau kecipir, umurnya lebih panjang

bianagustine

Saya kuliah pertanian dan kerja d bidang teknologi pertanian.

lightsaber

Ka guy, ber mu nanem cabe juga di halaman depan. Maksudnya tanem 3-4 batang itu gimana? Tiap bulan, ditambahin lagi? Apa ntar ga tumpang tindih sama yg udah ketanem? Jelasin ka.

GuyBerryman

maksudnya kalau pake pot potnya berbeda dek ber. kalau sebulan nanem 3 batang, bulan 1 punya 3 pot, bulan 2 punya 6 pot, bulan 3 punya 9 pot, dst.
cabe umurnya rata rata 6 bulan, jadi pada akhir bulan ke 6, pot dari bulan pertama dibongkar, lalu ditanami untuk tanaman bulan ke 7. total bakal ada 18 pot.
sebenernya kalau nanem dan meliharanya bagus, sebulan dua pot aja udah cukup kok

lightsaber

wuaduh banyak banget kak. ber mu nanem cuma buat kebutuhan dapur kok bukan mu jualan. hehe

GuyBerryman

@lighsaber tapi kan bisa punya sendiri sepanjang masa

GuyBerryman

summon @abupelangi

sunentaa

ngakakh ajah deh mash @GuyBerryman )

GuyBerryman

kok ngakak doang @abupelangi? selaku manusia yang terpelajar, terdidik, dan open minded, menerima semua pendapat orang, senang bertukar pikiran dan tidak pernah offensive dan membentuk mind barrier, harusnya ikut nimbrung dong. kan kamu bukan tipe orang judgemental yang gampang merendahkan dan membodoh bodohkan orang. *sarcasm at the finest*

sunentaa

sense of humormu tinggi sekali, mas @GuyBerryman )
tapi aku abis buka dua link di atas, deh. dan udah bac juga. berhubung nilai Bahasa Indonesiaku dari jaman SD sampe SMA selalu tinggi, jadi aku bisa memahami dengan benar maksud isi dua artikel itu )
apalagi di situ disebutkan bahwa yang salah bukan kampusnya, tapi pemerintah dan mindset para sarjana. sebagai orang yang berpendidikan, apalagi ngambilnya pertanian, ya. abis lulus, langsung nyangkul. kalo punya duit langsung sewa atau beli sawah atau tambak dan diberdayakan. mindset mahasiswa/sarjana di Indonesia kan abis lulus langsung nyari kerja, bukan bikin kerjaan )
oke, lah, memang beberapa jurusan butuh perusahaan untuk menampung mereka. tapi ini pertanian, loh. kalo nyalahin sarjananya karena nggak bisa kerja apa-apa, ya balik ke individunya. ya karena kuliahnya di pertanian, ya nyari kerja yang sesuai. iya kali kuliah pertanian kerjanya mbubut? kan nggak lucu kalo mesin bubutnya dicangkul? :v

udah, ah. nggak mau makin ngelantur kebanyakan omong. ntar jadi makin kelihatan gobloknya macam sese-ID )

dadadodo

gw lagi mo bercocok tanam trinidad morunga scorpion, kok berkecambahnya lama amat ya dah 2mingguan blom nongol kecambahnya.
padahal udah gw rendem d air bawang merah.