It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ok,lupain nansa. .
Aku mau muji part ini,bnyak banget pesan moralnya. .
Tp ada yg ga konsisten neh. .
Ibu Rei. .di awal manggil Rei dgn 'le' tp di akhir jadi 'nak' . .
Enakan yg mana menurut ts antara 'le' dan 'nak' . .
Ts dari jawa metaraman kah?
'le' kayaknya hanya dipake di jawa metaraman . .madiun dan sekitarnya. .kalo solo yogya sampe semarang 'nang'
ooh part itu yo mas.. klo yg manggil nak itu ibunya rei.. tp klo yg manggil le itu bpk nya. cb d cek ulang deh..
oalah.. piye iki.. aku urang sunda sebenernya mas @inlove. tp kbnykn tmn ku wong jowo. jd kecipratan logat dikit.. hehee..
sampean jowo ne ndi mas @inlove?
jadi ini bapaknya aja yg orang jawa ya. .
Inlove madiun
soal ny aku msih 2 smk
@Gabriel_Valiant sip
@Chy_Mon @raka rahadian krn hmpr sama sarannya. masalah pov dgn adegan sama itu. aku cm mo nunjukin masing2 karakter yg beda. Alfi dg kegetiran dan dinginnya. dan Rei dg keramahan an senyum positifnya. mdh2n feel dr masing2 pov beda n bisa d rasa yg baca,.. mnurut kalian gmn?
btw thx lhoo sarannya. jgn sungkan2 y.. d tgu saran n kritik yg lain jg..
@YogaDwiAnggara Tugas akhir. Macam Skripsi. wah msh unyuu donk.. come to Aa' sini.. hihii.. #CiumduluAahyangUnyu :-*
oohh mas @inlove madiun toh.. salam kenal y mas..
Dimulailah hari-hari Rei dengan rencana-rencana agar dirinya bisa dekat dengan Alfi sebagai sahabat. Langkah pertama, sebangku dengan Alfi. Itu mudah. Karena Alfi memang duduk sendiri. Tidak ada yang cukup berani mendekatinya. Jika pun ada, tidak ada yang bisa bertahan lama dengannya. Jadilah sejak esok harinya setelah pertemuan pertama mereka Rei pindah ke bangku Alfi.
Langkah kedua, sogok dengan makanan. Hal ini menurut saran dari majalah yang pernah Rei baca. Disana tertulis cara untuk mendekati seseorang yaitu dengan membuatkannya makanan yang dimasak sendiri (kalau bisa). Karena setiap orang suka makan. Dan perut kenyang membuat seseorang santai.
Maka, disinilah Rei. Membawa bekal yang telah disiapkannya sejak subuh tadi. Nasi Goreng Rempah dengan telur dadar.
*FLASHBACK*
“Bu.. Rei minta telurnya 3 ya.. Rei mo bikin nasi goreng pake telur dadar. Sama bagi lemonnya satu ya..” rajuk Rei pada ibunya.
“Lho.. Lho.. Lhoo.. kenapa toh nak? Tumben kamu mau masak sendiri. Sudah. Kamu siapin buku-buku pelajaran sana. Biar ibu yang bikinin kamu nasi goreng sm dadar telur”
Waahh.. Repot ini pikir Rei. Setelah membantu ibunya di dapur mempersiapkan nasi uduk dan lauk matangnya sejak subuh, Rei memang sengaja tidak langsung ke kamarnya. Tapi langsung berkutat didapur dengan rencananya.
“Ga usahlah bu.. biar Rei aja yang bikin sendiri. Udah ibu siap-siap didepan sana. Nanti ada yang beli nasi uduk ga kedengeran lhoo bu.. Rei bisa sendiri kok.. yah yah yah..?” bujuk Rei.
Rei memang ingin melakukannya sendiri. Memberikan Alfi kreasi masakannya sendiri. Sogokan untuk membuka persahabatan babak pertama telah dimulai hwahahaha #senyumsenyumgaje. -_- (biarin ih.. author sirik)
“Yo wies lah.. terserah kamu aja nak. Awas jangan berantakan ya.. Ibu ke depan dulu.” Kata sang ibu akhirnya.
Yes. Batin Rei dalam hati. “Siap-siapin bahaaaann..” sambil siul-siul senang Rei pun mempersiapkan bahan-bahan untuk masakannya. Ada Sepiring penuh nasi (ya iyalah.. kan nasi goreng), minyak goreng, margarin, bawang putih, bubuk kunyit, bubuk cabe kering, kecap asin, minyak wijen, italian herbs kering, garam, sosis yang lep lep lep (keterbatasan. Cari yang murmer_murah meriah), telur ayam, susu putih bubuk, nori (rumput laut) kering dan terakhir lemon.
Rei pun mulai men-chop bawang putih memotong dadu sosis kecil-kecil. Setelah selesai mulai menyalakan kompor. Tuang satu sendok mintak goreng dan satu sendok margarin. Setelah panas dirasa cukup, Rei memasukkan bawang putih. Kemudian lanjut dengan sosis. Agar sosisnya beraroma bawang dan sedikit ada tekstur renyah tidak lembek. Diatur apinya, kemudian masukkan italian herbs, bubuk kunyit dan bubuk cabe kering dan sejumput garam sambil di aduk. Setelah rata, tuang kecap asin secukupnya. Dan sedikit minyak wijen. Aduk-aduk sebentar. Ratakan dan Voila Nasi Goreng Rempah A la Rei siap dihidangkan.
Lanjut ke telur dadar.. Rei mengocok 3 butir telur dengan susu bubuk dan sedikit garam hingga tercampur sempurna. Siapkan wajan anti lengket. Potong nori hingga berbentuk korek api. Setelah panas dengan api shimmering (kecil). Masukkan telur sedikit demi sedikit dan siapkan sumpit. Gulung telur kedepan sebelum mengering. Tambahkan telur dan roll lagi telur hingga tebal. Sebelum di roll. Jangan lupa tabur nori kering tadi. Dan parutan kulit lemon. Ulangi hingga telur habis. Setelah jadi. Potong telur yang telah menebal seukuran satu centi. Dan Voila.. Telur dadar ala ala jepang telah siap sedia.. (Hmm.. Rei.. Rei.. Author ngeces nih.. boleh icip yah.. yah yah..?).
(Tidaakk!! Author bikin sendiri Weekk!!)
(Author pun tertunduk lesu menahan lapar sambil mengetik cerita ini.. hiks..hiks..)
(Hwahahahahaa.. Author manjaaa iiihh.. malu sama umur.. ckck.. xixixi.. )
*END OF FLASHBACK*
Dan disinilah mereka. Diruangan musik seperti biasa. Padahal mereka tidak berjanji ataupun sepakat untuk kesana. Tapi begitulah mereka. Piano yang menyatukan mereka. Rei membawa bekal yang telah dibuatnya. Harap-harap cemas berharap Alfi mencoba masakan yang dia buat sepenuh hati.
Seperti hari sebelumnya. Rei memainkan pianonya ketika jam istirahat tiba. kali ini dia memainkan Mozart K280, dan Alfi mendengarkannya bukan karena Alfi berniat begitu. Hanya saja, musik dan piano adalah hal yang selalu dirindukannya.
Ketika Rei selesai memainkan lagunya. Kemudian ia menoleh ke arah Alfi dan menghampirinya. Dag dig dug itu masih ada batin Rei. Jelas terasa. Dengan memegang kotak bekalnya erat, Rei menuju tempat Alfi.
“Hai.. Hmm.. kamu.. udah makan blom Fi..?” tanya Rei sok akrab.
“...” Alfi hanya menatap Rei heran.
“Anu.. itu.. ini.. aku bawa bekal. Mau makan sama-sama?” Rei tersipu dalam gugupnya.
“Hmm..” hanya itu jawab Alfi dengan satu alis terangkat.
Senjata terakhir. Sambil tersenyum Rei berkata “udah. Ayoo.. makan sama-sama” kata Rei sedikit memaksa. Dengan senyum selalu terkembang menghalau gugup yang menghadang.
Alfi hanya bisa menurut. Tak kuasa menolak ajakan Rei. Dan senyumnya tentu saja. Juga wajah tersipunya. Alfi sungguh tak kuasa. Sepertinya tatapan tajamnya dan dingin yang dia ciptakan tak mampu menghalau Rei dan aaahh.. pesonanya..
Did i say pesona? Well, itu Cuma pendapat author aja. Cuma Alfi yang tau isi hatinya.
“Ini dicicip.. silakan..” ujar Rei menyorongkan kotak bekal miliknya.
Melihat Alfi yang masih terdiam “Apa perlu aku suapin?” lanjut Rei.
Alfi menjawab dengan merebut bekal itu cepat. Satu sendokan pun masuk ke mulutnya. Dia mulai mengunyah. Mukanya masih datar tanpa ekspresi. Tapi matanya menjelajah. Entah mengapa. Tapi dipikiran Rei, Alfi sedang menimbang rasa. Rasa nasi goreng bikinannya tentu saja. bukan ‘’rasa’ yang itu (entah apa.. hahay..).
“Telur dadarnya Fi dicoba sekalian..”
Alfi makan dalam diam. Wajahnya pun tetap datar. Tapi toh dia tetap memasukkan telur dadar kemulutnya. Satu suapan. Berlanjut ke suapan berikutnya. Telur dadar itu hilang dengan cepat. Bersembunyi di dalam mulut Alfi. Hanya disisakan satu potong sebelum dia beralih ke nasi gorengnya kembali. Tidak berapa lama. semua amblas. Suapan terakhir telur yang sengaja dia sisakan untuk penutupnya. Habis sudah. Ludes tak berbekas. Tak bersisa. Tak menyisakan apa-apa. Rei hanya bisa mengelus perut saja. Bodohnya Rei hanya membuat satu kotak saja. sedangkan dia belum sempat sarapan. Tapi tak apalah. Dia rela. Asal Alfi suka. Rei bahagia. Sangat bahagia. Entah kenapa.
“ini Fi minumnya..” Rei mengangsurkan botol air mineral ke arah Alfi.
Alfi meminumnya. Walau wajah Alfi terlihat datar ketika makan tadi. Tetapi Rei yakin Alfi sangat menyukai hasil masakannya. Dia berhasil pikir Rei.
*
Menjelang akhir bubar kelas pelajaran terakhir. Rei sulit konsentrasi. Perutnya meminta untuk segera di isi. Semalam pun seingatnya dia belum makan. Ditambah pagi lupa sarapan. Alfi terlihat acuh meski begitu semua tindak tanduk Rei tak luput dari perhatiannya. Dan pelajaran pun berakhir. Kelas bubar. Meninggalkan Alfi dan Rei dikelas. Yang lain terburu-buru pulang.
“Yuk Fi.. Balik.. Mau pulang bareng?” Alfi menggeleng sambil tetap menatap Rei.
“Kalo gitu aku duluan ya” pamit Rei. Dan saat itulah perutnya berdemo.
KRUUYYUUKK
AaaaaHHH... #Blushing.. muka Rei memerah seketika. Dengan malu Rei mempercepat langkahnya keluar kelas. Belum juga kakinya melangkah keluar kelas, tangan Alfi menggamit lengannya. Aaaahh.. another Blushing moment. Remember? Rei can’t stand for Alfi’s touch. Sentuhan Alfi yang menurutnya..
hangat.
“Ikut” dengan satu kata itu Alfi menyeret Rei. Dan membawanya pergi. Masuk ke dalam mobilnya. Dengan supir yang telah siap sedia.
“Mang, Kebon kacang.” Mang Diman mengangguk. Mengerti bahwa maksud Alfi ingin dibawa ke tempat makan Nasi uduk kebon kacang. Tapi yang mengherankan adalah Alfi mengajak teman. Iya teman. Karena selama 5 tahun menjadi supir, baru kali ini Alfi mengajak seorang ‘teman’.
Setelah sampai ditempat makan. Alfi mengajak Rei masuk. “Cepat. Pesan” kata Alfi.
Setelah memesan makanan masing-masing. Keduanya larut dalam hening. Alfi yang memang tidak suka bicara. Dan Rei yang masih tidak menyangka akan diajak makan oleh Alfi. Sampai akhirnya makanan datang dan Rei makan dengan lahap. Karena Alfi hanya memesan minum saja.
Dalam hati Alfi menyukai ekspresi makan Rei. Karena dia terlihat sangat menikmati makanannya. Pernahkah kalian melihat orang makan dengan sangat ekspresif? Kalau belum tengoklah Rei. Caranya makan dan ekspresinya seperti berkata ‘aaahh.. nasi uduknya enak. Lembut gurih, wangiii’.. lihat saja matanya.. sampai berbinar-binar begitu. Dalam hati, Alfi hanya bisa tersungging saja.
Setelah selesai makan. Alfi bermaksud mengantar Rei namun Rei menolak.
“ga usah Fi.. Aku pulang sendiri aja. Lagi juga udah sore.”
“udah. Ikut. Masuk.” Kata Alfi santai seolah kata-kata Rei tadi tidak didengarnya.
“Rei.. Alamatnya..?” lanjut Alfi.
“Oh iya.. ini..” kemudian Rei beritahu alamatnya dan sampailah didepan sebuah gang.
“Fi.. makasih ya udah ditraktir makan plus nganterin pulang. Makasiih banget”
Alfi hanya mengangguk. Dan Rei pun membuka pintu mobil. Baru satu kaki Rei melangkah keluar, tangan Alfi menyentuh bahunya. Rei merinding. En Another blushing moment (again). senyum mana senyum batin Rei. Memerintahkan senyumnya menggantikan kegugupannya.
“Bekal kamu enak. Telurnya...” berhenti sejenak. Alfi memberi tanda dengan jempolnya.
Rei tak menyangka. Setengah percaya tak percaya. Tapi ternyata benar adanya. Dia hanya mampu menjawab dengan senyumnya.
“Makasih. Itu tadi aku yang bikin.. Khusus buat kamu Fi..”
“Aku pulang ya Fi..” pamit Rei
Rei melangkah keluar dan pulang dengan senyum terkembang. Sangat terkembang. Hatinya lega dan senang bukan kepalang.
Alfi pulang dengan ucapan Rei yang di ulang-ulang. ‘khusus buat kamu Fi’ , ‘khusus buat kamu’. Padahal ketika Rei tadi mengucapkannya dia biasa saja (sepertinya..). Dan entah mengapa wajahnya merona. Ternyata seorang Alfi bisa Tersipu juga...
*
segitu dulu ya guys..
Mdh2an bisa di lanjut lg n di update cepet ya.. (doa in aja).
oiya.. yg nitip mention..
*komat kamit*
Dataanngg.. sinii Dataaanngg..
@bayumukti
@titit
@tarry
@angelsndemons
@alvaredza
@TigerGirlz
@Zazu_faghag
@arifinselalusial
@FransLeonardy_FL
@haha5
@fadjar
@zeva_21
@YogaDwiAnggara
@inlove
@raka rahadian
@Chy_Mon
@Cruiser79
ada yg ketinggalan ga ya..? klo ada sorry y..
oiya buat SR (silent reader) yg mo di mention jgn lupa tinggalin jejak ya.. nti aku cari jejak kalian yg tercecer #Halah..
okee.. happy reading guys.. ^_^
lanjutttt mas..ga sabar nunggunya. crita yg kyak gini bikin pnasaran soalnya tokohnya ada yg misterius
biar tambah smangat bacanya xixixi
slam kenal klo gitu buat kamu yg mirip Alfi.. mau donk di bawain bekal jg..
#CiumSampeBasah :-* :-* :-*
heheheee..