It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Boleh juga... hha
terima kaseh apa neh ?
*hug hug hug*
Kok baru muncul? Hehe
Lagi sibuk ya kang?
ish itu kirain sibuk, abis ga ada notif masuk dari akang -,- Nah lho itu jarang muncul di thread -.-
Eh iyaaaaaaa *guling2* hihiw thanks buat doanya kang, alhamdulilah lulus juga
*komen tentang ceritanya entaran aja yak XD
ish itu kirain sibuk, abis ga ada notif masuk dari akang -,- Nah lho itu jarang muncul di thread -.-
Eh iyaaaaaaa *guling2* hihiw thanks buat doanya kang, alhamdulilah lulus juga
*komen tentang ceritanya entaran aja yak XD
ish itu kirain sibuk, abis ga ada notif masuk dari akang -,- Nah lho itu jarang muncul di thread -.-
Eh iyaaaaaaa *guling2* hihiw thanks buat doanya kang, alhamdulilah lulus juga
*komen tentang ceritanya entaran aja yak XD
contoh.....
walaupun sifat agresif dan marah wyatt tidak bisa hilang, namun secara sedikit demi sedikit dengan tumbuhlah rasa sayang dari wyatt kepada max.
salah satu contoh, ketika max pulang sangat. larut makan karena bekerja lembur, wyatt menghadang max dengan muka menahan marah dan nyaris membentaknya ketika max menginjakkan pintu rumah.
"DARI NAMA KAMU MALAM GINI BARU PULANG?" wyatt membentak max.
"wyatt, ku baru pulang kerja."
"kamu memang gak tahu jam berapa ini?"
"aku tahu, jam 11."
max melangkah mundur ketika ia melihat satu wajar wyatt seolah hendak memukul dengan segenap tenaganya.
"wyatt, maaf kalo aku membuat kamu marah. aku cuma tahu satu hal, aku harus bekerja, karena aku harus menghidupi diriku sendiri. aku tetap harus bekerja, sesekali harus lembur. kalo memang aku mengganggu kamu, kasih aku waktu 2 minggu untuk pindah dari sini. aku janji gak akan lagi merepotkan mu." max bicara dengan kepala tertunduk.
max tidak berani menatap langsung ke mata wyatt. namun ia tidak menyangka pundak kirinya di pegang. ia menatap mata wyatt, ia melihat satu pandangan mata yang berbeda, terkesan lembut, seperti kuatir.
"aku takut kamu bisa celaka kalo pulang malam begini. aku takut gak bisa melindungi kamu."
max belum pernah melihat sisi wyatt yang satu ini. nyaris max memeluknya, namun ia sadar, tak mau membuat masalah baru.
begitu kira2.