It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Lagian ada yang bilang katanya masih pengen lama-lama sama Raka katanya sih yah udah aku perpanjang aja ceritanya
'huu..hh' ku helakan nafas saat ingin memasuki ruangan kelas dan tak lupa juga dengan senyuman, aku gak mau kalau Dina tau aku habis nangis, malu dong masa iya si cowok mewek
"Haaii.. Din" sapa ku saat memasuki ruangan kelas
loh ? Kok ada yang beda yah sama Dina ? Oh iya matanya merah dan sembab kaya habis nangis ? Ku dekati dia, tak lama kami berdua saling berpandangan, mungkin sama-sama heran kali yah ?
"ppffttt... Hahaha" akhirnya tawa kami pecah
"Lu habis nangis Na ?"
"Lu tuh yang habis nangis, noh mata mu merah" tunjuk nya kemataku
"mata lu juga merah tuh, emang lu nangis kenapa Na?" tanya ku penasaran
"siapa yang nangis, gue tadi kelilipan terus gue kucek eh jadinya merah" jawabnya sambil tersenyum simpul
pelajaran di sekolah hari ini benar-benar membosankan, ntah pelajarannya yang ngebosenin atau emang mood ku yang telah hilang
"Lu pulang sama siapa Bay ? Kalau gak ada yang bonceng bareng gue aja yuk" ajak Dina saat kami keluar dari kelas
ehmm... Lumayan juga untuk menghemat biaya
aku pun mengiyakan ajakannya, dan kamipun melangkah menuju gerbang sekolah, biasanya Dina nunggu jemputannya di situ
"Pulang bareng aku yuk Bay"
loh ? Loh ? si Raka kok tiba-tiba ada disini ? Kapan datengnya ?
"gak usah deh Ka, aku udah sama Dina" tolak ku halus
ku lirik Dina dia malah tersenyum
"udah sana sama Raka aja? Gue udah biasa pulang sendiri"
"beneran gapapa ?" tanya ku memastikan, sebenernya aku seneng banget bisa berdua'an sama Raka, apalagi aku gak tau setelah ini masih bisa dekat dengan dia atau tidak
"makasih yah Din, lu emang sahabat terbaik gue deh"
setelah aku pamitan sama Dina, Raka mulai melajukan motor nya, saat di jalan aku sudah tak segan-segan memeluk erat perutnya Raka, mungkin setelah ini aku sudah tidak merasakan moment seperti ini
"kenceng bener meluk nya neng" goda Raka, saat ini kami masih dalam perjalanan
"biarin.. Aku kangen kok moment kaya gini, emang kamu gak suka ?"
"siapa bilang aku gak suka ? Malah aku pengen bisa di peluk sama kamu terus"
"ehh.. Ka, kenaikan kelas berapa minggu lagi ?"
"kaya nya tinggal 3 minggu lagi deh"
oh tiga minggu lagi yah ?
"ntah lah Ka, kaya nya aku bakalan kangen banget sama kamu" ku erat kan pelukanku lalu ku sandarkan kepalaku di punggung kokohnya, biar dia tau kalau aku gak mau kehilangan dia, kurasakan sebuat elusan di punggung tanganku, mungkin Raka juga merasakan apa yang aku rasakan
'Ka.. kamu udah bikin aku makin cinta sama kamu' batin ku lirih
"kita mau pulang kan Ka ?" tanya ku yang mulai heran, karna ini bukan jalan ke arah rumahku
"gak, aku mau culik kamu, yah aku mau nganterin kamu pulang lah, tapi sebelum itu kita jalan-jalan dulu, aku masih kangen sama kamu"
Aku senang Ka, kamu bilang gitu, seperti nya hari ini aku ingin berlama-lama sama kamu
****
"makasih yah Ka, kamu udah ngganterin aku"
"iya sama-sama, aku juga seneng bisa nganterin kamu"
ku lihat Raka turun dari motor nya lalu menghampiri ku
'cup' sebuah kecupan mendarat di bibirku
gila yah nih orang, ku lihat ke kanan kiri, tak ada orang
huufftt.. Bisa kacau kalau ada yang ngelihat barusan
"gilak kamu yah, ntar ada yang lihat bego" omel ku
"hehe aku juga tau kondisi kali Bay, udah dulu yah aku mau pulang" pamitnya
"kamu gak mau mampir ?"
"kalau aku mampir, berarti kamu harus layani aku dong sebagai tamu, emang kamu udah siap hamil ? Hahaha" jawabnya sambil ketawa dan menstarter motornya
aku yang ngedengar nya cuma bisa senyum-senyum sendiri, walaupun aku rela kalau begituan sama dia
#plakkk ngomong apa sih ?
"assalamualaikum" ucap ku setelah memasuki rumah
"waalaikumsallam, Bayu sini ibuk mau ngomong" jawab ibu dengan nada serius
duhh kok aku jadi tegang yah
lalu aku dan ibu duduk di ruang tamu
"mm..mau ngomong apa buk ?" tanya ku gugup
"Raka siapa kamu ?" ucap ibu ketus
"ehm.. Emang kenapa Buk ? Raka itu temenku ?"
yup..aku gak bohong kan ?
"tapi kamu gak bohong kan?"
"gak buk, ibuk kenapa sih ? Kok nanya yang aneh-aneh gitu ?"
"sekarang Bayu jujur sama ibuk, ada hubungan apa kamu sama Raka ?"
"ibuk janji gak marah setelah aku bilang semuanya ?" tanyaku memastikan
"ibuk janji gak akan marah kalau Bayu jujur sama ibuk" jawab ibu sambil tersenyum
"Bayu gak tau buk, tapi Bayu gak bisa menyangkal perasaan Bayu, maafin Bayu kalau Bayu gak seperti yang ibuk inginkan, Bayu gay buk" ucapku tertunduk lesu, ku rasakan air mataku telah mengalir dan terjatuh ke lantai
"coba Bayu ceritakan ke ibuk soal hubungan mu dengan Raka"
lalu ku ceritakan ke ibu tentang hubunganku dengan Raka secara detail(kecuali yang soal ciuman yah ), saat Raka mengajakku ke pantai sampai ku ceritakan juga ke ibu soal Raka yang mengalah karna Kak Denis juga suka sama aku
"Bayu tatap ibul nak, ibuk senang kamu jujur sama ibuk, tapi ibuk lebih senang kalau Bayu jujur sama diri Bayu sendiri, coba bayu tanyakan sama hati kecilmu, kalau emang kamu cintanya sama Raka kenapa gak kamu bilang aja ?"
"ibuk gak marah buk sama Bayu ?" tanyaku heran
"ngapain ibuk harus marah sama anak ibuk yang satu ini?" ucap ibu sambil mengelus rambutku
"jadi beneran ibuk gak marah sama Bayu..? Apa ibuk gak jijik punya anak kaya Bayu?"
"terkadang sifat seorang ibu itu berbeda-beda Bay, kenapa ibuk harus jijik sama anak ibu, orang ayah dulu juga sama kaya kamu kok" jawab ibu tersenyum sambil melihat ke atas, ku rasa ibu sedang membayangkan masa lalunya saat bersama ayah
"sekarang ceritakan buk tentang ayah, aku mau tau masa lalu nya ayah"
ohh jadi ini maksudnya mengapa ibu bilang ayah istimewa ?
Aduuh aku jadi mengagumi sosok ayahku, andai dia sekarang masih hidup
lalu ibu mulai membicarakan masa lalu nya, mengenang setiap detik saat bersama ayah
dari cerita ibu dapat ku simpulkan bahwa ibu itu dulu sahabat nya ayah, ibu juga diam-diam memendam perasaan ke ayah, karna ibu mengetahui kalau ayah Gay, jadi ibu tidak berani jujur ke ayah, karna si cowok jail itu ternyata sudah menjadi pacar nya ayah
kalau di pikir-pikir lucu juga yah ? Sama persis kaya kehidupan ku, tapi di sini bedanya Dina tidak suka sama aku
"trus buk ? Kok bisa ayah jadian sama ibuk ?"
"dulu waktu ayah mu, ibuk dan si cowok jail itu, ehh ibuk blom bilang yah nama cowok itu, nama cowok itu adalah Tristan, kami bertiga datang kerumahnya Tristan karna sepengetahuan ibuk Tristan ingin jujur sama kedua orang tuanya"
"truss buk, truss gimana lanjutannya ?" pintaku sangat antusias
"ayah mu di usir dari rumah nya Tristan dan Tristan di pindahkan keluar negeri, dan kabarnya dia kuliah disana, semenjak kejadian itu ibuk sangat menjaga ayah mu Bay, sampai suatu hari ayah nanya ke Ibuk kenapa Ibuk terlalu baik padanya, ya udah ibuk bilang aja karna kita sahabat jawab ibuk berbohong, tapi ayah mu tidak percaya, jadi ibuk bilang yang sebenarnya, detik itu menit itu haru itu menjadi saksi bahwa persahabatan kami putus, dan berubah menjadi cinta, sejak saat itu ayahmu mulai belajar menerima Ibuk, sampai kami menikah, sampai suatu hari kejadian yang menimpah kami sehingga ayahmu meninggal dunia" sekarang ibuk sudah mengeluarkan air mata, walau bibirnya sedang tersenyum
"ceritakan ke Bayu buk kenapa ayah bisa meninggal?"
"gak Bay, kamu gak boleh tau, suatu saat akan ibuk ceritakan, tapi ibuk senang sudah menjadi bagian dari hidup ayahmu Bay, dan sekarang ibuk akan membahagiakan anak ibuk satu-satunya"
lalu ibu mulai merapatkan duduk nya denganku lalu memelukku sangat erat, seperti seseorang yang tidak mau melepaskan orang yang sangat di sayanginya
"Bayu sayang sama ibuk, Bayu juga senang punya ayah dan ibuk seperti kalian" ucapku yang masih dalam pelukan ibu
"Ibuk juga sayang sama kamu Bayu, tapi ingat yah kalau kamu emang cinta sama seseorang apa lagi dia sedang berusaha mempertahankan cintanya, jangan ragu-ragu untuk mencintainya, menurut ibuk Raka orangnya baik kok dan satu yang bikin ibuk suka sama dia, selain sifatnya yang dewasa dia juga ganteng"
"apaan sih Buk, itu namanya dua tau" jawabku sedikit cemberut
"duhh makin manis aja anak ibuk kalau kaya gini"
siang ini aku habiskan berduaan sama ibu, kami menceritakan banyak hal
'Bu, kau tau ? Bayu bangga punya seorang ibu yang bisa mengerti Bayu, menerima Bayu apa adanya, ya Allah sepertinya aku harus banyak mengucapkan syukur kepada-Mu, karna telah mengirim kan sosok seorang ibu seperti ibuku' batin ku bahagia
@tarry
@TigerGirlz
@Fuumareicchi
@nakashima
@yuzz
@3ll0
@reenoreno
@RegieAllvano
@bintang96
@christianemo95
@Tsu_no_YanYan
@hehe_adadeh
@raharja
@ramadhan_rizky
@idans_true
@003xing
@Agova
@diyuna
@arifinselalusial
@fansnya_dionwiyoko
@eizanki
@dafaZartin
@Jhoshan26
@m1er
@mustaja84465148
@alvaredza
@Taylorheaven
@san1204
@AvoCadoBoy
@Brownviolet
@FransLeonardy_FL
@Luvi_lovely
@Wooyoung
@andre_patiatama
@kimo_chie
tapi aku masih belom yakin loh Bayu sama siapa ?
soal nya tangan ku udah capek ngetik nya, keburu-buru paket ntar sore habis soal nya
Sama raka yeeeeee