PERPISAHAN YANG TERMANIS.
D
i bangku paling sudut taman kota, duduk dus orang yang tengah berbicara. Entah apa yang mereka bicarakan sampai mereka terdiam dalam kebisuan suarah kendaraan.
“apa, kamu Cuma main-mainkan?”
“tidak, aku serius Son, keputusan orang tuaku tidak dapat di bantah lagi. Besok ayah aku akan mengurus surat pindah sekolah aku ke toraja. Mereka ngak mau lagi komplen sama aku!”.
Yang berusan berbicara panjng lebar adalah NOEL dan yang menjadi pendengar adalah AFIDISON.
Noel menatap dison dengan senduh. Tek terasa air mata dison mulai mengalir deras dari kelopak matanya. Dengan kekutan yang masih ada pada dirinya, dison pun angkat bicara.
“apa tidak ada cara lain buat pertahankan hubungan kita El?, sebrapa salahnya aku di mata orang tuamu? Apa aku kurang baik sama kumu sampai-sampai kita harus dipisahkan dan …”
Kata-kata dison tak diteruskannya, air matanya kembali berderai keluar. Mungkin dia tak mampu lagi merangkai kata-kata untuk meneruskan kalimatnya tadi.
“Semuah cara telah aku lakukan tapi hasilnya nihil. Tak ada cara lagi buat pertahankannya. Kita mungkin hanya bias chating lewat dunua maya Son. Dan yang kamu bilang tadi itu sama s’kali tidak seperti yang kamu pikirkan. Cuman orang tua trauma sama yang berbau HOMO. Meraka juga ingin agara aku tinggal dengan Granny (nenek)”.
Ujar Noel sambil mengusap pelan air mata dison yang mengalir di pipinya. Hal ini mungkin tidak akan pernah mereka lakukan lagi jika mereka telah berpisah.
“Baik El, jika itu yang terbaik buat kamu aku. Aku relah kok melepasmu. Apapun keputusan orang tuamu akan aku trimah secara lapang dada. Tapi tolong jangan pernah lupakan aku yah?”.
Walau pun dalam ke adaan sedih, dison berusaha untuk tetap tersenyum walaupun hati menangis.
“nah, harus begitu, ngak usah nangis, aku janji kok ngak bakalan lupain kamu!”.
Noel membalas senyuman dison, noel tauh senyum itu hanya terpakasa dison lakukan.
“janji yah?”
Kata dison sambil mengangkat jari kelingkingnya ke dapan.
“iya, aku janji kok!”.
Noel juga melakukan hal yang sama, lalu mengaitkannya pada jari kelingking dison.
“janji”. Kata mereka sempak lalu berpelukan alah teletibies #hahaha.
Jam 11:45 p.m, noel kembali kerumanya. Sebelumnya dia mengantar dison ulang ke rumahnya. Dia memasuki rumah yang besar , suasananya sangat sunyi taka da tanda-tanda kehidupan. Dia meneruskan langkanya munujuh kamarnya. Sesampainya di kamar, dia langsung melepaskan sepatu ketsnya, lalu ambruk di atas tempat tidur. Pikirannya merawang-rawang, apa yang bakalan terjadi lagi dalam kehidupannya. Perlahan dia mendesah berat lalu memalingkan wajahnya pada meja kecil di samping tempat tidur. Terpampang foto dison yang tersenyum seakan-akan memberikan suatu siluent tentend dison di saat senang.
“slamat malam dison!”
Ucapnya lalu perlahan menutup matanya berharap agar dapat segerah mnuju dunia mimpi yang indah.
#kita perkenalkan dulu tokoh utama kita. Noel hardika. Dia anak ke tiga dari empat bersaudara. Dia lahirkan di tengah-tenga keluarga yang sebah ada. Dia memiliki warna kulit kining langsat dengan rangakaian lesung pipi di kedua pipinya, serta postur tubuh yang ideal. Sekarang dia telah berumur 16thn. Di sekolah di salah satu smk tervaforit se kota Makassar. Tapi berhubung karane hubungan mereka terlarang, orang tua noe memindahkannya ke toraja. #
“kring kring kring kring”
Jam weaker noel berdering dengan keras yang sampai sampai dapat membuat gendang teliga menjadi bergetar hebat. Tapi lain dengan si empunya kamar, dia justru tertidur pulas dan dengan santainya dia menutup kepalanya dengan bantal agar tidurnya tidak terganggu oleh sang jam weaker.
Perlahan terdengar bunyi langaka kaki menuju kamar noel, lalu..
“noel sayang ayo bangun, ini sudah jam 6:00 loh!” suara itu tak lain dari mama noel. Pintu kamar di ketok-ketoknya dengan cepat yang membunyikan suara yang menggnggu selain jam weaker. Noel buru-buru babangun. Dia tak ingin membantah kata ibunya, kalu di bantah siap-siap aja di kena Kata-Kata mutiara alah mama dedeh versi hot.
Degan perasaan gontai dan mengantuk yang masih menjalar di sekucur tubuhnya, dia bangun lalu beerajak membuka pintu kamarnya. Dia sudah tahu kebiasaan mamanya kalau sudah membangunnkannya, pasti bakalan nunggu di depan pintu menunggu laporan kalau kta suh benar-benar bangun.
“mama aku udah bangun kok, berisik banget sih!”
Kata noel setelah membuka pintu kamarnya.
“bangun dari hongkong, tuh aler kamu masih nempel di mulut. Sudah sana mandi baru turun kebawah sarapan. Mama udah siapin di bawah”. Kata snag mama dengan cepat sambil mencubit pelan perut sixpack noel, lalu berlalu dari hadapan noel.
“ahww, sakit ma!, tegah bengat si sama anaknya. Hu dasar!”
Onceh noel sambil keluar kamar menuju kamar mandi untuk melakukan titah sang ratu. Saat mandi di tak henti bersiul pelan sambil melantunkan lagu AGNES MONIKA wint RAPUH.
Sehabis mandi, dia kembali kekamar lalu berbapakaian. Dengan buru-buru dia menyisir rambutnya. Perutnya sudah berbunyi dengan keras dari tadi minta di isi. Maklum dari tadi malam belum di isi.
“pagi semuah”. Sapa noel pnuh ramah. Di meja makan sudah ada papa, mama, kaki chika, kak jhon dan si tukang pengintai siaoa lagi kalau bukan Daniel.
“iya pagi juga nak. Ayo cepetan duduk!”
Balas sang ayah sambil mempersilahkan anaknya untuk duduk di sampaing Daniel. Adiknya yang satu ini sering sekalih menjadi mata-mata mama saat mama sama papa keluar kota.
“kok blum makan sih? Udah dingin nih!’’ kata noel.
“haachiii, nih parfum apaan sih, kok bauhnya kayak tai kabing capur sampah di kali yah?” ucap Daniel sambil mengdunduskan mukanya ke baju noel.
“halah, bilang aja kalau mau pake ngak usah munaf deh loh!” balas noel sambil memperbaiki cara duduknya.
“sudah ah, ributin yang ngak penting aja sih, bahas yang bermutu dong. Kayak fashion model terbaru di grandmool makasssar gitu!” kata kak chika menengahi tapi lama-lama dia memjurus ke dunia model lagi.
“ckckckc, kalia itu pada ngawusmuah sih, ayo kita makan!”
Kata sang mama menengahi.
Dalam beberapa menit Susana makan menjadi sunyi taka da seorang pun yang bicara. Hanya binyi piring yang di dengar.
“noel, papa yakin kamu pasti baik-baik klau kamu tinggal dengan nenek kamu, dan nanti papa bakalan ke sekolha kamu buat urus surat keterangan pindahkamu. Nanti kamu mau kesekolah atau tidak?”
Tanya papa memecahka kesunyian. Noel memandang papanya lalu bicara.
“hm, iya pa, noel tauh kok. Tapi noel mungkin ke sekolah nanti!”
Jawab noel lalu memeruskan makannya.
“kenapa ngak kesekolah?” Tanya kak jhon yang dari tadi cuman diam.
“yah, nanti akukan aku mau beres beres loh, katanya nenti malam aku chek-in ke toraja?”
“memang kamu ngak kepingin apa kasih salam terakhir buat teman-teman kamu gitu?”
Yang bicara barusan ka chika. Dngan santai noel menjawab.
“ya ya ya, nanti aku kesekolah deh”
“aku titip beliin batagorny mbok rini yah kak?”
Kata daniel sambil merengek untuk di belohkan Batagor.
“ngak mau, memangnya kamu ngak punya kaki apa buat jalan trus belih sendiri gitu?”
Cecar noel, wajah Daniel langsung berkerut 7x lipat. Papa,mama dan kak jhon hanya geleng-geleng kepala melihat kedua tingka anggota keluaraga mereka yang tidak akur terus.
“hm, jadi intinya kamu mau kesekolah nanti ya?, ya udah kamu bareng papa aja, papakan nanti mau kesekolah kamu jadi ngebeng aja!”
Kata kak jhon dengan santai. Noel menatap kak jhon sebentar, lalu berpeling ke papa.
“aku kan bisa bawah motor sendiri kak!, masa mau nebeng segalah si!. Ngak macing banget tauh!”
“tapikan motor kamu mau di tanggalin, jadi abang aja yang pakek. Betul ngak pa?”
“iya, kamukan udah mau berangkat nanti noel.”
Kata papa mendukung kak jhon.
“apa hubungannya sama motor aku, kalau aku mau bawah emang ngak boleh apa?”
Kata noel dengan cepat.
“pokoknya sekarang motor kamu abang yang bawah, Ngak ada tapi-tapian!”
Kata kak jhon dengan keras membuat noel tertunduk lesu. Mama hanya mendesah pelan.
“sudah jhon, diakan adik kamu ngak usah pojokin terus, kasian dia. Kalau dia mau pakai nanti, biarkan saja dulu. Toh, nantikan kamu sendiri yang pakai kalau noel berangkat ke toraja nanti”.
Mama menesehati kak jhon dengan lembut, biasanya kalau mama noel kayak begini pasti dia sangat kesal cuman dia sabar aja.
“ya udah kamu pakai aja nanti motornya. Tapi motor ngak boleh kamu bawah ke kota toraja. Ngerti?”
Lagi-lagi kak jhon marah-marah membuat noel semakin merasa tersingkirkan dari rumah ini. Selesai sarapan bersama, noel kembali kekamarnya untuk mengganti pakaiannya. Tadi dia cuman mengenakan kaos oblong sama celelana pendek selutut. Selesai memakai seragam sekolahnya, noel segerah berangakat ke sekolah dengan motor bison-nya. Ini terakhir kalinya ia akan mengendarai motor ini. Hanya butuh waktu sekitar 20 menit, noel telah sampai ke sekolah. Disekolah dia tidak langsung kekelasnya, tak lupa dia (sekedar) lewat di kelas dison. Setelah menyusuri lorong kelas demi butuh seseorang untuk tempat bersandar dan berbagi kisah. Pikirannya langsung melayang tentang suatu jajnjinya di atas bukit bersama dison.
@tbc@
Comments
kalo mau masi bisa di edit
@yuzz : yups, saya upayahkan atas saran kamu. trimah kasih telah menbaca thread abal-abalan saya.
banyak yang salah ketik
@alfa_centaury : maklum saya kan newbie, jadi ngak bakalan langsung bagus ceritanya..