Jika kalian sudah membaca, tolong di Komentari Kisah Nyataku, yang aku tulis dalam Cerpen ini. Selamat membaca :
Dimulai dari kisah nyata kehidupanku ketika aku pindah kesalah satu Kota Besar di Pulau Sumatra dan jika kalian bertanya tanya apakah ini kisah nyata, Ya! Ini kisah nyata kehidupanku. Aku sekarang menduduki kelas XI SMA. Aku memilih untuk meninggalkan Kota dimana ku dibesarkan dibandingkan neninggalkan kedua orangtua ku. Orang tuaku pindah karena pekerjaannya yang mengharuskan mereka untuk pindah ke kota lain, jadi disinilah aku.
Hari pertama ku di Kota yang termasuk baru untukku ini sangatlah berat bagiku, dimana aku harus menyusun semua barang barangku sendiri demi menata ulang kamar baruku. Orangtua ku telah merencanakan pindah ini dengan sangat matang, seperti memilihkan kamar untuk kami masing masing. Aku memiliki 2 adik perempuan, tidak mempunyai kakak perempuan maupun laki laku, akulah anak sulung dari keluarga ini.
Setelah hampir 1 minggu aku di kota baru ini, akhirnya Papaku mengajakku untuk melihat lihat sekolah yang cocok untukku. Satu satunya sekolah yang termasuk dekat dari rumahku adalah SMA yang aku diami sekarang, SMAN 5. Jadi anak baru sangatah masa masa sulit dimana aku harus berpura pura ramah dengan orang orang yang tidak aku kenal agar mendapatkan banyak teman dan simpati. Jika kalian penasaran dengan ciriku, aku tinggi, putih, dan termasuk dalam kategori cowok yang menarik bagi para perempuan, tapi aku memilih jalanku sendiri, aku memilih untuk menyukai laki laki.
Saat itu aku duduk di Kelas X semester II ketika kami pindah ke Kota baru ini. Banyak sekali cowok yang menarik perhatianku disekolah ini, tapi mereka benar benar menganggapku sebagai musuh karena mereka fikir aku akan merebut banyak perhatian dari perempuan, dan karena mereka tidak tahu bahwa aku seorang gay. Mungkin sudah hampir 5 hari aku berada disekolah baru ini, tapi aku belum melihat seseorang yang patut aku perhatikan selama berjam berjam.
Aku datang sangat pagi karena aku tidak sarapan sebelum pergi kesekolah saat itu, berniat untuk makan sarapan bersama teman yang datang pagi dan ya, aku makan mie celor dengan teman baruku namun aku sama sekali tidak menyimpan perasaan kepadanya. Tanpa aku sadari, ada seorang cowok sangat keren bagiku, tubuhnya besar, berkulit sawo mateng, sangatlah terlihat gagah saat dia sedang mengobrol. Temanku betanya apakah aku mau ikut nonton bareng dirumahnya, namun karena aku sedang memperhatikan cowok keren yang duduk didepanku, aku tidak menjawabnya sampai aku akhirnya dia mengejutkan ku dengan menggertak meja.
Ketika aku sadar aku langsung mengalihkan pertanyaan kepada temanku, memastikan apakah cowok keren didepan ku ini adalah senior ku. Ternyata tidak! Semua orang tau kalau tubuhnya besar karena dia atlet Volly dan Basket sekolah, ia dapat masuk sekolah ini karena prestasinya dalam Volly, dan tentu saja, sekolah tidak akan membiarkan anak berprestasi di biarkan pergi. Banyak sekali yang aku tanya tentang si cowok keren ini, namun aku tidak sama sekali bertanya siapakah dia dan berada dikelas manakah dia.
Hari itu aku sedang mau masuk kelas, karena habis buang air kecil, lalu aku melewati kelas sebelum kelasku. Setelah aku melangkah beberapa langkah dari kelas itu, aku seperti mendengar ada seseorang memanggil, ternyata berasal dari kelas yang aku lewati tadi. Aku disuruh masuk dan menghadap ke guru yg ada dikelas tsb. Aku dibanding bandingkan dgn salah satu siswa yang ada dikelas tsb, karena menurut sang guru pakaianku kurang rapi. Namun setelah aku menatap ke arah sudut kelas, aku melihat ada seorang cowok tampan dan menggairahkan sedang memandangiku, dan ternyata itu dia!
Sebelum beli pulang berbunyi, hujan datang. Teman teman ku mengajakku untuk mandi hujan, tak ada salah nya jika aku mengikuti jejak mereka. Aku sangat senang ketika itu, bermain air bersama teman baru ku, tanpa kusadari si cowok keren sedang memperhatikanku, ia berdiri didepan pintu kelasnya bersama teman temannya yg lain. Setelah hari demi hari, akhirnya aku mengeli siapa dia, ternyata dia bernama Kurnia, dia adalah anak dari seorang Kepala TNI angkatan darat dikotaku, pantas saja dia terlihat tampan dengan badan yang menggairahkan. Membuat ku sangat senang memandangnya.
Ternyata aku diam diam telah menaruh hati kepadanya, aku secara diam diam senang sekali memperhatikannya dimanapun dia berada, aku tak pernah absen untuk mengambil tempat ketika kekantin, hanya untuk melihatnya makan. Sering sekali ketika aku memandanginya diam diam, dia ikut memandangiku, seakan memberikan kode untukku untuk mendekatinya, tapi aku sangat malu untuk melakukannya. Pernah suatu ketika aku duduk untuk makan Bakso bersama teman, lalu tak sengaja Kurnia duduk disebelahku, aku tidak dapat melakukan apa apa, hanya bisa makan dan pergi, rasanya aneh makan disebelah orang yang kita sukai.
Terus menerus memperhatikannya membuat aku tambah penasaran terhadapnya. Setelah aku gali dan gali informasi tentang dirinya, aku mengetahui bahwa dia termasuk orang yg pintar dikelas, aku semakin menyukainya! Tak kupungkiri bahwa aku merasakan dia juga suka padaku, cara dia menatapku sangatlah berbeda, entah apakah aku yang salah maksud atau memang benar adanya.
Aku sama sekali tidak berniat untuk mengambil jurusan IPA, tapi karena Kurnia mengambil jurusan IPA, aku langsung merubah pikiranku, YA aku masuk jurusan tsb hanya untuk Kurnia. Aku belajar sampai malam agar dapat mengambil jurusan tsb. Kurnia tampaknya sangat berharga bagiku sampai aku harus berjuang.
Dan akhirnya UN pun selesai, aku berhasil masuk jurusan IPA namun, apakah kurnia berhasil masuk jurusan tsb? Ternyata ya! Kurnia berhasil masuk jurusan yg ia inginkan. Aku tak sabar ingin melihat daftar siswa dalam kelas baru ku. Setelah hampir menunggu bbrp lama, kemudian sebuah kertas pintu masing masing kelas, kami harus mencari sendiri dimana nama kami berada. Hingga akhirnya aku ingin memeriksa kelas XIA.2 karena namaku tidak terulis di kelas IPA lainnya. Saat aku sampai dikelas tsb, aku melihat namaku berada dalam daftar, dan yang paling bahagianya aku setelah melihat Nama Kurnia dalam daftar yang sama denganku!
Setelah hampir 2 minggu kami libur, akhirnya kami harus sekolah lagi, aku duduk dibelakang sekali karena terlambat untuk merebut bangku. Namun aku heran, kenapa kurnia belum masuk juga? 3 hari kami sekolah dan menjalani hari hari seperti biasanya. Aku masih menunggu kurnia datang dan masuk ke kelas, namun kali ini berbeda, ia datang ke sekoalah untuk mengurus Surat Pindahnya kesekolah Lain!!
Aku sangat sedih, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat itu, aku ingin sekali mengatakan dan memohon padanya untuk tetap tinggal disekolah ini. Sekolah baru kurnia dapat dikatakan jauh dari sekolah ku, mungkin 30 menit jaraknya. Ingin sekali aku mengatakan selamat tinggal dan memeluk kurnia, meskipun dia tidak pindah ke Kota lain, tapi ini sangat membuatku sedih karena tidak bisa setiap hari melihatnya seperti dulu. Aku benar benar bimbang, rasanya menjalani hidup tanpa roh yg diberikan oleh Tuhan. Setelah kepergian kurnia aku tidak seperti dulu lagi, aku agak pendiam.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hingga akhirnya, sekarang aku hampir memasuki UN, itu berarti aku tidak bertemu kurnia hampir 1 Tahun, namun aku sering menerima kabar darinya via SMS, aku tidak berani nge follow atau nge ADD facebooknya, karena akan membongkar identisku. Mungkin setiap satu minggu aku SMS dia hanya untuk mengetahui bagaimana kabarnya, aku mengakatan bahwa Aku adalah teman sekelasnya dulu (agar kurnia tidak mengenaliku).
Kudengar dia sekarang mengambil Course di GO. Aku juga ingin mengambilo Course di Go karena akan mempengaruhi nilai UAS ku nanti, aku ingin mengambil jadwal yang sama dengan jadwal kurnia, agar aku bisa bertemu dengannya lagi.
Sangatlah dibutuhkan Komentar kalian, aku sendiri masih bingung harus mengambil Course tersebut atau tidak, karena jadwal tersebut adalah jadwal malam, dan aktivitasku sangat padat. Ini kisah nyata hidupku, sekarang aku lagi bimbang untuk mengambil Course tsb atau tidak.
Comments
lol )
tapi lanjut. .
tp menurut hemat aku, ga apa2lah kamu lebih sedikit aktif dalam berkomunikasi dengan dia. ga perlu jadi orang lain. jadi diri sendiri aja. berpikir positif, jadikan dia sebagai sahabat dulu, biarkan mengalir dan yang paling penting, kamu jangan mengecilkan perasaan sayang dan suka kamu ke dia. tidak satu jalan ke roma.
hmm, coba imbangi dengan belajar yang lebih fokus. kejar prestasi dulu. pendidikan dulu yang diutamakan.
walau memang tidak mudah menghilangkan rasa suka dan cinta kita kepada orang lain, tapi disitulah tantangannya. kamu harus merubah energi negatif dari perasaan kamu ke dia menjadi energi positif yang membuat kamu menjadi pemuda yang berprestasi. seperti kurnia yang juga berprestasi.
oke, jangan galau lagi. lakukan yang terbaik dan jangan habiskan waktumu mengejar sesuatu yang jelas-jelas semu belaka.
salam
ular