It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at admin@boyzforum.com
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
wekekekekek
((((yg besar aja ga menghasilkan apa2, apalagi yg kecil))))
#toel @D_Phoenix
Anggep aja pak jokowi benih unggul.
Pertanyaan ini muncul karena buruknya citra kultur politik Indonesia selama ini. Kalaupun nyebrang, Jokowi pasti tidak mau ada transaksi, sehingga tinggal pinter-pinternya partai munafik itu nyembunyiin maksud mereka untuk nyebrang. Jadi mereka akan: "Eh jangan bilang Pak Jokowi kita ini nyebrang supaya bisa ini itu" dan ketika dalam perjalanan nanti, partai2 munafik itu mulai bertingkah aneh, Jokowi pasti bakal tegas. Banyak yang bilang dia lemah, padahal watak dia sangat keras dan udah terbukti dalam karirnya selama ini. Cuma orang banyak nilai keras atau tidaknya kan dari tampilan dan intonasi.
RT
Diquote dulu. Buat bekal mendatang.
1. Percaya pada sosok paranoid dan megalomaniac yg cuma kita lihat kiprahnya kalo lagi deket2 pemilu doang dan gak pernah punya pengalaman apa2 dlm pemerintahan,
2. Selesai pemilu (kalo gak kepilih) bakal ngilang entah kemana seperti 2 pemilu terakhir
atau
1. Mempercayai sosok yg punya pengalaman (bahkan prestasi dlm pemerintahannya) dan berusaha mengakomodir harapan2 org kepadanya.
2. Tidak paranoid dan tidak gemar menuding, tidak berusaha menjual terror dan ketakutan
Naif is naif.
Ngapain jadi dua2 yang di atas.
Percaya dengan suatu tingkat kepercayaan tertentu. Tidak membabi buta. Tetap kritis.
Yang gw tulis itulah yg disebut pemikiran "kritis".
Kalo percaya tanpa alasan, itulah yg disebut "Naif".
Kalo meniadakan 2 alasan itulah (yg kamu pertanyakan knp hrs ada) yg disebut "membabi buta"
Udah ah, anak alay gak usah sok bicara politik.
Geli bacanya.